BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perbankan
Sejarah asal mulanya kegiatan perbankan di awali dari jasa penukaran uang. Oleh karena itu, bank lebih dikenal sebagai tempat penukaran uang
atau sebagai meja tempat menukarkan uang. Dalam sejarah para pedagang dari berbagai kerajaan melakukan transaksi dengan menukarkan uang,
dimana uang dilakukan antar mata uang kerajaan yang satu dengan mata uang kerajaan yang lain.
Dalam perkembangannya, kegiatan operasional perbankan bertambah menjadi tempat penitipan uang. Kemudian kegiatan perbankan
berkembangan dengan kegiatan peminjaman uang, yaitu dengan cara uang yang semula disimpan masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali ke
masyarakat yang mebutuhkannya. Akibat dari kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat
dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di Negara maju maupun di Negara
berkembang. Sejarah perbankan yang dikenal oleh dunia berawal dari dataran benua
Eropa mulai dari zaman Babylonia yang kemudia dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Bank-bank yang sudah dikenal pada saat itu di
Universitas Sumatera Utara
benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian mnyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320.
Perkembangan perbankan di daratan Inggris baru dimulai pada abad ke-16. Namun, karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah penjajahan,
perkembangan perbankan pun ikut di bawa ke Negara jajahannya seperti Benua Amerika, Afrika, dan Asia yang memang sudah dikenal pada saat
itu memegang peran penting dalam bidang perdagangan. Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan
perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak akan terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan
perdagangan yang semula hanya berkembang dan maju di daratan Eropa akhirnya menyebar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Afrika.
Dalam perjalannya, perkembangan perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belandalah
yang memperkenalkan dunia perbankan kepada masyarakat Indonesia. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda terdapat beberapa bank yang
memegang peranan penting seperti: a. De Algemenevolks Crediet Bank
b. De Escompto Bank NV c. De Post Pasar Bank
d. De Javasache NV e. Nationale Handles Bank NHB
Universitas Sumatera Utara
f. Nederland Handles Maatscappij NHM Di samping bank-bank yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda
terdapat pula bank-bank yang dimiliki oleh warga pribumi, china, Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:
a. Bank Abuan Saudagar b. Batavia Bank
c. Bank Nasional Indonesia d. NV Bank Boemi
e. The Bank of Cina f. The Chartered Bank of India
g. The Matsui Bank h. The Yokohama Species Bank
Disamping kemerdekaan perkembangan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank milik Belanda dinasionalisir
oleh Pemerintah Indonesia menjadi bank milik pemerintah Indonesia sehingga menambah deretan bank yang memang sudah ada sebelumnya.
Beberapa bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain sebagai berikut:
a. Bank Surakarta MAI Maksapai Adil Makmur tahun 1945 di Solo. b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank
ini berasal dari De Algemenovolk Crediet Bank atau Syomin Ginko.
Universitas Sumatera Utara
c. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudia menjadi BNI 1946.
d. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946. e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
f. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946. g. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta kemudian
menjadi Bank Amerta. h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
i. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari, kemudian merger dengan Bank Central Asia BCA tahun 1949.
j. Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
Berikut ini sejarah bank-bank milik pemerintah yaitu sebagai berikut: 1. Bank Sentral
Bank Sentral di indonesia adalah Bank Indonesia BI berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 1968, Kemudian ditegaskan kembali oleh
Undang-Undang Nomor. 23 tahun 1999. Bank ini sebelumnya berasal dari De Javache Bank yang dinasionalisasikan tahun 1951.
2. Bank Rakyat Indonesia BRI Bank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank, kemudian dilebur
setelah menjadi Bank tunggal dengan nama bank Nasional Indonesia
Universitas Sumatera Utara
BNI Unit II yang bergerak dibidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi:
a. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia BRI dengan UU No.21 tahun 1968.
b. Yang membidangi exim dengan UU No.22 tahun 1968 menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia.
3. Bank Dagang Negara BDN BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasikan dengan PP
No.13 tahun 1960, namun PP ini dicabut dan diganti dengan UU No.18 tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya bank
pemerintah yang berada di luar Bank Negara Indonesia Unit. 4. Bank Bumi Daya BBD
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indiche Handles Bank kemudian menjadi Natinale Handlesbank, selanjutnya menjadi bank Negara
Indonesia unit IV dan berdasarkan UU No.19 tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
5. Bank Pembangunan Indonesia BAPINDO Bapindo didirikan dengan UU No.21 Tahun 1960 yang merupakan
kelanjutan dari bank Industri Negara BIN tahun 1951 6. Bank Pembangunan Daerah BPD
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I dasar hukum pendiriannya adalah UU No.13 Tahun 1962.
Universitas Sumatera Utara
7. Bank Tabungan Negara BTN BTN berasal dari de Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No.20
tahun 1968 8. Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya 9bbd, Bank Dagang Negara BDN, Bank Pembangunan Indonesia BAPINDO,
dan Bank Ekspor Impor Bank Eksim. Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999, akibat bank tersebut terus-menerus
dilanda kerugian. 9. Bank Negara Indonesia, 1946 BNI
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17 Tahun 1968 dan berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
10. Bank Eskpor Impor Eksim Bank Eksim dilebur setelah menjadi Bank Tunggal dengan nama Bank
Nasional Indonesia BNI unit II yang bergerak di bidang eksim dipisahkan menjadi Bank Ekspor Impor dengan Undang-undang Nomor
22 Tahun 1968.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistika deskriptif dalam penelitian ini dilihat dari nilai minimum, maksimum, berikut ini hasil deskriptif penelitian adalah:
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
PER 35
1.81 163.16
26.3624 PBV
35 .00
.00 .0000
Dividend Yield 35
.33 2595.38
77.0165 Tingkat Bunga Deposito
35 5.25
10.00 7.5777
Perubahan Harga Saham 35
-38.00 7668.20
2109.4986 Valid N listwise
35
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.1 bahwa¸ price earning ratio memiliki nilai minimum sebesar 1.81 yang terletak pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk,
dan nilai maksimum sebesar 163,16 terletak pada PT. ICB Bumi Putera, Tbk, dan nilai rata-rata sebesar 26,36.
Price to book value memiliki nilai minimum sebesar 0,00, dan nilai maksimum sebesar 0,00, Tbk, dan nilai rata-rata sebesar 0,0000.
Dividend yield memiliki nilai minimum sebesar 0,33 yang terletak pada PT. ICB Bumi Putera, Tbk, dan nilai maksimum sebesar 2595,38 terletak
pada PT. Bank Danamon, Tbk, dan nilai rata-rata sebesar 77,0165. Tingkat bunga deposito memiliki nilai minimum sebesar 5,25 yang
terletak pada PT. Bank BCA, Tbk, dan nilai maksimum sebesar 10 terletak pada PT. ICB Bumi Putera, Tbk, dan nilai rata-rata sebesar 7,5777.
Sedangkan perubahan harga saham memiliki nilai minimum sebesar -38 yang terletak pada PT. ICB Bumi Putera, Tbk, dan nilai maksimum
Universitas Sumatera Utara
sebesar 7668,20 terletak pada PT. Bank Danamon, Tbk, dan nilai rata-rata sebesar 2109,4986.
4.1.3 Analisis Statistik Infrensial
Analisis statistik infrensial penelitian ini terdiri dari: a. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukkannya pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, maka dilakukan terlebih dahulu
pengujian asumsi klasik yang terdiri dari 1 Normalitas, 2 Heterokedastisitas, 3 Multikolinieritas dan 4 Autokorelasi, berikut
ini uji asumsi klasik penelitian ini: 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis Grafik yaitu dengan melihat atau menggunakan scatter
plot, sedangkan dengan pada analisis statistik dengan menggunakan Kolmogroc-Smirnov K-S berikut ini hasil uji
asumsi klasik dengan menggunakan scatter plot adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data diolah
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Berdarsakan pada Gambar 4.1 bahwa dapat terlihat bentuk kurva tidak menceng ke kiri, hal ini menunjukkan bahwa data
berdasarkan scatter plot tidak berdistribusi normal. Sedangkan dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov K-S,
dimana jika angka signifikansi di bawah 5, maka dapat dikatakan data tidak memenuhi normalitas data, dan apabila nilai
angka signifikansi di atas 5 maka dapat dikatakan data memenuhi normalitas, berikut ini hasi uji Kolmogrov-Smirnov K-
S pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 One Sample Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters Mean
a,b
.0000000 Std. Deviation
1982.28506682 Most Extreme Differences
Absolute .199
Positive .199
Negative -.110
Test Statistic .199
Asymp. Sig. 2-tailed .001
a. Test distribution is Normal.
c
b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan pada Tabel 4.2 one sample kolmogrov-smirnov bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed lebih kecil dari pada 0,001 atau
lebih kecil dari pada 5. Sehingga data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan pada Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 yang disebabkan oleh
data tidak berdistribusi normal, maka peneliti melakukan logaritma natural pada variabel Y, dikarena variabel Y atau
perubahan harga saham memiliki nilai angka yang besar dibandingkan dengan variabel yang lain, berikut ini uji normalitas
dengan menggunakan scaterr plot dan Kolmogrov-Smirnov K-S adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian Di Olah 2011
Gambar 4.2 Grafik Scaterr Plot Uji Normalitas Setelah di Logartima Natural
Berdasarkan pada Gambar 4.2 bahwa scatter plot pada uji
normalitas terlihat bahwa titik mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal, sedangkan uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogrov-Smirnov K-S adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Kolmogrov-Smirnov Setelah Di Logaritma Natural
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parameters Mean
a,b
.0000000 Std. Deviation
1.20770365 Most Extreme Differences
Absolute .072
Positive .062
Negative -.072
Test Statistic .072
Asymp. Sig. 2-tailed .200
a. Test distribution is Normal.
c,d
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian Di Olah 2011
Berdasarkan pada Tabel 4.3, hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov K-S terlihat bahwa nilai
signifikansi pada Asymp Sig 2-tailed sebesar 0,200 diatas 0,05 atau 5, bahwa dapat dikatakan data berdistribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah variabel model regresi terjadi ketidaksamaan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika varians dari residual
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskeastisitas. Bentuk uji heterokedastisitas penelitian
ini adalah dengan menggunakan scatter plot dan uji Glejser adalah sebagai berikut:
b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian Di Olah 2011
Gambar 4.3 Grafik Scaterr Plot Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pada Gambar 4.3 bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dikarenakan kurva menyebar dibawah titik 0
dan di atas titik 0. Berikut ini uji heterokedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Glejser
B e
Sumber : Hasil Penelitian Di Olah 2011 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.665 .813
2.049 .050
PER .001
.009 .015
.082 .935
2605.401 4852.706
.105 .537
.596 Dividen Yield
.000 .000
-.214 -1.156
.258 Tingkat Suku Bunga
Deposito -.102
.106 -.189
-.965 .343
a. Dependent Variable: Absut
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi pada Uji Glejser diatas 5, atau 0,05 hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah data ditemukan korelasi diantara variabel bebas. Jika terjadi korelasi
antar variabel bebas maka akan terjadi masalah multikolinieritas. Bentuk uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah:
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas
4. 4 .
5. 4 .
Sumber : Hasil Penelitian Di Olah 2011
Berdasarkan pada Tabel 4.5 bahwa nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, hal ini mengindikasikan tidak terjadi
gejala multikolinieritas pada penelitian ini 4. Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menunjukkan bahwa tidak ada terjadi autokorelasi diantara gangguan atau disturbance yang
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
8.941 1.383
6.465 .000
PER -.088
.015 -.732 -6.058
.000 .975
1.026 PBV
-17781.522 8259.242
-.272 -2.153 .040
.890 1.124
Dividen Yield .001
.001 .147
1.223 .232
.990 1.011
Tingkat Suku Bunga Deposito
.022 .180
.015 .121
.905 .877
1.141 a. Dependent Variable: LnPerubhnHrgShm
Universitas Sumatera Utara
masuk ke dalam fungsi regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi, peneliti menggunan uji Durbin
Watson DW adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .785
.616
a
.559 1.31473
1.934 a. Predictors: Constant, Tingkat Suku Bunga Deposito, Dividen Yield, PER, PBV
b. Dependent Variable: LnPerubhnHrgShm
Berdasarkan pada Tabel 4.6 menunjukkan nilai Durbin Watson dengan du = 1,726 dl =1,222, hal ini berarti 1,726 1,934 2,274,
yang berarti tidak terjadi gejala autokorelasi pada penelitian ini.
b. Analisis Regresi Linier Berganda