Gambar 2.4 Grafik omset UMKM batik di Tanjung Bumi
Sumber: Data dari beberapa UMKM batik di Tanjung Bumi
2.2 Tantangan UMKM Batik Tanjung Bumi Pasca ACFTA
Sejak 1 Januari 2010 lalu, Indonesia sudah membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN yang disebut dengan ACFTA.
Peningkatan impor dari Cina ke Indonesia tahun 2010 dari US1.682.332.145 menjadi US2.299.504.746.
77
Banyak barang-barang dari Cina beredar di pasaran, salah satunya batik. Daerah yang menjadi tujuan utama adalah Jawa Timur. Di sisi
lain Jawa Timur merupakan pasar utama dari batik Tanjung Bumi. Dengan fenomena tersebut, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan sebagai
pengawal batik Tanjung Bumi menghadapi tantangan besar. Banyak pelaku ekonomi dalam negeri yang pesimis terhadap serbuan komoditas asal Cina.
77
Kementerian Perindustrian RI. 2013. Dalam. http:kemenperin.go.idstatistikquery_negara.php?negara=Rep.rakyat+Cinajenis=e. diakses
20-maret-2013 20
40 60
80 100
120 140
130.600.000 95.700.000
68.000.000 59.600.000
Series4 Series3
Series2 Series1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tantangan yang perlu diperhatikan oleh UMKM batik di Tanjung Bumi adalah batik cina mempunyai banyak variasi produk. Cina juga mampu menekan
biaya produksi dan distribusi seefisien mungkin sehingga bisa menekan harga produk serendah-rendahnya. Hal ini memungkinkan negara anggota bisa lebih
mengefisienkan biaya distribusi.
78
Batik Cina memiliki banyak variasi, Cina juga mampu menekan biaya produksi dan distribusi yang cukup efisien, sehingga bisa menekan harga produk
serendah-rendahnya.
79
Implementasi ACFTA dapat mengurangi hambatan arus perdagangan dan investasi antar negara anggota. Sebab, dalam ACFTA juga
terdapat kesepakatan Common Effective Preferential Tariff CEPT. Inti dari CEPT dalam persetujuan ACFTA adalah pengurangan berbagai tarif impor dan
penghapusan hambatan non-tarif atas perdagangan dalam lingkup ASEAN dan China. Hal ini memungkinkan negara anggota bisa lebih mengefisienkan biaya
distribusi. Akibatnya, harga produk impor, khususnya dari Cina, bisa jadi akan jauh lebih murah dari produk lokal dalam negeri. Hal ini akan menyebabkan
persaingan yang timpang, dan kemudian akan disusul frustasi kelesuan dunia usaha dalam negeri. Kelesuan dunia usaha akan menyebabkan tidak betahnya
inves
t
or asing.
80
P ada acara gerakan program ”Aku Bangga Memakai Produk Indonesia” di
Dharmawangsa Square, Jakarta, Selasa 145. Ketua Umum Hippi Sarman Simanjorang mengatakan bahwa belanja batik Indonesia dari China sebesar Rp43
78
Harian Kompas, 2010, ACFTA dan Batik Madura, dalam, http:regional.kompas.comread2010061817561072ACFTA.DAN.MAINSTREAMING.BATIK.
MADURA , diakses 27-Agustus-2013
79
Ibid.
80
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
miliar selama tiga bulan terakhir ini. hal ini jelas menjadi ancaman besar bagi UMKM dan industri di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus segera
mengambil tindakan tegas untuk mengatasinya.
81
Ini merupakan ancaman besar bagi UMKM di Tanjung Bumi. Sarman juga mengatakan keadaan tersebut
merupakan lampu merah. Karena, harga batik dari Cina jauh lebih murah dari batik lokal dan karakteristik masyarakat Indonesia sebagai negara berkembang
lebih menyukai barang yang murah meski kualitasnya rendah.
82
Batik China sangat mirip dengan batik Tanjung Bumi, bahkan mereknya banyak mencaplok
merek indonesia tapi harganya jauh lebih murah. Masyarakat kita lebih memilih yang lebih murah dan warnanya menarik meski kualitas batik lokal jauh lebih
baik.
83
Pemaparan di atas menunjukan bahwa produk-produk Cina begitu mendominasi di Jawa Timur. Meskipun dari sisi kualitas produk-produk impor
dari Cina ini tidak lebih baik dari produk lokal, akan tetapi para konsumen ini cenderung memilih produk impor karena dari segi desain kemasan jauh lebih
menarik. Kondisi tersebut juga didukung sikap konsumen Indonesia yang lebih bangga menggunakan produk-produk luar negeri dibandingkan dengan produk-
produk Indonesia. Promosi produk-produk impor yang gencar ditayangkan
81
Suara Pembaruan, 2013, Batik UKM Indonesia Terancam Batik Luar Negeri, dalam, http:www.suarapembaruan.comekonomidanbisnisbatik-ukm-indonesia-terancam-batik-
luar-negeri35504
82
Kementrian Sekretariat Negara RI, 2010, ACFTA sebagai Tantangan Menuju Perekonomian yang
Kompetitif, dalam, http:www.setneg.go.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=4403Itemid=29
, diakses 27-Agustus-2013
83
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melalui media massa juga turut membentuk image positif terhadap produk-produk impor tersebut, sehingga menyebabkan produk lokal semakin tidak diminati.
Kondisi riil perdagangan Indonesia dengan Cina menunjukkan bahwa penerapan ACFTA ini dipandang hanya akan menguntungkan Cina dan
menghadirkan kerugian bagi pelalu UMKM di Tanjung Bumi. Dari jenis-jenis produk industri yang masuk dalam perjanjian ACFTA ini antara lain adalah
tekstil dan produk tekstil, ada beberapa produk industri yang dirasakan akan memberikan dampak negatif bagi eksistensi sektor UMKM di Tanjung Bumi
yaitu industri batik.
84
Kehadiran produk-produk dari Cina akan menyebabkan persaingan menjadi semakin kompetitif karena para pelaku usaha akan semakin terpacu untuk
dapat bersaing, dan di sisi lain konsumen juga memiliki banyak variasi pilihan produk. Namun demikian, kondisi yang ada memang pantas membuat pelaku
UMKM di Tanjung Bumi khawatir. Persaingan dengan produk-produk dari Cina yang lebih variatif dan harga yang lebih murah akan menyebabkan pelaku usaha
dalam negeri dalam tekanan. Dengan kondisi ini dapat dipastikan, jika kran perdagangan bebas dibuka maka yang dapat bertahan adalah negara yang
sanggup memproduksi barang dengan cara paling efisien sehingga barang yang dihasilkan dapat lebih murah serta dengan kualitas yang setara atau bahkan
84
Jenis-jenis produk yang masuk dalam perjanjian ACFTA adalah tekstil dan produk tekstil,logam, kimia hulu, elektronik, makanan dan minuman, kimia hilir, aneka industri, hasil
hutanperkebunan, energi dan mineral, pertanian, alat angkut dan obat, kehutanan, kerajinan, maritim, kelautan dan perikanan,
sektor industri baja, elektronika, tekstil dan produksi tekstil TPT serta kerajinan alas kaki dan furnitur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lebih baik.
85
Posisi inilah yang dimiliki oleh Cina yang bisa menekan ongkos produksi mereka serendah mungkin karena berbagai biaya faktor produksi mereka
yang lebih murah. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, sektor UMKM di
Tanjung Bumi akan menghadapi ancaman serius yaitu proses deindustrialisasi.
86
Deindustrialisasi ini dapat dilihat dari penurunan dalam aktivitas industri manufaktur yang dilihat dari penuruan penyerapan lapangan kerja dan penurunan
unit usaha dalam suatu daerah.
87
Dalam konteks ini dapat dilihat bahwa ketidakmampuan batik Tanjung Bumi untuk bersaing di era ACFTA akan
menyebabkan penutupan unit-unit usaha. Penutupan unit-unit usaha tersebut tentunya juga akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap penurunan
aktifitas ekonomi di Tanjung Bumi. Dampak lebih luas dari penutupan sentra- sentra industri tersebut adalah munculnya masalah sosial berupa pengangguran
akibat pemutusan hubungan kerja.
88
Jika ini terus terjadi, maka Tanjung Bumi hanya akan menjadi daerah pedagang bukan menjadi daerah industri. Para pelaku
UMKM tidak menjadi produsen yang memproduksi barang, melainkan hanya sebagai sales dari barang-barang produksi Cina dan dari negara-negara importir
lain.
89
85
Crisdianto Hendi Yohanes Ratih Indriyani, 2013, PERANAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI, AGORA Vol. 1, No. 1
86
Bastaman , 20013, Batik China Datang Menggempur, dalam, http:m.inilah.comreaddetail1964379batik-china-datang-menggempur
, diakses 7-JUli- 2013
87
Ibid.
88
Ibid.
89
Harian Kompas, 2010, ACFTA dan Batik Madura, dalam, http:regional.kompas.comread2010061817561072ACFTA.DAN.MAINSTREAMING.BATIK
.MADURA , diakses 27-Agustus-2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan melihat realitas yang ada, bayang-bayang terjadinya proses deindustrialisasi di Tanjung Bumi memang akan sangat mungkin terjadi. Serbuan
tekstil dan produk tekstil TPT asal Cina juga telah membuat tekstil lokal kehilangan pasar. Sektor ini akan semakin terpuruk mengingat Cina adalah salah
satu negara penghasil TPT terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik memperlihatkan bahwa, banjir produk murah dari China menyebabkan pangsa
pasar usaha tekstil dan produk terkait TPT domestik mengalami penurunan yang cukup signifikan.
90
Tantangan lain yang dihadapi oleh UMKM batik Tanjung Bumi adalah infrastruktur yang tidak memadai. Jalan, pelabuhan, kereta api, listrik, saluran
telepon, dan seterusnya. Lemahnya infrastruktur ini menyebabkan akselerasi pembangunan berjalan lambat, sehingga menyebabkan harga produk barang di
Indonesia menjadi berbiaya tinggi dan sulit bersaing.
91
Tingginya biaya operasional dipengarui oleh birokrasi yang tidak efisien, misalnya mekanisme pengurusan izin usaha yang kerap berbelit dan memakan
waktu lama. Kondisi tersebut berdampak pada psikis, yakni melemahkan etos dan spirit usaha masyarakat terutama bagi usaha-usaha mikro dan kecil.
92
Sementara, sektor usaha inilah yang paling banyak menampung tenaga kerja. Dalam kisaran
90
Bastaman , 20013, Batik China Datang Menggempur, dalam, http:m.inilah.comreaddetail1964379batik-china-datang-menggempur
, diakses 7-JUli- 2013
91
Crisdianto Hendi Yohanes , Ratih Indriyani, 2013, dalam, AGORA, Vol. 1, No. 1, Peranan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Batik Bumi, p.11
92
Departemen Perindustrian, 2007, dalam, Hempry Suyatna, Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah. Jakarta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80-90 persen angkatan kerja menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
93
Ongkos operasional yang tinggi seperti ini tidak terjadi di Cina. Oleh sebab itu produk
Cina banyak digemari di pasar global.
94
Ada beberapa hal yang membuat produk-produk Cina mampu bersaing di pasar global. Pertama, dalam kurun waktu yang relatif cepat, similarity index
dari produk ekspor industri nasional dengan produk ekspor industri Cina bukannya menurun, tetapi justru meningkat dari 58,9 menjadi hampir 62.
95
Ini berarti bahwa struktur perdagangan diantara kedua negara bersifat subsitusi daripada komplementer. Pemberlakuan ACFTA akan membuat produk industri
nasional harus head to head bersaing dengan produk industri Cina. Kedua, dengan menggunakan rasio output terhadap tenaga kerja sebagai proksi
produktivitas, perhitungan menunjukkan bahwa gap produktivitas tenaga kerja Indonesia dengan produktivitas tenaga kerja Cina justru semakin melebar.
Produktivitas tenaga kerja Indonesia adalah 70,1 dari produktivitas tenaga kerja Cina, sedangkan pada tahun 2009 menurun menjadi hanya 65,4.
96
Ketiga, dibandingkan dengan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Cina memiliki action
plan cukup jelas untuk menata sektor industrinya. Misalnya, Pemerintah Cina menyediakan dana yang cukup besar untuk membantu industri andalan eskpornya,
seperti industri TPT, untuk melakukan restrukturisasi permesinan. Tidak mengherankan bila peralatan yang digunakan industri Cina sangat efisien dengan
93
Edy Suandi Hamid, 2010, Pengembangan UMKM Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Yogyakarta, p.1
94
David Kaluge Muslikhati, 2010, Analisis Perdagangan Indonesia-Cina Pasca Pemberlakuan ACFTA, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 8 No. 2
95
Ibid.
96
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produktivitas tinggi. Misalnya, permesinan yang digunakan industri TPT Cina mampu menghemat energi 17 lebih rendah dari permesinan yang digunakan
industri TPT Indonesia.
97
Keempat, Pemerintah Cina memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menciptakan lingkungan yang pro-bisnis. Selain melakukan reformasi birokrasi,
menegakan law enforcement, dan mencipatakan stabilitas ekonomi makro. Pemerintah Cina mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk
membangun dan menjaga kualitas infrastruktur. Dalam sepuluh tahun terakhir, budget infrastruktur sebagai rasio terhadap PDB Cina selalu berada dikisaran 7,5-
10. Berbeda dengan di Cina, dalam sepuluh tahun terakhir anggaran infrastruktur yang dialokasikan Pemerintah Indonesia relatif sangat kecil dan
cenderung terus menurun dari 2.9 2009, dan hanya 1.5 2010.
98
Tidak mengherankan bila beberapa studi menyimpulkan bahwa infrastruktur menjadi
salah satu kendala serius yang dihadapi sektor industri untuk memperbaiki dan meningkatkan daya saingnya. Misalnya, studi World Bank 2005 menunjukkan
bahwa 900 perusahaan industri yang disurvey mengaku kehilangan 4 sampai 6 dari total penjualan mereka masing-masing karena jeleknya infrastruktur
trasnportasi dan energi.
99
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Tanpa adanya upaya yang serius untuk menata ulang industri nasional, maka
97
Ibid.
98
David Kaluge Muslikhati, 2010, Analisis Perdagangan Indonesia-Cina Pasca Pemberlakuan ACFTA, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 8 No. 2
99
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dikhawatirkan bahwa industri nasional akan semakin terdegradasi didalam perekonomian
nasional. Bukan tidak mungkin gejala awal deindustrialisasi penurunan kontribusi sektor industri dalam menciptakan output dan
menyediakan kesempatan kerja akan semakin bertambah luas seiring dengan pemberlakuan ACFTA.
2.3 Permasalahan Yang Dihadapi UMKM Batik Tanjung Bumi