Definisi Operasional Variabel Uji Validitas Instrumen.

yang diamati. Sugiyono 1999:40 menyatakan bahwa, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan dan pengukurannya dilakukan dengan pengukuran skala Likert.

3.3.1 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu kompetensi pustakawan sebagai variabel bebas X dan kualitas layanan digital sebagai variabel terikat Y. Definisi dari masing-masing variabel ini meliputi sebagai berikut: 1. Kompetensi Pustakawan X Kompetensi pustakawan adalah kemampuan pustakawan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan, dan pengetahuan yang didukung oleh pekerjaan tersebut. Indikator variabel X terdiri dari kompetensi komunikasi, kompetensi teknologi informasi, kompetensi kemampuan pustakawan. 2. Kualitas Layanan Digital Y Kualitas layanan digital adalah kemampuan atau kesiapan pustakawan dilayanan digital. Indikator variabel Y adalah kecepatan melayani informasi, ketepatan memperoleh informasi. Tabel I : Definisi Operasional Variabel Variabel Indikator No item Jumlah 1. Kompetensi pustakawan 2. Kualitas Layanan digital 1. Kompetensi komunikasi. 2. Kompetensi teknologi informasi. 3. Kompetensi kemampuan pustakawan 1. Kecepatan melayani informasi 2. Ketepatan memperoleh informasi 1,2,3 4,5,6 7,8 9,10,11 12,13,14, 15 3 3 2 3 4 Pengukuran variabel dilakukan dengan satuan ukuran skala likert dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jawaban “a” mempunyai nilai 4 2. Jawaban “b” mempunyai nilai 3 3. Jawaban “c” mempunyai nilai 2 4. Jawaban “d” mempunyai nilai 1

3.3.2 Uji Validitas Instrumen.

Uji validitas instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen. Ghozali 2005:19 menyatakan bahwa mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. 3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis CFA Sedangkan menurut Sugiyono 2004:213 bahwa: Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment Pearson. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf a=0,05. Rumus korelasi Product Moment dari karl’s Pearson. Adapun rumus Product Moment adalah sebagai berikut: Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y ∑X : Jumlah skor variabel X ∑Y : Jumlah skor variabel Y ∑X 2 : Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y 2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY : Jumlah hasil perkalian skor variabel butir dengan skor total N : Jumlah subjek dalam penelitian Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid, sehingga istrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian

3.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen