Pengertian Limbah Padat Pulp

2.1. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan.

Di Indonesia 1982 pasal 6, “Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock concrete block atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan aditive lainnya. Dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Sedangkan Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan nama batako bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air”. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan limbah padat industri pulp dreg dan grit dengan campuran bottom ash sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah aditive lainnya. Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding.

2.2 Limbah Padat Pulp

2.2.1 Pengertian Limbah Padat Pulp

Limbah padat pulp adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan industri. Sumber limbah padat misalnya pabrik gula, pulp, kertas, rayon, dan lain-lain. Pulp juga merupakan kumpulan serat-serat yang diambil dari bagian tumbuhan yang mengandung serat antara lain dari bagian batang, kulit, akar, daun dan buah. Pulp yang berasal dari kayu disebut pulp kayu wood pulp . Universitas Sumatera Utara kayu merupakan bahan dasar dalam indusri kertas mengandung beberapa komponen antara lain : 1. Selulosa , tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas dan panjang dan kuat. 2. Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang . hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pulping. 3. Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selulosa secara signifikan. 4. Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan jika jumlah besar menjadi toksin akut dalam efluen industri kertas . Hotman Arnold, 2009 . Jadi limbah yang diperoleh dari sisa-sisa pengolahan industri pulp ini berupa gumpalan-gumpalan yaitu grit, dregs dan bio sludges. Kayu merupakan komponen utama untuk pembuatan pulp . Jenis kayu yang digunakan dalam industri kertas ada 2 jenis yaitu : 1. Hardwood serat pendek, contoh : meranti 2. Softwood Serat Panjang, contoh : pinus, akasia, eukaliptus Limbah padat pulp merupakan sisa-sisa pengolahan industri pulp. Limbah ini berupa grit, dregs dan bio sludges. 1. Grit Grit berasal dari proses recousstisizing, berupa bahan yang tidak bereaksi antara green liquoer dan kapur tohor. Kandungan utamanya adlah bata dan pasir yang mengandung hidroksida. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Grit Tabel 2.2 Komposisi limbah padat industri pulp grit No Parameter Komposisi 1 Al 2 O 3 24,74 2 SiO 2 56,42 3 Na 2 O 0,33 4 K 2 O 0,25 5 MgO 9,40 6 CaO 2,12 7 Fe 2 O 3 2,62 8 TiO 2 3,38 Sumber : LIPI 2. Dregs Dregs berasal dari produk samping sisa proses pencampuran pada bagian pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk recautizing industri pabrik pulp. Dreg merupakan bahan endapan green liquoer yaitu smelt yang dilarutkan dengan weak wash dari lime mud washer. Kandungan silika dan karbon residu organik yang tidak sempat terbakar dalam boiler. Gambar 2.5 Dreg Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Komposisi limbah padat industri pulp Dreg No Parameter Komposisi 1 Al 2 O 3 26,53 2 SiO 2 55,21 3 Na 2 O 0,30 4 K 2 O 0,27 5 MgO 9,12 6 CaO 2,30 7 Fe 2 O 3 2,34 8 TiO 2 3,31 9 LOI 0,80 Sumber : LIPI 3. Biosludge Biosludge merupakan Limbah dari proses pembuatan pulp dan industri kertas yang berupa campuran dari endapan limbah cair, berwarna coklat kehitaman , kandungan utamanya adalah selulosa dan bakteri yang mati Gambar 2.6 Biosludge. Gambar 2.6 Biosludge 2.3. Semen Semen berasal dari kata latin caementum yang berarti perekat . Material Semen adalah material yang memiliki sifat adhesive dan kohesive yang memungkinkan utnuk mengikat fragmen-fragmen mineral atau agregat-agregat Universitas Sumatera Utara menjadi suatu massa yang padat mempunyai kekuatan. Semen yang mengeras dengan adanya air yang dinamakan dengan semen hidrolis hidraulic cement. Semen jenis ini terdiri dari silikat dan yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang digerinda, dicampur, dibakar dalam pembakaran kapur klin, kemudia dihancurkan menjadi tepung. Semen hidrolik biasa yang dipakai untuk bata beton batako dinamakan semen portland. Mulyono, 2004 . Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan yang berbeda-beda. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: semen non hidrolik dan semen hidrolik. semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozzolan, semen terak, semen alam, semen Portland, semen Portland pozzolan, semen Portland terak tanur tinggi, semen alumina dan semen expansif. Sedangkan Semen non-hirolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non hidrolik adalah kapur. Murdock, L.J Brook, K.M. 1991.

2.3.1 Semen Portland Portland Cement