64 tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan ketentuan perhitungan terlampir pada
lampiran halaman118-119. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan
sebagai berikut: Tabel 22. Distribusi Kecenderungan Frekuensi Data Minat Melanjutkan Sekolah Ke
Perguruan Tinggi
No. Skor
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Kumulatif Kategori
1. 78,687
5 17,24
17,24 Tinggi
2. 56,761 – 78,687
17 58,62
75,86 Sedang
3. 56,761
7 24,14
100 Rendah
Sumber: hasil penelitian, diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat517,24responden yang berada dalam
kategori tinggi, 17 58,62 responden berada dalam kategori sedang, 7 24,14 responden masuk dalam kategori rendah.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. Pengujian prasyarat
analisis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0. Berikut langkah-langkah dalam pengujian prasyarat analisis:
1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kosmogorov-Smirnov.
Berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer yaitu SPSS versi 16.0 dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang
digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. Sig
65 pada outputKosmogorov-Smirnovtest dari alpha yang ditentukan yaitu 5 0,05.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 23. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No. Variabel
Signifikansi Sig
Alpha 5
Kondisi Simpulan
1. Status Sosial Ekonomi
Orang Tua 0,708
0,05 Sig. Alpha
Normal 2.
Teman Sebaya 0,734
0,05 Sig. Alpha
Normal 3.
Prestasi Belajar 0,475
0,05 Sig. Alpha
Normal 4.
Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
0,638 0,05
Sig. Alpha Normal
Sumber: hasil penelitian, diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi variabel status sosial
ekonomi 0,708, teman sebaya 0,734, prestasi belajar 0,475 dan minat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi 0,638 lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas Uji liniearitas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Dalam SPSS
versi 16.0 untuk menguji linearitas menggunakan deviation from linearity dari uji F linear. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen linear apabila
harga F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
. Hasil uji linearitas hubungan adalah sebagai berikut: Tabel 24. Ringkasan Hasil Uji Linearitas
No. Variabel
F
hitung
F
tabel
Keterangan
1. X
1
– Y 0,711
2,62 Linier
2. X
2
– Y 2,698
2,70 Linier
3. X
3
– Y 1,274
8,64 Linier
Sumber: hasil penelitian, diolah
66 Berdasarkan tabel di atas, nilai F
hitung
hubungan antara variabel X
1
,X
2
, dan X
3
dengan variable dependen Y lebih kecil dari F
tabel
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan ketiga variable independen dengan variable dependen linier.
3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas
antara variabel bebas yaitu dengan cara menyelidiki besarnya angka interkorelasi antar variabel bebas. Harga interkorelasi antar variabel bebas jika lebih besar atau sama
dengan 0,60 berarti terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Berdasarkan dari hasil uji multikolinieritas menggunakan SPSS versi 16.0, antara
variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3,
maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 25. Uji Multikolinieritas
No Variabel
Hasil Uji R
hitung
Koefisien Korelasi
1. X1 – X2
0,067 r
≤ 0,60 2.
X1 – X3 0,008
r ≤ 0,60
3. X2 – X3
0,066 r
≤ 0,60 Sumber: hasil penelitian, diolah
Berdasarkan hasil tabel di atas R
hitung
tidak lebih besar atau sama dengan 0,60. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas sehingga analisis regresi
ganda dapat dilanjutkan.
C. Pengujian Hipotesis