Sudah bagus berakhir pembicaran Dan saling seia-sekata
Fungsi tindak tutur umpasa ini maknanya berfungsi berterima kasih dongan sahuta hulahula kepada kedua belah pihak menyambut hasil
kesepakatan uang emas kawin yang dimusyawarahkan. Tindak tutur terima kasih yang dituturkan dongan sahuta hulahula kepada kedua belah pihak
bertujuan, karena sudah ada hasil kesepakatan dari kedua belah pihak mengenai uang emas kawin yang dimusyawarahkan.
4.4.20. Fungsi Tindak Tutur Ekpresif Raja ni HulahulaTulang ‘Paman Pemberi Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba
52 Marasar ma aili ditarui bulung singkoru Sai naeng ma nian sihar panaili horhonon ni tuhor ni boru
Bersaranglah babi hutan dihantarnya daun jelai Semoga gembiralah hendaknya disebabkan uang emas kawin
Fungsi tindak tutur umpasa ini maknanya berfungsi berterima kasih paman ‘
pemberi istri’ kepada boru-nya karena sudah menerima uang emas kawin yang diberi pihak boru ‘penerima istri’. Tindak tutur terima kasih yang
dituturkan paman ‘pemberi istri’ kepada boru-nya ‘pemberi istri’ bertujuan, karena pihak boru-nya ‘pemberi istri’ mau menerima uang emas kawin
yang diberi pihak boru ‘penerima istri’.
4.4.21. Fungsi Tindak Tutur Komisif Umpasa Masyarakat Batak Toba
dalam Rapat Adat Fungsi komisif yakni bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan
janji atau penawaran, misalnya berjanji, bersumpah, dan menawarkan sesuatu Rahardi, 2005: 36 seperti uraian berikut.
Universitas Sumatera Utara
4.4.22 Fungsi Tindak Tutur Komisif Dongan Sabutuha Boru ‘Kerabat
Semarga Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 20 Mangula ma pangula di rura Pangaloan
Molo mangido hulahula dae do so oloan Bekerja pekerja di lembah Pangaloan
Bila meminta hulahula patutlah harus diberi
Fungsi tindak tutur umpasa ini maknanya berfungsi dongan sabutuha boru berjanji memenuhi permintaan dari hulahula. Tindak tutur berjanji yang
dituturkan dongan sabutuha boru kepada pihak hulahula yaitu menjanjikan akan memenuhi permintaan pihak hulahula mengenai uang emas kawin
yang telah dimusyawarahkan.
4.4.23. Fungsi Tindak Tutur Komisif Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba
29 Hudali pangula peak diginjang parapian Molo tinurut poda hulahula sai na ro ma parsaulian
Cangkul pekerja terletak di atas perapian Jikalau dipatuhi nasehat dari hulahula selalu mendapat kebaikan
Fungsi tindak tutur umpasa ini maknanya berfungsi berjanji boru kepada hulahula menyanggupi uang emas kawin yang diminta. Tindak tutur
berjanji yang dituturkan boru kepada pihak hulahula berfungsi tujuannya untuk membayar uang emas kawin yang diminta hulahula sesuai yang telah
dimusyawarahkan.
4.4.24. Fungsi Tindak Tutur Deklarasi Umpasa Masyarakat Batak Toba dalam Rapat Adat
Fungsi deklarasi yakni bentuk tuturan yang berfungsi menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan, misalnya berpasrah, memecat, membaptis, memberi
Universitas Sumatera Utara
nama, mengangkat, mengucilkan dan menghukum Rahardi, 2005: 36 seperti uraian berikut.
4.4.25. Fungsi Tindak Tutur Deklarasi Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba
30 Sai tu ginjang ninna porda sai tu toru do pambarbaran Sai naeng mamora ninna roha hape ingkon pogos ninna sibaran
Terus menerus ke atas dikampak terus menerus ke bawah ditetek
Berharap berkeinginan menjadi kaya rupanya nasiblah yang membuat miskin
31 Madekdek ansosoit tongon tu tarumbara Unang dok hamu parholit silehonon do soada
Jatuh burung pipit tepat ke kolong rumah
Jangan dikatakan kalian kami yang pelit namun pemberian kamilah yang tidak ada
Fungsi tindak tutur umpasa 30 dan 31 di atas, 30 maknanya berfungsi boru berpasrah dengan kenyataan ingin menjadi kaya namun nasib yang
membuat, dan 31 maknanya berfungsi pihak boru berpasrah kepada hulahula dengan kenyataan ingin memberi lebih banyak namun
kesanggupanlah yang tidak mampu. Tindak tutur berpasrah yang dituturkan boru kepada pihak hulahula berfungsi pihak boru merendahkan diri
terhadap pihak hulahula, dengan maksud bertujuan supaya uang emas kawin yang diminta pihak hulahula tidak terlalu besar jumlahnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah menganalisis data tindak tutur yang menggunakan umpasa masyarakat Batak Toba dalam rapat adat, maka penulis menyimpulkan:
1. Komponen tindak tutur perlokusi dalam rapat adat masyarakat Batak Toba
hanya terdapat pada tindak tutur raja ni hulahula borutulang ‘paman penerima istri’ dan raja ni hulahulatulang ‘paman pemberi istri’.
2. Jenis tindak tutur menggunakan umpasa masyarakat Batak Toba dalam rapat
adat hanya terdapat pada: 1 tindak tutur langsung, 2 tindak tutur literal, dan 3 tindak tutur langsung literal dari masing-masing pihak Dalihan Na
Tolu. 3.
Fungsi tindak tutur yang menggunakan umpasa dalam rapat adat masyarakat Batak Toba memiliki beberapa fungsi, yakni 1 fungsi asertif, 2 fungsi
direktif, 3 fungsi ekpresif, 4 fungsi komisif, dan 5 fungsi deklarasi. 4.
Rapat adat masyarakat Batak Toba sebagai tindak tutur yang digunakan adalah sangat berbeda dengan bahasa sehari-hari, karena dalam rapat adat
biasa digunakan umpasa ‘pantun’. 5.
Secara garis besar, pelaku dalam rapat adat masyarakat Batak Toba yang berazaskan Dalihan Na Tolu, adalah Hulahula ‘pemberi istri’, Dongan
Sabutuha ‘kerabat semarga’, Boru ‘penerima istri’, Dongan Sahuta ‘kawan
Universitas Sumatera Utara