64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi penelitian
Penelitian tindakan kelas PTK dengan memanfaatkan media permainan monopoli pada materi invertebrata dilaksanakan di kelas X-G SMA
Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan setiap hari Senin pada tanggal 28 April
– 19 Mei 2014 dan dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari empat pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran.
Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan. Di dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru dan terdapat dua 2 orang
mahasiswa yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Data untuk mengetahui minat belajar siswa didapat dari lembar kuisioner, sedangkan data untuk hasil belajar siswa
didapat dari hasil
posttest
pada setiap akhir siklus. Pelaksanaan penelitian pada setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Berikut deskripsi mengenai proses pembelajaran Biologi
dengan materi
Invertebrata dengan
memanfaatkan media
pembelajaran monopoli:
1. Siklus I
a. Perencanaan
1 Observasi lapangan
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah observasi lapangan. Observasi dilakukan pada tanggal 4 November 2013 di kelas
X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai pembelajaran di kelas X-G
SMA Negeri 4 Yogyakarta. Kelas X-G merupakan kelas Bakat Istimewa Olahraga. Dimana peserta didik yang masuk di kelas X-G
merupakan peserta didik yang memiliki bakat dan minat khusus terhadap bidang olahraga.
Dari hasil observasi didapatkan bahwa metode guru dalam mengajar menggunakan metode ceramah dan mencoba menggunakan
metode kartu bergambar. Dalam pembelajaran, pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran banyak siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru. Banyak dari mereka yang melakukan kegiatan masing-masing, seperti mengobrol dengan teman sebangku,
berjalan-jalan, bermain game online, dan bahkan ada siswa yang tidur di kelas.
Pada saat
pembelajaran menggunakan
metode kartu
bergambar, membuat sebagian siswa terfokus dalam pembelajaran untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru dari
berbagai sumber, seperti buku paket, catatan dan internet.
Pembelajaran dengan kartu bergambar dilaksanakan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Dalam pembelajaran ini, masih
terdapat siswa yang hanya mengandalkan teman satu kelompok dan memanfaatkan keadaan untuk bermain game online dengan alasan
mencari jawaban di internet menggunakan gadget mereka. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki
keinginan dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga hal tersebut terjadi karena siswa merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran
dengan metode yang dilakukan oleh guru. Metode kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru belum dapat menarik minat
belajar siswa. Dari hasil observasi seperti di atas, dapat dilihat bahwa hanya
sedikit siswa yang berminat dalam belajar, sedangkan sebagian besar siswa memiliki minat belajar yang sangat kurang. Hal ini yang
membuat siswa banyak melakukan aktivitas lain pada saat proses pembelajaran. Dengan melihat sikap siswa yang lebih cenderung suka
bermain pada saat pembelajaran dan kemampuan serta minat mereka terhadap olahraga, maka dapat dilihat bahwa siswa memiliki minat
terhadap permainan. 2
Instrumen pembelajaran dan penelitian Tahap kedua dalam perencanaan, yaitu menyiapkan instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran dalam metode pembelajaran dengan memanfaatkan media permainan
monopoli, yaitu
silabus pembelajaran,
rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP siklus I, lembar kerja siswa LKS siklus I, atribut media permainan monopoli dan rancangan RPP dan LKS siklus II.
Sedangkan untuk instrumen penelitian meliputi soal pretest, soal postest siklus I dan siklus II, lembar observasi siswa dan kuisioner.
3 Pembagian kelompok
Pembagian kelompok pada setiap siklus berbeda. Pada siklus I kelas dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 6
hingga 7 siswa. Dan siswa memilih sendiri kelompok belajar mereka. Pembagian kelompok pada siklus II dibagi berdasarkan hasil evaluasi
pada siklus I. b.
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April 2014 dan 05 Mei
2014. Sebelum penelitian dilakukan, guru memberikan tes awal
pretest
dengan materi Invertebrata. Tes awal
pretest
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi
Invertebrata. Pada tes awal, siswa yang mengikuti tes sebanyak 33 orang dari 38 orang siswa di kelas. Ada 5 orang siswa yang tidak
hadir. Tetapi untuk perhitungan nilai disesuaikan dengan jumlah siswa yang memiliki nilai lengkap, yaitu 22 siswa. Suasana siswa saat
mengerjakan soal-soal
pretest
dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Siswa mengerjakan soal pretest
Setelah diawali dengan mengerjakan soal
pretest
selama 20 menit, pembelajaran dengan memanfaatkan media permainan
monopoli dilanjutkan dengan memberikan apersepsi mengenai materi invertebrata. Apersepsi diberikan melalui media power poin
bergambar. Dengan media power poin bergambar, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa dalam memahami
materi yang akan dipelajari, sekaligus membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dari power poin bergambar dan
pertanyaan yang diberikan oleh guru, sudah terlihat bahwa siswa menjadi aktif dan tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah
itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan poin-poin pembahasan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan inti dalam pertemuan I adalah berdiskusi dalam kelompok. Berdiskusi dalam kelompok dapat membantu siswa dalam
memahami materi dan untuk membuat siswa aktif serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan gagasannya. Kelompok
dibagi sesuai dengan minat siswa ingin berkelompok dengan siapa. Dalam satu kelas terdiri dari 6 kelompok dan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 hingga 7 siswa.
Anggota masing-masing kelompok dapat dilihat pada lampiran 11 hal 167
. Setelah siswa masuk dalam kelompok, lembar kerja siswa LKS
dibagikan dan siswa diberi arahan dalam mengerjakan LKS. Terdapat beberapa siswa antusias memperhatikan dan mendengarkan arahan,
tetapi terdapat siswa yang tidak memperhatikan karena sibuk berbicara sendiri dan menggangu teman yang sedang mendengaran
arahan, sehingga banyak siswa yang bertanya kembali mengenai mekanisme pengerjaan LKS.
Dalam pengerjaan lembar kerja siswa, siswa diharuskan untuk menemukan
jawaban permasalahan
yang diberikan
secara berkelompok dengan menggunakan berbagai sumber. Sumber didapat
dari buku cetak siswa, internet atau ingatan dan rangkuman siswa mengenai materi yang telah disampaikan pada awal pembelajaran.
lembar kerja siswa yang sudah dikerjakan dapat dilihat pada terlampir pada lampiran 12 hal 168
. Suasana siswa pada saat mengerjakan LKS dalam kelompok dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diskusi kelompok mengerjakan LKS Setelah selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan teman yang lainnya menanggapi. Setelah semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusi mereka, guru memberi penguatan terhadap hasil diskusi yang sudah tepat serta mengklarifikasi hasil diskusi yang kurang tepat
dan menjelaskan materi tambahan yang belum dibahas dalam diskusi. Keadaan pada saat siswa melakukan presentasi hasil diskusi dapat
dilihat pada gambar 3.3. Setelah selesai membahas materi, guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan belajar mengajar,
merangkum hasil belajar mengajar serta mengahkiri pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru menghimbau siswa untuk mempelajari
materi yang akan digunakan untuk bermain monopoli pada pertemuan berikutnya.
Gambar 3.3 Presentasi kelompok Pada pertemuan kedua siklus I, diawali dengan presensi siswa
dan dilanjutkan dengan apersepsi dan menyampaikan tujuan mengenai permainan monopoli. Pembelajaran monopoli ini bertujuan untuk
menimbulkan minat belajar siswa secara langsung maupun tidak langsung dengan melakukan permainan monopoli.
Setelah itu, guru membimbing siswa dalam pembagian kelompok bermain. Pembelajaran dengan memanfaatkan permainan
monopoli di kelas X-G SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1 Guru membimbing siswa masuk dalam kelompok bermain yang
telah ditentukan oleh guru. 2
Guru membagi atribut permainan monopoli pada setiap kelompok 3
Guru menjelaskan peraturan permainan monopoli 4
Siswa bermain monopoli sesuai dengan peraturan yang telah dijelaskan dan guru mendampingi serta mengamati siswa saat
bermain monopoli.
5 Dalam permainan monopoli siswa mencatat skor yang diperoleh
oleh masing-masing siswa. 6
Setelah waktu yang telah ditentukan untuk bermain selesai, siswa mengumpulkan semua atribut permainan monopoli dan
mengumpulkan lembar skor yang telah diperoleh oleh masing- masing siswa.
Suasana siswa pada saat melakukan permainan monopoli dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Siswa bermain monopoli Pada akhir siklus pertama, siswa mengerjakan soal
posttest.
Soal
posttest
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran siklus I. Nilai yang didapat dalam posttest ini
yang akan digunakan sebagai hasil belajar siswa pada aspek kognitif
lembar kerja postest yang mendapat nilai terendah dan tertinggi pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 13 hal 172
. Berikut
merupakan suasana siswa pada saat mengerjakan soal
posttest:
Gambar 3.5 Siswa mengerjakan postest siklus I
c. Observasi
Observasi dilakukan kepada siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh mahasiswa yang
bertindah sebagai observer. Untuk memudahkan dalam melaksanakan observasi, setiap siswa diberi
name tag
sesuai dengan nomor absen. Mahasiswa yang bertindak sebagai observer melakukan
observasi terhadap aspek afektif dan psikomotor siswa selama proses belajar mengajar berlangsung sesuai dengan lembar observasi.
Penilaian observasi dilakukan sesuai dengan panduan pada lembar observasi. Penilaian pada lembar observasi akan digunakan sebagai
hasil belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotor
Hasil observasi yang dilakuikan observer dapat dilihat pada lampiran 14 hal 180
. Hasil observasi didapatkan bahwa persentase aspek afektif pada
siklus I adalah siswa yang memiliki kriteria tinggi sebanyak 50 dan siswa yang memiliki kritria sedang sebanyak 50. Sedangkan
persentase pada aspek psiokomotor adalah siswa yang memiliki kriteria tinggi sebanyak 45,45 dan yang memiliki kriteria sedang
sebanyak 54,55. d.
Refleksi Dari hasil observasi siklus I didapatkan bahwa hasil persentase
aspek afektif siswa yang memiliki kriteria tinggi adalah 50, yang memiliki kriteria sedang adalah 50 dan yang memiliki kriteria rendah
0 atau tidak ada. Hasil persentase aspek psikomotor siswa yang memiliki kriteria tinggi sebesar 45,45, yang memiliki kriteria sedang
sebesar 54,55 dan yang memiliki kriteria rendah tidak ada. Sedangkan hasil persentase aspek kognitif siswa sebesar 50 .
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran pada siklus I belum mencapai target pencapaian. Hal ini dikarenakan
masih banyak siswa yang bingung mengenai permainan monopoli yang menurut mereka permainan monopoli yang digunakan terlalu
rumit. Peraturan monopoli yang dianggap rumit oleh siswa adalah sebagai berikut:
1. Ketika siswa telah menukar skor poin dengan kotak gambar,
maka siswa tersebut berhak memegang kartu pertanyaaan dan jawaban yang berhubungan dengan kotak gambar yang telah
didapatkan serta wajib memberikan pertanyaan kepada siswa lain yang singgah di kotak gambar tersebut.
2. Saat siswa singgah di kotak gambar siswa lain, maka siswa
tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh siswa yang memiliki kotak gambar tersebut. Bila siswa dapat menawab,
maka siswa hanya membayar ½ setengah harga sewa dan bila tidak menjawab, maka siswa harus membayar penuh harga sewa.
Selain itu, masih banyak siswa yang mengandalkan teman satu kelompok dalam mengerjakan LKS dan belum serius dalam
mengerjakan soal
posttest.
Karena itu, masih perlu dilaksanakan siklus II untuk memperbaiki kekurangan dan lebih meningkatkan minat
belajar serta hasil belajar siswa. 2.
Siklus II a.
Perencanaan Perencanaan
pembelajaran siklus
II diawali
dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan refleksi siklus I.
Kemudian merancang kembali pembelajaran dengan mengganti peraturan permainan monopoli dan mengurangi jumlah siswa dalam
kelompok diskusi. Dalam perencanaan pembelajaran siklus II juga menyiapkan instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data.
Permainan monopoli pada siklus II dibuat lebih sederhana dari pada permainan monopoli pada siklus I, yaitu pada siklus II tidak ada
pembelianpenukaran poin untuk tiap kotak-kotak pada papan monopoli dan setiap siswa tidak diberi skor awal. Sehingga peraturan
permainan siklus I berbeda dengan peraturan permainan pada siklus II.
Peraturan permainan monopoli pada siklus II, yaitu siswa melempar dadu untuk menentukan kotak yang harus dituju, kemudian
siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kotak yang dituju. Bila siswa menjawab dengan benar, maka akan mendapat skor
100. Tetapi bila siswa tidak bisa menjawab atau jawaban siswa salah, maka siswa tidak mendapatkan skor. Dan siswa yang mendapat skor
paling tinggi adalah pemenangnya. Selain itu, siswa boleh membuka buku atau sumber dari manapun untuk menjawab pertanyaan yang
terdapat pada permainan monopoli. Penempatan permainan monopoli diawal pembelajaran bertujuan untuk mengaktifkan siswa dan
membuat siswa mandiri dalam belajar dengan dibantu media permainan monopoli, serta menumbuhkan minat belajar siswa terhadap
pembelajaran biologi khususnya pada materi invertebrata. Jumlah siswa dalam kelompok diskusi pada siklus II berjumlah
5 sampai 4 siswa. Pembagian kelompok ditentukan oleh guru sesuai dengan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran biologi.
Sehingga dalam kelompok dapat saling membantu. Pada siklus II, kelompok bermain dengan kelompok diskusi adalah kelompok yang
sama. b.
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 dan 19 Mei 2014.
Siklus II dirancang berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I. Pada
siklus II tidak lagi diberikan
pretest
karena
pretest
pada siklus I sudah mencakup semua materi mengenai invertebrata.
Kegiatan pada siklus II diawali dengan presensi siswa, kemudian
dilanjutkan dengan
apersepsi mengenai
materi pembelajaran untuk siklus II, yaitu tentang filum mollusca, annelida,
echinodermata dan arthropoda. Apersepsi dilakukan dengan sedikit mengulas kembali pelajaran sebelumnya dengan bertanya kepada
siswa mengenai materi sebelumnya. Setelah itu, baru guru menanyakan filum-filum yang belum dibahas pada materi
sebelumnya. Kegiatan inti pada siklus II, yaitu guru membimbing siswa
masuk dalam kelompok yang telah ditentukan oleh guru
kelompok dapat dilihat pada lampiran 15 hal 182
. Kemudian siswa bermain monopoli dalam kelompok. Suasana kelas pada saat siswa melakukan
permainan monopoli dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Siswa bermain monopoli pada siklus II
Setelah melakukan permainan monopoli, pembelajaran dilanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai materi filum
mollusca, annelida, arthropoda dan echinodermata oleh guru. Penjelasan singkat ini dilakukan dengan metode tanya jawab.
Sehingga siswa berperan dalam pembelajaran dan untuk melihat pengaruh dari permainan monopoli bagi pengetahuan siswa dalam
pembelalajaran. Setelah penjelasan singkat, kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok, kemudian siswa mengerjakan lembar kerja siswa LKS dalam kelompok
LKS siklus II dapat dilihat pada lampiran 16 hal 183
. Kelompok tetap seperti pada kelompok permainan. Dalam pengerjaan LKS, siswa diharapkan untuk bekerjasama dalam
menemukan jawaban permasalahan dalam LKS dengan mencari dari berbagai sumber.
Gambar 3.7 Siswa mengerjakan LKS II
Setelah selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok dan
siswa lain
mendengarkan serta menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi. Setelah semua kelompok presentasi, guru memberi
penguatan serta memberi klarifikasi terhadap hasil presentasi. Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Siswa presentasi hasil diskusi pada siklus II
Setelah selesai, guru membagikan soal
postest
yang berguna untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran
pada materi silkus II. Hasil
postest
pada siklus II akan digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
hasil postest terendah dan tertinggi siklus II dapat dilihat pa da lampiran 17 hal 186 .
Setelah siswa selesai mengerjakan soal postest siklus II, guru membagikan kuisioner mengenai pemanfaatan media
permainan monopoli pada materi invertebrata. Hasil kuisioner
digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap materi invertebrata setelah dilakukan tindakan
hasil kuisioner yang telah diisi oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 18 hal 196
. Suasana pada saat siswa mengerjakan postest siklus II dapat dilihat pada
gambar 3.9.
Gambar 3.9 Siswa mengerjakan soal postest siklus II
c. Observasi
Observasi terhadap siswa pada saat pembelajaran dilaksanakan oleh observer. Kegiatan observasi dilaksanakan sama seperti pada
observasi pada siklus I. Hasil observasi didapatkan bahwa persentase aspek afektif siklus II adalah sebanyak 86,36 siswa memiliki kriteria
tinggi dan 13,64 siswa memiliki kriteria sedang. Sedangkan untuk aspek psikomotor didapat persentase sebagai berikut, 95,45 siswa
memiliki kriteria tinggi dan 4,55 siswa memiliki kriteria sedang
lembar observasi siklus II yang telah diisi oleh observer dapat dilihat pada lampiran 19 hal 197 .
d. Refleksi
Dari hasil observasi siklus II didapatkan bahwa hasil persentase aspek afektif siswa yang memiliki kriteria tinggi adalah 86,36, yang
memiliki kriteria sedang adalah 13.64 dan yang memiliki kriteria rendah 0 atau tidak ada. Hasil persentase aspek psikomotor siswa
yang memiliki kriteria tinggi sebesar 95,45, yang memiliki kriteria sedang sebesar 4,55 dan yang memiliki kriteria rendah tidak ada.
Hasil persentase aspek kognitif siswa sebesar 77,27 dengan rata-rata nilai kelas adalah 70,05. Dan hasil persentase minat belajar didapatkan
rata-rata kelas sebesar 68,75. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi sebesar 54,54, siswa yang memiliki minat belajar sedang
sebesar 45,45 dan yang memiliki minat belajar rendah tidak ada. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran
pada siklus II lebih baik dibanding dengan pembelajaran pada siklus I. Pada pembelajaran siklus II, siswa lebih aktif terlibat dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan media permainan monopoli. Sehingga hasil belajar siswa pada aspek afektif, psikomotor dan
kognitif pada siklus II meningkat. Dalam penelitian ini, ditentukan target pencapaian siswa yang
tuntas dalam pembelajaran adalah 70 dan siswa yang berminat dalam pembelajaran adalah 70. Setelah tindakan pada siklus II, ternyata
siswa yang tuntas dengan nilai lebih dari KKM, yaitu 75 adalah sebanyak 17 siswa dari 22 siswa yang memiliki data lengkap.
Sehingga, persentase siswa yang lulus adalah 77,27 siswa. Untuk hasil minat belajar siswa didapatkan 54,54 siswa memiliki minat
belajar dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II untuk persentase siswa yang lulus telah melebihi target yang
ditentukan, sedangkan untuk minat belajar siswa tidak mencapai target yang ditentukan.
Dari data hasil belajar aspek kognitif siswa yang belum mencapai KKM, yaitu sebanyak 5 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti
tidak melakukan remidial atau perbaikan karen waktu yang dimiliki penelitian tidak banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukannya remidial atau perbaikan. Pada penelitian ini, penelitia tiak dapat melanjutkan pnelitian
pada siklus selanjutnya. Pertimbangan tidak dilanjutkannya penelitian ini adalah bahwa materi biologi selanjutnya sudah harus diajarkan
disekolah yang bersangkutan, karena sudah mendekati masa ujian akhir semester.
B. Analisis data siswa