52
VIF = toleransi
1 Rj
1 1
2
Algifari, 1997;79 VIF menyatakan tingkat pembengkakan varians. Apabila VIF
lebih kecil dari 10 hal ini berarti tidak ada gejala multikolinearitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 8. Uji Multikolinearitas Variabel Toleransi
VIF
Investing Policy Ratio X
1
0,187 5,345
Loan to Deposit Ratio X
2
0,148 6,749
Aktiva Produktif Bermasalah X
3
0,152 6,574 Non Performing Loan X
4
0,121 8,238
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF untuk Investing Policy Ratio XI sebesar 5,345, nilai VIF untuk Loan to
Deposit Ratio X2 sebesar 6,749, nilai V1F untuk Aktiva Produktif Bermasalah X3 sebesar 6,574 dan nilai VIF untuk Non Performing Loan X4
sebesar 8,238. Hal ini berarti nilai VIF pada keempat variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
lebih kecil dari 10, sehingga keempat variabel bebas tersebut pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas.
4.3.2. Analisis Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Statistical Program For Social Science versi 13.0. Dari hasil pengolahan
penelitian tersebut dapat diambil suatu rumus persamaan sebagai berikut :
Tabel 9 . Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
Variabel Bebas Koefisien
Regresi Simpangan
Baku t
hitung
t
tabel
Investing Policy Ratio X
1
0,053 0,092
0,574 2,228
Loan to Deposit Ratio X
2
0,238 0,032
1,859 1,812
Aktiva Produktif Bermasalah X
3
-7,714 3,398
-2,270 2,228
Non Performing Loan X
4
6,540 2,375
2,754 2,228
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6
Y = -2,705 + 0,053 X
1
, + 0,238 X
2
- 7,714 X
3
+ 6,540 X
4
Dari persamaan di atas dapat diuraikan dalam suatu persamaan sebagai berikut :
a. Konstanta βo = -2,705
Menunjukkan besarnya
pengaruh berbagai faktor diluar model, artinya jika variabel bebas dianggap konstan, maka diprediksikan Capital Adequacy Ratio
bernilai sebesar 2,705 b. Koefisien regresi X
1
,
1
= 0,053 Menunjukkan apabila Investing Policy Ratio bertambah 1 persen, maka
Capital Adequacy Ratio diprediksikan naik 0,053 dengan asumsi X
2
, X
3
dan X
4
adalah konstan. c. Koefisien regresi X
2
2
= 0,238 Menunjukkan apabila Loan to Deposit Ratio bertambah 1 persen, maka
jumlah Capital Adequacy Ratio diprediksikan naik 0,238 dengan asumsi X
1
, X
3
dan X4 adalah konstan. d. Koefisien regresi X3
3
= -7,714
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
Menunjukkan apabila Aktiva Produktif Bermasalah bertambah 1 persen, maka Capital Adequacy Ratio diprediksikan turun 7,714 dengan asumsi X
1
X
2
dan X
4
adalah konstan. e. Koefisien regresi X4
4
= 6,540 Menunjukkan apabila Non Performing Loan bertambah 1 persen, maka
Capital Adequacy Ratio diprediksikan akan naik 6,540 dengan asumsi X
1
,X
2
dan X
3
adalah konstan.
4.4. Uji Hipotesis