Intrusion Prevention System IPS

serta untuk menetapkan langkah-langkah penanggulangannya secara cepat dan tepat. 4. Security Patch. Dengan rasio antara jumlah tenaga administratorteknisi keamanan sistem informasi dengan jumlah pengguna komputer sebesar 1:500 seperti kasus di atas, akan mudah ditebak bahwa pengamanan sistem informasi menjadi tidak efektif. Sebagai gambaran, waktu yang dibutuhkan seorang teknisi untuk melakukan security patching instalasi program perbaikan yang berkaitan dengan keamanan suatu sistem terhadap 500 pengguna komputer adalah lebih dari 30 hari kerja dengan perhitungan 1 hari terdiri atas 8 jam kerja. Atkociunas, 2009

2.6.2 Intrusion Prevention System IPS

Secara singkat, IPS dapat dijelaskan sebagai perangkat yang memadukan antara fungsi Firewall analoginya adalah satpam dan sistem deteksi intrusi atau IDS analoginya adalah kamera pemindaiCCTV. Beberapa vendor juga mengintegrasikan fitur anti virus atau anti worm ke dalam IPS-nya. Teknologi ini menjadi hangat belakangan ini, karena menjanjikan fungsi deteksi dan proteksi yang dapat dilakukan secara bersamaan dan otomatis. Sehingga suatu intrusi dapat dicegah di awal, sebelum menyebabkan kerusakan sistem. Beberapa vendor terkenal seperti Cisco, Symantec, Check Point, ISS, Netscreen sekarang diambil alih oleh Juniper juga telah menawarkan teknologi ini. Patch Management System Mengurangi waktu dari puluhan hari menjadi beberapa jam saja dalam melakukan instalasi patch merupakan ROI yang sangat menjanjikan. Sehingga tidak heran beberapa vendor mulai menawarkan teknolgi patch management system seperti Security ConfigureSoft , St. Bernard Software, PatchLink dan Citadel . Manajemen Identitas adalah suatu sistem tersentral yang dibuat untuk memudahkan administrator untuk men-diseminasi identitas, password dan otoritas seorang karyawan ke beberapa sistem secara sekaligus. Dengan teknologi ini jelas akan memudahkan bagian personelHR atau bagian lain dalam pemberian akses, modifikasi akses maupun penghapusan akses kepada karyawan secara langsung, tanpa atau sedikit melibatkan administrator TI dalam pengoperasiannya. Beberapa produk Identity Management juga mempunyai fungsi deteksi apabila seorang karyawan memiliki otoritas melebihi yang telah ditetapkan, seperti misalnya karyawan tersebut bersekongkol dengan administrator TI untuk mengubah otoritasnya secara manual. Selain itu, fungsi pelaporan secara otomatis ataupun manual pada teknologi ini akan memudahkan setiap kepala bagianmanajer untuk mengevaluasi tingkat otoritasakses seorang karyawan terhadap sistem yang dimilikinya atau dalam tanggung jawabnya. Penggunaan CCTV IP Camera, menggantikan CCTV konvensional. Tidak saja berfungsi untuk pengamanan perusahaan namun fitur-fitur yang dimiliki jauh lebih canggih dibandingkan CCTV konvensional. Bahkan CCTV IP Camera dilengkapi audio video sehingga bisa dimanfaatkan untuk video conference tanpa harus dalam satu ruangan. Antara pejabat kantor pusat dan di kantor cabang bisa melakukan konferensi dengan menggunakan CCTV IP Camera. Melihat kecanggihan yang dimiliki CCTV IP Camera, tambah HANS, potensi pasar sangat tinggi. Banyak perusahaan yang memiliki kantor cabang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada di CCTV IP Camera. Saat ini, di dalam kehidupan kita-sehari-hari barangkali rasa aman adalah faktor yang paling sering menjadi perbincangan. Hal ini dapat dimaklumi mengingat secara nyata faktor keamanan menjadi barang yang semakin mahal. Banyak cara diupayakan oleh setiap orang untuk mendapatkan rasa aman, baik bagi diri sendiri, keluarga ataupun bagi lingkungannya tempat tingal dan tempat kerja mulai dari meningkatkan sistem keamanan lingkungan secara bersama-sama, melengkapi lingkungan tempat tinggal dengan seperangkat peralatan sistem keamanan yang didalamnya mungkin sudah meliputi sistem alarm, penggunaan kamera CCTV Closed Circuit Television, menambah tenaga satuan pengaman, dan lain sebagainya. Atkociunas, 2009.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan menjelaskan mengenai proses desain dari sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Proses sistem dalam bab ini akan dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu deskripsi umum sistem, perancangan proses, perancangan antarmuka, rancangan kebutuhan system dan sistem perangkat lunak.

3.1 Analisa Sistem

Dalam tugas akhir ini gambar yang diproses adalah gambar yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Adapun inputan gambar yang digunakan bertipe JPEG. Inputan gambar tersebut adalah gambar yang memiliki warna RGB. Objek gambar yang akan dideteksi dilakukan dengan cara user menginputkan gambar. Dalam pendeteksian objek kendaraan dalam rangka zona pengamatan. Hal ini dapat dilakukan dengan algoritma deteksi tepi edge detection. Hal ini untuk memeriksa apakah tepi objek melewati suatu piksel. Untuk mendeteksi tepi metode yang digunakan adalah metode deteksi tepi canny. Gambar yang sudah terdeteksi tepinya dilakukan perhitungan obyek berdasarkan konektivitasnya terhadap piksel sekitarnya dengan menggunakan object counting. Dan selanjutnya di analisa untuk menentukan lampu lalu lintas yang hijau pertama.