Infeksi dapat pula menyebar melalui darah dan limfa ke organ lain, antara lain ginjal, tulang dan pada anak anak ke otak dengan menimbulkan radang selaput otak
tuberkulosis meningitis Tjay, 2002. Penyakit TB ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui saluran pernafasan
dengan menghisap atau menelan tetes tetes ludah yang mengandung basil dan dibatukkan oleh penderita TB terbuka atau adanya kontak antara tetes tetes ludah tersebut dengan
luka di kulit Tjay, 2002. Tuberkulosis disebabkan oleh kuman tahan asam yang sifatnya berbeda dengan
kuman lain. Walaupun perkembangan penemuan obat baru untuk kedua penyakit ini tidak semarak seperti penemuan antibiotik baru untuk infeksi lain, pengenalan sifat
mikobakteria lebih mendalam menyebabkan masa pengobatan dapat dipersingkat dan angka kekambuhan lebih kecil. Resistensi dan efek samping masih merupakan masalah
utama dalam pengobatan tuberkulosis Zubaidi, 1995. Menurut Zubaidi 1995, pengobatan infeksi kuman tahan asam masih merupakan
persoalan dan tantangan dalam bidang kemoterapi. Faktor yang mempersulit pengobatan ialah:
1. kurangnya daya tahan hospes terhadap mikobakteria
2. kurangnya daya bakterisid obat yang ada
3. timbulnya resistensi kuman terhadap obat, dan
4. masalah efek samping obat
2.2 Darah dan Plasma
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
Universitas Sumatera Utara
kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Darah pada tubuh manusia mengandung 55
plasma darah cairan darah dan 45 sel-sel darah darah padat. Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5
liter Anonim c, 2009. . Menurut Anonim c 2009, darah cair atau plasma darah adalah cairan darah
berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka. Isi kandungan Plasma darah
manusia adalah: 1.
Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida. 2.
Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin. 3.
Enzim. 4.
Antibodi. 5.
Hormon. 6.
Urea. 7.
Asam urat 8.
Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol.
Protein-protein plasma dapat dipisahkan pada ultrasentrifuge atau dengan elektroforesis menjadi albumin; alfa, beta, dan gama globulin; dan fibrinogen. Albumin
adalah komponen utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan osmotik darah. Fibrinogen diperlukan untuk pembentukan fibrin dalam langkah terakhir
pembekuan Junqueira, 1982.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Rifampisin
Antibiotik ini adalah derivat semisintetik dari rifamisin B 1965 yang dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei, yaitu suatu jamur tanah yang berasal dari prancis
selatan. Zat yang berwarna merah bata ini bermolekul besar dengan banyak cincin makrosiklis. Rifampisin berkhasiat bakterisid luas terhadap fase pertunbuhan
Mycobacterium tuberkulosae dan Mycobacterium leprae, baik yang berada diluar maupun yang berada didalam sel. Obat ini mematikan kuman yang ”dormant” selama
masa fase pembelahannya yang singkat. Maka, obat ini sangat pentinguntuk membasmi srmua basil guna mencegah kambuhnya TBC Tjay, 2002.
Rifampisin juga aktif terhadap kuman Gram-positif lain dan kuman Gramnegatif, antara lain E. co1i, Klebsiella, suku-suku Proteus dan Pseudomonas, terutama terhadap
stafilokoki., termasuk yang resisten terhadap penisilin. Terhadap kuman yang terakhir, aktivitasnya agak lemah. Mekanisme kerianya berdasarkan perintangan spesifik dari
suatu enzim bakteri RNA-polymerase, sehingga sintesa RNA terganggu Tjay, 2002. Penggunaannya pada terapi TBC pare sangat dibatasi oleh harganya yang cukup
mahal. Manfaat utamanva terletak pada terapi yang dapat dipersingkat dari lebih kurang 2 tahun hingga 6-12 bulan. Rifampisin juga merupakan obat pilihan pertama terhadap
penyakit lepra lihat Bab 10, Leprostatika dan sebagai obat pencegah infeksi meningococci pada orangorang yang telah berhubungan dengan pasien meningitis. Obat
ini sangat efektif terhadap gonore lebih kurang 90, Tjay, 2002. Resorpsinya di usus sangat tinggi; distribusinya ke jaringan dan cairan tubuh juga
baik, termasuk CCS. Hal ini nyata sekali pada pewarnaan jingga merah dari air seni, tinja, ludah, keringat, dan air mata. Lensa kontak lunak juga dapat berwarna permanen.
Universitas Sumatera Utara
Plasma t 12nya berkisar antara 1,5 sampai 5 jam dan meningkat bila ada gangguan fungsi hati. Di lain pihak, masa paruh ini akan turun pada pasien yang bersamaan waktu
menggunakan isoniazida. Dalam hati terjadi desasetilasi dengan terbentuknya metabolit- metabolit dengan kegiatan antibakterial. Tjay, 2002.
Rifampisin merupakan senyawa anti mikroba yang sampai saat ini masih menjadi pilihan sebagai obat anti TB Tuberculosis. Dalam sediaan, rifampisin sering
dikombinasikan dengan INH dan etambutol untuk mencapai efek farmakologi yang lebih baik. Bentuk sediaan yang banyak ditemukan diperdagangan umumnya tablet, kapsul
atau kaplet, baik tunggal maupun kombinasi. Efek farmakologi rifampisin sebagai anti tuberkulotik berlangsung melalui mekanisme kerja penghambatan polimerase RNA yang
bergantung pada DNA bakteri. Spektrum kerjanya luas, disamping terhadap mikobakteri, juga efektif terhadap sejumlah bakteri gram positif dan negatif Mutschler, 1996.
Dalam larutan, rifampisin mudah teroksidasi dengan adanya oksigen atmosfer. Reaksi ini dapat dicegah dengan penambahan natrium askorbat sebagai anti oksidan.
Disimpan dalam wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat terlindung dari panas berlebihan. Oleh karena itu pengerjaannya harus betul-betul teliti dan cepat. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal tanpa adanya zat yang teroksidasi Florey, 1976.
2.4 Farmakokinetik