26
dengan alat-alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih
dimengerti. Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan
keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal. 1.
Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga
akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
2. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam
laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini
disebut metode analisa statis.
2.2.6 Jenis – Jenis Analisa Laporan Keuangan
A. Analisis Common Size
Analisis ini disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari
total penjualan untuk laporan rugi-laba atau dari total aktiva untuk neraca. Cara semacam ini memudahkan pembacaan
data-data keuangan untuk beberapa periode.
Universitas Sumatera Utara
27
Neraca yang sudah dilakukan analisa common size akan tampak dua hal :
distribusi aktivapasiva dan kontribusi tiap pos terhadap aktivapasiva, menunjukkan
pentingnya pos tersebut untuk dianalisa lebih lanjut
B. Analisis rasio
Harahap 2006:297 menjelaskan bahwa “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Analisis rasio keuangan merupakan
hal yang penting bagi pihak manajer keuangan perusahaan untuk menilai kinerja yang dicapai yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam hal perencanaan dan pengendalian. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui atau menggambarkan posisi kinerja keuangan perusahaan, yang merupakan perbandingan dari dua
unsur yang sistematis Van Horne, dalam Sawir, 2005:6. Sehingga dapat diketahui posisi keungan perusahaan yang
berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Rasio-rasio tersebut di rancang untuk membantu para analisis atau investor dalam mengevaluasi suatu perusahaan
berdasarkan laporan keuangannya. Dalam menganalisa dan
Universitas Sumatera Utara
28
menilai posisi keuangan dan potensi kemajuan perusahaan, faktor utama yang menjadi perhatian penganalisa adalah rasio-rasio
keuangan. 1.
Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat ditagih.
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek. Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada
para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap
baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tingkat likuiditas yang
tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan
saham dan tentunya akan menaikkan harga saham. Harga saham juga akan cenderung mengalami penurunan jika investor
menganggap perusahaan sudah terlalu likuid yang artinya terdapat aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan oleh
Universitas Sumatera Utara
29
perusahaan, dan tidak dimanfaatkannya aktiva tersebut akan menambah beban bagi perusahaan karena biaya perawatan dan
biaya penyimpanan yang harus terus di bayar. Ada dua jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan,
yaitu rasio lancar dan rasio cepat. Rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio cepat merupakan rasio antara aktiva lancar
sesudah dikurangi persediaan dengan kewajiban jangka pendek dan menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang
bias digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendek. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas yang diwakili oleh
current ratio CR yaitu rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Semakin
besar rasio lancar maka likuiditas perusahaan semakin tinggi. 2.
Leverage adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio leverage yang tinggi menunjukkan tingginya
risiko bagi pemberi pinjaman untuk memperoleh pembayaran pinjaman. Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
30
utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt ratio DR dan debt to
equity ratio DER.
Debt ratio atau rasio utang total terhadap aktiva total mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur
terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Rasio leverage yang tinggi menunjukkan tingginya resiko bagi pemberi
pinjaman untuk memperoleh pembayaran pinjaman. Semakin tinggi debt ratio menunjukkan resiko keuangan yang dihadapi
perusahaan semakin tinggi, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.
DER merupakan rasio yang membandingkan total utang ekuitas. Rasio ini mengukur persentase dari dana yang
diberikan oleh para kreditur. Total utang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. DER mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajibannya dengan modal sendiri. DER menunjukkan
hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
semakin besar struktur modal yang berasal dari utang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Rasio DER yang
kecil menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur.
Universitas Sumatera Utara
31
3. Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas mencakup rasio yang menunjukkan hubungan laba dengan penjualan dan yang
menunjukkan hubungan laba dengan investasi. Ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan laba dengan penjualan
adalah margin laba kotor gross profit margin dan marjin laba bersih net profit margin.
Ukuran yang digunakan dalam hubungan laba dengan investasi adalah tingkat pengembalian ekuitas return on
equity . Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh
net profit margin dan return on investment sebagai variabel
dependennya. Net profit margin atau sales margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih per rupiah
penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan menunjukkan kinerja yang semakin baik.
Return on investment dimaksudkan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. 4.
Rasio Efektivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
32
Semakin tinggi tingkat rasio ini menunjukkan semakin efisiensi penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian
dana dalam bentuk kas. Rasio efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aset turnover dan working
capital turnover . Total asset turnover digunakan untuk
mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan
modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Working capital turnover
digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja netto yang berputar pada suatu
periode siklus kas cash cycle yang terdapat di perusahaan.
2.3 Penelitian Terdahulu