Tanaman Obat Yang di Manfaatkan Oleh Masyarakat Suku Dayak Tunjung

C. Tanaman Obat Yang di Manfaatkan Oleh Masyarakat Suku Dayak Tunjung

Linggang Selama penelitian, telah berhasil didata sebanyak 80 jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang. Data dari 80 jenis tanaman itu dapat dilihat pada tabel 4.1. Tidak semua tanaman yang didata dapat diidentifikasi hingga tingkat spesies, hal ini disebabkan kurangnya informasi mengenai tanaman tersebut. Tanaman obat yang terdata merupakan anggota dari 38 famili yang berbeda. 38 famili ini merupakan anggota dari 26 ordo yang sengaja tidak dicantumkan mengingat tujuan awal dari penelitian ini adalah menginventarisir dan mengidentifikasi tanaman obat hingga tingkat spesies dan minimal hingga tingkat famili. Dari 26 ordo tersebut terbagi kedalam 3 jenis kelas yaitu, 9 ordo termasuk kedalam kelas liliopsida, 14 ordo pada kelas magnoliopsida dan sisanya yaitu 3 ordo yang termasuk dalam kelas pteridopsida. Dari 38 kelas yang terdata, 35 termasuk dalam divisi magnoliophyta sedangkan 3 kelas sisanya merupakan bagian dari divisi pterydophyta. 26 Tabel 4.1. Jenis Tumbuhan Obat Yang Terdata No Nama Tumbuhan Sumber Perolehan Metode Pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 1 Bakaaq Cyperus sp. Cyperaceae Liar Direbus Akar, batang Keram kejang - kejang 2 Bakukng Bakung Crynum asiaticum Amaryllidaceae Budidaya Ditempelkan Daun, bunga Bengkak terkilir 3 Belayatn - Liar Ditempelkan Daun Luka bakar tersayat benda tajam 4 Beliming tunyuk Belimbing sayur Averrhoa bilimbi Oxalidaceae Budidaya Ditempelkan Buah, bunga Cacar air 5 Brentaleng Cratoxylon arborescens Hypericaceae Liar Ditempelkan Daun Terkilir 6 Benuang rarikng Benuang Octomeles sumatrana Miq. Datiscaceae Liar Direbus Akar Sakit kuning 7 Uruq Beheq Rumput bulu Ageratum conyzoides L Asteraceae Liar Direbus Semua bagian Sakit perut, keputihan 8 Baduk Sukun Artocarpus communis Moraceae Budidaya Direbus Buah Memperlancar ASI 9 Botooq Anggrung Trema orientalis Ulmaceae Liar Direbus Akar Penawar racun 10 Brakat kerurang Terong pungo Solanum sp Solanaceae Budidaya Direubus Akar Penyakit liver 11 Lutuuq Kuning Bambu Kuning Bambusa vulgaris Poaceae Budidaya Direbus Akar Penyakit kuning 12 Butaq - Liar Direbus Akar Penangkal racun 13 Cahai Jahe Curcuma domestica Zingiberaceae Budidaya Direbus Rimpang Sakit Gigi 27 No Nama Tumbuhan Sumber perolehan Metode pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 14 Cahai putiiq Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. Zingiberaceae Budidaya Direbus makan Rimpang - Penambah daya tahan tubuh - Penambah nafsu makan - Penawar racun 15 Lejaaq Uraakng - Zingiberaceae Liar Direbus Rimpang, bunga Kencing darah 16 Maralampu k - Liar Ditempelkan Semua Bagian Luka bakar tersayat benda tajam 17 Topus Tongau Hedychium sp. Zingiberaceae Liar Direbus Rimpang Tipes, Kencing batu, raja singa 18 Petoot - Liar Direbus Daun Luka dalam 19 Mukng Baluq - Liar Direbus Daun bengkak 20 Engkapaaq Kadaka Asplenium nidus Aspleniaceae Budidaya Direbus Akar Sakit perut 21 Engkuduuq Mengkudu Morinda citrifolia Rubiaceae Budidaya Di konsumsi Buah Tekanan darah tinggi 22 Gaharaaq - Liar Dioleskan Daun herpes 23 Gaka brewerai - Liar Direbus Semua Bagian keputihan 24 Gaka kedoot Aglaia borneensis Hk.f. Meliaceae Liar Direbus, dioleskan Semua Bagian Sariawan, diare 25 Ngelagit - Verbenaceae Liar Direbus Daun Disentri 26 lemonuq - Liar Dikonsumsi Akar Sakit perut keracunan 27 Gaka omang - Liar Dioleskan Semua Bagian Luka luar + Bengkak 28 Geringakng Cassia alata L. Caesalpiniaceae Liar Dioleskan Daun Kurap kudis 29 Geriq Kemiri Aleurites moluccana Euphorbiaceae Budidaya Dikonsumsi Daun, Buah Malaria Tipes 30 Isak – isik - Liar Dioleskan Semua Bagian Luka luar 28 No Nama Tumbuhan Sumber Perolehan Metode Pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 31 Jamuuq Jambu Psidium guajava Myrtaceae Budidaya Dikonsumsi mentah Daun Diare 32 Jemewer Sambiloto Andrographis paniculata Acanthaceae Budidaya Direbus Akar - BAB darah - Malaria - Sakit perut 33 Juakng nayuq Hanjuang merah Cordyline terminalis L Agavaceae Budidaya Direbus Daun Batu ginjal 34 Kajuuq narakng Kayu arang - Liar Dioleskan ditempelkan Batang Penawar bisa gigitan hewan 35 Kajuuq riokng - Liar Dioleskan ditempelkan Akar Ambeien, luka luar tersayat benda tajam 36 Gedakng Kates pepaya Carica papaya L Caricaceae Budidaya Direbus Daun Malaria 37 Pelehet Psychotria viridiflora Thw. Liar Dikonsumsi mentah Batang Sakit gigi 38 Keranyiiq Asam Keranji Dialium indum Fabaceae Liar Ditempelkan Daun Luka Luar akibat benda tajam 39 Ketikookng Akar kuning Arcangelisia flava Merr. Menispermaceae Liar Direbus Akar Sakit Pinggang, vitalitas pria 40 Krehau Callicarpa longifolia Lamk. Lamiaceae Liar dioleskan Daun Gatal – gatal 41 Kunceekng Harendong Melastoma affine Melastomataceae Liar Ditempelkan Daun Luka luar menghentikan pendarahan 42 Labuuq biasa Labu siam Sechium edule Cucurbitaceae Budidaya Dikonsumsi Buah Tekanan 43 Lancikng - Liar Direbus Akar, batang keputihan 44 Luukng - Araceae Liar Direbus Akar Keracunan 45 Nyelutuui putaakng Jelutung Dyera costulata Apocynaceae Budidaya Direbus batang Tipes 29 No Nama Tumbuhan Sumber Perolehan Metode Pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 46 Limau Bintakng Jeruk pepaya Citrus medica var. proper L. Rutaceae Budidaya Dikonsumsi Buah - Batuk - Asma - Asam urat 47 Lunuuk Dukutn - - Moraceae Budidaya Direbus Akar keracunan 48 Marauleq Pasak Bumi Eurycoma longifolia Simaroubaceae Liar Direbus Akar - Malaria 49 Nancakng Mahang Macaranga mappa Euphorbiaceae Liar Direbus, dioleskan Akar, batang - Sakit perut - Sariawan getah 50 Nilapm Nilam Pogostemon cablin Lamiaceae Budidaya Dioleskan Daun Alergi 51 Nturui Moreceae Liar Dioleskan Daun herpes 52 Paatn Pinang Areca catechu Arecaceae Budidaya Dikonsumsi Buah, biji Obat batuk 53 Pacar Pacar Cina Aglaia odorata Meliaceae Budidaya Dioleskan ditempelkan Daun Luka luar 54 Paku ataai Paku Sayur Diplazium esculentum Polypodiaceae Liar Dikonsumsi Daun, batang Penambah darah 55 Paku Parapm Paku pedang Nephrolepis sp Dryopteridaceae Liar Dikonsumsi Daun, batang Awet muda 56 Pangir Bohokng Morinda sp. Rubiaceae Liar Direbus Akar Keputihan 57 Pengesik Albizia sp. Fabaceae Liar Direbus Daun muda Vitalitas pria 58 Pianguuq - - Liar Direbus, dioleskan Akar, daun - Kudis - Kurap - Penawar racun - Sakit perut 59 Raja Pengalah benalu Loranthus sp. Loranthaceae Liar Direbus Daun - Obat kanker 60 Rakap sirih Piper betle Piperaceae Budidaya Dikonsumsi Daun Menghilangkan bau badan, sakit gigi 61 Rakap Bohokng Sirih Merah Piper crocatum Ruiz Pav. Piperaceae Budidaya Dikonsumsi Daun Kencing Manis 30 No Nama Tumbuhan Sumber Perolehan Metode Pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 62 Sabeeq lemit - Budidaya Direbus Akar keracunan 63 Sabeeq pok Paprika Capsicum annuum var. Grossum Solanaceae Budidaya Direbus Akar obat tekanan 64 Selangkat - Liar Direbus Akar, batang Pembersih ginjal 65 Sempaat iliir - Zingiberaceae Liar Dikonsumsi mentah Rimpang, Buah Penawar racun 66 Sengkerapa k badak Ginseng kalimantan - Liar Direbus Akar, batang Penambah daya tahan tubuh dan vitalitas pria 67 Sepaai Caesalpinia sappan L. Caesalpiniaceae Budidaya Direbus Batang - Penawar racun - Sakit perut - Awet muda 68 Serempolu pm Cocor Bebek Kalanchoe pinnata Crassulaceae Budidaya Dioleskan, direbus Daun, akar Lemah syahwat 69 Seweet Pisang Hutan Musa balbisiana Musaceae Liar Dioleskan Batang - Borok, luka 70 Sumiiq meong Kumis kucing Orthosiphon aristatus Lamiaceae Budidaya Direbus Daun Peluruh batu ginjal 71 Tabat barito Tabat Barito Ficus deltoidea Moraceae Budidaya Direbus Akar, batang Penyakit luka dalam 72 Tawar seribu - Euphorbiaceae Budidaya Dioleskan Daun, batang Obat gigitan serangga 73 telasak salam Syzygium polyanthum Myrtaceae Liar Ditempelkan Daun Sariawan 74 Terok Liar Direbus Batang TBC 75 Tempera Villebrunia rubescens Bl. Urtiaceae Budidaya Dikonsumsi Batang Diare 76 Pengooq Peay - Budidaya Direbus Umbi kencing darah 77 Tetukng galekng Sarang semut Myrmecodia tuberosa Rubiaceae Budidaya Direbus Akar Kanker 31 No Nama Tumbuhan Sumber Perolehan Metode Pemanfaatan Organ Jenis Penyakit Lokal Umum Ilmiah Famili 78 Tuuq jarukng Anggrek macan Gramatophyllum scriptum BL Orchidaceae Liar Direbus Akar Sakit pinggang 79 Tuuq nayuq Tebu Merah Saccharum sp. Poaceae Budidaya dikonsumsi batang Penawar racun, peluruh batu ginjal 80 Pemusiiq Taluutn - Liar Direbus Umbi Asma Deskripsi dari 80 tanaman tersebut adalah : 1. Bakukng Bakung Crynum asiaticum L. Gambar 4.1 Bakukng Bakung Crynum asiaticum L. Bakung merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi ± 1m. Memiliki batang semu, tegak, lunak dan berwarna putih kehijauan. Daun tunggal berbentuk lanset dan runcing di bagian ujungnya sedangkan pada bagian pangkalnya berbentuk tumpul. Bakung memiliki bunga berbentuk payung, pangkal mahkota berdekatan membentuk corong berwarna putih dengan putik yang panjang berwarna ungu serta benang sari berwarna jingga. Bakung memiliki buah berbentuk kotak atau bulat telur. Di Indonesia bakung memiliki beberapa nama yaitu bakong, semur Bangka, dausa Ambon sedangkan dalam bahasa inggris bakung dikenal dengan sebutan Crinum lily atau Spider lily. Bakung biasanya tumbuh liar namun tidak jarang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Habitat bakung pada umumnya terletak di tepi sungai yang rindang dengan ketinggian daratan ± 700m dpl. Selain sebagai tanaman hias, bakung juga memiliki manfaat sebagai bahan obat herbal. Pada bagian akar dan batangnya dapat digunakan sebagai obat untuk rematik, radang kulit, bisul dan borok serta dimanfaatkan sebagai analgesik, antibiotik, dan ekspektoran. 2. Bakaaq Gambar 4.2 Bakaaq Bakaaq merupakan sejenis tanaman herba berupa rumput-rumputan, sekilas bakaaq terlihat mirip seperti rumput teki. Bakaaq memiliki bentuk batang lurus, dengan tinggi batang mencapai 35 cm, pertulangan daun sejajar dan tumbuh di seluruh bagian tubuh utama. Bakaaq memiliki akar berupa akar serabut dan hidup di daerah tropis yang memiliki tekstur tanah gambut dan lembab. Bagi masyarakat Dayak Tunjung Linggang, Bakaaq memiliki khasiat sebagai obat anti kram dan kejang – kejang. 3. Belayatn Belayatn merupakan tanaman sejenis sulur. Belayatn tumbuh dengan cara menjalar diatas tanah atau pada tanaman lainnya. Bentuk batang belayatn berwarna hijau seperti sulur dengan diameter 1 cm, warna daun hijau dengan pangkal daun berbentuk busur sedangkan bagian ujung daun runcing; pertulangan daun menyirip dan bagian tepi daun halus tidak bergerigi. Gambar 4.3 Belayatn Di permukaan daun bagian atas terdapat bulu pendek dan lembut sedangkan pada permukaan bagian bawah tidak memiliki bulu dan halus. Belayatn memiliki buah berbentuk kecil berwarna hijau. Selain itu belayatn mengeluarkan getah berwarna putih apabila ada bagian tubuhnya yang terluka. Getah inilah yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang di Kalimantan Timur sebagai obat untuk luka bakar atau luka akibat tersayat benda tajam. 4. Beliming Tunyuk Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. Gambar 4.4 Beliming Tunyuk Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. Belimbing wuluh merupakan jenis tanaman yang tumbuh liar atau dibudidayakan dipekarangan rumah yang cukup memperoleh sinar matahari. Nama lain dari belimbing wuluh di Indonesia memiliki perbedaan di setiap daerah misalnya, di Aceh belimbing wuluh dikenal dengan nama limeng, di daerah Sunda dikenal dengan sebutan calingcing, dan bainang di Makasar. Di luar Indonesia cucumber tree merupakan sebutan untuk tanaman yang memiliki rasa yang khas ini. Belimbing wuluh memiliki batang berkayu yang keras dengan tinggi mencapai ± 11m. Daun belimbing wuluh bersirip genap, bunga berbentuk bintang dengan warna merah muda atau ungu. Tekstur buah belimbing sangat berair dan asam serta memiliki warna hijau dengan bentuk lonjong yang bergelantungan secara berkelompok pada batang atau dahan Dalimartha, 2007. Belimbing wuluh dikenal memiliki khasiat sebagai obat tradisional yaitu sebagai antipiretik, ekspektoran, kencing manis, radang tenggorokan dan sariawan. 5. Brentaleng Mampat Cratoxylon arborescens Gambar 4.5 Brentaleng Mampat Cratoxylon arborescens Menurut DEPKESRI dalam inventaris tanaman obat indonesia 2007, mampat atau yang dikenal juga dengan sebutan Garunggang merupakan sejenis pohon yang mampu tumbuh hingga mencapai 60 m dan memiliki diameter batang mencapai 120 cm. kulit mampat biasanya berwarna abu-abu hingga coklat bahkan ada juga yang berwarna coklat kemerahan, teksture kulit halus dan tipis. Habitat dari mampat sangat luas, distribusinya meliputi Burma selatan, Sumatera, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Mampat merupakan jenis tanaman yang hidup di dataran rendah akan tetapi mampat juga diketahui dapat hidup didataran dengan ketinggian hingga 1400m dpl. Secara ekologis mampat tumbuh di daerah rawa, hutan gambut. Bagi masyarakat suku dayak tunjung linggang, mampat dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan pengurang rasa sakit pada bagian tubuh yang terkilir keseleo. 6. Benuang Rarikng Binuang Octomeles sumatrana Miq. Gambar 4.6 Benuang Rarikng Binuang Octomeles sumatrana Miq. Tanaman binuang merupakan jenis tanaman yang cepat tumbuh. Binuang memiliki batang berkayu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas, triplex, korek api, dll. Binuang yang tergolong tanaman pionir ini tumbuh tersebar diseluruh Indonesia terutama di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Di Indonesia binuang dikenal dengan sebutan binuang, benuang, kapu, palaka dan erima. Binuang tumbuh di hutan hujan dataran rendah dengan ketinggian dataran 0-1000m dpl dan rata- rata curah hujan ± 1500 mmtahun. Tanah yang cocok untuk dijadikan tempat tumbuh bagi benuang adalah tanah aluvial atau tanah lembab dipinggir sungai yang bertekstur liat liat berpasir. Binuang dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit kuning yaitu dengan cara merebus bagian akarnya kemudian dikonsumsi dengan cara meminum air rebusan tersebut Heyne, 1987. 7. Uruuq Beheq Rumput Bulu Ageratum conyzoides L. Gambar 4.7 Uruuq Beheq Rumput Bulu Ageratum conyzoides L. Rumput Bulu atau yang biasa disebut dengan bandotan merupakan sejenis terna namun tidak jarang dianggap sebagai gulma pertanian. Di Indonesia bandotan memiliki beberapa nama yaitu babandotan sunda dan wedusan jawa sedangkan dalam bahasa Inggris bandotan dikenal dengan sebutan chick weed, goat weed, atau white weed. Tanaman ini disebut babandotan karena tanaman ini mengeluarkan aroma khas yang menyerupai bau kambing. Selain memiliki aroma yang menyerupai bau kambing, bandotan memiliki batang tegak atau “berbaring” di tanah kemudian bagian batang yang menyentuh tanah akan memiliki akar dengan sendirinya. Batang berbentuk gilig, bercabang dan terdapat bulu-bulu halus dipermukaan batang hingga daun. Tinggi batang mencapai 120 cm dan terdapat banyak kuntum bunga majemuk pada bagian ujung batang. Daun-daun bertangkai dengan panjang 0,5-5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun berbentuk bulat telur hingga menyerupai belah ketupat. Pangkal daun berbentuk seperti jantung, membulat atau meruncing; dan bagian ujungnya berbentuk tumpul atau meruncing; tepi bergerigi; permukaan bagian atas dan bawah terdapat bulu – bulu halus. Bandotan sering ditemukan hidup di sawah-sawah yang mengering, ladang. Pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air dan wilayah semak belukar. Ditemukan hidup hingga ketinggian 3000m dpl. Bandotan dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai obat luka luar sedangkan rebusan dari daun juga dapat digunakan sebagai obat sakit dada, disentri dan demam Dalimartha, 2007. 8. Baduk Sukun Artocarpus communis Sukun atau dalam bahasa inggris disebut breadfruit merupakan jenis tanaman hidup di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Sukun dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20m. Di beberapa daerah seperti pulau jawa, tanaman ini merupakan tanaman yang dibudidaya oleh masyarakat. Buah sukun terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau lonjong dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan alternatif. Gambar 4.8 Baduk Sukun Artocarpus communis Pertumbuhan sukun tidak tergantung pada musim hanya saja proses penyerbukan hanya terjadi dua kali dalam setahun. Kulit buah sukun berwarna hijau dan akan berubah menjadi hijau kekuningan ketika mencapai tingkat kematangannya, di permukaan kulitnya terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal, dari segmen poligonal inilah kita dapat menentukan tahap kematangan buah sukun selain dari warnanya. Di kalangan masyarakat Suku Dayak Tunjung, Baduk Sukun dimanfaatkan sebagai suplemen untuk memperlancar ASI. Cara pemanfaatannya yaitu dengan merebus buahnya yang masih muda kemudian dikonsumsi dengan cara memakan buah yang telah direbus Heyne, 1987. 9. Botooq Anggrung Trema orientalis Di Indonesia, anggrung memiliki berbagai sebutan yaitu dehong, mumusuat, bongkoreyon batak, mangkirai minang, bengkire aceh. Anggrung sendiri merupakan tumbuhan perenial berbentuk pohon dengan tinggi sekitar 10 m. Akar berbentuk tunggang, batang berkayu, silindris, tegak, berwarna hitam kecokelatan, permukaan batang halus dan percabangan simpodial. Daun majemuk, bertangkai, tersusun secara berselang-seling, berwarna hijau dengan panjang 5-9 cm dan lebar 2,5-3,5 cm; bentuk daun lonjong dengan ujung runcing dan pangkalnya tumpul serta memiliki tepi daun yang rata dan pertulangan daun menyirip. Gambar 4.9 Botooq Anggrung Trema orientalis Bunga anggrung merupakan bunga majemuk yang muncul dari axillaris ketiak daun, panjang mahkota 0,5 cm. Buah berwarna muda hijau dan akan merubah menjadi cokelat ketika tua dan berisi 4-10 biji untuk perbanyak secara generatif. Anggrung dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai obat penawar racun, cara pemanfaatannya dengan cara merebus bagian akar anggrung kemudian dikonsumsi dengan meminum air rebusan tersebut. 10. Kerurang Terong asam Solanum ferox L Gambar 4.10 Kerurang Terong asam Solanum ferox L Terung asam atau yang biasa disebut juga sebagai terong dayak merupakan tanaman terna, perenial dan tinggi batang mencapai 1-2 m. Bentuk batang bulat, berwarna hijau, permukaan batang berbulu ungu dan berduri tajam. Daun terung asam berbentuk tunggal dan tersebar; panjang tangkai daun 13-20 cm, berambut ungu dan berduri; helaian bulat telur sampai elips, tepi berlekuk, ujung runcing, pangkal berbelah, permukaan berbulu, panjang daun 20-33 cm, lebar 19-30 cm, berwarna hijau, pertulangan daun menyirip, tulang daun diselimuti rambut berwarna ungu dan duri kuning kehijauan. Bunga terung asam adalah bunga majemuk dengan 4-10 bunga disetiap tandan; dan berkelopak 5, berduri, hijau, bagian ujung ditutupi rambut ungu; mahkota bunga berjumlah 5, berlekatan, betuk bintang dengan panjang 2-2,5 cm, berwarna putih, bagian bawah berambut ungu; memiliki 1 kepala putik berwarna ungu dan 5 benang sari berwarna kuning. Buang terung asam berbentuk bulat dengan diamater 2,5-3 cm, permukaan buah halus berwarna hijau dan akan menjadi kuning ketika matang, di sekitar buah terdapat kelopak yang menyusun dan menutupi buah. Biji terung asam berbentuk pipih seperti ginjal dan berwarna kuning. Terung asam juga memiliki akar tunggang berwarna putih. Akar terung asam dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti raja singa, demam, iritasi kulit dan luka luar. Selain akar, biji terung asam juga berkhasiat untuk mengurangi sakit gigi. Kandungan kimi yang terdapat pada tanamab terung asam antara lain alkaloid, saponin, flavanoid dan polifenol Nurmalina, 2012. 11. Brakat Lutuuq Kuning Bambu kuning Bambusa vulgaris Gambar 4.11 Brakat Lutuuq Kuning Bambu kuning Bambusa vulgaris Bambu kuning atau yang dikenal juga dengan sebutan bambu ampel merupakan tanaman dari famili poaceae yang berbentuk rumpun, tegak, tinggi mencapai 10-20 m, diameter batang 4-10 cm, permukaan batang hijau mengkilap, kuning, atau kuning bergaris-garis hijau; internodus berjarak 20-45 cm, permukaan batang berambut hitam dan dilapisi lilin putih ketika muda dan berangsur-angsur menjadi halus tak berambut dan mengkilap; nodus tenggelam. Cabang-cabang muncul dari nodus tengah dan atas dari rumpun. Selubung rumpun berbentuk segitiga lebar; daun lurus, berbentuk segitiga lebar broadly triangular, panjang 4-5 cm dan lebar 5-6 cm, ujung daun meruncing, berambut pada kedua permukaan daun dan di tepi-tepi daun; panjang ligula 3 mm, bergerigi Kebler PJA Sidiyasa K, 1999. Bambu kuning merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan Asia Tropis. Bambu kuning dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal, pada ketinggian 1200 m dpl. Bambu ini dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan kondisi kelembapan udara dan tipe tanah yang luas. Bambu kuning dipercaya dapat menyembuhkan sakit kuning dengan cara merebus bagian akarnya untuk diminum air rebusannya. 12. Butaq Gambar 4.12 Butaq Butaq merupakan sejenis tanaman yang apabila dilihat secara sekilas memiliki kemiripan dengan tanaman waru terutama dari bentuk daunnya. Butaq tumbuh didaerah dengan ketinggin 1200 m dpl, dengan lingkungan yang lembab dan tanah gambut. Butaq memiliki batang berwarna hijau dengan tinggi mencapai 2 m, diameter batang 3-5 cm dan terdapat noktah-noktah kecil berwarna hitam disekujur batang, sedangkan bagian dari tangkai daunnya berwarna merah muda. Daun butaq berwarna hijau dengan bentuk ginjal, pendek dan lebar; berwarna hijau serta pertulangan daun menyirip, tepi daun tidak bergerigi. Lebar daun 10 cm, panjang daun 8 cm, permukaan atas dan bawah daun halus dan licin. Butaq dipercaya memiliki khasiat sebagai penangkal racun oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang. 13. Cahai kunyit Curcuma domestica Menurut Nurmalina 2012, Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun agak lunak. Daun tunggal, bentuk bulat telur lanset memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putihkekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan. Gambar 4.13 Cahai kunyit Curcuma domestica Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga. Bagi masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang, kunyit memiliki banyak sekali manfaat, selain sebagai bumbu masak, kunyit juga dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengurangi rasa nyeri ketika sakit gigi. 14. Cahai Putiiq Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. Gambar 4.14 Cahai Putiiq Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. Temulawak Curcuma xanthorriza Roxb banyak ditemukan di hutan- hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah yang gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya terbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun dan seluruh ibu tulang daun bergaris hitam. Panjang daun sekitar 50-55cm, lebarnya 18 cm, dan tiap helai daun melekat pada tangkai daun yang posisinya saling menutupi secara teratur. Daun berbentuk lanset memanjang berwana hijau tua dengan garis-garis coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30- 90cm, dengan jumlah anakan per rumpun antara 3-9 anak. Bunga tanaman temu lawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya tipe erantha, atau dari samping batang semunya setelah tanaman cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga 3cm dan rangkaian bunga inflorescentia mencapai 1,5 cm. Dalam satu ketiak terdapat 3-4 bunga. Rimpang temulawak sejak lama telah dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warana khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Temulawak biasanya digunakan sebagai precursor dalam pembuatan suplemen untuk menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan nafsu makan DEPKESRI, 2006. 15. Engkuduuq Mengkudu Morinda citrifolia L. Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu – abuan atau cokelat kekuning – kuningan , berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada. Gambar 4.15 Engkuduuq Mengkudu Morinda citrifolia L. Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hiaju mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4cm. Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum. Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan ada yang berdiameter 7,5-10cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal segi banyak yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak. Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotic Heyne, 1987. 16. Lejaaq Uraakng Gambar 4.16 Lejaaq Uraakng Lejaaq uraakng merupakan jenis tanaman yang hidup di habitat yang lembab dan dengan ketersediaan air tinggi, misalnya di tepi sungai atau danau. Dari bentuk daunnya dapat dipastikan bahwa lejaaq uraakng masih termasuk dalam famili Zingiberaceae dan diduga masih termasuk dalam genus Hedychium hanya saja belum ada sumber yang menyebutkan nama spesiesnya. Lejaaq Uraakng atau dalam bahasa Indonesianya Jahe Udang memiliki batang semu berwarna hijau, dimeter batang 2-3 cm, tinggi mencapai 40 cm. Daun Lejaaq Uraakng berbentuk elliptical yaitu memiliki bagian tengah daun yang lebar dengan ukuran 5-9 cm, panjang daun 10-18 cm, pangkal dan ujung daun runcing serta pertulangan daun yang berbentuk sejajar. Lejaaq Uraakng memiliki bunga berwarna merah muda dengan tangkai bunga berwarna hijau kehitaman. Tangkai bunga dari Lejaaq Uraakng memiliki ukuran yang lebih panjang daripada batang Lejaaq Uraakng sendiri, hal ini menyebabkan bunga Lejaaq Uraakng tidak dapat tumbuh tegak keatas melainkan tumbuh melengkung ketanah karena tangkai yang tidak mampu menahan bobot dari bunga. Akar Lejaaq Uraakng berbentuk rimpang seperti jahe yang dapat menurut Masyarakat Suku Dayak Tunjung Linggang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengobati hematuria atau kencing darah. 17. Maralampukng Gambar 4.17 Maralampukng Maralampuk termasuk dalam jenis tanaman herba dan hidup dengan cara merambat. Tinggi tanaman mencapai 75 cm, bentuk batang kecil, lurus, diameter 1,5 cm, memiliki bulu – bulu halus diseluruh permukaan batang, dan berwarna hijau. Daun berwarna hijau kekuningan berbentul lanset, ujung daun runcing, tepi daun rata, permukaan daun dipenuhi oleh bulu-bulu halus dan lembut ; pertulangan daun menyirip, lebar daun 3 cm, panjang daun 5 cm. Maralampuk hidup daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, lembab, dan memiliki teksture tanah gambut. Maralampuk dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati jenis luka luar seperti luka bakar dan tersayat benda tajam, cara pemanfaatannya dengan menghancurkan seluruh bagian tumbuhan dari batang hingga daun kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka. 18. Topus Tongau Gambar 4.18 Topus Tongau Apabila dilihat dari cirri morfologinya, Topus Tongau merupakan tanaman dari suku Zingiberaceae, dan termasuk dalam genus Hedychium. Topus Tongau memiliki batang semu berwarna hijau, dengan tinggi mencapai 1 m, diameter batang 2-4 cm. Daun Topus Tongau berbentul eliptical, berwarna hijau dengan pertulangan daun menyirip. Panjang daun mencapai 30 cm, lebar daun 7-10 cm, permukaan bagian atas dan bawah daun mulus dan licin. Topus Tongau memiliki bunga dengan kelopak dan mahkota berwarna putih sedangkan kepala putiknya berwarna merah muda. Akar berbentuk rimpang, dan memiliki aroma khas seperti aroma mint. Oleh masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang, rimpang Topus Tongau dimanfaatkan sebagai obat tipes, kecing batu dan penyakit organ genital seperti sipilis. 19. Petoot Gambar 4.19 Petoot Petot merupakan tanaman sejenis perdu yang tumbuh liar di hutan, untuk mengenali Petot tidak sulit yaitu dapat dikenali dengan melihat daunnya. Petot memiliki batang berwarna hijau dengan bulu-bulu halus diseluruh permukaan batangnya. Petot dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 2 m, diameter batang 4-6 cm. Daun Petot berbentuk lanset, dengan pertulangan menyirip, tepi daun bergelombang, permukaan bagian atas dari daun Petot berwarna hijau tetapi memiliki corak lurus membujur berwarna putih di bagian tengah daun sedangkan permukaan bagian bawah berwarna hijau. Lebar daun Petot 5-7 cm, panjang 10-15 cm. Tidak diketahui apakah Petot memiliki bunga akan tetapi Petot memiliki buah berwarna hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi warna kuning ketika matang. Buah petot memiliki ukuran seperti kelereng. Daun petot memiliki khasiat untuk mengobati luka dalam. Biasanya orang Dayak Tunjung Linggang memanfaatkan Petot dengan cara merebus daunnya dan air hasil rebusannya dikonsumsi dengan cara diminum. 20. Engkapaaq Kadaka Asplenium nidus Gambar 4.20 Engkapaaq Kadaka Asplenium nidus Engkapaaq atau yang disebut juga sebagai kadak merupakan tanaman sejenis paku-pakuan. Tanaman ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150cm dan lebar 20cm, menyerupai daun pisang. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung. Spora terletak di sisi bawah helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang biasa pada Aspleniaceae. Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam sarang yang menumpang pada cabang-cabang pohon. Sarang ini bersifat menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya. Paku ini kebanyakan epifit, namun sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat bahan organik yang menyediakan hara. Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai naungan. Kadaka dimanfaatkan sebagai obat sakit perut dengan cara meminum air rebusan akarnya. 21. Gaharaaq Gambar 4.21 Gaharaaq Gaharaaq merupakan tumbuhan perdu yang hidup di habitat yang lembab, dekat dengan sumber air seperti di tepi sungai, danau bahkan dapat juga ditemukan didalam hutan dengan tingkat curah hujan tinggi. Gaharaaq memiliki batang dengan tinggi mencapai 5 m, diameter batang 5-8 cm. daun Gaharaaq berwarna hijau, tiper pertulangan daun menyirip, lebar daun 7-10 cm, panjang daun mencapai 35 cm, tepi daun bergelombang. Sistem perakaran tunggang, selain itu Gaharaaq tidak memiliki buah. Gaharaaq dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati penyakit herpes, masyarakat suku dayak tunjung linggang memanfaatkan tanaman ini dengan cara mengambil daunnya untuk dihancurkan hingga halus kemudian dicampur dengan bedak dari beras lalu ditempelkan ada bagian tubuh yang terkena herpes. 22. Gaka Bruerai Abrus precatorius L. Gambar 4.22 Gaka Bruerai Abrus precatorius L. Bruerai merupakan sejenis tumbuhan merambat dan hidup dengan membelit inang epifit. Di Indonesia bruerai juga dikenal sebagai saga rambat atau saga telik. Batang bruerai berukuran kecil, panjang dapat mencapai 10 m, diameter batang 2-3 cm. Daun bruerai adalah tipe daun majemuk berbentuk bulat telur, berukuran kecil menyerupai daun Tamarindus indica. Bruerai mempunyai biji yang berwarna jingga kemerahan dengan warna hitam pada bagian yang runcing dari salah satu sisi biji. Biji dari bruerai dikenal beracun sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan. Daun bruerai dipercaya memiliki khasiat untuk mengatasi permasalahan kesehatan seperti keputihan dan sariawan. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa daun bruerai yang dikombinasikan dengan daun sirih akan meningkatkan kemampuan penyembuhan sariawan. 23. Gaka Kedoot Aglaia borneensis Merr. Tinggi tanaman ini sekitar 2-6 meter, batangnya berkayu, bercabang banyak, dan tangkainya berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Daunnya bersifat majemuk dan menyirip ganjil yang tumbuh berselang-seling dengan anak daun 3-5 buah. Anak daun ini bertangkai pendek, berbentuk bundar dengan panjang 3-6 sentimeter cm, dan lebar 1-3,5 m. Gambar 4.23 Gaka Kedoot Aglaia borneensis Merr. Ujung dan pangkal daun meruncing dan permukaannya licin mengilap terutama daun muda. Bagian yang dimanfaatkan biasanya bunga, daun, batang, dan ranting. Bagian bunganya berkhasiat untuk mengatasi beragam gangguan kesehatan seperti sariawan dan diare. 24. Ngelagit Gambar 4.24 Ngelagit Ngelagit merupakan tanaman jenis liana yang termasuk dalam famili Verbenaceae dan hidup di hutan tropis. Tanaman ini bukanlah parasit hanya saja dapat melemahkan tumbuhan lain yang menjadi penyangganya dan membuat tumbuhan yang menyangganya tidak mendapatkan cahaya yang cukup. Tinggi ngelagit tidak diketahui, bergantung pada jenis inang. Daun ngelagit berbentuk bulat telur terbalik, ujung berbentuk bulat, pangkal runcing, ukuran daun 20 x 8 cm, pertulangan daun menyirip, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, licin tidak memiliki trikoma, permukaan bagian bawah berwarna hijau muda. Batang ngelagit berkayu, diameter 10-15 cm berwarna abu abu. Ngelagit dikenal memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu sumber air darurat bagi orang yang kehabisan persediaan air di hutan. 25. Lemonuq Gambar 4.25 Lemonuq Lemonuq merupakan tumbuhan perdu yang habitatnya berada di daerah yana memiliki kadar air tinggi seperti tepi sungai, tepi danau, atau hutan tropis dengan ketinggian hingga 1200m dpl. Lemonuq dapat tumbuh tinggi mencapai 2 m, diameter batang 5-9 cm, warna batang kelabu. Daun lemonuq berbentuk oval, bagian ujung dan pangkal runcing, panjang daun 15-20 cm, lebar 8-12 cm, pertulangan daun menyirip, permukaan bagian atas dan bawah daun dipenuhi oleh bulu-bulu halus. Warna permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua kemerahan, permukaan bagian bawah berwarna hijau muda. Buah dan bunga tidak diketahui. Lemonuq dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati sakit perut dan keracunan dengan cara merebus akarnya kemudian meminum air rebusannya. 26. Mukng Baluuq Mukng Baluq merupakan tanaman jenis perdu yang dapat tumbuh hingga ketinggian 8 m dengan diameter batang 6-15 cm. Daun Mukng Baluq dapat dikatakan sangat besar apabila dibandingkan dengan tinggi tanaman dan diameter batang dikarenakan daun yang berbentuk bulat telur terbalik ini memiliki ukuran dengan panjang 25-30 cm, lebar 10 cm, ujung daun tumpul, pangkal tumpul, terdapat organ seperti sayap pada tangkai daun, warna permukaan daun bagian atas hijau tua, permukaan bagian bawah hijau muda, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip dan permukaan bagian atas kasar. Gambar 4.26 Mukng Baluq Mukng Baluq dapat ditemukan di daerah hutan tropis, atau perbukitan terutama daerah yang berupa lereng gunung. Daunnya yang sangat lebar merupakan ciri utama dari Mukng Baluq sehingga mudah dikenali. Mukng baluuq berkhasiat sebagai anti swelling atau mengobati bagian tubuh yang bengkak, cara pemanfaatannya yaitu dengan merebus bagian daunnya untuk kemudian diminum air rebusannya. 27. Gaka Omang Gaka Omang merupakan tanaman jenis herba, hidup menjalar diatas tanah, tidak epifit. Panjang Gaka Omang diperkirakan mencapai 3 m, diameter 3-5 cm, bentuk batang berbuku-buku, batang berwarna hijau sedangkan pada bagian pangkal dekat akar berwarna putih kekuningan. Daun berbentuk oval, lebar daun 3-5 cm, panjang daun 7-13 cm, pertulangan daun menyirip, berwarna hijau, tepi daun rata, permukaan atas dan bawah daun licin dan mulus. Gambar 4.27 Gaka Omang Akar Gaka Omang memiliki anak akar yang berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan dan unsure hara yang ada didalam tanah. Habitat Gaka Omang merupakan daerah yang lembab, tanah yang gembur seperti di tepi sungai, dipegunungan khususnya daerah lereng gunung. Gaka omang memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka luar dengan cara menghancurkan semua bagian tanaman untuk mendapatkan getahnya kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang terluka. 28. Geringakng Ketepeng cina Cassia alata L. Ketepeng cina merupakan perdu tegak, berumur 1-2 tahun, cabang banyak, batang muda berwarna hijau. Tinggi mencapai 3 m. Daun majemuk menyirip genap, tangkai daun panjang, terdiri dari 5-12 pasang anak daun. Anak daun bulat panjang ada pula yang bulat telur. Panjang daun 3-15 cm, lebar 2,5-9 cm. tangkai pendek 1-2 cm, warna hijau, pangkal dan ujung daun tumpul, tepi daun rata. Gambar 4.28 Geringakng Ketepeng cina Cassia alata L. Bunga tersusun dalam tandan yang panjang, tumbuh dari ujung cabang, mahkota bunga warna kuning, jumlah tandan bung 3-8 buah. Buah polong, panjang 10-20 cm, lebar 12-15 mm, segi empat, bersayap. Buah muda warna hijau, buah matang hitam dan pecah. Biji terdapat dalam buah, berjumlah +50- 70, warna coklat muda, bentuk bulat telur pipih, meruncinng di bagian pangkal. Tumbuhan ini berkembang biak dengan biji. Tumbuhan ini hidup liar di lahan terbuka atau agak terlindung, pinggir hutan, semak-semak belukar, tanah yang agak lembap, dekat ddengan sumber air, atau lahan terlantar. Tumbuhan ini merupakan gulma pada tanaman tahunan sereti karet, kelapa, dan kelapa sawit Kebler PJA Sidiyasa K, 1999. 29. Geriq Kemiri Aleurites moluccana Kemiri merupakan tanaman yang hidup didaerah tropis, ciri-ciri kemiri adalah pohon besar; dengan tinggi mencapai 40 m dan gemang hingga 1,5 m. Pepagan abu-abu, sedikit kasar berlentisel. Daun muda, ranting, dan karangan bunga dihiasi dengan rambut bintang yang rapat, pendek, dan berwarna perak mentega; seolah bertabur tepung. Dari kejauhan tajuk pohon ini nampak keputihan atau keperakan. Gambar 4.29 Geriq Kemiri Aleurites moluccana Daun tunggal, berseling, hijau tua, bertangkai panjang hingga 30 cm, dengan sepasang kelenjar di ujung tangkai. Helai daun hampir bundar, bundar telur, bundar telur lonjong atau menyegitiga, berdiameter hingga 30 cm, dengan pangkal bentuk jantung, bertulang daun menjari hanya pada awalnya, bertaju 3-5 bentuk segitiga di ujungnya. Perbungaan dalam malai thyrsoid yang terletak terminal atau di ketiak ujung, panjang 10-20 cm. Bunga-bunga berkelamin tunggal, putih, bertangkai pendek. Bunga-bunga betina berada di ujung malai payung tambahan; bunga- bunga jantan yang lebih kecil dan mekar lebih dahulu berada di sekelilingnya, berjumlah lebih banyak. Kelopak bertaju 2-3; mahkota bentuk lanset, bertaju- 5, panjang 6-7 mm pada bunga jantan, dan 9-10 mm pada bunga betina. Buah batu agak bulat telur gepeng, 5-6 cm × 4-7 cm, hijau zaitun di luar dengan rambut beledu, berdaging keputihan, tidak memecah, berbiji 2 atau 1. Biji bertempurung keras dan tebal, agak gepeng, hingga 3 cm × 3 cm; dengan keping biji keputihan, kaya akan minyak. Geriq kemiri memiliki khasiat untuk menyembuhkan sakit malaria dan typhus Suprapto, 2000. 30. Isak-Isik Gambar 4.30 Isak-Isik Isak – isik merupakan tanaman herba yang dapat ditemukan didaerah yang lembab dan memiliki kandungan air yang tinggi misalnya tepi sungai, danau, maupun lereng perbukitan. Isak isik berukuran kecil dengan tinggi maks 15 cm, tanaman ini hanya memiliki batang semua berupa tangkai yang langsung menjadi tangkai daun sehingga tubuh utama dari tanaman ini tidak terlihat. Bentuk dan isak-isik lanset memanjang, lebar daun 2-2,5 cm, panjang daun 3-5 cm, pelepah daun 2-3 cm, pertulangan daun menyirip dan berwarna hijau. Akar isak – isik berbentuk rimpang kecil, tebal, diameter akar 1-1,5 cm. Isak-isik memiliki khasiat untuk mengobati luka luar dengan cara menghancurkan seluruh bagian tumbuhan kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang terluka. 31. Jamuuq Jambu Biji Psidium guajava Jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang ramosus yang bentuknya kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah,bercabang cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Gambar 4.31 Jamuuq Jambu Biji Psidium guajava Bentuk cabang pada jambu biji yaitu berkayu dan permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak bagian kulit yang mati. Arah tumbuh batangnya tegak lurus erectus. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek virgula atau virgula sucre scens yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukng bunga dan buah. Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 2 : 1. Jambu biji memiliki ujung yang tumpul, Ujung tumpul, tepi daun rata. Daun jambu biji memiliki pertumbuhan daun yang menyirip penninervis yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan. Jambu biji memiliki khasiat sebagai obat diare Suprapto, 2000. 32. Jemewer sambiloto Andrographis paniculata Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mmtahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-90 dengan penyinaran agak lama. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata Melayu; ampadu tanah Sumatera Barat; sambiloto, ki pait, bidara, andiloto Jawa Tengah; ki oray Sunda; pepaitan Madura, sedangkan nama asingnya Chuan xin lien Cina. Gambar 4.32 Jemewer sambiloto Andrographis paniculata Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni diuretika, menurunkan panas badan antipiretika, obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10 dengan takaran 0.3 mlkg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid. Selain itu, daun Sambiloto juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit typhus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya Nurmalina, 2012. 33. Juakng Nayuq Hanjuang Merah Cordyline terminalis Gambar 4.33 Juakng Nayuq Hanjuang Merah Cordyline terminalis Tanaman ini biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias, Tanaman kuburan, dan tanaman pagar. Daun tunggal, berbentuk lanset lebar, berwarna merah tua, merah kecoklatan atau hijau. Bunga berbentuk malai, panjang sekitar 30 cm, berwarna hijau keunguan atau kuning muda. Buah berbentuk bola, berwarna merah mengkilat. Tanaman ini berasal dari Asia Timur, dan hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1900 m dpl. Perbanyakan tanaman menggunakan stek batang atau stumb. Stek digunakan batang tanaman yang keras sepanjang 5-10 cm. Sedangkan stumb dengan membuang daun yang ada dan memasukkan sepertiga tanaman kedalam tanah. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah. Disamping itu dibutuhkan pemupukan terutama pupuk dasar. Hanjuang memiliki rasa manis, hambar, dan bersifat menyejukkan. Kandungan kimia dari tumbuhan ini belum banyak diketahui, tetapi kegunaan tumbuhan ini telah banyak diketahui, di antaranya menyejukkan darah, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan bengkak karena memar anti swelling DEPKESRI, 2006. 34. Kajuuq Narakng Informasi mengenai bentuk dan ciri morfologi mengenai tanaman ini masih sangat jarang, hal ini dikarenakan tanaman ini sangat susah untuk ditemukan, bahkan dari beberapa pengakuan warga, Kajuuq Narakng hanya bisa ditemukan apabila nasib kita sedang beruntung. Berdasarkan gambaran dari warga, Kajuuq Narakng merupakan tumbuhan berkayu, dengan ketinggian mencapai 10-15 m, diameter batang 50-80 cm, akar berbentuk tunggang, bentuk daun tidak diketahui akan tetapi pohon ini memiliki ciri khas yaitu kulitnya yang berwarna hitam mirip seperti arang. Apabila dilihat secara sepintas, kita tidak akan bisa membedakan antara Kajuuq Narakng dengan arang biasa. Kajuuq Narakng hidup didaerah tropis dengan ketinggian hingga 1200 m dpl. Kajuuq Narakng dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai anti bisa hewan. 35. Kajuuq Nriokng Kajuuq Nriokng merupakan tanaman sejenis perdu yang pada awalnya di budidaya di pekarangan rumah, akan tetapi karena sifatnya yang gampang tumbuh dan menyebar sehingga terkadang dianggap sebagai tanaman pengganggu. Kajuuq Nriokng memiliki bentuk batang tegak dengan tinggi mencapai 1 m, diameter 2 cm, batang berwarna merah. Gambar 4.34 Kajuuq Nriokng Daun Kajuuq Nriokng berbentuk lanset dengan ujung runcing dan pangkal tumpul; daun berwarna hijau dengan panjang 3-7 cm, lebar 2-3 cm, tumbuh secara tersebar diseluruh permukaan batang, pertulangan daun menyirip, tepi daun bergerigi dan tangkai daun berwarna merah muda. Kajuuq nriokng dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati penyakit wasir dan ambeien. 36. Gedakng Pepaya Carica papaya Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam. Gambar 4.35 Gedakng Pepaya Carica papaya Pepaya adalah monodioecious berumah tunggal sekaligus berumah dua dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci hermafrodit. Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung, yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara partenogenesis. Buah ini mandul tidak menghasilkan biji subur, dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang oval bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir pulp untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah. Pepaya diketahui memiliki khasiat sebagai obat malaria melalui daunnya yang direbus kemudian dikonsumsi Suprapto, 2000. 37. Pelehet Psychotria viridiflora Thw. Gambar 4.36 Pelehet Psychotria viridiflora Thw. Pelehet merupakan sejenis semak dengan ketinggian mencapai 8 m dan diameter batang mencapai 14 cm. Daun tumbuh secara berlawanan, pertulangan daun menyirip, panjang daun 8-10 cm, lebar daun 3-6 cm. warna permukaan daun bagian atas hijau tua, permukaan bagian bawah hijau muda. Permukaan daun licin dan mulus, tepi daun rata dan bentuk daun lanset. Pelehet memiliki bunga dengan diameter 4 mm berwarna putih, kuning, hingga merah muda. Buah pelehet berdiameter 9 mm, berwarna merah hingga ungu. Pelehet hidup didataran dengan ketinggiann sekitar 600 m dpl. Biasanya ditemukan di sepanjang tepi sungai, lereng gunung, dan hutan tropis. 38. Keranyiiq Asam Keranji Dialium indum Keranyiiq merupakan tanaman dengan habitus berupa pohon yang dapat tumbuh dengan mencapai ketinggian 10-25 m. Bentuk batang tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri dan berwarna putih. Akar keranyiiq merupakan akar tunggang. Gambar 4.37 Keranyiiq Asam Keranji Dialium indum Daun keranyiiq merupakan daun majemuk, dengan letak berselang- seling, pertulangan menyirip, bentuk daun lanset, tepi daun rata, panjang daun 2-4 cm, lebar 1-2 cm. Buah keranyiiq berbentuk seperti polong, berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna merah kehijauan ketika matang. Teksture biji bulat pipih, memiliki selaput biji berwarna putih, permukaan biji licin berwarna hitam. Keranyiiq hidup di hutan dipterocarpae campuran, ketinggian dataran hingga 1200 m dpl. Biasanya hidup didaerah pegunungan, tanah berpasir. Keranyiiq dipercaya memiliki khasiat sebagai obat luka luar dengan cara mengambil bagian daunnya untuk dihancurkan kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka, luka luar yang dimaksud biasanya berupa luka akibat tersayat benda tajam. 39. Ketikookng Kayu Kuning Arcangelisia flava L. Merr. Gambar 4.38 Ketikookng Kayu Kuning Arcangelisia flava L. Merr. Tumbuhan ini berupa liana, panjangnya dapat mencapai ± 10 m, batang utama sebelum bercabang dua besarnya seperti lenganbetis orang dewasa, batang tersebut mengandung air, batang dan cabangnya liat, dalam batang berwarna kuning dan rasanya pahit. Bentuk daun bundar telur sampai lonjongelip yang meruncing di bagian ujung, permukaan daun hijau mengkilat. Perbungaan malai, terdapat pada batang tua atau di ketiak daun, warna bunga kuning pucat. Pada batang atau cabang-cabang yang besar terdapat tandan buah yang menggantung, buah berwarna kuning, terdiri atas daging buah yang berlendir dan biji besar, pipih. Kayu Kuning dapat dijumpai di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sebagian di Irian. Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai ketinggian ± 800 m dpl. Ketikoong memiliki khasiat sebagai suplemen untuk menambah daya tahan tubuh maupun vitalitas bagi laki-laki. 40. Krehau Meniran Hutan Callicarpa longifolia Krehau atau meniran hutan merupakan tanaman sejenis semak yang dapat tumbuh hingga 6 m dengan diameter batang 11 cm. Daun tumbuh secara berhadapan, seluruh permukaan daun dan batang ditutupi oleh bulu- bulu halus. Buang berwarna putih hingga merah muda kebiruan dengan diameter 2 mm. Buah krehau berwarna putih dengan diameter 2 mm. Gambar 4.39 Krehau Meniran Hutan Callicarpa longifolia Krehau hidup didaerah dengan iklim tropis dengan habitat di hutan dipterocarpae dengan ketinggian hingga 400 m dpl. Tanaman ini juga sering ditemukan di tepi sungai, lereng bukit, daerah padang pasir, dan daerah batuan kapur. Krehau dimanfaatkan oleh suku Dayak Tunjung Linggang sebagai bahan untuk membuat ramuan semacam bedak atau lotion untuk mengobati alergi kulit dengan cara menghancurkan bagian daunnya kemudian di oleskan pada bagian tubuh yang terkena alergi Oswald, 1995. 41. Kunceekng Harendong Melastoma affine Gambar 4.40 Kunceekng Harendong Melastoma affine Harendong merupakan tanaman sejenis semak dengan tinggi tanaman mencapai 6 m. daun Harendong berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan panjang antara 6-12 cm dan lebar 2-4 cm. permukaan rambut dan batang ditutupi oleh rambut halus. Batang harendong berwarna merah hingga orange dengan diameter mencapai 8 cm. tanaman ini banyak terdapat didaerah yang memiliki iklim tropis. Harendong dipercaya memiliki berbagai khasiat mulai dari sebagai penangkal racun, mempercepat proses pembekuan darah dll. Selain mudah dikenal karena memiliki ciri yang khas, Tanaman ini juga sangat mudah ditemukan di tepi jalan, lapangan, hutan dll Oswald, 1995. 42. Labuuq Biasa Labu Siam Sechium edule Tanaman Labu Siam termasuk tanaman merambat, atau menjalar. Untuk itu sebaiknya kalau berkebun Labu Siem paling baik mempergunakan anjang- anjang. Asli Amerika Selatan, daunnya berbentuk lekuk tangan, sedangkan buahnya berbentuk genta. Gambar 4.41 Labuuq Biasa Labu Siam Sechium edule Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap, diasak oseng- oseng, sebagai teman makan nasi. Buahnya mengandung zat saponin, alkaloid, dan tannin. Daunnya mengandung saponin, flafonoid, dan polifenol, Daging buahnya terdiri dari 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat Dalimartha, 2007. 43. Lancikng Lancikng merupakan tanaman jenis perdu yang hidup di hutan tropis, lereng gunung. Pohon Lancking tumbuh tegak, percabangan simpodial, memiki tinggi mencapai 4 m, diameter batang 3-5 cm, warna batang kelabu dan sistem perakaran tunggang. Gambar 4.42 Lancikng Daun lancikng berbentuk oval dengan bagian ujung runcing sedangkan bagian pangkalnya tumpul, panjang daun diperkirakan 15-20 cm, lebar daun 5- 8 cm, warna permukaan daun bagian atas hijau tua sedikit kusam sedangkan warna permukaan daun bagian bawah hijau muda dan ditutupi oleh bulu-bulu halus. Sistem pertulangan daun lancikng menyirip dan sedikit melengkung serta memiliki tepi daun yang rata. Lancikng dipercaya sebagai obat keputihan pada wanita. 44. Luukng Gambar 4.43 Luukng Luukng merupakan tumbuhan sejenis talas. Talas atau taro merupakan tumbuhan asli daerah tropis. sentrum asal tanaman talas adalah dataran Cina dan India. Luukng hidup ditepi sungai maupun tepi danau, perbedaannya dengan talas biasa adalah luukng memiliki batang berwarna merah, umbinya berwarna merah, sedangkan daunnya berwarna hijau kemerahan. Luukng dipercaya memiliki khasiat sebagai penawar racun. 45. Nyelutuui Putaakng Jelutung Dyera costulata Pohon jelutung tingginya mencapai80 meter, diameter 30 cm. Kulit batang berwarna abu-abu gelap atau hitam, licin. Kayunya dapat di bentuk menjadi kerajinan dengan mudah. Sering digunakan untuk bahan pembuatan peti mati, pensil, mainan anak-anak, dan plywood yang relatif murah. Sebelum diganti dengan Hevea brasiliensis dari Amerika Serikat, jenis ini dijadikan sumberdaya penghasil karet yang potensial. Sampai saat ini, getah jelutung digunakan sebagai bahan dasar permen karet, meskipun telah ditemukan sumberdaya lain yang lebih baik, misalnya sebagai obat disentri. Gambar 4.44 Nyelutuui Putaakng Jelutung Dyera costulata Tinggi pohon mencapai 25-45 m dengan tajuk tipis serta berdaun tunggal yang duduk melingkar pada ranting sebanyak 4-8 helai. Panjang batang bebas cabang 15-30 m dan diameter dapat mencapai 100 cm. Batang berbentuk silindris dan kulit luarnya berwarna kelabu kehitama. Pohon tidak berbanir dan mengeluarkan getah putih seperti susu kental. 46. Limau Bintakng Jeruk Pepaya Citrus medica var. proper L. Gambar 4.45 Limau Bintakng Jeruk Pepaya Citrus medica var. proper L. Pohon jeruk papaya tidak berbeda dengan pohon jeruk lainnya hanya saja jeruk papaya memiliki perbedaan pada bentuk buahnya yang mirip seperti papaya, di kalangan masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang, tanaman ini dikenal dengan limau bintakng karena apabila diris secara membujur maka bagian dalam dari jeruk ini akan terlihat speeti bentuk bintang. Buah jeruk papaya berukuran 20-25 cm, berdiameter 10 cm. Kulit jeruk papaya sangat tebal hingga isinya tidak dapat dapat dimakan karena sari buahnya sedikit dan rasanya sangat asam karena itu bagian yang dapat dimanfaatkan dari jeruk ini yaitu buah mulai dari kulit hingga isinya. Jeruk pepaya diperkirakan hanya tumbuh dikawasan hutan pegunungan akan tetapi bukan tidak mungkin untuk dijumpai didataran rendah. Jeruk papaya diketahui memiliki khasiat sebagai obat asthma, batuk dan asam urat. 47. Lunuuk Dukutn Gambar 4.46 Lunuuk Dukutn Lunuuk dukutn merupakan tumbuhan berkayu yang hidup didaerah dataran rendah. Tumbuhan ini apabila dilihat secara sekilas sangat mirip dengan tanaman ketapang akan tetapi perbedaannya adalah Lunuuk dukutn tidak memiliki buah. Lunuuk dukutn dapat tumbuh hingga mencapai 5-10m, diameter batang 20-40cm, daun berwarna hijau berbentuk bulat telur, pertulangan daun menyirip, dengan lebar 20cm dan panjang 35cm, percabangan simpodial serta sistem perakaran nya tunggang. Tumbuhan ini dipercaya memiliki khasiat sebagai penawar racun dengan cara merebus akarnya untuk diminum air rebusannya. 48. Marauleq Pasak Bumi Eurycoma longifolia Gambar 4.47 Marauleq Pasak Bumi Eurycoma longifolia Pasak Bumi adalah pohon kecil hingga 15 m tinggi. Tanaman dioecious bunga pada tanaman adalah baik laki-laki atau perempuan. Daun majemuk, panjang, dan penuh di ujung cabang. Ketika daun jatuh mereka meninggalkan bekas luka besar di batang. Daun adalah ovate. Bunga berkelamin tunggal; laki-laki selalu dengan putik steril, perempuan selalu dengan benang sari steril. Buah ellipsoid atau bujur telur, 10-20 x 5-12 mm, hijau ke merah kehitaman ketika masak. Pasak Bumi cendrung hidup didaerah asam dan tanah berpasir di ketinggian rendah hingga 700 m dpl. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan pantai, hutan primer dan sekunder, hutan Dipterocarpae campuran dan juga di hutan lindung. Akar pasak bumi diketahui memiliki khasiat sebagai obat malaria dan sebagai precursor untuk pembuatan jamu vitalitas pria. 49. Nancakng Mahang Macaranga mappa Mahang merupakan jenis pohon dengan ketinggian hingga 25 m dan diameter 55 cm. Batang lurus, bulat, tidak berbanir, berkulit halus dengan warna coklat muda abu-abu. Tajuk agak melebar dan tidak seberapa lebat. Daun tunggal berbentuk bulat telur yang melebar dan bercagap dalam tiga. Permukaan bawah daun putih, berbuku halus dengan urat daun menjari. Daun yang berbentuk setengah bulatan. Gambar 4.48 Nancakng Mahang Macaranga mappa Bunga berdiameter sekitar 0,5 mm, berwarna hijau kekuningan, yang merupakan bagian dari malai besar. Buah berdiameter sekitar 10 mm berwarna abu-abu kuning, Biasanya hidup dihutan dipterocarpae atau daerah yang dekat dengan pantai dan dipengaruhi pasang-sungai, di sepanjang jalan dan di perbukitan serta pegunungan. Sebagian besar pada tanah berpasir atau berbatu. Dengan ketinggian hingga 1400 m dpl. Akar dan batang nancakng memiliki khasiat sebagai obat sakit perut diare sedangkan getahnya dipercaya dapat menyembuhkan sariawan. 50. Nilapm Nilam Pogostemon cablin Nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang didalam industri kimia dipergunakan sebagai bahan membuat produk wewangian parfum, farmasi obat alergi, kosmetika, pengawetan barang dan bahan industri lainnya. Nilam dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah dengan ketinggian 0-1.200 m dpl. Nilam juga dapat tumbuh dan berproduksi secara optimum pada daerah dengan ketinggian 10-400 m dpl. Gambar 4.49 Nilapm Nilam Pogostemon cablin Curah hujan dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman 2.300-3.000 mmtahun. Suhu udara antara 24-28 derajat Celcius dengan kelembapan di atas 75. Agar produksi minyak nilam optimal diperlukan, intensitas penyinaran matahari sekitar 75-100 DEPKESRI, 2006. 51. Nturuui Nturuui merupakan tanaman sejenis perdu yang hidup dihutan tropis, padang rumput, lereng gunung maupun tepi sungai. Nturui dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 5 m dengan diameter batang 10-15 cm, warna batang kelabu dan sistem perakaran tunggang. Gambar 4.50 Nturuui Nturui memiliki daun dengan bentuk palmate yaitu pertulangan daun menjari, jumlah ujung daun dalam setiap daun 5 yaitu 3 dibagian ujung daun sedangkan pada bagian pangkal terdapat ujung dan yang terlihat seperti sayap pada pertulangan daun. Warna daun nturui hijau tua, permukaan bagian atas dan bawah sedikit kasar, teskturnya tebal. Panjang daun nturui mencapai 15 cm, lebar daun pada bagain yang menyatu 6-10 cm. Daun nturuui dipercaya memiliki khasiat sebagai obat herpes, cara pemanfaatannya dengan cara menghancurkan daunnya kemudian dijadikan semacam lotion kemudian di oleskan pada bagian tubuh yang terkena herpes. 52. Paatn Pinang Areca catechu Pohon pinang batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun, pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek; helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Gambar 4.51 Paatn Pinang Areca catechu Tongkol bunga dengan seludang spatha yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning; benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau; bakal buah beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5-7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala. Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang di dunia Barat dikenal sebagai betel nut. Biji ini dikenal sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur. Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina arecaine dan arekolina arecoline, yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek biasa digunakan untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing pita. Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine guacine, guvacoline dan beberapa unsur lainnya. Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak Heyne, 1987 . 53. Pacar Pacar Cina Aglaia odorata Gambar 4.52 Pacar Pacar Cina Aglaia odorata Pacar Cina merupakan tanaman sejenis semak yang berbentuk tinggi, gundul, tegak. Tinggi tanaman pacar cina berkisar antara 2-5 m. Daun bersifat polimorfi, majemuk menyirip ganjil yang tumbuh berseling panjang sekitar 13 cm, helaian daun 3-9 umumnya 5, tangkai induk rachis tanpa atau bersayap sempit, dengan beberapa sisik atau rambut bintang atau gundul. Helaian anak daun; gundul, panjang 1,5-11 cm, lebar 1-4,5 cm. bertangkai pendek, berbentuk sudip sampai bulat telur terbalik memanjang. Tangkai anak daun berdiameter 1-4 mm. Bunganya rapat, panjang 5cm - 6 cm berwarna kuning dan berbau harum, sedangkan buahnya bulat lonjong, merah, dengan 1-3 biji. Pacar Cina tumbuh menyebar namun biasanya dalam satu tempat dan ditemukan di malai hijau primer dan hutan yang tumbuh kembali setelah bencana, sedang sepanjang pesisir, di atas ketinggian 700 m dpl. Pacar cina berkhasiat menyembuhkan perut kembung, sukar menelan, batuk, bisul dan mempercepat persalinan karena mengandung minyak atsiri, alkaloid, serta garam-garam mineral. Pacar cina juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Bunga keringnya dapat digunakan sebagai bahan penambah aroma teh hijau Suprapto, 2000. 54. Paku Atai Paku Sayur Diplazium esculentum Paku sayur merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai di lembah- lembah di pinggir sungai terlindung pada tanah yang kaya bahan organik. Dapat tumbuh dari ketinggian 350 m -1600 m dpl. Gambar 4.53 Paku Ataai Paku Sayur Diplazium esculentum Daun paku sayur bertipe majemuk, pertulangan menyirip, bentuk daun lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 5-6 cm, lebar 1- 2 cm, tangkai silindris, berambut, pertulangan menyirip, hijau. Ental yang muda ditutupi oleh sisik berwarna coklat muda. Tersusun atas 15 pasang anak- anak daun panjangnya 40 cm dan lebarnya 8 cm. Tekstur daun agak kaku dengan tepi bergigi berwarna hijau gelap. Batang tegak nampak berdaging dengan ental banyak mencapai panjang 1,2 m lebih. Akar Serabut, berwarna hitam. Sori tumbuh di sepanjang urat anak daun pada ketiak anak daun tumbuh tunas untuk perbanyakan diri. Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di permukaan bawah daun, berwarna coklat. Paku atai dipercaya memiliki khasiat sebagai penambah darah, cara pemanfaatannya yaitu dengan mengkonsumsi daunnya yang sudah diolah menjadi makanan. 55. Paku Parapm Paku Pedang Nephrolepis sp Gambar 4.54 Paku Parapm Paku Pedang Nephrolepis sp Paku pedang memiliki batang berbentuk bulat, tetapi pada spesies ini terdapat seperti lekukan dipermukaannya sepanjang batang tersesut. umumnya merupakan tanaman kecil dengan sedikit daun, tingginya kurang dari 0.5m tinggi. Warna batang kecoklatan. Permukaan halus akan tetapi seperti tedapat rambut-rambut yang sangat halus pada batangnya. Daun pada spesies ini terdapat percabangan pada tulang daun. Ujung dari urat daunnya yang menjari tidak sampai menyentuh tepi daun dan bebas, pada ujung urat daun perdapat sporangium yang tertata dengan rapi disepanjang tepi daun. Daun tumbuhan paku ada beberapa macam, yaitu tropofil daun khusus untuk fotosintesis, tidak mengandung spora, sporofil daun penghasil spora, dan yang kecil-kecil disebut mikrofil, dan yang besar disebut makrofil. Pada spesiens ini daunnya termasuk mikrofol. Ujungnya seringkali bebas, ada yang tidak mencapai tepi, sampai atau sangat dekat dengan tepi atau bahkan sampai diluar tepi daun seperti pada Hymenophyllaceae Backer, 1972. Tumbuhan ini memiliki permukaan daun yang halus dan bersisik. Ukuran pada umumnya panjang mencapai 2 cm dengan lebar 1 cm. Bentuk daun menjorong dan ujungnya terbelah, sedangkan pada tepi daunnya bergerigi.selain itu spesies ini juga mempunyai ental yang bertumpuk di atas permukaan, yaitu adanya daun muda yang mengulung. Umumnya tumbuhan ini memiliki akar yang serabut, akar tumbuh di bawah permukaan tanah, bersifat non fotosintesis, berfungsi menyerap air dan nutrisi dari tanah. Akar-akar ini menyerabut dan strukturnya sangat kecil. Paku parapm dipercaya memiliki khasiat untuk memperlambat penuaan kulit awet muda yaitu dengan cara mengkonsumsi daunnya. 56. Pangir Bohokng Pangir Bohokng merupakan tanaman yang masih termasuk dalam Famili Rubiaceae suku kopi – kopian. Masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang menyebutnya pangir bohokng karena bunga dari tanaman ini yang berwarna merah. Gambar 4.55 Pangir Bohokng Tanaman pangir bohokng dapat tumbuh mencapai 3 m, habitusnya perdu, diameter batang 5-10 cm, bentuk daun seperti jantung, pertulangan daun menyirip melengkung, warna daun hijau tua dengan permkaan daun yang ditutupi oleh bulu – bulu halus, tepi daun rata. Bunga pangir bohokng berwarna merah, dengan lebih dar1 bunga disetiap tangkainya, sekilas bunga pangir bohokng berbentuk seperti bulir – bulir. 57. Pengesik Pengesik merupakan tanaman perdu yang biasa hidup di hutan diterocarpae campuran dengan ketinggian dataran hingga 1200 m dpl. Pengesik dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 5 m, diameter batang 5-10 cm, batang berwarna kelabu. Gambar 4.56 Pengesik Daun pengesik berbentuk oval, dengan ujung dan pangkalnya runcing. Warna daun hijau muda sedangkan daun yang masih muda berwarna merah muda. Bentuk buah pengesik tidak diketahui begitu pula dengan bentuk bunganya. Akar pengesik berbentuk tunggang karena termasuk tanaman dikotil. Daun pengesik yang masih muda biasanya dikonsumsi oleh kaum pria sebagai suplemen untuk menambah daya tahan tubuh dan vitalitas pria. 58. Pianguuq Gambar 4.57 Pianguuq Pianguuq merupakan tanaman perdu yang sering ditemukan di daerah hutan tropis. Tinggi pianguq mencapai 4 m, diameter batang 3-6 cm, batang berwarna kelabu sedangkan cabang berwarna hijau. Pianguuq memiliki daun berbentuk oval berwarna hijau, pertulangan menyirip, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun bergerigi, panjang daun 3-5 cm, lebar daun 2- 3 cm. Buah pianguuq berbentuk bulir-bulir tidak tumbuh dicabang melainkan di tandan yang langsung menempel pada tubuh pohon utama. Dalam satu tandan terdapat 3-4 buah kecil berwarna hijau dengan diameter buah 2 cm. Daun pianguuq memiliki khasiat untuk mengobati alergi kulit seperti kudis, kurap sedangkan akarnya dapat digunakan sebagai penawar racun. 59. Raja Pengalah Benalu Loranthus sp. Gambar 4.58 Raja Pengalah Benalu Loranthus sp. Benalu Loranthus sp. merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit parasiet=Belanda, menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah. Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu. Benalu dipercaya memiliki khasiat sebagai obat kanker, cara pemanfaatannya dengan merebus daunnya kemudian meminum air rebusannya. 60. Rakap Sirih Piper betle Gambar 4.59 Rakap Sirih Piper betle Piper bettle tumbuh di daerah hutan agak lembab dengan keadaan tanah yang lembab. Hidup pada daerah yang mempunyai curah hujan 2250- 4750 mmtahun. Tumbuhan ini dapat ditemukan hingga ketinggian 900 m dpl dan menyukai tempat yang teduh dan terlindung dari angin, serta pada daerah yang beririgasi baik dan kaya bahan organik dengan pH 7-7,5. Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar. Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm. Bunga sirih berbentuk bulir, memiliki daun pelindung kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3-5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek. Buah sirih termasuk kedalam buah buni memiliki dinding dengan dua lapisan, bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan. Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan. Daun sirih diketahui memiliki khasiat untuk menguatkan gigi dan mengurangi bau badan DEPKESRI, 2006. 61. Rakap Bohokng Sirih Merah Piper crocatum Ruiz Pav. Gambar 4.60 Rakap Bohokng Sirih Merah Piper crocatum Ruiz Pav. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Permukaanya kasar dan bila terkena cahaya akan cepat mengering. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar Sudewo, 2010. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, dan beraroma wangi khas sirih. Akar daun sirih merah Piper crocatum Ruiz dan Pav adalah akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tanaman sirih merah tergolong langka karena tidak tumbuh di setiap atau daerah. Srih merah tidak dapat tumbuh sebur di daerah panas. Sementara itu, di tempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, batangnya cepat mengering, tetapi jika disiram secara berlebihan akar batang cepat membusuk. Tanaman sirih merah akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan 60-70 cahaya matahari. Tanaman ini diketahui memiliki khasiat untuk mengobati kencing manis DEPKESRI, 2006. 62. Sabeeq Lemit Gambar 4.61 Sabeeq Lemit Sabeeq Lemit merupakan tanaman jenis perdu yang ditanam untuk keperluan tertentu, salah satunya sebagai tanaman obat keluarga, sabeeq dalam bahasa Dayak Tunjung Linggang berarti cabe akan tetapi tanaman ini tidak terlihat seperti pohon cabe. Sabeeq Lemit memiliki tinggi 1-1,5 m, diameter batang 5-10 cm, sistem percabangan simpodial, warna batang utama hijau, cabang berwarna hijau tua dan memiliki sistem perakaran tunggang. Sabeeq lemit memiliki daun berbentuk lanset dengan pangkal dan ujung daun berbentuk runcing, letak daun berpasangan, panjang daun 5 cm, lebar 2 cm, warna daun hijau muda, sistem pertulangan daun menjari, permukaan daun halus, dan tepi daun rata. 63. Sabeeq Pok Paprika Capsicum annuum var. Grossum Paprika atau yang biasa juga disebut cabai paprika merupakan tanaman sejenis perdu atau semak yang termasuk dalam suku Solanaceae. Tanaman paprika dapat hingga mencapai ketinggian 4 m. Batang paprika keras, berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap dan memiliki sistem percabangan simpodial. Batang utama paprika tegak dan kuat, cabang paprika beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun atau tunas. Gambar 4.62 Sabeeq Pok Paprika Capsicum annuum var. Grossum Daun paprika berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata. Daun tunggal, pertulangan daun menyirip, letak daun agak mendatar, warna daun hijau tua. Bunga cabai paprika merupakan bunga tunggal soliter dan berbentuk bintang, dengan mahkota bunga berwarna putih. bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun. Buah akan terbentuk setelah tejadi penyerbukan. buah cabai paprika memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa. pada umumnya, buah cabai paprika berbentuk seperti tomat, tetapi lebih bulat dan pendek. Tanaman cabai paprika memiliki akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping. Akar dari paprika dipercaya dapat mengobati tekanan darah tinggi apabila dikonsumsi dengan cara meminum air rebusan akarnya. 64. Selangkat Gambar 4.63 Selangkat Selangkat merupakan tanaman jenis perdu yang biasa dibudidaya sebagai tanaman hias dipekarangan rumah, dijadikan tanaman hias karena warnanya yang unik yaitu daun nya yang memiliki degradasi warna hijau kemerahan. Daun selangkat merupakan daun majemuk yang terletak secara berhadapan, jumlah anak daun 8-12 pasang. Selangkat memiliki tinggi 2-3 m, percabangan polypodial dan sistem perakaran nya tunggang. Daun selangkat memiliki pertulangan menyirip, bentuk dan lansut dengan ujung runcing sedangkan bagian pangkalnya tumpul. Selangkat dipercaya dapat membersihkan ginjal, yang dimaksud dengan membersihkan ginjal adalah menghancurkan batu ginjal. Cara pemanfaatannya dengan meminum air rebusan akar dan batang selangkat. 65. Sempat Iliir Gambar 4.64 Sempat Iliir Sempat Iliir masih digolongkan tanaman liar. Memang ia dapat tumbuh di sembarang tempat terutama di daerah pegunungan. Di daerah dataran rendah pun kecombrang juga acap ditemui. Sempat Iliir memiliki kemiripan dengan tanaman kecombrang baik bentuk tanaman, daun, buah, hingga aromanya. Tanaman famili jahe ini berupa herba setinggi 2-5 meter. Batang semunya tegak, hanya bergaris tengah 2-3 cm sehingga tampak kurus. Berpelepah dan membentuk rimpang hijau Daunnya tunggal, berbentuk lanset yang memanjang seperti pita sekitar 40-50 cm, selebar 8-10 cm. ujung dan pangkal daun runcing, dan hijau. Buah Sempat Iliir berbentuk panjang dan menggerombol. Dalam buahnya yang bewarna kuning kecoklatan ini banyak sekali bijinya. Pembudidayaannya lebih mudah dilakukan dengan stek atau tunas akar tinggalnya anakan yang keluar dari akar tinggalnya. Rimpang sempat iliir dipercaya memili khasiat sebagai penawar racun. 66. Sengkerapak Badak Sengkerapak Badak merupakan tanaman jenis perdu yang banyak terdapat daerah hutan perbukitan maupun lereng gunung. Sengkerapak Badak memiliki tinggi mencapai 4 m dengan dengan diameter batang 10-15 cm. Gambar 4.65 Sengkerapak Badak Sekilas sengkerapak badak terlihat mirip dengan kayu manis hanya saja perbedaannya adalah sengkerapak badak memiliki akar tunggang berwarna putih dengan aroma mirip daun mint. Sengkerapak badak memiliki khasiat sebagai penambah daya tahan tubuh dan vitalitas pria. 67. Sepaai Secang Caesalpinia sappan L. Secang Caesalpinia sappan L merupakan perdu yang umumnya tumbuh di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 dpl seperti di darah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Tingginya 5-10 m. Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau kecoklatan. Pada batang dan percabangannya terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar. Gambar 4.66 Sepaai Secang Caesalpinia sappan L. Daun secang merupakan daun majemuk menyirip ganda dengan panjang 25-40 cm, jumlah anak daunnya 10-20 psang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai berbentuk lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi daun rata dan hampir sejajar. Panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11 mm dan berwana hijau. Bunga secang adalah bunga majemuk berbentuk malai, bunganya keluar dari ujung tngkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bunga berbentuk tabung berwarna kuning. Buah secang adalah buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, jika masak berwarna hitam. Bijinya bulat memanjang dengan panjang 15-18 mm dan lebar 8-11 mm, tebalnya 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Akar secang adalah akar tunggang berwarna coklat kotor Heyne, 1987. 68. Serempolupm Cocor Bebek Kalanchoe pinnata Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda kadang kadang abu-abu. Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin. Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu. Gambar 4.67 Serempolupm Cocor Bebek Kalanchoe pinnata Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Cocor bebek digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta bisul Nurmalina, 2012. 69. Seweet Pisang Hutan Musa balbisiana Tanaman pisang berbatang semu nampak di atas tanah tinggi dapat mencapai ± 3 m. Di atas batang semu tersebut terdapat banyak daun yang menggerombol dengan pelepah daun 1-2 m. Daun mudah robek. Perbungaan keluar dari ujung batang, dekat daun berbentuk tandan, warna bunga putih. Buah juga berbentuk tandan setelah masak berwarna kuning. Pisang biji rasanya manis tetapi banyak sekali bijinya, 1 buah terdapat ± 50 biji, biji kecil, warna hitam seperti biji kapuk randu. Gambar 4.68 Seweet Pisang Hutan Musa balbisiana Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian ± 2200 m dpl. Tanaman pisang menyukai daerah yang panas, subur atau sedikit berbatu, dekat pembuangan sampah. Seweet dipercaya memiliki khasiat sebagai obat luka luar dan penyakit kulit seperti koreng. 70. Sumiiq Meong Kumis Kucing Orthosiphon aristatus Gambar 4.69 Sumiiq Meong Kumis Kucing Orthosiphon aristatus Menurut Heyne 1987, kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1-10cm dan lebarnya 7,5mm-1,5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7-29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13- 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10-18mm, panjang bibir 4,5-10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1,75- 2mm. Gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm Heyne, 1987. 71. Tabat Barito Ficus deltoidea Tabat Barito merupakan tanaman yang cara hidupnya dari terrestrial sampai epifit atau epilitik. Daun tersusun zig zag pada cabang-cabang ramping, bertangkai panjang 0,1-9 cm, tebal 1-5 mm, gundul; helaian beragam membundar telur sungsang sampai melancet 8 cm panjangnya, berwarna hijau terang kekuningan atau coklat kekuningan dengan bintik-bintik dan mengkilap di permukaannya. Urat daun utamanya bercabang dengan beberapa bintik coklat yang jelas di bawah poros urat daunnya. Jenis ini memiliki daun yang sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk, susunan tulang daun, keberadaan dan penyebaran kelenjar lilin, panjang tangkai daun dan syconium bentuk, warn a matang, panjang dan diameter tangkai perbungaannya. Gambar 4.70 Tabat Barito Ficus deltoidea Perbungaan atau disebut syconium, rumen aksiler, berpasangan atau tunggal; tangkai 1,5-3 cm atau duduk; dasar perbungaan bervariasi membulat, menjorong, membulat telur, melonjong dan hampir silinder, diameter 0,4-0,8 cm berwarna kuning-jingga atau merah-ungu tua. Tabat barito diketahui memiliki khasiat untuk mengobati penyakit dan luka dalam. 72. Tawar Seribu Tawar seribu merupakan tanaman yang masih termasuk dalam suku euphorbiaceae, tanaman ini memiliki ukuran dengan tinggi mencapai 15 cm, diameter batang 2 cm. tawar seribu memiliki batang berwarna hijau, dan memiliki getah berwarna putih apabila batangnya dipatahkan atau ditusuk. Gambar 4.71 Tawar Seribu Daun tawar seribu berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, pertulangan daun menyirip dan memiliki daging daun yang tebal. Tawar seribu biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias dengan media pot dipekarangan rumah. Tawar seribu diketahui memiliki khasiat sebagai obat untuk gigitan serangga maupun alergi kulit. 73. Telasak salam Syzygium polyanthum Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan kulit batang berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik. Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus. Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Gambar 4.72 Telasak salam Syzygium polyanthum Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5- 3,5 mm; benang sari banyak, lebar 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m di Jawa, 1.200 m di Sabah dan 1.300 m dpl di Thailand; kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah Dalimartha, 2007. Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan- lahan yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit. 74. Terok Gambar 4.73 Terok Terok merupakan tanaman jenis perdu yang hidup dengan cara memanjat tanaman lain. Terok masih termasuk tumbuhan dikotil, tidak bersifat epifit karena akar utamanya masih berada di dalam tanah. Terok cukup sulit untuk ditemukan karena sifat hidupnya diantara pepohonan yang tinggi sehongga terok hanya dapat dikenali melalui buahnya yang jatuh ketanah. Buah terok berwarna merah, bentuknya pipih mirip seperti buah secang hanya saja buah terok memiliki semacam rambut diseluruh permukaan buahnya dan rambut ini dapat lepas dengan mudah ketika disentuh oleh manusia, selain mudah lepas, daun ini akan menempel dikulit, menancap pada pori – pori kulit sehingga mengakibatkan rasa gatal yang berujung pada isritasi kulit. Terok dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati Tubercolosis TBC. 75. Tempera Nangsi Villebrunia rubescens Bl. Gambar 4.74 Tempera Nangsi Villebrunia rubescens Bl. Tempera merupakan tanaman sejenis perdu dengan tinggi antara 3-8 meter. Buah tempera kecil berwarna kuning. Tempera biasa hidup didaerah pegunungan dengan ketinggian hingga 1400 m dpl. Tempera memiliki daun berbentul lanset, berwarna hijau, pertulangan menyirip. Tanaman ini memiliki cairang yang keluar dari batang dan dapat diminum lalu dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengobati penyakit kesulitan kencing atau digunakan untuk mengobati bengkak pada mata. 76. Pengooq Peay Pengooq Peay merupakan tanaman jenis perdu yang hidup didataran dengan ketinggian hingga 1200 m dpl. Pengooq Peaya biasa ditemukan hidup didaerah perbukitan, lereng gunung, dan hutan dipterocarpae campuran. Pengooq Peay memiliki tinggi hingga 2 m, diameter batang 3-6 cm, warna batang kelabu, dan percabangan simpodial serta sistem perakaran tunggang. Daun Pengooq Peay berbentuk lanset dengan ujung dan pangkal daun runcing; warna daun hijau tua, panjang daun 5-8 cm, lebar daun 2 cm, pertulangan daun menyirip dan sedikit melengkung,. Gambar 4.75 Pengooq Peay Buah Pengooq Peay berbentuk seperti kacang polong, berwarna hijau dengan bentuk didak beraturan. Buah berkumpul dalam satu tandan, setiap tandan dapat memiliki buah antara 20-25 butir buah. 77. Tetukng Galekng Sarang Semut Myrmecodia sp Sarang semut adalah tumbuhan epifit menempel pada tumbuhan lain yang lebih besar tetapi bukan parasit yang batangnya menggelembung besar dimana di dalamnya banyak terdapat ruang atau rongga kecil yang dihuni semut. Tumbuhan sarang semut banyak tumbuh di Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York sampai ke Kepulauan Solomon. Gambar 4.76 Tetukng Galekng Sarang Semut Myrmecodia sp Di Papua populasi sarang semut sangat banyak karena daerahnya sebagian besar adalah dataran tinggi, tempat yang tepat bagi tumbuhan sarang semut untuk berkembang biak, yaitu di atas 600 mdpl meter di atas permukaan laut. Satu tumbuhan sarang semut selalu dihuni oleh satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan sarang semut. Dan tumbuhan sarang semut yang dipakai untuk pengobatan adalah spesies Myrmecodia pendens. Jenis ini banyak tumbuh di daerah Wamena, Papua Bentuknya mirip umbi, di bawah batang tanaman yang menggelembung. Bagian yang menggelembung itulah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan digunakan masyarakat sebagai tanaman obat. Di dalamnya terdapat tiga jenis semut Irydomyrmex sebagai penghuninya, jadi bukan sembarang sarang semut seperti tampak di beberapa ranting pahon seperti pohon Mangga Nurmalina, 2012. 78. Tuuq Jarukng Anggrek Macan Grammatophyllum scriptum Gambar 4.77 Tuuq Jarukng Anggrek Macan Grammatophyllum scriptum Grammatophyllum scriptum adalah spesies anggrek dari keluarga Orchidaceae. Pada umumnya spesies ini memiliki bunga dengan lebar sampai 4,5 cm, dengan warna hijau serta tanda berwarna cokelat tua. G. scriptum merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang bisa ditemukan di dataran rendah pesisir 100 meter di atas air laut. Karena ukurannya yang besar, tanaman ini jarang ditemukan di luar budidaya lembaga botani. Anggrek macan dipercaya memiliki khasiat sebagai obat sakit pinggang atau pegal linu, cara pemanfaatannya yaitu dengan meminum air rebusan akarnya. 79. Tuuq Nayuq Saccharum sp. Gambar 4.77 Tuuq Nayuq Saccharum sp. Tuuq Nayuq merupakan tanaman sejenis tebu hanya sajaTuuq Nayuq berwarna merah. Tidak ada perbedaan lainnya dari tebu biasa selain warna batangnya yang berwarna merah. Tuuq Nayuq biasa tumbuh liar akan tetapi ada beberapa penduduk yang membudidayakan Tuuq Nayuq sebagai bahan obat-obatan keluarga. Tuuq nayuq dipercaya memiliki khasiat sebagai penawar racun dan peluruh batu ginjal. 80. Pemusiiq Taluutn Gambar 4.79 Pemusiiq Taluutn Pemusiiq Taluutn merupakan tanaman sejenis rumput yang hidup di padang rumput, daerah perbukitan maupun lereng gunung. Sangat sedikit informasi mengenai tanaman ini. Tinggi Pemusiiq Taluutn mencapai 30 cm, daun lanset, pertulangan daun sejajar, akarnya serabut. Pemusiiq Taluutn memiliki cirri khas yaitu pada bagian akarnya terdapat seperti umbi yang berisi daging akar. Warna akar Pemusiiq Taluutn berwarna putih. Pemusiiq taluutn dipercaya memiliki khasiat sebagai obat asthma. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa orang Dayak Tunjung Linggang memiliki kemampuan untuk mengenali jenis tumbuhan obat melalui ciri-ciri khusus, cara hidupnya, habitat dan sebagainya sehingga mereka dapat membedakan dua jenis tanaman yang terlihat sangat mirip akan tetapi mempunyai perbedaan baik itu dari ciri, cara hidup, dan habitatnya. Pengetahuan ini sangat penting untuk menentukan jenis tumbuhan obat yang dibutuhkan untuk dimanfaatkan sebagai obat pada penyakit yang tepat sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang dapat mengakibatkan keracunan atau efek samping lainnya pada orang yang mengkonsumsi. Selain pengetahuan untuk membedakan jenis-jenis tumbuhan, masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang juga mempunyai metode tersendiri dalam menentukan nama dari suatu tumbuhan terutama tanaman obat. Nama tanaman diambil dan diberikan berdasarkan ciri khusus yang menonjol, habitat, kemiripan salah satu ciri dengan benda lain, dan organ tumbuhan yang paling dominan. Misalnya, orang Dayak Tunjung Linggang menyebut akar dengan sebutan brakat, batang dengan sebutan lengaan, daun dengan sebutan rootn, dan buah dengan sebutan ugan. Sebutan ini akan digunakan sebagai dasar pemberian nama bagi tanaman tersebut terutama tanaman dengan salah satu organnya yang lebih dominan, cth : Brakat Kerurang Solanum spp., Brakat lutuuq kuning Bambusa vulgaris. Selain pemberian nama yang menggunakan ciri atau organ yang paling dominan, nama tumbuhan juga dapat diberikan dengan berdasarkan pada habitat dan ciri dari tanaman yang mirip dengan benda atau tanaman lain yang mungkin tidak ada hubungannya secara klasifikasi. Contoh : Pemusiiq Taluutn, dalam bahasa tunjung pemusiiq = pengisi; taluutn = hutan. Bila diartikan pemusiiq taluutn = pengisi hutan, sebutan ini diberikan karena orang Dayak Tunjung Linggang sendiri tidak mengetahui dengan pasti dan spesifik nama dari tanaman tersebut sehingga hanya disebut sebagai “pengisi hutan”. Sebutan pemusiiq taluutn ternyata tidak hanya diberikan pada satu jenis tanaman saja akan tetapi beberapa jenis tanaman yang ada di hutan tetapi tidak diketahui namanya, walaupun begitu orang Dayak Tunjung Linggang tetap dapat membedakan jenis – jenis tanaman itu meskipun memiliki nama yang sama.

D. Organ Tanaman Obat Yang Dimanfaatkan sebagai Ramuan Obat