6
1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan, melestarikan, membina, dan mengembangkan karya-karya
sastra tradisional sebagai warisan budaya bangsa. Selain itu, penelitian ini juga meningkatkan daya apresiasi masyarakat terhadap karya sastra Bali, khususnya
karya sastra tradisional, sehingga akhirnya nanti dapat dijadikan sumber inspirasi dalam kehidupan masyarakat.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur Tutur Widhi Sastra dharma Kapatian dan untuk
mengetahui fungsi yang terkandung dalam Tutur Widi Sastra Darma Kapatian bagi pembaca dan masyarakat.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian ini memuat tentang hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti yang lebih dulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembahasan struktur dan fungsi pernah dilakukan sebelumnya, diantaranya:
Sastrawan 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Tutur Panugrahan Dalem
Analisis Struktur dan Fungsi”, menguraikan tentang struktur yang membangun Tutur Panugrahan Dalem yang dibagi menjadi tiga unsur dominan
yaitu usada, caru, dan mantra. Serta memiliki nilai yang relevan untuk diterapkan atau difungsikan pada kehidupan masyarakat. Skripsi ini menyajikan struktur teks
Tutur Penugrahan Dalem yang terdiri dari usada, caru, dan mantra.
Wiriawan 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Smarareka Analisis Struktur dan Fungsi”, yang menguraikan tentang struktur yang membangun Tutur
Smarareka , yang meliputi wariga, usada, mantra, upakara, upacara dan gaya
bahasa. Sedangkan fungsi tutur tersebut dibagi menjadi dua, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi pengatur pranata masyarakat Bali. Skripsi ini menyajikan
tutur tentang bagaimana kehidupan manusia dari awal hingga semua yang dialami
manusia selama hidupnya, serta struktur yang membentuk di antaranya wariga, usada, mantra, upacara, upakara,
dan gaya bahasa.
8
Suardhiyani 2011 dalam skripsinya yang berjudul “ Geguritan Manusa Yadnya
Analisis Struktur dan Fungsi”, yang menguraikan tentang struktur yang membangun Geguritan Manusa Yadnya, yang meliputi upacara dan upakara.
Sedangkan fungsi geguritan ini dibagi menjadi tiga, yaitu fungsi sebagai penuntun dalam upacara keagamaan, fungsi informasi dan fungsi pendidikan.
Dalam skripsi ini disajikan struktur geguritan Manusa Yadnya yang terdiri dari upakara
dan upacara. Ketiga kajian tersebut sangat membantu dan memberikan inspirasi dalam
melakukan analisis terhadap teks Tutur Widhi Sastra Darma Kapatian serta sebagai pembanding teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Ketiga
kajian tersebut membahas tentang struktur dan fungsi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sastrawan, Wiriawan, dan Suardhiyani memang sama-sama
meneliti dengan analisis struktur dan fungsi namun objek kajiannya yang berbeda. Dalam Tutur Widhi Sastra Darma Kapatian struktur yang dibahas meliputi satuan
forma dan satuan naratif. Selain itu juga membahas mengenai fungsi tutur tersebut dalam kehidupan masyarakat.
2.2 Konsep
Konsep merupakan unsur-unsur pokok dari suatu penelitian, definisi, batasan secara singkat dari kelompok fakta, gejala, atau merupakan definisi dari
apa yang perlu diamati dalam proses penelitian. Beberapa konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
9
2.2.1 Struktur
Secara etimologis, struktur berasal dari kata structural bahasa Latin yang berarti bentuk atau bangunan. Asal muasal strukturalisme, seperti sudah
dikemukakan diatas, dapat diacak dalam poitica Aristoteles, dalam kaitannya dengan tragedi, lebih khusus dalam pembicaraan mengenai plot. Secara definitif,
strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antarhubungannya, disatu pihak antarhubungan unsur yang
satu dengan unsur lainnya, dipihak yang lain hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Istilah Struktur sering dikacaukan dengan sistem. Definisi dan ciri-
ciri struktur sering disamakan dengan definisi dan ciri-ciri sistem. Secara etimologis struktur berasal dari kata structura Latin, berarti bentuk, bangunan,
sedangkan sistem berasal dari kata systema Latin, berarti cara Ratna, 2009: 88- 91.
Pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara
bersama-sama menghasilkan sebuah totalitas. Selain itu analisis struktur tak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya
peristiwa, plot, tokoh, latar, ataupun yang lainnya. Namun, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antara unsur itu dan sumbangan yang
diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai. Hal itu perlu dilakukan mengingat bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur
yang kompleks dan unik Nurgiantoro, 2007:37.
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995:119 mendefinisi bentuk sebagai
bangunan, gambaran, rupa atau wujud, sistem atau susunan. Di dalam Ensiklopedia Indonesia
edisi khusus t.t.:449 pengertian bentuk adalah rupa indah yang menimbulkan kenikmatan artistik melalui cerapan pengelihatan dan
penalaran. Bentuk indah dicapai dengan keseimbangan struktur artistik, keselarasan harmoni dan relevansi. Istilah formal yang dikemukakan oleh Ratna
2009:49 yang menyebutkan bahwa secara etimologis formal berasal dari bahasa Latin, yaitu forma berarti bentuk atau wujud, dan berkaitan dengan pemakaian
istilah tersebut, maka penelitian ini menggunakan istilah “bentuk’.
2.2.2 Fungsi
Fungsi sastra dalam masyarakat sering masih wajar dan langsung terbuka untuk penelitian ilmiah. Khususnya masalah hubungan antara fungsi estetik dan
fungsi lain agama, sosial dalam variasi dan keragamannya dapat kita amati dari dekat dengan dominan tidaknya fungsi estetik: demikian pula kemungkinan
perbedaan fungsi untuk golongan kemasyarakatan tertentu Teeuw, 1984:304. Wellek dan Warren 1990: 25 yang sependapat dengan dialektika
berfikir Horace menyebutkan bahwa karya sastra berfungsi sebagai dulce hiburan dan utile berguan atau bermanfaat. Konsep fungsi karya sastra juga