125
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh suku Dayak Tunjung Linggang
sangat bervariasi dengan sebagian besar merupakan Spermatophyta, selain itu terdapat sebanyak 80 jenis tanaman yang berasal dari 38 famili yang berbeda.
2. Organ tumbuhan obat yang dimanfaatkan adalah akar, batang, biji, buah,
bunga, daun, rimpang, semua bagian tumbuhan dan umbi. 3.
Jenis penyakit yang dapat disembuhkan juga bervariasi yaitu luka luar, kram kejang-kejang, penyakit kulit, terkilir, bengkak, penangkal racun, sakit gigi,
vitalitas daya tahan tubuh, luka dalam, kanker, dan penyakit dalam. 4.
Cara pemanfaatan tumbuhan obat yang terdapat di masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang yaitu direbus, dioleskan, ditempelkan, dikonsumsi mentah
– mentah segar dan di uapkan atau dijadikan sebagai sauna. 5.
Cara memperoleh tumbuhan obat di masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang antara lain didapatkan tumbuh secara liar dan dibudidaya.
B. Saran
1. Pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat harus ditingkatkan, penulis
menganjurkan untuk dibuat materi khusus dalam pembelajaran disekolah baik SMP maupun SMA mengenai jenis-jenis tanaman lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat sehingga siswa dapat mendapatkan materi
pembelajaran yang bersifat kontekstual karena semua tanaman yang ada di dalam materi pembelajaran dapat ditemukan di daerah sekitarnya.
2. Karena masih banyak hal-hal lain dari Suku Dayak Tunjung Linggang yang
belum tercantum di dalam penelitian ini maka penulis menganjurkan untuk diupayakan tindak lanjut dalam inventarisasi dan dokumentasi tanaman obat
tradisional yang ada di Kabupaten Kutai Barat baik dari suku Dayak Tunjung dan suku-suku lainnya agar lebih banyak lagi tanaman obat yang dapat
dieksplorasi sehingga pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat tidak hilang begitu saja.
3. Selain mendokumentasikan jenis-jenis tanaman obat tradisional, dokumentasi
mengenai praktek-praktek pengobatan tradisional yang menggunakan tumbuhan juga perlu dibuat sebagai bahan kajian yang mungkin akan
diperlukan sebagai referensi bagi peneliti dan masyarakat serta dapat dijadikan sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal agar tidak luntur.
127
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, T.T. 2011. Ampuhnya Terapi Herbal Berantas Berbagai Penyakit Berat. Najah. Yogyakarta.
Anna, L.K. 2011. Kepercayaan Masyarakat Pada Obat Herbal Makin Tinggi. http:health.kompas.comread2011121011055041Kepercayaan.Masyarak
at.pada.Obat.Herbal.Makin.Tinggi, diakses tanggal 19 september 2013.
Anonim, 2010. The Plant List. www.theplantlist.org. diakses tanggal 2 agustus 2013. Anonim. 2012. The International Plant Names Index. www.ipni.org, diakses tanggal
2 agustus 2013. Anonim. 2012. Your Plant Database. www.plantamor.com, diakses tanggal 20 juli
2013. Anonim. 2013. Tropicos, www.tropicos.org. diakses tanggal 5 agustus 2013.
Anonim. 2007. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2007. Sendawar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat.
Anonim. 2011. Kutai Barat Dalam Angka Tahun 2011. Sendawar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat.
C.A .BACKER, D.Sc. urtrecht R. C. Bakhuizen van den brink Jr, Ph. D. 1972. Flora Of Java Spermatophytes Only, Netherlands.
Daldjoeni, N. 1982. Geografi Kesejarahan I Peradaban Dunia. Bandung: Universitas Negeri Malang.
Dalimartha, S. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 4. Jakarta: Puspa Swara. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Registrasi Jenis Obat-obatan.
Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. DEPKESRI. 2006. Invetaris Tanaman Obat Indonesia VI. Jakarta: DEPKESRI
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: BALITBANG Kehutanan.
Jacobs, M. 1982. The study of minor forest products. Flora Malesiana Bulletin 35: 3768-3782 p.
Kebler PJA, Sidiyasa K. 1999. Pohon-Pohon Hutan Kalimantan Timur: Pedoman mengenal 280 jenis pohon pilihan di daerah Balikpapan-Samarinda.
Balikpapan: The Tropenbos Foundation.
Lahajir, Y. 2001. Etnoekologi perladangan orang Dayak Tunjung Linggang Etnografi lingkungan hidup di Dataran Tinggi Tunjung. Yogyakarta:
Galang Press.
Miles, B.B., dan A.M. Huberman. 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalio Indonesia Nurmalina, R. 2012. Herbal Legendaris Untuk Kesehatan Anda. Jakarta: Bandung
Valley. Oswald, T. T. 1995. Tumbuhan Obat Bagi Pencinta Alam. Jakarta: Cetakan II.
Penerbit Bhratara Niaga Media. Purwanto, Y. 2003. Studi etnoekologi masyarakat Dani-Baliem dan perubahan
lengkungan di lembah Baliem, Jayawijaya, Irian Jaya. Jakarta: Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Rahayu, Y. D. 2005. Kajian Potensi Tumbuhan Obat di Kawasan Malinau Research Forest MRF CIFOR Kabupaten Malinau Kalimantan Timur. Tesis Program
Studi Ilmu Kehutanan. Program Pascasarjana Magister. Universitas Mulawarman. Samarinda.
Sulaksana, J., D. I. Jayusman. 2005. Keji Beling : Mencegah dan Menggembur Batu Ginjal. Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suprapto, W. 2000. Toga Tanaman Obat Keluarga: pengobatan alternatif. Jakarta: Pusat Kajian Masyarakat UNIKA Atma Jaya.
Suryadarma, I.G.P. 2005, Konsepsi Kosmologi dalam Pengobatan Usada Taru Pramana. Journal of Tropical Ethnobiology. Vol. 2, No. 1,. Januari 2005.
LIPI. Bogor.
Sutrisno, H. 1986. Metode Research. hlm. 42. Jakarta: Andi Offset. Syamsuhidayat, S.S Hutapea, J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia,
Edisi Kedua. Jakarta: DEPKES RI. Toledo, M.V. 1992. What is Ethnoecology? Origen, Scope and Implications of A
Rising Dicipline. Ethnoecologica, vol. 11 : 5 – 21.
Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan. Fakultas Kedokteran USU. Medan.
LAMPIRAN 1
Panduan dan Tujuan Pertanyaan Wawancara No.
Pertanyaan Tujuan
1.
Dapatkah anda mendeskripsikan kepada saya mengenai Sejarah Suku Dayak Tunjung
Linggang? Untuk mengetahui sejarah dari Suku Dayak
Tunjung Linggang
2.
Bagaimana Pola Kebiasaan dan Keseharian dari Suku Dayak Tunjung Linggang? Apa
sumber mata pencaharian utama nya? Untuk mengetahui Pola Kebiasaan dan
Kehidupan sehari-hari
serta mata
pencaharian dari Suku Dayak Tunjung Linggang
3
Bagaimana reaksi
masyarakat dalam
menanggapi isu-isu yang terkait dengan lingkungan hidup? Apakah ada aturan tertentu
dalam adat istiadat Suku Dayak Tunjung Linggang mengenai pelestarian lingkungan
hidup? Untuk
mengetahui bagaimana
reaksi masyarakat dalam menanggapi isu
– isu yang terkait dengan pelestarian lingkungan
hidup dan mengetahui aturan adat istiadat suku dayak tunjung linggang mengenai
peletarian lingkungan hidup.
4.
Tanaman apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai obat oleh suku Dayak Tunjung
Linggang? Untuk mengetahui dan mengidentifikasi
jenis tanaman apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai obat.
5.
Organ tanaman bagian mana yang digunakan untuk dijadikan obat
Untuk mengetahui organ tanaman bagian mana yang dapat dimanfaatkan menjadi obat
6.
Bagaimana pemanfaatan nya? Pada jenis penyakit apa?
Untuk mengetahui
cara pemanfaatan
tanaman tersebut dan jenis penyakit apa yang dapat disembuhkan
7.
Dimana tempat bisa ditemukan nya tanaman tersebut?
Untuk mengetahui
tempat perolehan
tanaman obat tersebut.
LAMPIRAN 2
Intrumen Perekaman Data Untuk Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Suku Dayak Tunjung Linggang di Kabupaten Kutai Barat Provinisi Kalimantan
Timur
No Nama
Genus Organ
Yang Digunakan
Cara Penggunaan Manfaat
Umum Lokal
Ilmiah spesies
1 2
3 4
5 6
7 dst
LAMPIRAN 3 PETA LOKASI PENELITIAN
Linggang Melapeh
Linggang Amer Jelemuq
Tering Muara Mujan
Muara Leban Kabupaten
Kutai Barat
133 LAMPIRAN 4
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH :
MATA PELAJARAN :
BIOLOGI KELASSEMESTER
: XII
STANDAR KOMPETENSI :
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
KOMPETENSI DASAR :
3.1.
Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di Bumi
ALOKASI WAKTU :
2
45 menit
Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Koginitif Psikomotor
Afektif
Peranan dunia tumbuhan bagi manusia
Jenis – jenis tanaman obat khas daerah serta metode
pemanfaatan nya Tutorial pembuatan
herbarium Tanya jawab mengenai
peran dan manfaat dunia tumbuhan bagi
manusia. Menampilkan foto
mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat.
Melakukan pengamatan diluar
kelas. Berdiskusi dan mengisi
LKS. Mempresentasikan
hasil diskusi tentang LKS.
Membahas LKS. Memberi tugas
pembuatan herbarium.
Produk
Mendeskripsik an peran dan
manfaat tumbuhan
sebagai obat. Menyebutkan
jenis-jenis tanaman obat
khas daerah dan
manfaatnya
mendeskripsika n jenis-jenis
metode pemanfaatan
tanaman obat dan penyakit
yang dapat diobati.
Membuat herbarium dari
salah satu jenis tanaman obat
dengan keterangan
yang lengkap.
Karakter :
Melakukan diskusi dengan
serius dan teliti dalam
mengerjakan LKS.
Disiplin dalam pengumpulan
LKS
Tes : Soal uji
kompetensi tertulis
Non Tes : Laporan
hasil pengamatan
Pembuatan herbarium
2
45 menit Buku Biologi X, Dyah
Aryulina dkk, Esis, BAB VIII
Buku Kerja Biologi IB, Ign. Kristiyono P.S,
Esis Sumber belajar dari
Internet, Perpustakaan, dll
Contoh tumbuhan obat Loupe
Artikel tentang
pemanfaatan tanaman obat
134
Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Kognitif
Psikomotor
Afektif
Proses :
Melalui kerja kelompok
siswa dapat mengamati
jenis-jenis tanaman obat
khas daerah.
Melalui kerja kelompok
siswa dapat mengamati
organ-organ tanaman yang
dimanfaatkan sebagai obat.
Melalui kerja kelompok
siswa dapat mengidentifik
asi jenis-jenis tanaman obat
khas daerah.
Melalui kerja kelompok
siswa mampu mengidentifik
asi manfaat dari masing-
masing tanaman obat
yang teridentifikasi.
Sosial :
Siswa sopan mampu bekerja
sama dengan baik saat
melakukan kerja kelompok.
Siswa mampu memiliki
toleransi yang tingi terhadap
pendapat teman.
Siswa sopan dalam
menyanggah pendapat teman
saat diskusi
LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Mata Pelajaran
: Biologi Kelas Semester
: X Sepuluh 2 Pertemuan
: 6 Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran
A.
Standar Kompetensi
Memahami manfaat keanekaragaman hayati B.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi