Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat danatau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76 Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44 Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMPMTsdanatau nilai UN SMPMTs danatau rekomendasi guru BK di SMPMTs danatau hasil tes penempatan placement test ketika mendaftar di SMAMA danatau tes bakat minat oleh psikolog danatau rekomendasi guru BK di SMAMA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan. Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 empat mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat danatau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: 1 Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, danatau 2 Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya. Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat danatau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut.

a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi

masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, danatau

b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Matematika – SMASMK | 12 3. Struktur Kurikulum SMKMAK Mata Pelajaran Pendidikan Menengah MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTUPER MINGGU X XI XII Kelompok A Wajib 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B Wajib 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C Peminatan Mata Pelajaran Peminatan Akademik SMAMA 18 20 20 Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi SMKMAK 24 24 24 Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu SMAMA 42 44 44 Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu SMKMAK 48 48 48 Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler SMAMA, SMKMAK: Pramuka wajib, OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler. Kurikulum SMKMAK dirancang dengan pandangan bahwa SMAMA dan SMKMAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMKMAK sama dengan struktur umum SMAMA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: 1 penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; 2 setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat terdiri atas 1 satu atau lebih program studi keahlian; 3 setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat terdiri atas 1 satu atau lebih kompetensi keahlian. Matematika – SMASMK | 13 Bidang keahlian pada SMKMAK meliputi: a Teknologi dan Rekayasa; b Teknologi Informasi dan Komunikasi; c Kesehatan; d Agribisnis dan Agroteknologi; e Perikanan dan Kelautan; f Bisnis dan Manajemen; g Pariwisata; h Seni Rupa dan Kriya; dan i Seni Pertunjukan. Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidangprogram paket keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMKMAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor danatau rekomendasi guru BK di SMKMAK danatau hasil tes penempatan placement test oleh psikolog. Pada SMKMAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan C terdiri atas: a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian C1; b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian C2; c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian C3. Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama G.Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a kompetensi lulusan, b materi, c proses, dan d penilaian. a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS. c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1 sikap Krathwohl: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2 keterampilan Dyers: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3 pengetahuan Bloom Anderson: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. d. Perubahan pada penilaian mencakup: a berbasis tes dan nontes portofolio, menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan. Matematika – SMASMK | 14 Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual KI-1 dan sikap sosial KI-2. • Sikap spiritual KI-1 untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Sikap sosial KI-2 untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. b. Kompetensi pengetahuan KI-3 untuk mencapai insan yang berilmu. c. Kompetensi keterampilan KI-4 untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a mempertahankan, mengurangi, dan atau menambah materi, b bahasa sebagai penghela, c tematik terpadu, d penguatan IPA dan IPS di SMP, e penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b pendekatan saintific, c inquiry dan discovery, d project based learning, dan e cooperative learning. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 13: Elemen Perubahan Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran ISI, adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan ISI kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Matematika – SMASMK | 15 Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano 1985 dan Bruner 1960. Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude. Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap attitude dari Krathwohl, keterampilan skill dari Dyers, dan Pengetahuan knowledge dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap attitude dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizinginternalizing, dan characterizingactualizing. Taksonomi keterampilan skill dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan knowledge dari Bloom degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating. Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan Matematika – SMASMK | 16 tetap memperhatikan karakteristik siswa, b menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu discovery learning, dan d menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam bukan sekedar hafalan, c mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d menggunakan portofolio pembelajaran siswa. Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a perancangan RPP, b pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c supervisi pendampingan, dan d budaya mutu sekolah. a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, outputproduk siswa, dan penilaian. b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi. d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan penguatan dan penghargaan.

1.2 SKL, KI, DAN KD SERTA STRATEGI IMPLEMENTASI