Jenis Metode Pemanfaatan Tanaman Obat

Dari hasil penelitian, jenis penyakit yang umumnya muncul di masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang yang dapat diobati oleh tanaman obat adalah jenis penyakit seperti penyakit dalam. Penyakit dalam yang dimaksud dalam hal ini misalnya disentri, kencing darah, batu ginjal, dll. Kemudian luka luar, yang dimaksud dengan luka luar adalah luka yang terjadi diluar tubuh pada daerah kulit. Luka luar yang paling banyak muncul adalah luka akibat tersayat benda tajam, kecelakaan, dll. Selain penyakit dalam dan luka luar, vitalitas daya tahan tubuh menjadi salah satu permasalahan yang umum dikalangan masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang hal ini dikarenakan beratnya aktivitas sehari-hari terutama kaum pria sehingga mereka memanfaatkan tanaman herbal sebagai ganti suplemen untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Selain mengobati penyakit, beberapa tanaman obat yang ada di masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang juga berfungsi sebagai kosmetik misalnya sebagai obat awet muda, mengencangkan kulit, mengurangi bau badan, menghilangkan jerawat, dll.

F. Jenis Metode Pemanfaatan Tanaman Obat

Dalam pemanfaatannya sebagai tanaman obat, metode pemanfaatan yang dipakai tentu saja berbeda dan bervariasi tergantung dari jenis tanaman dan jenis penyakit yang akan diobati. Metode-metode tersebut adalah direbus, dioleskan, ditempelkan, dikonsumsi mentah-mentah dan diuapkan atau dijadikan sauna. Dalam mengobati penyakit dalam biasanya tanaman dimanfaatkan dengan cara merebus bagian tanaman yang dipercaya memiliki khasiat kemudian air dari rebusan tersebut diminum atau dikonsumsi hingga sembuh dari penyakit. Umumnya air rebusan memiliki aroma yang tidak sedap dan rasa yang sangat pahit, untuk mengatasi masalah ini orang Dayak Tunjung Linggang menambahkan campuran air aren atau madu agar rasa air rebusan menjadi lebih manis ketika dikonsumsi. Metode pemanfaatan yang menggunakan cara pengolesan biasanya dilakukan pada jenis penyakit luar seperti penyakit kulit, luka luar, luka bakar bahkan digunakan juga sebagai pengganti kosmetik. Dalam metode ini, tanaman obat yang akan dimanfaatkan diambil salah satu bagian tumbuhan tersebut yang dipercaya memiliki khasiat kemudian ditumbuk dan dilumat hingga halus kemudian kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang membutuhkan. Umumnya metode ini tidak dapat dilakukan hanya sekali sehingga perlu dilakukan berkali-kali hingga penyakit tersebut sembuh. Metode ini biasanya dapat menggunakan bahan tunggal atau satu jenis tanaman saja namun dapat juga menggunakan suatu formula sehingga membutuhkan bahan-bahan lain yang dapat membantu proses penyembuhan. Contoh dari pemanfaatan satu jenis tanaman adalah pemanfaatan tanaman Nilapm sebagai obat alergi pada kulit, Daun nilapm diambil kemudian dihancurkan lalu dioleskan pada bagian tubuh yang terkena alergi kulit. Sedangkan contoh dari metode pengolesan dengan menggunakan formula yaitu pada pengobatan penyakit herpes. Pada penyakit ini orang Dayak Tunjung Linggang mengkombinasikan tanaman Paatn mangur Areca catechu + rootn rakap Piper betle, kedua bahan tersebut dihancurkan secara bersamaan hingga halus kemudian ditambahkan sedikit air lalu dioleskan pada bagian tubuh yang terkena penyakit herpes. Dalam pengobatan penyakit luar seperti luka dan penyakit kulit, metode pemanfaatan dengan cara dioleskan bukanlah menjadi satu-satunya metode yang dapat digunakan, dalam mengobati penyakit seperti ini, masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang juga menggunakan metode lain yaitu dengan cara menempelkan tanaman obat yang telah diolah pada bagian tubuh yang terkena penyakit kulit atau luka. Pemanfaatan tanaman obat dengan metode ini umumnya sangat efektif terhadap proses penyembuhan luka luar, metode penempelan dapat membantu mempercepat proses pembekuan darah sehingga apabila terjadi luka akibat sayatan benda tajam, pendarahan yang terjadi dapat diminimalisir. Contoh dari metode ini adalah pemanfaatan tanaman Melastoma affine atau yang biasa dikenal dengan Harendong, Orang Dayak Tunjung Linggang menggunakan daun yang masih muda dari Melastoma affine untuk mengobati luka akibat sayatan benda tajam, yaitu dengan cara menghancurkan daun tersebut hingga hancur lalu kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka. Selain menghancurkan dengan cara ditumbuk, daun Melastoma affine biasanya dikunyah karena reaksi antara kandungan kimia yang ada di dalam daun Melastoma affine dengan air liur dipercaya memiliki khasiat yang lebih baik daripada daun yang dihancurkan dengan cara ditumbuk. Metode pemanfaatan tanaman obat dengan cara ditempelkan ini sangat efektif apabila dilakukan sebagai bentuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K, berbeda dengan metode pengolesan yang biasanya perlu dilakukan berkali-kali. Beberapa tanaman dalam pemanfaatannya tidak perlu diberi perlakukan khusus. Ocok jamuu Psidium guajava, orang Dayak Tunjung Linggang memanfaatkan tanaman ini sebagai obat untuk diare yaitu dengan cara mengambil bagian pucuk dari Psidium guajava lalu dimakan mentah-mentah. Metode yang terakhir adalah diuapkan atau dijadikan sauna. Sejak dahulu orang Dayak Tunjung Linggang telah mengenal formula-formula dari tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan sauna. Sauna biasanya dilakukan untuk mengurangi bau badan. Sauna dalam bahasa Dayak Tunjung Linggang dikenal dengan istilah reruukng, reruukng biasanya dilakukan oleh kalangan wanita khususnya bagi yang baru selesai melahirkan, reruukng dipercaya dapat membuang “keringat jahat” yang ada di dalam tubuh ketika proses melahirkan. Formula untuk reruukng umumnya adalah Hamuukng + Kerehau + Ocok kelepapaq + Ocok runuukng + Serai Limau dimana semua bahan ini dikumpulkan menjadi satu kemudian direbus lalu dibawa kesuatu ruangan kecil dan tertutup agar uap yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang maksimal.

G. Sumber Perolehan Tanaman Obat