Indikator Kesejahteraan Masyarakat KESIMPULAN DAN SARAN

panjang. Dari pengertian tersebut terlihat pembangunan ekonomi mempunyai sifat, antara lain: 1 sebagai suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus, 2 usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan masyarakat, dan 3 kenaikan pendapatan tersebut terus berlangsung dalam jangka panjang. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, pengertian tersebut di atas dibatasi oleh batas administratif wilayah skop regional Sukirno, 1991. Kenaikan pendapatan masyarakat merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam prakteknya, ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: cara pengeluaran, cara produksi dan cara pendapatan. Masing-masing cara tersebut menggunakan cara perhitungan yang berbeda, oleh sebab itu akan menghasilkan nilai pendapatan yang berbeda.

2.2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Pada intinya, pembangunan menurut Jayadinata 1999, meliputi tiga kegiatan yang saling berhubungan, yaitu a menimbulkan peningkatan kemakmuran dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan sebagai tujuan, dengan tekanan perhatian pada lapisan terbesar dengan pendapatan terkecil dalam masyarakat; b memilih metode yang sesuai untuk mencapai tujuan itu; c menyusun kembali restructuring masyarakat dengan maksud agar terjadinya pertumbuhan sosial ekonomi yang kuat Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan juga berupaya menumbuhkan aspirasi dan tuntutan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008 lebih baik. Pembangunan tidak hanya dapat dilihat dari aspek pertumbuhan saja. Salah satu akibat dari pembangunan yang hanya menerapkan paradigma pertumbuhan semata, adalah munculnya kesenjangan antara kaya miskin, serta pengangguran yang merajalela. Pertumbuhan selalu dikaitkan dengan peningkatan pendapatan nasional GNP, Todaro 1998 Tantangan utama pembangunan adalah untuk memperbaiki kehidupan. Kualitas kehidupan yang lebih baik memang mensyaratkan adanya pendapatan yang tinggi. Namun kiranya pendapatan bukanlah satu-satunya ukuran kesejahteraan. Banyak hal lain yang tidak kalah pentingnya yang harus diperjuangkan, mulai dari pendidikan, peningkatan standar kesehatan dan nutrisi, pemberantasan kemiskinan, perbaikan kondisi lingkungan hidup, pemerataan kesempatan, pemerataan kebebasan individual dan penyegaran kehidupan budaya. Menurut Jhingan 1999, untuk menentukan optimasi pembangunan dapat dilihat dari distribusi pendapatan, komposisi output, selera, biaya nyata dan perubahan tertentu lain yang berkaitan dengan pendapat tersebut. Oleh sebab itu untuk menghindari keracunan pengukuran, ukuran pandapatan nasional ril perkapita dapat digunakan sebagai ukuran dalam pembangunan ekonomi. Ukuran pencapaian hasil pembangunan paling tidak harus mencapai lima unsur yang dapat dilihat secara objektif. pertama, pembangunan pada awalnya dilihat dalam kerangka pertumbuhan ekonomi masyarakat di suatu negara. Pembangunan akan berhasil, manakala indikator pertumbuhan ekonomi masyarakat cukup tinggi, diukur dari produktivitas masyarakat dan negara pada setiap tahun. Secara teknis Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008 ekonomis, produktif diukur melalui Product National Bruto PNB, atau Gross National Product GNP, dan Product Domestic Bruto PDB atau Gross Domestic Product GDP. Kedua, dicapainya pemerataan disuatu masyarakat dalam suatu negara ukuran yang dilakukan adalah memakai perhitungan indeks gini, yang dapat mengukur adanya ketimpangan pembagian pendapatan masyarakat. Negara yang berhasil penbangunannya dengan demikian adalah negara yang produktivitasnya tinggi, penduduknya makmur dan sejahtera relatif. Ketiga, kualitas kehidupan yang diukur dari tingkat kesejahteraan penduduk disuatu negara dengan menggunakan tolok ukur PQLI Physical Quality of Life Index yang berasal dari tiga indikator meliputi angka rata-rata harapan hidup bayi setelah satu tahun, angka rata-rata jumlah kematian bayi dan angka rata-rata persentasi buta dan melek huruf. Keempat, kerusakan linkungan hidup harus pula diperhitungkan. Negara yang tinggi produktivitas dapat berada pada sebuah proses pemiskinan penduduk. Hal itu bisa terjadi karena produktivitas yang tinggi tidak memperdulikan dampak terhadap lingkungan hidup semakin rusak, sumber daya terkuras hebat, padahal kecepatan alam untuk merehabilitasi dirinya lebih lambat dibandingkan dengan proses perusakan lingkungan. Pabrik-pabrik memang berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi mereka juga menghasilkan limbah kimia yang merusak alam sekitarnya. Pembangunan ternyata tidak memiliki daya kelestarian yang memadai, akibat pembangunan tidak berkelanjutan atau tidak sustainable. Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008 Kelima, pembangunan harus dapat menciptakan keadilan sosial dan kesinambungan. Pembangunan yang sedang berlangsung seringkali menghasilkan kondisi ketimpangan yang sangat mencolok bagi masyarakat. Pembangunan membuat orang kaya semakin kaya, sementara yang miskin semakin terpuruk, kondisi ini jelas akan mendatangkan kerawanan sosial. Oleh karena itu konfigurasi kekuatan sosial di suatu masyarakat akan mengarah kepada kemungkinan pertentangan yang semakin tajam. Konseptualisasi pembangunan merupakan proses perbaikan yang bersinambungan pada suatu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera, maka terdapat beberapa cara untuk menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara tolok ukur pembangunan bukan hanya pendapatan perkapita, tetapi juga harus disertai oleh membaiknya distribusi pendapatan, berkurangnya kemiskinan dan mengecilnya tingkat pengangguran. Argumentasinya bahwa pertumbuhan ekonomi haruslah diiringi dengan pemerataan hasil-hasil pertumbuhan untuk dapat dianggap sebagai keberhasilan pembangunan. Perkembangan ekonomi dengan demikian mengandung pengertian bahwa bukan hanya terjadi pendapatan perkapita yang meningkat, tetapi seiring dengan itu meningkat pula kapabilitas rakyat yang ditunjukkan oleh meluasnya pemilikan harta atau sumber-sumber ekonomi di kalangan rakyat. Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008

2.3. Peran Pelabuhan dalam Mendukung Ekonomi Wilayah