54
Menunjukkan apabila Aktiva Produktif Bermasalah bertambah 1 persen, maka Capital Adequacy Ratio diprediksikan turun 7,714 dengan asumsi X
1
X
2
dan X
4
adalah konstan. e. Koefisien regresi X4
4
= 6,540 Menunjukkan apabila Non Performing Loan bertambah 1 persen, maka
Capital Adequacy Ratio diprediksikan akan naik 6,540 dengan asumsi X
1
,X
2
dan X
3
adalah konstan.
4.4. Uji Hipotesis
4.4.1. Analisis Secara Simultan
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama serempak simultan terhadap variabel terikat maka digunakan uji F. Berdasarkan hasil uji
F sesuai dengan hasil perhitungan SPSS dapat dilihat pada lampiran 2 ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 10 .Hasil Perhitungan Uji F, Variabel Bebas Terhadap Capital Adequacy Ratio
Jumlah Kuadrat DF
Kuadrat Tengah
F hitung
Regresi 10,422
4 2,606
4,594 Residual
5.672 10
0,567 Total
16,094 14
Sumber : Lampiran 2
Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat maka ditetapkan langkah-langkah
sebagai berikut : 1. Ho :
4 3
2 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Artinya, X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
, secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Y.
Hi :
4 3
2 1
Artinya, X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y.
2. Tingkat signifikansi
= 5 . 3. F tabel df pembilang k; df penyebut n - k - 1
F tabel 4 ; 10 = 3,48 4. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
a. Apabila F
hitung
3,48, maka Ho diterima atau Hi ditolak b.
Apabila F
hitung
3,48, maka Ho ditolak atau Hi diterima 5. F
hitung
= sidual
Re Tengah
Kuadrat gresi
Re Tengah
Kuadrat sidual
Re Square
Mean gresi
Re Square
Mean
= 567
, 606
, 2
= 4,594 6. Gambar Uji Hipotesis :
Gambar 6 : Kurva Uji Hipotesis Secara Simultan
Sumber : Lampiran 2 dan Lampiran 5
Daerah Penerimaan Ho
3,48 4,594
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
Kesimpulan :
Karena F
hitung
= 4,594 F
tabel
= 3,48 pada tingkat a = 5 maka Ho ditolak dan Hi hipotesis alternatif diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Investing Policy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Aktiva Produktif Bermasalah dan Non Performing Loan secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Capital Adequacy Ratio. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Investing Policy
Ratio, Loan to Deposit Ratio, Aktiva Produktif Bermasalah dan Non Performing Loan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Capital
Adequacy Ratio dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R 2. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,648 hal ini berarti variabel
bebas yang digunakan dalam model mampu variabel terikat sebesar 64,8, sedangkan sisanya sebesar 35,2 dipengaruhi faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model
4.4.2 Uji Hipotesis secara Parsial
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara Parsial terhadap variabel terikat maka digunakan uji t, seperti pada tabel 11 dibawah ini :
Tabel 11. Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Pada Penerapan Model Linier
Variabel Bebas Koefisien
Regresi Simpangan
Baku
t
hitung
t
tabel
r
2
Investing Policy Ratio X
1
0,053 0,092
0,574 2,228 0,032
Loan to Deposit Ratio X
2
0,238 0,032
1,859 1,812 0,257
Aktiva Produktif Bermasalah X
3
-7,714 3,398
-2,270 2,228 0,339
Non Performing Loan X
4
6,540 2,375
2,754 2,228 0,431
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Untuk menguji pengaruh secara parsial individu dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut : a. Uji parsial pengaruh Investing Policy Ratio X
1
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
1 Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh 2 Tingkat Signifikan
2
= 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15- 4 – 1 = 10
t
tabel
= 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa
a. Apabila
-t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
maka Ho ditolak dan Hi diterima.
4 t
hitung
=
1 1
Se
= 080
, 170
, = 0,574
5 Pengujian
Gambar 7. Kurva Analisis Uji t Pengaruh Investing Policy Ratio X
1
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
0,574
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6.
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
-2,228 2,228
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,574 t
tabel
sebesar 2,228 maka Ho diterima dan Hi ditolak, sehingga kesimpulannya secara
parsial Investing Policy Ratio tidak berpengaruh nyata terhadap Capital Adequacy Ratio.
Nilai r
2
parsial sebesar 0,032 menunjukkan bahwa variabel Investing Policy Ratio dapat menerangkan variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 3,2
sedangkan sisanya 96,8 diterangkan faktor lain. b. Uji parsial pengaruh Loan to Deposit Ratio X
2
terhadap Capital Adequacy Ratio Y.
Langkah-langkah pengujiannya : 1
Ho :
2
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
2
0 ada pengaruh 2 Tingkat Signifikan
= 0,102 = 0,05 dengan derajat bebas degree of: freedomdf = n - k - 1 = 15- 4 - 1 = 10 t tabel = 1,812
Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial tingkat kesalahan sebesar 10 masih ditolerir.
3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa. a.
Apabila –t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
maka Ho ditolak dan Hi diterima.
4 t hitung =
2 2
Se
= 0,238
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
0,128 = 1,859
5 Pengujian
Gambar 8 . Kurva Analisis Uji t Loan to Deposit Ratio X
2
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 1,859 t
tabel
sebesar 1,812 maka Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga kesimpulannya secara
parsial Loan to Deposit Ratio berpengaruh nyata terhadap Capital Adequacy Ratio.
Nilai r
2
parsial sebesar 0,257 menunjukkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio dapat menerangkan variabel Capital Adequacy Ratio sebesar
25,7 sedangkan sisanya sebesar 74,3 diterangkan faktor lain. c. Uji parsial pengaruh Aktiva Produktif Bermasalah X
3
terhadap Capital Adequacy Ratio Y.
1 Ho :
3
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
3
0 ada pengaruh 2 Tingkat Signifikan
2
= 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15- 4 – 1 = 10 t
tabel
= 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
-1,812 1,812
1,859
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
a. Apabila -t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila
t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
maka Ho ditolak dan Hi diterima.
4 t
hitung
=
3 3
Se
= 398
, 3
714 ,
7
= -2,270 5
Pengujian
Gambar 9 .Kurva Analisis Uji t Pengaruh Aktiva Produktif Bermasalah X
3
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
-2,270
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6.
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar -2,270 t
tabel
sebesar 2,228 maka Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial Aktiva Produktif Bermasalah berpengaruh nyata terhadap
Capital Adequacy Ratio. Nilai r
2
parsial sebesar 0,339 menunjukkan bahwa variabel Aktiva Produktif Bermasalah dapat menerangkan variabel Capital Adequacy Ratio
sebesar 33,9 sedangkan sisanya 66,1 diterangkan faktor lain.
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
-2,228 2,228
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
d. Uji parsial pengaruh Non Performing Loan X
4
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
1 Ho
:
4
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
4
ada pengaruh 2 Tingkat Signifikan
2
= 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedomdf = n-k-1 = 15-4-1 = 10
t
tabel
= 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa
a. Apabila
–t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Hi ditolak. b.
Apabila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
maka Ho ditolak dan Hi diterima.
4 t hitung =
4 4
Se
= 375
, 2
540 ,
6
= 2,754
5 Pengujian
Gambar 10. Kurva Analisis Uji t Pengaruh Non Performing Loan X
4
terhadap Capital Adequacy Ratio Y
2,754
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 6.
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
-2,228 2,228
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 2,754 t
tabel
sebesar 2,228 maka Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga kesimpulannya secara
parsial Non Performing Loan berpengaruh nyata terhadap Capital Adequacy Ratio.
Nilai r
2
parsial sebesar 0,431 menunjukkan bahwa variabel Non Performing Loan dapat menerangkan variabel Capital Adequacy Ratio
sebesar 43,1 sedangkan sisanya 56,9 diterangkan faktor lain. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat
diketahui bahwa nilai r
2
partial untuk variabel X1, sebesar 0,032. Untuk nilai r
2
partial variabel X
2
sebesar 0,257. Nilai r
z
partial untuk variabel X3; sebesar 0,339 dan nilai r
2
partial untuk variabel X
4
adalah 0,431. Sehingga variabel yang memiliki pengaruh yang paling dominan adalah Non
Performing Loan X4. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Non Performing Loan yang paling berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio
adalah terbukti kebenarannya..
4.5. Implementasi Hasil Penelitian