2.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil untuk penelitian ini adalah :
1. Diduga variabel pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi 2.
Diduga variabel pendidikan berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
3 Metode Penelitian
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai cirri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut Sumarsono, 2004 : 44.
Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, dimana anggota populasi digunakan sebagai sanpel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel. Sugiyono, 2006 : 96. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer,
yaitu sumber-sumber data yang merupakan bukti atau saksi utama Nazir, 1988 : 58. Hasil pengamatan data yang bersifat langsung dari sumber data ini
selanjutnya akan menjadi dasar analisis dan untuk keperluan pengujian hipotesis penelitan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas digunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berkut :
Y= β
0 +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e…….Sulaiman, 2004 : 80 Keterangan :
Y = Tingkat pemahaman akuntansi β
= Konstanta X
1
= Pendidikan X
2
= Pelatihan
β
1
= Koefisien regresi X
1
β
2
= Koefisien regrei X
2
e = kesalahan baku
4 Hasil Penelitian
4.1. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.1.2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut
dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pertanyaan, apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
mempunyai validitas Sumarsono, 2002: 31. Sebagai kriteria pemilihan item total berdasar korelasi item total, biasanya
digunakan batasan r
ix hitung
0,30. Semua item yang mencapai koefesien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan Azwar, 2003: 153.
1. Uji validitas untuk variabel PendidikanX
1
Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan X
1
Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan
X
11
0.431
0,300 Valid X
12
0.737
0,300 Valid X
13
0.582
0,300 Valid X
14
0.594
0,300 Valid X
15
0.514
0,300 Valid X
16
0.493
0,300 Valid
Sumber : Lampiran 3 Dari tabel uji validitas variabel pendidikan X
1
dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected
item total correlation untuk tiap-tiap item pernyataan lebih besar dari 0,300.
2. Uji validitas untuk variabel Pelatihan X
2
Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan
Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan
X
21
0.336 0,300 Valid
X
22
0.656 0,300 Valid
X
23
0.494 0,300 Valid
X
24
0.637 0,300 Valid
X
25
0.416 0,300 Valid
Sumber : Lampiran 3 Dari tabel uji validitas variabel pelatihan X
2
dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected
item total correlation untuk tiap-tiap item pernyataan lebih besar dari 0,300.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Uji validitas untuk variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi Y
Tabel 4.12. Hasil Uji Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi
Variabel Corrected Item Total Correlation Syarat Keterangan
Y
1
0.412 0,300 Valid
Y
2
0.382 0,300 Valid
Y
3
0.336 0,300 Valid
Y
4
0.432 0,300 Valid
Y
5
0.455 0,300 Valid
Y
6
0.384 0,300 Valid
Y
7
0.427 0,300 Valid
Y
8
0.575 0,300 Valid
Y
9
0.601 0,300 Valid
Y
10
0.499 0,300 Valid
Y
11
0.448 0,300 Valid
Y
12
0.685 0,300 Valid
Y
13
0.462 0,300 Valid
Sumber : Lampiran 3 Dari tabel uji validitas variabel tingkat pemahaman akuntansi Y dapat
disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai corrected item total correlation untuk tiap-tiap item pernyataan lebih
besar dari 0,444.
4.1.3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnaly, dalam, Ghozali, 2001: 133.
Tabel 4.13 : Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Crronbach Alpha
Syarat Keterangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pendidikan X
1
0,793 0,600
Reliabel 2. Pelatihan X
2
0,742 0,600
Reliabel 3. Tingkat Pemahaman akuntansi Y
0,827 0,600
Reliabel
Sumber : Lampiran 3 Nilai
α menunjukkan tingkat reliabilitas dari pertanyaan dalam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Dari nilai tersebut dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa nilai α 0,60 berarti semua pertanyaan untuk
masing – masing variabel adalah reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Ghozali, 2001: 132.
4.1.4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali, 2001: 74.
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran
normal dapat dilakukan dengan Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov menentukan apakah skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki
distribusi teoritis, dimana distribusi teoritis adalah apa yang diharapkan sesuai dengan hipotesis nol H
. Tabel 4.14. Tabel Uji Normalitas
No Variabel Hasil
Signifikansi Syarat Keterangan
1 Pendidikan X
1
0.671 0,05
Normal 2 Pelatihan
X
2
0.783 0,05
Normal 3
Tingkat Pemahaman Akuntansi Y 0.983
0,05 Normal
Sumber : Lampiran 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil uji normalitas yang menggunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan tingkat signifikan dari variabel pendidikan sebesar 01,67, variabel pelatihan sebesar
0,783, variabel tingkat pemahaman akuntansi sebesar 0,983 Maka sampel yang diteliti dapat dikatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena nilai
probabilitas atau signifikan sig lebih besar daripada tingkat kesalahan yang ditetapkan
α = 0,05.
4.1.5. Uji Asumsi Klasik
1. Autokorelasi Untuk uji asumsi klasik yang mendeteksi adanya autokorelasi di sini tidak
dilakukan karena gejala autokorelasi tersebut biasanya terjadi pada data time series, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian disini adalah data cross section.
2. Multikolinearitas Tabel 4.15. Tabel Uji Multikolinieritas
No Variabel VIF
Syarat Keterangan
1 Pendidikan X
1
1,026 10
Non Multikolinieritas 2 Pelatihan
X
2
1,026 10
Non Multikolinieritas
Sumber : Lampiran 4 Identifikasi secara statististik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat
dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan tabel 4.15, diperoleh hasil bahwa nilai VIF untuk variabel pendidikan X
1
adalah sebesar 1,026, dan variabel pelatihanX
2
sebesar 1,026, atau dapat dilihat bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada
penelitian ini tidak ada gejala multikolinier. 3. Heteroskedastisitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengujian Heteroskedastisitas di sini menggunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas Gujarati, 1995. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel uji rank spearmen. Tabel 4.17. Hasil Uji Heteroskedastisitas
No Variabel Hasil Signifikansi
Syarat Keterangan
1 Pendidikan X
1
0,906 0,05
Non Heterokedastisitas
2 Pelatihan X
2
0,392 0,05
Non Heterokedastisitas
Sumber : Lampiran 4 Dari tabel di atas dapat menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Unstandardized Residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan
5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4.2. Uji Kecocokan Model
a. Uji F
Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam tabel berikut ini disajikan analisis
Uji F. Tabel 4.19. Hasil Uji Kecocokan Model
Sum of Squares Mean Square
F
hitung
Tingkat Signifikansi
Regression 529.672 264.836 5.466
.016 Residual 726.828
48.455 Total 1256.500
Sumber : Lampiran 5 Terlihat dari angka F 5,466 dengan Sig.0,016 0,05: Signifikan positif,
berarti secara bersama-sama perubahan ketiga variabel X
1
dan X
2
mampu menjelaskan perubahan variabel Y. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa model
regresi yang digunakan untuk teknik analisis ini masih cocok.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.20: Hasil Koefisien Determinasi R Square R
2
Keterangan Nilai R 0.649
R
2
R Square 0.422
Adjusted R Square 0.344
Standard Error of the Estimate 6,961
Sumber : Lampiran 5 Dari hasil pengolahan data juga diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,422 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 42,2 tingkat pemahaman akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan dan pelatihan. Sedangkan sisa
sebesar 100-42,2=57,8 dijelaskan oleh sebab – sebab lain. Dan besarnya koefisien korelasi berganda R = 0,649. Ini berarti besar
hubungan keeratan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sangat tinggi yaitu sebesar 64,9 . Standar Error of Estimate SEE sebesar 6,961. Makin kecil
nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
b. Uji t Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara
parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.21: Hasil Pengujian Uji t
Coefficients
a
18.199 17.461
1.042 .314
.222 .394
.112 .563
.582 1.822
.583 .622
3.127 .007
Constant TX1
TX2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: TY a.
Sumber: data diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Pengaruh secara parsial antara variabel X1 terhadap Y. Berdasarkan tabel di atas didapat t hitung sebesar 0,563 karena t hitung lebih
kecil dari t tabel 2,120, maka Ho diterima pada level of significant 5 . Sehingga secara parsial variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi di Dinas Pendidikan Kota Surabaya khususnya bagian keuangan.
b. Hubungan secara parsial antara variabel X2 terhadap Y Berdasarkan tabel di atas didapat t hitung sebesar 3,127 karena t hitung lebih
besar dari t tabel 2,120, maka Ho ditolak pada level of significant 5 . sehingga secara parsial variabel pelatihan berpengaruh tingkat pemahaman
akuntansi di Dinas Pendidikan Kota Surabaya khususnya bagian keuangan.
4.2.1 Uji Hipotesis
1. Variabel pendidikan X
1
tidak berpengaruh terhadap Y, atau dengan tingkat
[Sig. 0,582 0,05: signifikan [positif]. 2.
Variabel pelatihan berpengaruh terhadap Y, dengan tingkat [Sig. 0,007 0,05 : signifikan [positif].
4.3. Pembahasan Implikasi Penelitian 4.3.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi di lingkungan Dinas Pendidikan
Kota Surabaya. Investasi dalam bidang pendidikan akan membantu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seseorang. Seperti diungkap oleh Gordon l999:67
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa: Personal experience with the object and the repeated expression of the attitude increase its accessibility, and the attitude more ji-equently aflects behavior.
Pengalaman seseorang terhadap objek dan reaksi yang berulang atas objek tersebut akan meningkatkan kemampuan mengakses objek tersebut, dan respon terhadap
objek yang terus berulang akan mempengaruhi perilaku dalam proses pemahaman akuntansi
Dalam penelitian ini pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi sebab di lingkungan instansi Dinas Pendidikan Kota
Surabaya mayoritas diluar ekonomi artinya responden yang bekerja kebanyakan diluar Non-ekonomi, ini membuktikkan bahwa dari sisi pendidikan seseorang tidak
berpengaruh dalam proses pemahaman akuntansi khususnya di bagian keuangan, tidak hanya pendidikan saja yang menjadi patokan bagi seseorang untuk bias
memahami keuangan atau akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan ada hal lain disamping pendidikan, seperti halnya, kebiasaan membaca, pelatihan dan lain
sebagainya dalam rangka meningkatkan pemahaman akuntansi.
4.3.2. Pengaruh Pelatihan Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pelatihan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi, pelatihan menurut Handoko 2000: 80
adalah pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang lebih dimaksudkan untuk memperbaiki penugasan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu,
terinci dan rutin. Dengan pelatihan diharapkan kemampuan dan pengetahuan pegawai akan meningkat, dan dampaknya pada pemahaman mereka akan tugas dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tanggung jawab. Hal ini berarti faktor pelatihan juga dapat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pelatihan, karena pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi
para karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan individu. Perusahaan yang selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berkembang tentunya
akan berusaha memiliki karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang - tinggi untuk dapat menghadapi berbagai perkembangan lingkungan tersebut. Seperti
yang dikemukakan oleh Dessler 2000249 menjelaskan bahwa: pelatihan memberikan karyawan baru atau yang sekarang keterampilan yang mereka butuhkan
untuk meningkatkan kinerja pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses pembelajaran. Sedangkan Gomez-Mejia et. al 1995293 mengemukakan
pelatihan training yaitu : Pelatihan adalah proses dalam memberikan karyawan kemampuan khusus atau membantu meningkatkan kinerja mereka.
Penelitian ini membuktikkan bahwa dengan adanya pelatihan di Dinas Pendidikan kota Surabaya dapat meningkatkan kemampuan karyawan khususnya
bagian keuangan dalam memahami akuntansi dalam instansi, pelatihan yang rutin dan berkesinambungan dapat memberikan peningkatan kemampuan dalam
mengolah dan mengelola tingkat pemahaman akuntansi mereka
4.4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan