52 Pada tabel hasil uji multikolinearitas diatas, diperoleh harga VIF tidak ada
yang melebihi dari nilai 10 dan Tolerance 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut terbebas dari multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi Ha diterima.
4.2.1.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Data pada penelitian ini memiliki unsur
waktu karena didapatkan antara tahun 2011-2013. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson DW-
test. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi adalah: • Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif,
• Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, • Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
M od
el
R R
Squa re
Adjust ed
R Square
Std. Error
of the Estima
te Change Statistics
Durbin -
Watso n
R Square
Chang e
F Chan
ge df1
df2 Sig. F
Chang e
d i
m e
n s
i o
n 1
,476
a
,226 ,176 ,13719
09 ,226
4,46 4
4 61
,003 1,612
a. Predictors: Constant, Corporate Social Responsibility, Jumlah Dewan Direksi, Jumlah Komite Audit, Jumlah Dewan Komisaris
b. Dependent Variable: Earning Tax Ratio Berdasarkan tabel 4.4 diketahui nilai statistik D-W sebesar 1,612. Angka
ini terletak diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan disimpulkan bahwa tidak ada terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.
4.2.1.5 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan dengan pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Pada penelitian ini, uji grafik dilakukan dengan melihat grafik
scatter plot, apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah
Universitas Sumatera Utara
54 pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terkendala
heterokedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heterokedastitisitas
Pada gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar
baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa regresi tidak terkendala heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
55
4.2.2 Uji Hipotesis 4.2.2.1 Uji Determinasi R2