10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat bermanfaat sebagai acuan bagi penulis dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu dijadikan acuan bagi penulis pada penelitian
ini :
1. Abiwodo,dkk, 2004:2 Dengan judul penelitian “Pengaruh Modal, Kualitas
aktiva Produktif, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Rasio Laba Bersih Industri Perbankan Yang Go Publik di Indonesia” . Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa rasio laba bersih Y Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas ETA X
1
, CAR X
2
, LEA X
3
, RORA X
4
,ROA X
5
,BOPO X
6
,LDRX
7
, CBT X
8
yang ditunjukkan F
hitung
=30,098 F
tabel
=3,09 hal ini menunjukkan bahwa F
hitung
lebih besar dari F
tabel
.dan secara parsial hanya variabel LEA dan LDR yang tidak signifikan terhadap rasio laba bersih pada tingkat
α 5
,
sedangkan keenam variabel yang lain secara parsial mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap rasio laba
bersih pada tingkat a 5. Variabel RORA dan ROA mempunyai pengaruh
dominan terhadap rasio laba bersih industri perbankan yang go public di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian bank disarankan untuk lebih
memperhatikan faktor loans pinjaman dalam memberikan kredit guna mengelola dananya agar lebih optimal dalam rangka menuju bank yang sehat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Almilia dan Herdiningtyas , 2005:2 Dengan judul penelitian “Analisis Rasio
Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah rasio CARX
1
, APBX
2
, NPLX
3
, PPAPAPX
4
, ROAX
5
, NIMX
6
dan BOPOX
7
dan variabel dependen yaitu kondisi bermasalah suatu bank Y. bahwa rasio CAR
mempunyai pengaruh negatif artinya semakin rendah rasio ini maka semakin besar kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah. Pengaruh rasio CAR
terhadap kondisi bermasalah adalah signifikan karena tingkat signifikansi di bawah 0.05 yaitu sebesar 0.027. Rasio APB, NPL,PPAPAP, ROA, dan NIM
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi bermasalah suatu bank. Rasio BOPO mempunyai pengaruh positif artinya semakin tinggi rasio
ini maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.Pengaruhnya terhadap kondisi bermasalah adalah signifikan karena
tingkat signifikansinya dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.019. Metoda statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan
keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan. Dalam penelitian ini juga memberikan bukti bahwa rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan
BOPO secara statistik berbeda untuk kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut dan tidak mengalami
kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor
perbankan.
3. Yuliani, 2007:10Dengan judul penelitian ” Hubungan Efisiensi Operasional