Pengertian Reklame TINJAUAN UMUM MENGENAI PENYELENGGARAAN REKLAME
media reklame dengan tujuan mempromosikan penjualan barang-barang yang sifatnya menyeluruh. Berdasarkan rumusan Pasal 10 yang dapat dikategorikan
sebagai penyelenggara reklame yaitu : 1. Penyelenggara reklame adalah :
a. Pemilik reklameproduk; b. Perusahaan jasa periklanan atau biro reklame.
2. Pemilik reklameproduk adalah orang pribadi atau badan yang
menyelenggarakan reklame untuk dan atas namanya sendiri. 3. Perusahaan Jasa Periklanan atau Biro Reklame adalah badan yang bergerak
dibidang jasa periklanan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemasangan reklame juga harus memperhatikan estetika kota agar keserasian antara luas bentuk, jenis dan cara pemasangan reklame sesuai dengan
kawasannya yang ada, juga memperhatikan tempat dimana reklame tersebut ditempatkan ditempat yang seharusnya. Dalam pelaksanaannya, pemasangan
reklame yang mendapatkan izin dan diperbolehkan oleh pemerintah yaitu reklame dalam bentuk reklame kain spanduk, materi reklame billboard yang telah
mendapatkan izin peletakan titik reklame, vertikal banner, reklame udara,reklamekendaraan, umbul-umbul, materi reklame megatronvideotronlarge
electronic display yang telah mendapatkan izin peletakan titik reklame. Berdasarkan rumusan Pasal 1 Peraturan Walikota Denpasar No. 3 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Reklame di Kota Denpasar, reklame yang dianggap layak atau sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu :
1. Pemasangan reklame billboardsatu muka harus memperhatikan aspek estetika pada bagian belakang kontruksi reklame dengan cara menutup dengan kain
atau vynil dan sejenisnya yang berisi himbauan atau pesan sosial pemerintah. 2. Pada kawasan selektif pemasangan reklame diwajibkan dengan ketentuan :
a. Pemasangan reklame yang berupa identitas lembaga kantor pemerintah dan swasta berada diluar ruang milik jalan dan ditempatkan pada pagar bagian
dalam halaman.
b. Pemasangan reklame berupa identitas nama merk toko dilakukan
menempelkan pada bangunan. 3. Pemasangan reklame berupa identitas nama merk toko pada semua kelas jalan
harus dilakukan dengan cara menempel pada bangunan. 4. Untuk reklame yang diselenggarakan oleh partai politik dan ormas harus
mendapat rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan atau pejabat yang berwenang.
5. Pemasangan reklame yang berdekatan dengan jaringan PLN harus
mempertimbangkan jarak aman. 6. Bagi tiang konstruksi reklame yang terbuat dari bahan konduktifpengantar
arus maka tiang tersebut harus dilengkapi dengan arde atau isolasi. Pihak penyelenggara reklame harus memperhatikan prosedur-prosedur
tersebut dalam melakukan pemasangan reklame, agar Kota Denpasar tetap terjaga kerapihan, ketertiban, dan keindahannya.