4.4 Grafik Hasil Perhitungan
Pengolahan data yang dilakuakan pada Sub Bab 4.2 dan 4.3 mendapatkan hasil grafik. Grafik
– grafik hubungan tersebut yakni antara lain grafik antara daya dan torsi, grafik hubungan antara putaran poros dan torsi, dan grafik hubungan
antara koefisien daya dengan Tip speed ratio λ . Penjelasan untuk grafik
hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini :
4.4.1 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,84 N.m dan terjadi
pada putaran sebesar 108,1 rpm.
Gambar 4.1 Grafik hubungan putaran kincir dengan torsi kincir angin giromil empat sudu variasi diameter 70 cm
50 100
150 200
250 300
350
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
P u
ta ra
n P
o ro
s, n
rp m
Torsi, T N.m
4.4.2 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.6 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,71 N.m dan terjadi pada
putaran sebesar 150,7 rpm.
Gambar 4.2 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 70 cm
50 100
150 200
250 300
350 400
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80
P u
ta ra
n P
o ro
s, n
rp m
Torsi, T N.m
4.4.3 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 50 cm
Data dari Tabel 4.7 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.3 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,46 N.m dan terjadi
pada putaran sebesar 155,8 rpm.
Gambar 4.3 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 50 cm
50 100
150 200
250 300
350
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
P u
a ta
ra n
P o
ro s,
n rp
m
Torsi, T N.m
4.4.4 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 50 cm
Data dari Tabel 4.8 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi.
Pada Gambar 4.4 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,44 N.m dan terjadi pada
putaran sebesar 112,9 rpm.
Gambar 4.4 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 50 cm
50 100
150 200
250 300
350
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6
P u
a ta
ra n
P o
ro s,
n rp
m
Torsi ,T N.m
4.4.5 Grafik Hubungan Antara Daya dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm
Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara daya kincir P
out
dan torsi. Pada Gambar 4.5 menunjukan bahwa nilai daya kincir P
out
puncak yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 70 cm adalah 14,44
watt pada torsi sebesar 0,73 N.m.
Gambar 4.5 Grafik hubungan daya P
out
dengan torsi kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 70 cm
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
D a
y a
O u
tp u
t, P
o u
t
w a
tt
Torsi, T N.m