bergeser menjadi halusinasi atau delusi kesalahan persepsi pada penderita gangguan jiwa.
Kekeliruan persepsi atau juga dapat disebut persepsi bias kadang dapat terjadi dan menyebabkan ketidaktepatan atau minim persepsi. Menurut
Richards 2010: 218 “hal ini perlahan-lahan agak berubah menjadi fenomena persepsi bias dan keliru yang diidentifikasikan kalangan psikolog
sosial yang telah dilaporkan bahwa persepsi itu telah terdistorsi secara konsisten dengan attitudes sikap-sikap atau keyakinan individual”.
Dari berbagai definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses mental berupa pemahaman dan interpretasi
pemaknaan secara langsung suatu informasi stimulusrangsangan ke dalam otak manusia melalui keseluruhan alat inderanya. Persepsi bersifat
individual artinya setiap orang dalam suatu masyarakat mempunyai perbedaan dalam mempersepsikan suatu objek atau kejadian yang sama. Di
dalam persepsi juga bisa terjadi bias atau kekeliruan persepsi yang ditandai dengan kesalahan atas keyakinan individual sebelumnya.
b. Pengertian Kerja Bangku
Menurut Yogaswara 2005 di dalam kurikulum SMK 2004 kerja bangku adalah sebuah subkompetensi dalam kompetensi permesinan.
Kriterianya kerjanya adalah tentang pengenalan tatacara kerja bangku yang
benar dengan lingkup kerja seputar penggunaan palu, ragum, gergaji, pahat tangan, kikir, tap, dan keling dingin yang benar.
Kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku menekankan pada
pembuatan benda kerja dengan alat perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Kerja bangku melatih siswa agar mampu mengenali fungsi dan
kegunaan alat kerja perkakas tangan yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu menghasilkan benda kerja dengan standar
tertentu sesuai dengan objek yang ditentukan pada lembar kerja. Hasil yang baik dapat tercapai apabila siswa melakukan pekerjaan sesuai dengan
peraturan dan tata cara penggunaan perkakas tangan yang baik.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Menamwati dengan judul “Hubungan Minat Belajar dan Persepsi Tentang Fasilitas Laboratorium Komputer
Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa SMP Negeri 11 Yogyakarta”. Dalam penelitian tersebut Heni Menamwati menyatakan bahwa: pertama, terdapat
hubungan positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar TIK dengan sumbangan efektif sebesar 8,1. Kedua, terdapat Hubungan Positif
dan Signifikan Persepsi Tentang Fasilitas Laboratorium Komputer terhadap Hasil Belajar TIK dengan sumbangan efektif sebesar 11,5. Ketiga terdapat
Hubungan Positif dan Signifikan Minat Belajar dan Persepsi Siswa Tentang