Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran Hipotesis

9

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan antara lainnya adalah : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan penulis mengetahui sejauh mana kinerja keuangan berpengaruh terhadap CAR pada bank swasta nasional di Surabaya. 2. Bagi Perbankan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tolak ukur bagi pihak manajemen bank.Apakah pengelolaan dana telah dilaksanakan dengan baik atau tidak .serta sebagai bahan pertimbangan dalam usaha untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kesehatan bank,terutama dalam rasio permodalan yaitu Capital Adequacy ratio CAR. 3. Bagi UPN Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan perbendaraan koleksi perpustakaan UPN veteran jatim dan sebagai bahan pembanding atau bahan acuan bagi semua mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama untuk bahan penelitian yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat bermanfaat sebagai acuan bagi penulis dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu dijadikan acuan bagi penulis pada penelitian ini :

1. Abiwodo,dkk, 2004:2 Dengan judul penelitian “Pengaruh Modal, Kualitas

aktiva Produktif, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Rasio Laba Bersih Industri Perbankan Yang Go Publik di Indonesia” . Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rasio laba bersih Y Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas ETA X 1 , CAR X 2 , LEA X 3 , RORA X 4 ,ROA X 5 ,BOPO X 6 ,LDRX 7 , CBT X 8 yang ditunjukkan F hitung =30,098 F tabel =3,09 hal ini menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel .dan secara parsial hanya variabel LEA dan LDR yang tidak signifikan terhadap rasio laba bersih pada tingkat α 5 , sedangkan keenam variabel yang lain secara parsial mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap rasio laba bersih pada tingkat a 5. Variabel RORA dan ROA mempunyai pengaruh dominan terhadap rasio laba bersih industri perbankan yang go public di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian bank disarankan untuk lebih memperhatikan faktor loans pinjaman dalam memberikan kredit guna mengelola dananya agar lebih optimal dalam rangka menuju bank yang sehat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11

2. Almilia dan Herdiningtyas , 2005:2 Dengan judul penelitian “Analisis Rasio

Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Variabel Independen dalam penelitian ini adalah rasio CARX 1 , APBX 2 , NPLX 3 , PPAPAPX 4 , ROAX 5 , NIMX 6 dan BOPOX 7 dan variabel dependen yaitu kondisi bermasalah suatu bank Y. bahwa rasio CAR mempunyai pengaruh negatif artinya semakin rendah rasio ini maka semakin besar kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah. Pengaruh rasio CAR terhadap kondisi bermasalah adalah signifikan karena tingkat signifikansi di bawah 0.05 yaitu sebesar 0.027. Rasio APB, NPL,PPAPAP, ROA, dan NIM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi bermasalah suatu bank. Rasio BOPO mempunyai pengaruh positif artinya semakin tinggi rasio ini maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.Pengaruhnya terhadap kondisi bermasalah adalah signifikan karena tingkat signifikansinya dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.019. Metoda statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan. Dalam penelitian ini juga memberikan bukti bahwa rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO secara statistik berbeda untuk kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut dan tidak mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12 bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan.

3. Yuliani, 2007:10Dengan judul penelitian ” Hubungan Efisiensi Operasional

Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta “.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROA Y variabel dependen yaitu CAR X 1 ,BOPO X 2 ,LDR X 3 ,MSDN X 4 . Berdasarkan hasil perhitungan besarnya koefisien determinasi R2 adalah 0,792 yang berarti bahwa variabel- variabel bebas dalam penelitian ini secara simultan mampu memberikan kontribusi terhadap variabel terikatnya ROA adalah 79,2, sedangkan sisanya sebesar 20,8 dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji parsial bahwa variabel BOPO dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Besarnya koefisien korelasi hubungan yang ditunjukkan oleh nilai R = 0,890 hal ini berarti adanya indikasi hubungan yang kuat antar variabel bebas dengan variabel terikat.

4. Hamonangan dan Siregar, 2009:13 Penelitian yang berjudul ” Pengaruh

Capital Adequency Ratio, Debt To Equity Ratio, Non Performing Loan , Operating Ratio dan Loan To deposit Ratio terhadap Return On Equity ROE Perusahaan Perbankan Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia”. Dari hasil peelitian dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Equity ROE Y dan variabel independen adalah Capital Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 Adequency Ratio CAR X 1 , Debt To Equity Ratio DER X 2 , Non Performing Loan NPL X 3 , Operating Ratio OR X 4 dan Loan To deposit Ratio LDR X 5 . hasil Penguijian secara parsial menjelaskan bahwa CAR dan DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. Hal ini dapat dilihat dari t hitung t tabel dan memiliki tingkat signifikansi 0,05 sementara itu, NPL, OR, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung t tabel dan memiliki nilai signifikansi yang 0,05 Secara simultan dapat diambil kesimpulan, bahwa CAR, DER, NPL, OR, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. 36 variasi atau perubahan dalam return on equity dapat dijelaskan oleh variasi dari capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio, sedangkan sisanya 64 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

5. Saputra dan Nasution, 2009:30 Penelitian yang berjudul ” Pengaruh Jumlah

Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Dari hasil peelitian dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA Y dan variabel independen adalah Kredit yang diberikan X1 dan Loan to Deposit Ratio LDR X2. Dari hasil pengujian secara parsial bahwa variabel Kredit yang diberikan dan variabel LDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian ini, nilai Adjusted R square 0,201 yang mengindikasikan bahwa kedua variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 20,1 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 Sedangkan sisanya sebesar 79,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, misalnya pendapatan bunga kredit dan pendapatan di bidang jasa keuangan perbankan yang lainnya, mengingat bahwa objek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan, yang tentu saja dalam mencapai tingkat profitabilitas yang memadai, sangatlah dipengaruhi oleh besarnya pendapatan-pendapatan yang diperoleh setiap perusahaan yang bersangkutan. Kemudian seacara simultan tingkat kredit yang diberikan dan LDR memiliki pengaruh terhadap ROA. Artinya, proporsi jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan tujuan mendapatkan pendapatan bunga dari kredit tersebut beserta tingkat loan to deposit ratio LDR, berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat return on assets ROA yang akan diperoleh setiap perusahaan perbankan tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15

2.1.1. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kesempatan kali ini berbeda dengan penelitian–penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang terletak pada kurun waktu, ruang lingkup, tempat penelitian dan jumlah variabel yang digunakan untuk penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu seperti yang telah disebutkan diatas, yang juga merupakan dasar acuan untuk penelitian kali ini dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas dan Kualitas Aktiva Terhadap Capital Adequency Ratio CAR Pada Bank Swasta Nasional di Surabaya”, dengan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequency Ratio CAR Y, sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR X 1 , Investing Policy Ratio IPR X 2 ,Aktiva Produktif Bermasalah APB X 3 ,Non Performing Loan NPL X 4

2.2 Landasan teori

2.2.1 Kinerja Keuangan Bank

Kinerja keuangan bank adalah kinerja bank yang dilihat dari aspek keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu bank maka dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik.agar laporan keuangan tersebut dapat dibaca dengan baik dan dapat dengan mudah dimengerti, maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis pada dasarnya adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai sifat-sifat kegiatan operasional bank dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 kinerja bank yang telah distandarisasi. Analisis rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta informasi keuangan suatu bank Siamat,2005:266.Adapun rasio-rasio keuangan tersebut terdiri dari: 2.2.1.1 Likuiditas Likuiditas bank merupakan kemampuan bank dalam membayar kewajiban-kewjiban keuangan dengan segera dapat dicairkan atau sudah jatuh tempo.Likuiditas dapat diartikan sebagai kesanggupan bank dalam menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan pinjaman kepada masyarakat yang memerlukan Dendawijaya 2005:114 a. Loan to Deposit Ratio LDR Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan mengandalkan kredit.Kredit yang telah diberikan sebagai sumber likuiditas Dendawijaya,2005:166.rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR 100 ……………………...………...1 Sumber : SEBI Nomor 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 Komponen dana pihak ketiga terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan. Berdasarkan SEBI No.623DPNP tanggal 31 mei 2004 peringkat kesehatan rasio LDR adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 Peringkat 1 : 50 Rasio ≤ 75 Peringkat 2 : 75 Rasio ≤ 85 Peringkat 3 : 85 Rasio ≤100 atau Rasio ≤ 50 Peringkat 4 : 100 Rasio ≤ 120 Peringkat 5 : Rasio 120 b. Investing Policy Ratio IPR Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyediakan dana dalam membayar kembali kewajibannya dengan mencairkan surat- surat berharga atau untuk mengukur seberapa besar dana bank yang dialokasikan dalam bentuk investasi surat berharga ,selain kredit. Rasio ini sangatlah berperan dalam usaha bank menjaga likuiditasnya agar tidak berlebihan maupun kekurangan sehingga dapat memperoleh laba yang optimal. Rumus ini dapat dihitung dengan rumus IPR x 100..........................................................2 Sumber : SEBI No623 DPNP tanggal 31 Mei 2004

2.2.1.2 Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva Produktif sering juga disebut Earning asset atau Aktiva yang tidak menghasilkan, karena penempatan dana bank tersebut bertujuan untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 Aktiva Produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah maupun valas yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional termasuk biaya bunga,biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya.Siamat,2005:319 a. Aktiva Produktif Bermasalah APB Aktiva Produktif Bermasalah adalah aktiva produktif bermasalah dengan kualitas kurang lancar,diragukan,dan macet dari keseluruhan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank.Untuk menghitung rasio ini dapat digunakan rumus sebagai berikut : APB x 100.......................................................3 Sumber : SEBI No.710DPNP tanggal 31 Maret 2005 Berdasarkan SEBI No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 kriteria peringkat kesehatan rasio APB adalah sebagai berikut : Peringkat 1 : Perkembangan rasio sangat rendah Peringkat 2 : Perkembangan rasio rendah Peringkat 3 : Rasio berkisar antara 5 sampai dengan 8 Peringkat 4 : Perkembangan rasio cukup tinggi Peringkat 5 : Perkembangan rasio tinggi b. Non Performing Loan NPL Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah dari keseluruhan kredit yang diberikan oleh bank lancar,dalam perhatian khusus, kurang lancar,diragukan dan macet.Tingginya rasio ini menunjukkan bank memiliki kredit bermasalah semakin besar.Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : NPL x 100 …………..……………………..………4

2.2.1.3 Permodalan Bank

Permodalan bank merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi yaitu: 1.Capital Adequacy Ratio CAR Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi .beasarnya CAR dapat dirumuskan sebagai berikut : CAR x 100 …………………5 Hasil perhitungan rasio diatas kemudian dibandingkan dengan kewajiban penyediaan modal minimum yaitu sebesar 8.Berdasarkan hasil perbandingan tersebut,dapatlah diketahui apakah bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR kecukupan modal atau tidak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 Kriteria penetapan peringkat kesehatan bank pada rasio CAR berdasarkan SEBI No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut : Komponen : Kecukupan pemenuhan KPMM terhadap ketentuan yang berlaku Peringkat 1 : Rasio KPMM lebih tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan Peringkat 2: Rasio KPMM lebih tinggi cukup signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan Peringkat 3: Rasio KPMM lebih tinggi secar marginal dibandingkan dngan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan 8 ≤ KPMM ≤9 Peringkat 4 : Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku Peringkat 5: Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku dan cenderung menjadi tidak solvable

2.2.2 Hubungan LDR, IPR, APB, dan NPL terhadap CAR 1. Hubungan LDR terhadap CAR

Apabila LDR meningkat maka dapat dikatakan terjadi peningkatan pada kredit yang disalurkan lebih besar daripada peningkatan dana pihak ketiga.Menurut Dendawijaya 2005:118 peningkatan kredit yang disalurkan akan mengakibatkan peningkatan pada pendapatan bunga ,sedangkan peningkatan dana pihak ketiga akan meningkatkan biaya bunga .Dengan demikian peningkatan LDR akan menyebabkan peningkatan pendapatan bunga yang lebih besar daripada peningkatan biaya bunga, sehingga laba bank Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 naik.Peningkatan laba dapat mengakibatkan bertambahnya modal yang dimiliki bank dan pada akhirnya berdampak pada naiknya CAR. Jadi pengaruh LDR terhadap CAR adalah searah atau positif. Satuan ukurannya dalam persen

2. Hubungan IPR terhadap CAR

Apabila IPR meningkat maka dapat dikatakan terjadi peningkatan pada besarnya dana yang diinvestasikan ke dalam surat-surat berharga daripada peningkatan total dana pihak ketiga.Besarnya investasi dalam surat-surat berharga yang dimiliki lebih besar dibandingkan dengan jumlah kenaikan dana pihak ketiga DPK.Dengan demikian peningkatan IPR akan menyebabkan peningkatan bunga yang lebih besar daripada peningkatan biaya bunga, sehingga laba bank naik.Peningkatan laba dapat mengakibatkan bertambahnya modal yang dimiliki bank pada akhirnya berdampak pada naiknya CAR.jadi pengaruh IPR terhadap CAR adalah searah atau positif. Satuan ukurannya dalam persen

3. Hubungan APB terhadap CAR

Apabila APB meningkat maka dapat dikatakan terjadi peningkatan pada aktiva produktif bermasalah lebih besar daripada peningkatan aktiva produktif. Menurut Kuncoro 2002:265,peningkatan aktiva produktif bermasalah akan mengakibatkan peningkatan pada biaya pencadangan penghapusan aktiva produktif, sedangkan peningkatan aktiva produktif akan meningkatkan pendapatan.Dengan demikian peningkatan APB akan menyebabkan peningkatan biaya yang lebih besar daripada peningkatan pendapatan, sehingga laba bank turun .Turunnya laba dapat mengakibatkan menurunnya modal yang dimiliki bank Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 dan pada akhirnya berdampak pada turunnya CAR. Jadi pengaruh APB terhadap CAR adalah berlawanan arah atau negatif. Satuan ukurannya dalam persen 4.Hubungan NPL terhadap CAR Apabila NPL meningkat maka dapat dikatakan terjadi peningkatan pada kredit bermasalah lebih besar daripada total kredit yang dimiliki oleh bank. Menurut Riayadi 2006 : 260 Peningkatan kredit bermasalah akan mengakibatkan peningkatan biaya, sedangkan kredit yang diberikan akan meningkatkan pendapatan. Dengan demikian peningkatan NPL akan menyebabkan peningkatan biaya yang lebih besar daripada peningkatan pendapatan ,sehingga laba bank turun. Turunnya laba dapat mengakibatkan modal yang dimiliki bank dan pada akhirnya berdampak pada turunnya CAR. Jadi pengaruh NPL terhadap CAR adalah berlawanan arah atau negatif. Satuan ukurannya dalam persen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelimnya maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 .Pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap CAR Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Sumber: Peneliti

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih belum teruji kebenarannya dan masih harus dibuktikan secara empiris berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hipotesis akan ditolak jika memang salah atau diterima jika fakta-fakta membenarkan. Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dikemukakan Kualitas Aktiva Likuiditas LDR APB NPL IPR CAR Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 diatas maka dapat dirumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara terhadap permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Diduga Variabel Investing Policy ratio IPR mempuyai pengaruh positif signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio CAR pada bank swasta nasional di Surabaya. 2. Diduga Variabel Loan to Deposit Ratio LDR mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio CAR pada bank swasta nasional di Surabaya . 3. Diduga Variabel Aktiva Produktif Bermasalah APB mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Capital Adequcy Ratio CAR pada bank swasta nasional di Surabaya. 4. Diduga Variabel Non Performing Loan NPL mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Capital Adequacy ratio CAR pada bank swasta nasional di Surabaya 5. Diduga variabel Non Performing Loan NPL mampunyai pengaruh paling dominan terhadap Return On Asset CAR pada bank swasta nasional di surabaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN KUALITAS AKTIVA TERHADAP CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR) PADA BANK SWASTA NASIONAL DI SURABAYA.

0 0 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy ratio (car) pada bank umum Swasta nasional devisa - Perbanas Institutional Repository

0 1 24

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

KATA PENGANTAR - ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN KUALITAS AKTIVA TERHADAP CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR) PADA BANK SWASTA NASIONAL DI SURABAYA

0 0 19