Strategi Implementasi SKL, KI, DAN KD SERTA STRATEGI IMPLEMENTASI

3.4. Menganalisiskonsep dansifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya dalam memecahkan masalah. 3.5. Memahamikonsep jumlah Rieman dan integral tentu suatu fungsi dengan menggunakan fungsi- fungsi sederhana non-negatif. 3.6. Menggunakan TeoremaFundamental Kalkulus untuk menemukan hubungan antara integral dalam integral tentu dan dalam integral tak tentu. Kompetensi Inti 4 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.. Kompetensi Dasar: 4.1. Menyajikan dan menyelesaikan model matematika dalam bentuk persamaan matriks dari suatu masalah nyatayangberkaitan dengan persamaan linear. 4.2. Mengidentifikasi, menyajikan model matematika dan menyelesaikan masalah keseharian yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika, geometri dan yang lainnya. 4.3. Mengidentifikasi, menyajikan model matematika dan menyelesaikan masalah keseharianyang berkaitan dengan barisandan deretaritmetika, geometri danyanglainnya. 4.4. Menggunakan berbagai prinsip konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruangdimensi tiga serta menerapkannya dalam memecahkan. 4.5. Mengolah data dan membuat model fungsi sederhananon negatif darimasalah nyata serta menginterpretasikan masalah dalam gambar dan menyelesaikan masalah dengan mengunakan konsep dan aturan integral tentu. 4.6. Mengajukan masalah nyata dan mengidentikasi sifat fundamental kalkulus dalam integral tentu fungsi sederhana serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.

C. Strategi Implementasi

1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut. - Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SDMI, SMPMTs, dan SMAMA SMKMAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. - Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMPMTs, SMAMA, SMKMAK yang belum melaksanakan kurikulum. - Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMKMAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013. Matematika – SMASMK | 28 2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum. 3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. 4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah. 5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Matematika – SMASMK | 29 CONTOH ANALISIS SKL, KI dan KD Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X Materi Pokok : Perbandingan Trigonometri Aspek Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Lingkup Materi Aktivitas yang Dilakukan agar Siswa Memperoleh Kompetensi Penilaian Autentik Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percayadiri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaika n masalah.  Perbandingan trigonometri segitiga siku-siku, macam dan ukuran sudut serta identitas trigonometri untuk mengembangkan disiplin, konsisten, jujur dan bekerjasama.  Identitas Trigonometri, problem soving serta macam dan ukuran sudut untuk mengembangkan toleransi, bekerjasama serta kesadaran hak dan Siswa menelaah hubungan perbandingan trigonometri dengan sudut pada segitiga siku-siku Siswa memecahkan masalah perbandingan trigonometri untuk sudut lebih dari 90 ° atau kurang dari 0 ° dengantanpa bimbingan guru Siswa memecahkan masalah perbandingan trigonometri untuk sudut lebih dari satu putaran Teknik Penilaian: Non tes pengamatan Bentuk Instrumen: Lembar pengamatan perkembangan sikap Matematika – SMASMK | 30 Aspek Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Lingkup Materi Aktivitas yang Dilakukan agar Siswa Memperoleh Kompetensi Penilaian Autentik Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.2 Mampu mentransform asi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika. 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan. kewajiban  Fungsi Trigonometri sudut lebih dari 90 s.d. 360 , sudut lebih dari 360 dan sudut negatif untuk mengembangkan perilaku kritis, sikap rasa ingin tahu.  Problem solving untuk mengembangkan rasa percaya diri dan peduli lingkungan Pengeta -huan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural 3.14 Mendeskripsik an konsep perban- dingan trigono-metri pada segi-tiga siku-siku me-  Nilai perbandingan sisi- sisi segitiga siku- siku perbandinga trigonometri  Melakukan kegiatan mengamati fakta matematika, menanya berfikir divergen, menalar, mencoba dan membuktikan dan menyimpulkan o terkait nilai Teknik Penilaian:  Tes tertulis terkait : perbandingan segitiga siku- siku kuadran I , misalnya Matematika – SMASMK | 31 Aspek Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Lingkup Materi Aktivitas yang Dilakukan agar Siswa Memperoleh Kompetensi Penilaian Autentik Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah lalui penyelidikan dan diskusi ten-tang hubungan perbandingan sisi-sisi yang ber-sesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun. 3.15 Menemukan sifat-sifat dan hubung-an antar perban- dingan trigono-metri dalam segitiga siku- siku. 3.16 Mendeskripsik an dan menentukan hubungan per- bandingan tri- gonometri  Hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku  Nilai perbandingan trigonometri diper-luas dengan me-ngaitkan kordinat  Perbandingan trigonometri di berbagai kuadran dan pemahaman sudut berelasi  Grafik fungsi trigonometri perbandingan sisi segitiga siku-siku o terkait dengan perluasan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut siku-siku, sudut tumpul dan sudut tumpul  Melakukan kegiatan mengamati fakta matematika, menanya berfikir divergen, menalar, mencoba dan membuktikan serta menyimpulkan terkait sudut berelasi sudut di kuadrani, kuadran II, kuadran III dan kuadran IV sin x= depan miring , perluasan konsep pada kordinat kartesius dalam kaitannya dengan sudut berelasi  Portofolio hasil kerja siswa dan catatan guru Bentuk instrumen penilaian:  Soal uraian  Portofolio Matematika – SMASMK | 32 Aspek Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Lingkup Materi Aktivitas yang Dilakukan agar Siswa Memperoleh Kompetensi Penilaian Autentik Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen dari sudut di setiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyele-saian masalah nyata dan matematika 3.17 Mendeskripsik an konsep fungsi trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi trigonome-tri dari sudut- sudut istimewa Keteram -pilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.14 Menerapkan perbandingan trigonometri  Penerapan perbandingan trigonometri  Menentukan tinggi gedung dengan memanfaatkan perbandingan trigonometri  Unjuk kerja dengan instrumen Matematika – SMASMK | 33 Aspek Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Lingkup Materi Aktivitas yang Dilakukan agar Siswa Memperoleh Kompetensi Penilaian Autentik Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari-nya di sekolah se-cara mandiri, dan mampu mengguna-kan metoda sesuai kaidah keilmuan dalam menyelesaika n masalah 4.15 Menyajikan grafik fungsi trigonometri  Melukis grafik fungsi trigonometri dengan berbagai cara. misalnya menggunakan bayangan, busur, klinometer dan sebagainya pengamatan Matematika – SMASMK | 34

1.3 PENDEKATAN, MODEL-MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

PADA KURIKULUM 2013 PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 A. Esensi Pendekatan Saintifik Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif deductivereasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Matematika – SMASMK | 28 HO-1.3