Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standart Nitrit NO Perlakuan Pada Larutan Blanko Perlakuan Pada Sampel

6. Larutan Standart NO ₂ 0,02 ppm

Dipipet 2 mL larutan standart NO 0,5 ppm kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, diencerkan dengan akuadest sampai garis batas lalu dihomogenkan.

7. Larutan Standart NO ₂ 0,05 ppm

Dipipet 5 mL NO 0,5 ppm kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, diencerkan dengan akuadest sampai garis batas lalu dihomogenkan.

8. Larutan Standart NO ₂ 0,10 ppm

Dipipet 10 mL NO 0,5 ppm kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, diencerkan dengan akuadest sampai garis batas lalu dihomogenkan.

9. Larutan Standart NO

2 0,20 ppm Dipipet 20 mL NO 0,5 ppm kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, diencerkan dengan akuadest sampai garis batas lalu dihomogenkan.

3.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standart Nitrit NO

₂ a. Dioptimalkan Spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Nitrit b. Dipipet 50 mL larutan standart nitrit 0,01 ; 0,02 ; 0,05 ; 0,10 dan 0,20 ppm c. Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL Universitas Sumatera Utara d. Ditambahkan 1mL larutan sulfanilamid kedalam masing – masing erlenmeyer e. Didiamkan selama 2 – 8 menit f. Ditambahkan 1 mL larutan NED dihidroklorida kemudian dikocok g. Didiamkan selama 10 menit dan lakukan segera pengukuran absorbansi h. Dimasukkan blanko kedalam kuvet lalu diukur absorbansinya pada λ 543 nm lalu tekan auto zero hingga absorbansinya 0,0000 i. Dibilas kuvet kedua lalu masukkan sampel kemudian ukur absorbansinya pada λ 543 nm j. Dicatat angka absorbansinya. k. Dibuat kurva kalibrasinya

3.3.4 Perlakuan Pada Larutan Blanko

a. Dioptimalkan Spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Nitrit b. Dipipet 50 mL larutan blanko dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL c. Ditambahkan 1 mL larutan sulfanilamid kedalam masing – masing erlenmeyer d. Didiamkan selama 2 – 8 menit e. Ditambahkan 1 mL larutan NED dihidroklorida kemudian dikocok f. Didiamkan selama 10 menit dan lakukan segera pengukuran absorbansi g. Dimasukkan blanko kedalam kuvet lalu diatur panjang gelombangnya 543 nm lalu tekan auto zero hingga absorbansinya 0,0000 Universitas Sumatera Utara h. Dikeluarkan larutan blanko ketika absorbansi semua larutan standart diperoleh.

3.3.5 Perlakuan Pada Sampel

a. Disaring sampel dengan kertas saring bebas Nitrit b. Dipipet 50 mL sampel dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL c. Ditambahkan 1 mL larutan sulfanilamida kedalam masing - masing erlenmeyer, lalu dibiarkan bereaksi selama 2 – 8 menit d. Ditambahkan 1 mL larutan NED dihidroklorida, dikocok dan didiamkan bereaksi selama 10 menit e. Dimasukkan kedalam kuvet dan diatur panjang gelombangnya 543nm f. Dicatat angka absorbansinya. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil analisis yang dilakukan di Balai Riset Standarisasi Industri Medan untuk kadar nitrit dari air sungai Percut di daerah Amplas dan sungai Deli di daerah Deli Tua dengan metode spektrofotometer UV – Visible ditunjukkan pada: Tabel 4.1 Data Penentuan Kadar Nitrit pada sampel NO SAMPEL TANGGAL PERCOBAAN ABSORBANSI KONSENTRASI mgL 1 Air sungai Deli I 17 Febuari 2014 0,0282 0,0096 Air sungai Deli II 17 Febuari 2014 0,0281 0,0096 Air sungai Percut I 17 Febuari 2014 0,0293 0,0101 Air sungai Percut II 17 Febuari 2014 0,0293 0,0101 2 Air sungai Deli I 18 Febuari 2014 0,0132 0,0045 Air sungai Deli II 18 Febuari 2014 0,0132 0,0045 Air sungai Percut I 18 Febuari 2014 0,0174 0,0060 Air sungai Percut II 18 Febuari 2014 0,0175 0,0060 Universitas Sumatera Utara