Manajemen Management Kegiatan Usaha Bank

NPL = ������ ����� �������� ������ ������,���������,����� ����� ������ Rasio NPL ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

2.2.7 Manajemen Management

Manajemen merupakan kemampuan dari manajemen perusahaan perbankan dalam mengendalikan operasinya ke dalam maupun ke luar. Pengendalian operasi ke dalam ditunjukkan dari adanya strategi dan sasaran yang jelas, yang tercermin dari adanya corporate plan perusahaan, adanya pengorganisasian operasi yang baik, memiliki sistem dan prosedur yang jelas yang didukung dengan adanya teknologi informasi, adanya sumber daya manusia yang handal serta kepemimpinan manajemen yang profesional. Pengendalian operasi keluar ditunjukkan dari adanya kemampuan manajemen dalam mengendalikan resiko yang ada seperti resiko likuiditas, resiko pasar, resiko kredit, resiko operasional, resiko hukum serta resiko pemilik dan pengurus Universitas Sumatera Utara perusahaan. Semakin solid menajemen perusahaan perbankan akan menumbuhkan kepercayaan pada investor dan kepercayaan ini akan berdampak positf bagi peningkatan harga sahamnya. Penilaian faktor manajemen yang dalam ketentuan lama didasarkan pada penilaian terhadap 250 aspek yang terkait dengan manajemen permodalan, kualitas aset, rentabilitas dan likuiditas diubah menjadi penilaian yang didasarkan pada 100 aspek dengan memberikan penekanan pada manajemen umum dan manajemen resiko yang melekat pada berbagai kegiatan usaha bank yang tertuang dalam SK Dir Bank Indonesia No. 3011KEPDIR. Khusus untuk Bank Umum bukan Devisa penilaian manajemen didasarkan atas 85 aspek, mengingat 15 aspek lainnya berkaitan erat dengan kegiatan usaha Bank Umum Devisa. Kemampuan manajemen dalam mengelola bank menjadi kebutuhan yang menonjol mengingat keadaan dan kemajuan suatu bank akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelolanya. Bank-bank diwajibkan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh Bank Indonesia. Untuk itu bank diberikan daftar pertanyaan yang wajib diisi mengenai aspek manajemen yaitu manajemen umum dan manajemen resiko. Untuk bank devisa jumlah pertanyaan ditetapkan sebanyak 100, sementara jumlah pertanyaan untuk bank bukan devisa sebanyak 85. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian akan dinilai oleh Bank Indonesia. Pertanyaan yang menyangkut manajemen umum meliputi aspek strategi sasaran, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan dan budaya kerja bank tersebut. Sedangkan manajemen resiko menyangkut resiko likuiditas Universitas Sumatera Utara liquidityrisk, resiko pasar market risk, resiko kredit credit risk, resiko operasional operational risk dan resiko hukum legal risk. Penilaian faktor manajemen yang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut sulit untuk dilakukan karena selain bersifat kualitatif, aspek manajemen bank juga sulit untuk dilihat dari luar. Aspek manajemen ini diproksikan menggunakan rasio Net Income Margin NIM yang menilai bagaimana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan net income pendapatan bersih dari kegiatan operasi pokoknya. NIM sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Net Income Margin NIM merupakan rasio yang menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga seperti penempatan pada bank lain, surat berharga, penyertaan dan kredit yang diberikan. Net Income Margin NIM untuk mencapai keuntungan yang maksimal selalu ada resiko yang sepadan, semakin tinggi keuntungannya maka semakin besar resiko yang akan dihadapi, dimana dalam perbankan sangat dipengaruhi oleh besarnya suku bunga. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku bunga pendanaan funding dengan suku bunga pinjaman yang diberikan lending atau dalam bentuk absolute adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya pinjaman Universitas Sumatera Utara Siamat, 2002. Dengan demikian besarnya Net Income Margin NIM akan mempengaruhi laba rugi bank dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja bank tersebut. NIM = ��� �������� ������ ������� ����� � ���

2.2.8 Rentabilitas Earning