Proses Terjadinya Globalisasi Pengertian Globalisasi a. Pengertian Globalisasi
31 https:www.google.comsearch?q=gambar+kfctbm=isch
Kentucky Fried Chiken dari Amerika Serikat
https:www.google.comsearch?q=sushi+dari+jepangtb Sushi dari Jepang
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di
dunia. Di Indonesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan- perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British
32 Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini. James Petras dalam Sugihardjanto 2003 : 158-159 mengatakan
bahwa globalisasi ada sejak abad ke-15 seiring dengan adanya kapitalisme dan imperalisme, globalisasi dimulai ketika penaklukan
Eropa atas Asia, Afrika dan Amerika Latin serta pendudukan bangsa kulit putih atas Amerika Utara dan Australia. Pada fase pertama pilar
utama dari globalisasi adalah penumpukan modal kaum kapitalis Eropa dengan mengeksploitasi kekayaan bangsa-bangsa dunia ketiga
hinga akhirnya pemerintah negara-negara induk imperalis seperti Spanyol dan Portugis mengeruk sumber daya alam lokal untuk
membiayai penaklukan di luar negeri yang ditujukan untuk akumulasi modal bagi para kapitalis.
Fase kedua globalisasi dibangun pada era inter imperial trade perdagangan antar imperalis Eropa yang melibatkan Amerika Serikat
dan sekarang Jepang juga terlibat didalamnya yang sekarang telah menciptakan serangkaian kerjasama lokal dalam satu kawasan untuk
memperkuat dominasinya dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini kolaberasi antar perusahaan multi nasional guna merebut pasar dan
menguasahi pasar tersebut. Fase ketiga, globalisasi masuk dalam international trade atas komoditi dari jaringan pasar internasional dan
jaringan pasar global maupun regional dimana globalisasi telah menjadi arena bagi konflik perdagangan.
Globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern tidak hanya bidang ekonomi saja. Pada awalnya
proses ini
hanya pada
tataran ekonomi,
namun dalam
perkembangannya cenderung menunjukkan keragaman. Malcolm Waters mengemukakan bahwa ada tiga dimensi proses globalisasi,
yaitu: globalisasi ekonomi, globalisasi politik, dan globalisasi budaya. Dari segi dimensi globalisasi budaya, muncul beberapa jenis space
atau lukisan, seperti: etnospace, technospace, financespace, mediaspace,
ideaspace, dan
sacrispace. Dengan
demikian,
33 universalisasi sistem nilai gobal yang terjadi dalam dimensi
kebudayaan telah mengaburkan sistem nilai values system kehidupan manusia, khususnya pada negara-negara berkembang
seperti Indonesia dalam menghadapi tahun era pasar bebas Wilkipedia Indonesia,2004:10.
Martin Albrow menambahkan bahwa globalisasi sebagai proses menjadikan seluruh penduduk dunia terinkoporasi dalam masyarakat
dunia yang tunggal Pontoh,2003:23. Dengan demikian globalisasi akan mengakibatkan manusia untuk memahami suatu bentuk
konstruksi masyarakat baru yang tunggal, hal ini mengakibatkan negara-negara berkembang akan mengimitasi pola-pola yang
dikembangkan oleh negara-negara besar yang bersifat kapitalistik seperti Amerika, Jepang, Inggris dan lain-lain.