Hasil Perhitungan Unjuk kerja model kincir angin giromill dengan sudu naca 0015 dan panjang chord 15 cm.

4.4 Grafik Hasil Perhitungan

Pengolahan data yang dilakuakan pada Sub Bab 4.2 dan 4.3 mendapatkan hasil grafik. Grafik – grafik hubungan tersebut yakni antara lain grafik antara daya dan torsi, grafik hubungan antara putaran poros dan torsi, dan grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip speed ratio λ . Penjelasan untuk grafik hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini : 4.4.1 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi. Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,84 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 108,1 rpm. Gambar 4.1 Grafik hubungan putaran kincir dengan torsi kincir angin giromil empat sudu variasi diameter 70 cm 50 100 150 200 250 300 350 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 P u ta ra n P o ro

s, n

rp m Torsi, T N.m 4.4.2 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 70 cm Data dari Tabel 4.6 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi. Pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 70 cm adalah 0,71 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 150,7 rpm. Gambar 4.2 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 70 cm 50 100 150 200 250 300 350 400 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 P u ta ra n P o ro

s, n

rp m Torsi, T N.m 4.4.3 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 50 cm Data dari Tabel 4.7 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi. Pada Gambar 4.3 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,46 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 155,8 rpm. Gambar 4.3 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 50 cm 50 100 150 200 250 300 350 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 P u a ta ra n P o ro s, n rp m Torsi, T N.m 4.4.4 Grafik Hubungan Putaran Kincir rpm dengan Torsi Kincir Angin Giromill Tiga Sudu Variasi Diameter 50 cm Data dari Tabel 4.8 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran kincir rpm dan torsi. Pada Gambar 4.4 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin giromill tiga sudu dengan variasi diameter 50 cm adalah 0,44 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 112,9 rpm. Gambar 4.4 Grafik hubungan putaran kincir rpm dengan torsi kincir angin giromill tiga sudu variasi diameter 50 cm 50 100 150 200 250 300 350 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 P u a ta ra n P o ro s, n rp m Torsi ,T N.m 4.4.5 Grafik Hubungan Antara Daya dengan Torsi Kincir Angin Giromill Empat Sudu Variasi Diameter 70 cm Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara daya kincir P out dan torsi. Pada Gambar 4.5 menunjukan bahwa nilai daya kincir P out puncak yang dihasilkan kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 70 cm adalah 14,44 watt pada torsi sebesar 0,73 N.m. Gambar 4.5 Grafik hubungan daya P out dengan torsi kincir angin giromill empat sudu variasi diameter 70 cm 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 D a y a O u tp u

t, P

o u t w a tt Torsi, T N.m