b. Menjelaskan sesuatu kepada teman biasanya mengarah kepada siswa untuk melihat sesuatu lebih jelas dan seringkali menemukan
ketidakkonsistenan pada pikirannya sendiri. c. Ketika suatu kelompok kecil menerangkan solusinya ke seluruh kelas
tidak peduli apakah solusi layak atau tidak. Kelompok itu memperoleh kesempatan yang berharga untuk mempelajari hasil yang mereka buat.
d. Mengetahui bahwa ada teman sekelompoknya belum bisa menjawab, akan meningkatkan kegairahan setiap anggota kelompok untuk mencoba
menemukan jawabannya. e. Keberhasilan suatu kelompok menemukan suatu jawaban akan
menumbuhkan motivasi mereka untuk menghadapi masalah baru. Dengan demikian belajar kelompok memberi kesempatan pada siswa untuk
memecahkan masalah, melatih berpikir kritis, dan meningkatkan motivasi untuk dapat memecahkan masalah.
2.2 Kerangka Berpikir
Perubahan kurikulum tidak akan banyak berarti jika tidak diikuti perubahan dalam pengajaran. Salah satu ciri dalam perubahan ini adalah bagaimana seorang guru
dapat mempersiapkan program pengajaran secara cermat, sehingga kegiatan belajar mengajar terlaksana secara menarik, melibatkan siswa, mengoptimalkan sumberdaya
yang tersedia, dan bermakna Depdiknas, 2008:1. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai macam strategi dan model pembelajaran
secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran Depdiknas, 2003:1. Dengan demikian dalam pembelajaran diperlukan model
pembelajaran serta media yang cocok dengan materi atau bahan ajaran, agar menumbuhkan minat belajar dan keaktifan.
SMP Negeri 1 Sampit dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI, sejak tahun pelajaran 20072008
Depdiknas2006, tentang Pedoman Penyelenggaraan SBI SMP, dinyatakan bahwa standar standar SBI pada jenjang SMP diantaranya adalah setiap rombongan belajar
rombel kapasitas maksimum adalah 24 siswa, calon siswa baru input memiliki rata-rata nilai akademik dari Sekolah Dasar SD di atas 7 dan siswa mampu
mengoperasikan komputer serta memiliki kemampuan dasar Bahasa Inggris. Jumlah
Pembelajaran Konvensional
Berpusat pada guru
Pembelajar an
Kooperatif Model STAD
Siswa sulit mengkonstru
ksi pengetahuan
Pemahaman siswa rendah
Kualitas keaktifan
siswa rendah dan hasil
belajar rendah Materi
Hubungan internasion
al
Keaktifan meningkat
Mencapai Ketuntasan
Belajar solusi
si 11
siswa yang relatif sedikit setiap rombelnya dan kualitas input yang cukup baik , maka keaktifan individu maupun kemandirian kelompok diharapkan bisa ditingkatkan
. Pembelajaran Ekonomi dengan model kooperatif melibatkan siswa bekerja
secara kolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah yang kompleks. Jadi,
hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Students
Team Achievement Division STAD. Model pembelajaran ini dapat memberikan siswa kesempatan seluas-luasnya untuk memahami IPS Ekonomi dengan strateginya
sendiri, berkolaborasi dengan teman, dan mengetahui penerapan pengetahuan dalam kehidupan yang dipelajari atau mengaplikasikan pengalaman belajarnya dalam
lingkungan kehidupan. Gambar. 2.2: Pola Kerangka Berpikir
Planning
Reflecting Acting
Observing 12
2.4 Hipotesis Tindakan