Kincir Angin Sumbu Horizontal Kincir Angin Sumbu Vertikal

setelah dicapai batas minimum untuk menggerakan turbin secara mandiri. Gambar 2.9 Kincir anginGiromill Sumber : www.wind-works.org

2.5 RUMUS PERHITUNGAN

Berikut ini adalah rumus-rumus yang dipergunakan dalam perhitungan unjuk kerja kincir angin :

2.5.1 Energi dan Daya Angin

Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetik yang dirumuskan berikut ini : 1 dengan adalah energi kinetic joule, adalah massa , dan adalah kecepatan angin Persamaan 1 , dapat diturunkan terhadap waktu untuk memperoleh daya yang disediakan angin yaitu Js maka persamaan tersebut dapat ditulis menjadi : 2 dengan adalah daya yang dihasilkan angin Js = watt , adalah massa udara yang mengalir per satuan waktu kgs , dan adalah kecepatan angin ms. dengan : 3 dimana adalah massa jenis udara 1.18kg , adalah luas frontal kincir . Dengan substitusi, persamaan 2 dan persamaan 3, daya angin dapat dirumuskan menjadi : Yang dapat disederhanakan menjadi : 4

2.5.2 Torsi Kincir angin

Torsi adalah sebuah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan olah gaya dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong ini memiliki jarak terhadap sumbu poros yang berputar. Torsi sebuah kincir angin dapat dihitung menggunakan persamaan : 5 dengan adalah torsi yang dihasilkan dari putaran poros Nm , adalah gaya pengimbang atau gaya pada poros akibat dari puntiran N, dan adalah jarak lengan torsi ke poros m.

2.5.3 Daya Kincir angin

Daya kincir angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros kincir akibat energi angin yang melintasi sudu-sudu kincir. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama Albert Betz, didapatkan efisiensi maksimum kincir angin, yaitu sebesar 59,3 angka ini disebut Betz Limit. Gambar 2.10 menunjukan karakteristik dari beberapa tipe kincir : Gambar 2.10 Diagram Cp dan Tip speed ratio λ Sumber : http:www.intechopen.com Rumusan teori daya kincir yang dihasilkan oleh gerak melingkar pada poros kincir angin adalah : 6 dengan adalah daya yang dihasilkan kincir angin watt , adalah torsi dinamis Nm, dan adalah kecepatan sudut rads. Kecepatan sudut dapat didapat dari : rad s Dengan demikian daya yang dihasilkan oleh kincir dinyatakan dengan persamaan : = = 7 dengan adalah daya yang dihasilkan kincir angin watt, adalah putaran poros rpm.

2.5.4 Tip Speed Ratio 

Tip speed ratio  adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu kincir angin yang berputar melingkar dengn kecepatan angin yang melewatinya. Rumus kecepatan di ujung sudu adalah : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan adalah kecepatan ujung sudu, adalah kecepatan sudu rads, dan adalah jari-jari kincir m. Dengan demikian Tip speed ratio  dapat dirumuskan dengan :  yang dapat disederhanakan menjadi :  8 dengan adalah jari-jari kincir m, adalah putaran poros rpm ,dan adalah kecepatan angin ms.

2.5.5. Koefisien Daya Cp

Koefisien daya atau power coefficience Cp adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir angin dengan daya yang dihasilkan oleh angin . Sehingga dapat dirumuskan: 9 dengan adalah daya yang dihasilkan kincir watt, adalah daya yang dihasilkan angin watt.

2.6. TINJAUAN PUSTAKA

Giromill sangat terkenal untuk bentuk dan desain sudu yang sederhana Mathew, 2006, perbedaan kincir angin giromill dengan Darrieus terletak pada sudu yang melengkung dari sumbu atas sampai bawah, sedangkan giromill bentuk sudu yang vertikal dengan penopang atas dan bawah sudu, untuk perbedaan