Sejarah Perusahaan Dampak Terhadap Sosial Ekonomi dan Lingkungan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PTP-Nusantara III terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PTP-Nusantara III ini berada pada 03º09’- 03º11’ LU dan 99º04’- 99º06’ BT. Dimana jarak perusahaan ini ± 112 km dari Medan dengan ketinggian 96 – 114 meter di atas permukaan laut, dengan jenis podsolik kuning dan letak topografinya berbukit dan bergelombang. PTPN III kebun Gunng Para berasal dari milik perusahaan Belanda CMO Cultur Misde Oeoskut yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 Nasionalisme dalam perjalan ini telah beberapa kali berganti namanya. Berikut adalah pergantian nama-nama PTP-Nusantara III : 1. Kebun Gunung Para dahulu bernama CMO Cultur Misde Oeskust milik Belanda. 2. Pada tanggal 10 Desember 1957 dinasionalisasi 3. Tahun 1957 - 1960 bernama Perkebunan Negara Baru PPN Baru 4. Tahun 1961 - 1962 bernama PPN Kesatuan Sumut VII 5. Tahun 1963 - 1968 bernama PPN Karet IV 6. Tahun 1976 - 1994 bernama PT.Perkebunan IV Persero 7. Tahun 1994 - 1996 bernama PTP, III, IV, V Universitas Sumatera Utara 8. Sejak 14 Februari 1996 sampai sekarang bernama PT Perkebunan Nusantara III Persero, disingkat PTPN III, berdasarkan PP No. 8. Tahun 1996 yaitu penggabungan PTP III, PTP IV dan PTP V Akte No.36 Tanggal 11 Maret 1996 dari Notaris Harun Kamil SH.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Pabrik karet kebun Gunung Para terdiri

dari dua jenis pengolahan yaitu pabrik pengolahan sheet dan pabrik pengolahan Rubber Smoke Sheet RSS I. Pabrik Pengolahan Sheet atau RSS Rubber Smoke Sheet mulai beroperasi pada tahun 1960 dengan hasil produksi: 1. RSS-I 2. RSS- II 3. RSS- III 4. Cutting Kapasitas Olah Pabrik = 16.800 kg kering hari Kebutuhan Air = 20 – 25 m³ ton KK Kebutuhan kayu asap = 3.5 m³ ton KK Kebutuhan Formic Acid = 7.5 – 9.00 kg ton KK Bahan baku latex berasal dari kebun sendiri kebun milik perusahaan 68 dan 32 dari kebun milik perseorangan. Hasil olahan sebagian besar di ekspor dan selebihnya dipasarkan di dalam negeri lokal. Universitas Sumatera Utara

2.2.1. Visi Perusahaan

PTP Nusantara III Kebun Gunung Para memiliki visi menjadi perusahaan Agrobisnis Perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing, baik di sektor hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional.

2.2.2. Misi Perusahaan

Misi dari PTP Nusantara III adalah sebagai berikut: 1. Menjalankan usaha agrobisnis perkebunan di bidang perkebunan karet serta menghasilkan produk rubber smoke sheet, serta produk turunannya yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi konsumen. 2. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh sistem, cara kerja dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 3. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan, dan stokeholder lainnya. 4. Mengolah usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat. 5. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam membangun kemitraan dan mengembangkan masyarakat lingkungan serta kelestarian lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara

2.3. Lokasi Perusahaan Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PTP-Nusantara III

terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PTP-Nusantara III ini berada pada 03º09’-03º11’ LU dan 99º04’-99º06’ BT. Dimana jarak perusahaan ini ± 112 km dari Medan dengan ketinggian 96-114 meter di atas permukaan laut, dengan jenis podsolik kuning dan letak topografinya berbukit dan bergelombang. 2.4. Daerah Pemasaran Ruang lingkup yang perlu dikembangkan tidak hanya dari aspek intern tapi aspek eksternal yaitu pemasaran juga merupakan hal yang utama. Aspek pasar dan perusahaan merupakan salah satu dari beberapa aspek yang penting aspek teknis, ekonomis, manajemen dan organisasi, aspek sosial, dan lingkungan dalam menjalankan dan mempertahankan kelangsungan tujuan usaha perusahaan. Pasar merupakan tempat dimana produsen dan konsumen melangsungkan transaksi atau suatu produk barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu aktivitas atau usaha yang digunakan untuk menyediakan atau memindahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Sementara manajemen pemasaran melakukan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap program–program yang telah dirancang oleh perusahaan untuk menangani penjualan produk jadi ke konsumen semaksimal mungkin sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara Dalam konteks ini, suatu perusahaan yang lebih memperhatikan kepentingan dan kebutuhan konsumen, dalam jangka panjang lebih berhasil dan akan tetap eksis dibandingkan dengan perusahan yang mengabaikannya. Perusahaan yang menggunakan pola pikir demikian akan selalu menempatkan konsumen dan kebutuhannya sebagai titik pusat bidang usahanya, sehingga produk yang dihasilkan juga lebih bermutu dimata konsumen. Menurut kebijaksanaan hasil produksi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Gunung Para dipasarkan melalui pelabuhan Belawan yang akan diekspor keluar negeri seperti ke Jepang, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Korea Selatan, Italia, sebagian produk dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan memilih pasar diluar negeri karena pasar luar negeri lebih luas dan terbuka lebar. Kebutuhan luar negeri terhadap sheet cukup besar dibandingkan dengan kebutuhan dalam negeri. Sheet dapat diolah menjadi produk yang mempunyai nilai tambah value added seperti ban, alat-alat rumah tangga, alat pertanian dan lain-lain.

2.4.1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran perusahaan saat ini lebih difokuskan kepada penjualan ekspor yaitu meliputi : 1. Strategi Produk Mengingat negara yang akan menerima produk PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Gunung Para adalah negara-negara yang sadar mutu, maka Universitas Sumatera Utara penjagaan mutu pada tingkat-tingkat yang dapat diterima oleh pasar harus menjadi perhatian utama. Hal ini telah diterapkan perusahaan pada hasil produksinya yang sekarang yaitu dengan adanya standar ukuran dari masing-masing produk. Produk yang dihasilkan saat ini telah memenuhi mutu sesuai dengan standar Industri indonesia. Menghasilkan produk yang memiliki mutu sesuai dengan standar yang diinginkan pasar merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi perusahaan agar dapat bersaing di pasaran internasional. Untuk itu perusahaan selalu memanfaatkan bantuan tenaga ahli dalam bidang pengolahan semaksimal mungkin didalam kunjungan tenaga ahli tersebut ke perusahaan. Peninjauan ini pada umumnya dilakukan setiap 2-3 bulan sekali tergantung kepada kepentingan kedua belah pihak. Diharapkan kedatangan dari pihak pembeli tersebut akan mampu memberikan saran-saran di dalam penyesuaian kualitas produk dan mengikuti perubahan selera konsumen di negara pembeli yang juga harus mendapat perhatian dari manajemen perusahaan untuk mempertahankan eksistensi mutu produk di pasar luar negeri. Selain itu perusahaan juga mengirimkan staf-staf ahlinya ke daerah pemasaran untuk memantau keinginan konsumen dari masing-masing negara tujuan ekspor. Hal ini dilakukan perusahaan agar bisa mengikuti trend permintaan pasar dan dilakukan perusahaan minimal 4 empat kali kunjungan dalam setahunnya. Universitas Sumatera Utara 2. Strategi Harga Harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah harga khusus untuk agen- agen pemasarannya di luar negeri. Besar harga jual ke konsumen juga ditetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya standar mutu terhadap produk dan kapasitas produksi yang besar mass production, perusahaan dapat menekan harga jualnya di negara tujuan. Hal ini jelas akan semakin meningkatnya daya saing perusahaan dari segi harga jual. Persyaratan harga kepada agennya di luar negeri diterapkan sebagai berikut : a. Harga CIF dari pelabuhan pengiriman. b. Cara pembayaran dengan irrevocable letter of credit at sight. 3. Promosi Langkah-langkah promosi yang telah dilakukan perusahaan antara lain dengan mengikuti pameran produk ekspor daerah Sumatera Utara, yang dilaksanakan oleh instansi terkait maupun badan yang secara khusus menangani masalah promosi komoditi ekspor Indonesia. Hal ini sangat tepat karena pameran- pameran sedemikian akan dapat menarik animo masyarakat bisnis luar negeri untuk mengunjunginya. Adapun konsumen PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Gunung Para diantaranya adalah : a. Goodyear b. Hankook Universitas Sumatera Utara c. Bridgestone d. Kumho e. Pirelli f. Dunlop Jenis-jenis distribusi yang digunakan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Gunung Para adalah : a. Distribusi langsung Pada distribusi ini pendistribusian produk dilakukan langsung oleh perusahaan ke konsumen. b. Distribusi agen Pada jenis distribusi ini pendistribusian produk dilakukan karena adanya pesanan dari konsumen, dan mereka menyediakan mobil yang akan mengangkut produk tersebut.

2.5. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Dampak terhadap sosial ekonomi dan lingkungan yaitu dengan adanya PT. Perkebunan Nusantara III kebun Gunung Para maka masyarakat yang ada di dekat perusahaan, sosial ekonominya akan meningkat dimana mereka dapat bekerja dengan gaji yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan adanya pekerjaan yang menetap maka sosial ekonomi masyarakat yang ada di dekat lingkungan dapat terjamin. Dampak terhadap lingkungan yaitu perusahaan menghasilkan limbah yang terdiri dari limbah padat dan cair dan limbah yang dihasilkan tidak membahayakan terhadap lingkungan sekitar. Universitas Sumatera Utara

2.6. Proses Produksi