Permasalahan Tujuan Penelitian PENDAHULUAN

Oleh karena itu badan-badan air air permukaan banyak mengandung bahan- bahan kimia terlarut maupun dalam bentuk tersuspensi. Pada tabel di bawah ini tampak berbagai senyawa dalam bentuk ion yang biasa terdapat di perairan. Tabel 1.1 : Berbagai Radikal yang Biasa Terdapat Dalam Air Nama Rumus Muatan Listrik Ammonium Hydroxyl Bikarbonat Karbonat Ortofosfat Mono-hidrogen-ortofosfat Di-hidrogen-ortofosfat Bisulfat Sulafat Bisulfit Sulfit Nitrite Nitrat Hipoklorit NH 4 OH + HCO CO 3 3 PO + 4 HPO + 4 H + 2 PO 4 HSO - 4 SO + 4 HSO + 3 SO - 3 NO + 2 NO - 3 OCL - 1 - 1 + 1 - 2 - 3 - 2 - 1 - 1 - 2 - 1 - 2 - 1 - 1 - 1 - - Sumber : Manahan, 1994 Selain berbagai Radikal bebas yang terdapat dalam tabel di atas, dalam air terdapat juga berbagai mineral yang lain yaitu : silikon si, belerang s, klorida cl, Flourida F, Kalsium ca, Magnesium Mg, Natrium Na dan Kalium K, Besi Fe dan Mangan Mn.

1.8. Permasalahan

Pembudidayaan ikan nila dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kecil, bagaimana pengembangan pembudidayaan ikan nila agar lebih cepat berhasil di dalam kolam yang airnya diganti setiap 10 hari dan juga bila dicampur air laut.

1.9. Tujuan Penelitian

− Untuk mengetahui perkembangan pembudidayaan ikan nila dalam air tawar dan campuran air tawar dengan air laut. Universitas Sumatera Utara − Menganalisa mineral-mineral yang ada dalam air. 1.10.Manfaat Penelitian - Agar pembudidayaan ikan nila dapat dilakukan lebih mudah dan efisien guna memperoleh hasil yang optimum. - Mengetahui pengaruh kandungan mineral terhadap pembudidayaan ikan nila. 1.11.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU, laboratorium UPT LIDA USU Medan dan laboratorium RISPA Medan. 1.12.Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium. Untuk melihat pengaruh kandungan mineral dalam air terhadap perkembangan ikan nila, digunakan wadah berupa akuarium dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm sebanyak 3 buah dengan volume air 36 liter akuarium dengan sistem sirkulasi. Sebagai perlakuan adalah penggunaan pakan yang sama pada akuarium yang berbeda tingkat salinitasnya yang ditebari sebanyak 10-11 ekor wadah bibit ikan nilai, ikan nila diberi pakan dengan frekuensi tiga kali sehari yaitu pada pukul 08.00 ; 12.00 ; 16.00. Tiap 10 hari sekali ikan ditimbang, mineralnya diteliti dan airnya diganti. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan – Bahan Kimia Dalam Perairan

2.1.1. Senyawa Nitrogen Dalam Air

Senyawa-senyawa nitrogen terdapat dalam keadaan terlarut juga sebagai bahan tersuspensi. Dalam air senyawa-senyawa ini memegang peranan sangat penting dalam perairan reaksi-reaksi biologi perairan. Jenis-jenis nitrogen anorganik utama dalam air adalah ion nitrat NO 3 - , dan ammonium NH 4 + . Dalam kondisi tertentu terdapat dalam bentuk nitric NO 2 - Nitrogen perairan merupakan penyebab utama pertumbuhan yang sangat cepat dari ganggang yang menyebabkan eutrofikasi. Pada umumnya nitrogen anorganik dalam perairan aerobic terdapat dalam keadaan bilangan oksidasi +5, yaitu sebagai NO . Sebagian besar dari nitrogen total dalam air terikat sebagai nitrogen organik, yaitu dalam bahan-bahan yang berprotem, juga dapat berbentuk senyawa ion-ion lainnya dari bahan pencemar. 3 - , dan dengan bilangan oksidasi keadaan anaerob, sebagai NH 4 + Dalam kondisi tanpa katalis biologi, ion nitrat hanya sedikit bereaksi dalam air. Kernampuan pertukaran ion dari bahan-bahan yang terjadi secara alamiah tidak mengikat ion dengan kuat. yang stabil. Senyawa Fosfor Dalam air, fosfor merupakan suatu komponen yang sangat penting dan Bering menimbulkan permasalahan lingkungan. Fosfor termasuk salah satu dari beberapa unsur yang essensial untuk pertumbuhan ganggang dalam air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan disamping hasil hancuran biomas dapat menyebabkan pencemaran kualitas air. Sumber fosfor adalah limbah industri, hanyutan dari pupuk, limbah domestik, hancuran bahan organik, dan mineral fosfat. Universitas Sumatera Utara