CONTOH PROJECT-BASED LEARNING KOMPETENSI DASAR:

f. Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan g. Melakukan interaksi sosial wawancara, survey, observasi, dll.

D. CONTOH PROJECT-BASED LEARNING KOMPETENSI DASAR:

3.14 Mendeskripsikan konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun. 3.15 Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku. 3.16 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika 3.17 Mendeskripsikan konsep fungsi trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi trigonometri dari sudut- sudut istimewa. 4.14 Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah. 4.15. Menyajikan grafik fungsi trigonometri INDIKATOR: 1. Menjelaskan kembali konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku sebangun 2. Menjelaskan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku 3. Menganalisis hubungan perbandingan trigonometri dari sudut disetiap kuadran 4. Memilih secara cepat cara menyelesaikan masalah dalam matematika 5. Melakukan hitungan matematika berkaitan dengan perbandingan trigonometri secara cermat, tepat dan cepat LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK 1. Penentuan Pertanyaan Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk siswa sesuai dengan KD Contoh: a. Apakah kalian yakin bahwa perbandingan sisi tegak dan sisi miring pada segitiga siku-siku selalu sama? b. Dapatkah kalian menemukan perbandingan seperti yang Matematika – SMASMK | 87 dimaksud pada poin a. di sekitarmu? c. Apakah kalian dapat menentukan tinggi pohon tidak langsung? d. Dapatkah kalian menentukan tinggi Gunung Merapi? e. Pada saat jam 10.00, apakah panjang bayangan dan tinggi benda perbandinganny sama? f. Dapatkah kalian menunjukkan dan membuktikan sudut-sudut berelasi? 2. Mendesain Perencanaan Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. Matematika – SMASMK | 88 Contoh: Desain yang digunakan untuk menjalankan proyek adalah sbb: 3. Menyusun jadwal Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1 membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 2 membuat deadline penyelesaian proyek, 4. Memonitor peserta didik Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. 5. Menguji Hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian kompetensi dan menjadi umpan balik tentang tingkat pemahaman dan keterampilan yang sudah dicapai peserta didik 6. Mengevaluasi Pengalaman Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi Matematika – SMASMK | 89 Persiapan: Menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk kegiatan proyek Penentuan topikkegiatan Penjadwalan Penyiapan bahan dan alat Penyiapan referensi Misalnya penugasan yang diberikan menentukan tinggi gunung. Maka persiapannya minimal teropong, meteran penggaris dan busur derajat disamping pengetahuan mengenai perbandingan trigonometri Pelaksanaan: Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan ini melahirkan suatu datainformasi yang diolah berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh Pemahaman dan Penerapan konsep Keterampilan mengukur Pemunculan sikap pada saat bekerja Misalnya mereka bekerja secara bersama di lapangan dengan memanfaatkan alat yang tersedia dan berbekal pengetahuan yang dimiliki serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Hasil yang didapatkan misalnya tinggi gunung 2100 m. Pelaporan: Menusun laporan dari hasil penlaksanaan kegiatan. Laporan yang dimaksud adalah tertulis dan lisan presentasi Pemahaman dan Penerapan konsep Pengungkapan gagasan dalam bahasa tulis Keterampilan menyampaikan gagasanpandangan Pemunculan sikap pada saat pelaporan Misalkan mereka memaparkan hasil pengukuran tinggi gunung. Kebenaran konsep dan keterampilan menyajikan akan terlihat pada kegiatan ini dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran. Daftar Pustaka Alexander, D. 2000. The learning that lies between play and academics in afterschool programs. National Institute on Out-of-School Time. Retrieved from http:www.niost.org Publicationspapers. Admin. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning [online]. Diakses di http:digilib.sunan-ampel.ac.idfilesdisk1151hubptain- gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf 17 Oktober 2011. Barron, B., Darling-Hammond, L. 2008. Teaching for meaningful learning: A review of research on inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from http:www.edutopia. orgpdfsedutopia-teaching-for-meaningful-learning.pdf. Buck Institute for Education. Introduction to Project Based Learning. [Online]. Diakses di http:www.bie.orgimagesuploadsgeneral20fa7d42c216e2ec171a212e97fd 4a9e.pdf 18 Oktober 2011. Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online]. Diakses dihttp:edutechwiki.unige.chenProject-based_learning 18 Oktober 2011. Florin, Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online]. Diakses di http:www.brighthub.comeducationk-12articles90553.aspx 18 Oktober 2011 Grant, M. 2009, April. Understanding projects in projectbased learning: A student’s perspective. Paper presented at Annual Meeting of the American Educational Research Association, San Diego, CA. Lucas, George .2005. Instructional Module Project Based Learning. http:www.edutopia.orgmodulesPBLwhatpbl.php. Diakses tanggal 13 Juli 2010. Markham, T. 2003. Project-based learning handbook 2nd ed.. Novato, CA: Buck Institute for Education. Research summary: Project-based learning in middle grades mathematics. Retrieved from http:www.nmsa.orgResearchResearchSummaries . ResearchSummariesProjectBasedLearninginMathtabid1570Default.aspx. Savery, J. R. 2006. Overview of problem-based learning: Definitions and distinctions. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 11, 9– 20. Journal of Problem-Based Learning, 31, 12–43. Matematika – SMASMK | 90 Matematika – SMASMK | 91 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING Problem Based Learning PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

A. KonsepDefinisi Definisi: