31
BAB II GAMBARAN UMUM UMKM BATIK DI TANJUNG BUMI
2.1 UMKM Batik Tanjung Bumi Sebelum ACFTA
Obyek penelitian ini adalah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di kabupaten Bangkalan. Pada tahun 2009 Dinas Koperasi
UMKM Kabupaten Bangkalan mulai mendata. Tercatat 55 industri UMKM batik aktif dengan pengrajin mencapai 550 orang.
55
Tanjung Bumi merupakan sentra batik yang terletak di daerah pesisir pantai. Dahulu batik menjadi pekerjaan
perempuan di daerah tersebut untuk mengisi waktu luang menunggu suami mereka yang bekerja sebagai pelaut. Dalam perkembangannya batik menjadi salah
satu sumber kekayaan dan kebanggaan mereka. Batik Tanjung Bumi mempunyai corak dan ragam begitu bebas, tegas dan unik. Ciri khas lain batik Tanjung Bumi
adalah banyaknya garis yang terpampang dalam satu desainnya yang terlihat rumit. Sampai saat ini usaha membatik masih dilakukan oleh penduduk Tanjung
Bumi. UMKM batik Tanjung Bumi memiliki visi dan misi yaitu mengenalkan
batik Tanjung Bumi ke seluruh masyarakat Indonesia dan dunia serta meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik di desa Tanjung Bumi,
sedangkan misinya adalah menjaga kelestarian batik Tanjung Bumi dengan cara memperkaya aneka motifnya. Motto yang selalu diusung adalah tepat waktu dan
55
Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sesuai target.
56
Tepat waktu berarti semua pekerja bisa menyelesaikan batik yang dipesan pelanggan sesuai tenggat waktu yang diinginkan. Oleh karena itulah tepat
waktu menjadi salah satu kunci untuk menarik pelanggan selain melalui motif dan harga batik itu sendiri.
Model Usaha Batik di Tanjung Bumi mayoritas merupakan sebuah UMKM dengan konsep familiy business yang telah berdiri puluhan tahun dan
diwariskan dari generasi ke generasi, karena dikelola oleh keluarga, maka sistem usahanya menerapkan manajemen kekeluargaaan.
57
Setiap kebijakan yang ada dalam usaha merupakan usulan dari anggota keluarga yang punya peran dalam
usaha tersebut. Selain itu, pemilik usaha juga dapat menerima masukan serta ide- ide dari karyawan dalam hal motif baru. konsep seperti ini justru lebih efektif.
Hal ini bisa dilihat dari inovasi produk. Tahapan inovasi produk dimulai dari datangnya ide yaitu sebagai
pengusaha batik, inovasi akan motif-motif kerajinan merupakan tujuan utama. Beberapa pengusaha sering mendapatkan ide dari para karyawan dan konsumen,
selain itu terkadang ide dari pekerja juga menjadi masukan yang berharga. Sebagian besar ide motif batik berasal dari pelanggan yang memesan batik secara
khusus. Selanjutnya ide motif baru tersebut dikembangkan oleh para pekerja sehingga dapat dikatakan bahwa motif baru merupakan kombinasi ide antara
pelanggan dengan pekerja.
56
Crisdianto Hendi Yohanes Ratih Indriyani, 2013, PERANAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI, AGORA Vol. 1, No. 1
57
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Motif baru pada batik Tanjung Bumi hanya seputar pada permainan dan penambahan ragam motif, corak, serta warna. Hal ini dilakukan karena pembeli,
pertama kali yang diperhatikan dan memikat konsumen adalah ragam motif, corak, serta warna yang ditempa di atas sehelai kain yang memancarkan
keindahan seninya. Namun tentunya motif – motif kreasi baru tersebut harus tetap
beracuan pada ciri khas batik Tanjung Bumi. Sikap koperatif antara pemilik usaha dan pekerja juga terdapat dalam praktek pemasarannya.
Sebelum adanya ACFTA, pemasaran yang dilakukan oleh UMKM batik di Tanjung Bumi sebatas hanya dipajang di gerai tokonya masing-masing.
58
Pembeli yang datang didominasi oleh masyarakat lokal, karena batik Tanjung Bumi tidak
sepopuler batik Jawa Tengah seperti Jogja, Solo, dan Pekalongan. Namun demikian, tidak sedikit juga peminat dari luar kota yang suka dengan coraknya.
Pemilik usaha juga memasarkan hasil produknya melalui kerabat dekat yang tinggal di luar kota seperti Lamongan, Gersik dan Banyuangi. Ketika suatu saat
kerabatnya berkunjung ke Tanjung Bumi, maka saat pulang pemilik UMKM tersebut menitipkan beberapa hasil produksinya untuk di pasarkan dijual.
Pemasaran juga dilakukan dengan cara menerima pesanan dengan motif yang sesuai permintaan pembeli.
59
Untuk pesanan seperti ini kebanyakan digunakan untuk calon jemaah haji, lembaga, dan lain-lain. Konsep pemasaran dalam family
business yang dilakukan oleh UMKM di Tanjung Bumi cukup efektif. Seperti penjelasan ahli di bawah ini.
58
Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013
59
Crisdianto Hendi Yohanes Ratih Indriyani, 2013, PERANAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI, AGORA Vol. 1, No. 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Robert G Donnelley menegaskan, bahwa struktur organisasi dalam family business adalah bisnis yang di dalamnya paling sedikit ada keterlibatan dua
generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
60
Berdasarkan definisi di atas, perusahaan dapat dikatakan sebagai family business karena kebijakan usaha tersebut juga melibatkan dua generasi yakni anak dan
orang tua, namun demikian orang tua tetap sebagai pemilik usaha. Berdasarkan hasil wawancara dan data perusahaan, didapatkan struktur
organisasi pada usaha Batik di Tanjung Bumi adalah sebagai berikut:
61
Diagram 2.1 Struktur Organisasi
Sumber: Data Perusahaan di Tanjung Bumi2009
60
Susanto, A.B, 2005, World class family business: Membangun perusahaan keluarga berkelas dunia.
Jakarta, Quantum Bisnis Manajemen PT Mizan Pustaka, p.3
61
Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013
Pemilik Utama Orang Tua
Penggambar Anak
Penggambar Anak
Pekerja Pekerja
Pekerja Pekerja
Pekerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam usaha keluarga kepemimpinan utama dalam mengambil keputusan terpusat kepada satu orang orang tua. Hal ini juga menjadi sebuah keunggulan
tersendiri dalam bisnis ini, karena semua keputusan dapat diambil secara cepat, selain itu juga mengurangi dan menutup celah untuk terjadinya pelanggaran
finansial serta pencurian, karena semua keputusan utama terpusat pada pimpinan seperti keputusan finansial, pemasaran dan produksi.
Terdapat beberapa elemen penting yang ada dalam UMKM batik di Tanjung Bumi.
62
Pertama, harga, ditinjau dari segi inovasi terhadap harga, batik Tanjung Bumi selama tahun 2009 tidak melakukan perubahan atau inovasi
terhadap cara penetapan harga batik yang diproduksi, sehingga harga yang ditawarkan relatif konstan. Harga yang ditawarkan tetap disesuaikan dengan
kerumitan motif dan banyaknya warna yang digunakan,serta jenis kualitas kain batiknya yang dibedakan menjadi batik katun menggunakan pewarna sintetis
dan gentongan menggunakan pewarna alami. Harga kain batik Tanjung Bumi kualitas katun yang ditawarkan berkisar di angka Rp. 200.000
– Rp 900.000, sedangkan harga batik Gentongan dibanderol dengan harga sekitar Rp.1.500.000
– Rp.4.200.000.
63
Kedua, desain. Desain akan motif baru muncul dari pelanggan dan karyawan, karyawan hanya belajar secara otodidak dari orang tua atau teman
dekat. Berdasarkan data beberapa perusahaan, motif-motif batik tersebut tidak hanya merupakan motif asli seperti ramok akar, panji lintrik, atau selendang
62
Crisdianto Hendi Yohanes Ratih Indriyani, 2013, PERANAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN BATIK TANJUNG BUMI, AGORA Vol. 1, No. 1
63
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bangonpai, tetapi juga motif-motif kreasi sendiri. Selain kreasi sendiri, ide akan motif baru juga datang dari pesanan pelanggan.
64
Ketiga, kualitas. Batik Tanjung Bumi adalah jenis batik dengan kualitas terbaik. Semua batik merupakan batik tulis, selama ini penentuan kualitas tidak
pernah berubah yaitu dibedakan atas dasar kerumitan motif, ketelitian pada tiap motif batik, warna, dan teknik pewarnaan yang digunakan. Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa batik Tanjung Bumi dibedakan atas batik katun dan batik gentongan, di mana batik katun adalah batik dengan bahan dasar kain katun yang
menggunakan pewarna sintetis atau kimia yang prosesnya tidak serumit dan selama batik gentongan.
65
Keunggulan batik gentongan adalah warna yang dapat melekat kuat pada kain dalam waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan kain yang dibatik
dengan pewarna sintetis, batik yang menggunakan pewarna alami juga tidak luntur ketika dicuci dengan air, apabila diiringi dengan perawatan yang baik, kain
batik dengan pewarna alami akan memiliki warna seperti pertama kali dibuat walaupun sudah berusia puluhan tahun.
Elemen-elemen di atas merupakan bagian penting yang terkait dengan komoditas UMKM batik di Tanjung Bumi. Dalam hal manajemen keuangan
UMKM batik di Tanjung Bumi tidak melakukan pengukuran secara khusus. Beberapa hal seperti biaya operasional, laba, return on investment, dan arus kas
ini tidak dikalkulasi secara rinci. Analisa payback period, break – event analysis
dan risk analysis terhadap dampak finansial dari memperkenalkan produk baru
64
Ibid.
65
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
juga tidak dilakukan.
66
Sebelum ataupun sesudah meluncurkan produk baru tersebut, tidak pernah dilakukan pengukuran dan analisa secara khusus, produk
baru yang berupa inovasi motif batik baik dari pelanggan ataupun karyawan tidak serta merta dijadikan motif yang paling banyak diproduksi. Apabila motif
tersebut tidak mendapatkan respon positif di pasaran, maka kuantitas produksinya tidak dilakukan dengan jumlah yang besar.
67
Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung UMKM batik di Tanjung Bumi sudah sampai tahap inovasi produk
analisis bisnis namun hanya sebatas tindakan pencegahan terhadap kerugian dan penimbunan stok. Namun demikian, dalam tahap komersialisasi, UMKM batik
Tanjung Bumi memiliki supplier langganan yang berasal dari Surabaya, kain yang digunakan adalah kain katun dengan kualitas yang paling bagus untuk batik,
pewarna kimia yang paling bagus untuk batik, sedangkan pewarna alami diperoleh dari kebun sendiri dan lingkungan sekitar.
68
Dalam memperkenalkan produk sangat mengandalkan adanya pameran yang diadakan Pemerintah setempat. Ketika tidak ada pameran mereka hanya
menggunakan teknik pemasaran melalui mulut kemulut saat ada pelanggan yang datang ke rumah produksi, hal ini merupakan kelemahan dari usaha batik Tanjung
Bumi. Komersialisasi hanya mengandalkan pameran yang diadakan oleh pemerintah, dimana pameran tersebut tidak menentu frekuensinya tiap tahun.
66
Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013
67
Crisdianto Hendi Yohanes , Ratih Indriyani, 2013, dalam, AGORA, Vol. 1, No. 1, Peranan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Batik Bumi, p.12
68
Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk timing peluncuran produk baru yang tepat menurut adalah di saat pameran, karena bisa lebih cepat diketahui oleh masyarakat lebih luas.
69
Pada gambar 2.2, dalam melakukan pemasaran, UMKM batik Tanjung Bumi menerima pesanan batik dengan cara membawa pola atau gambar sendiri.
Pada tahun 2009: terdapat 4 desain motif baru, 3 diantaranya pesanan pelanggan; di tahun 2010: 8 desain motif baru, dan 3 diantaranya dari pesanan pelanggan;
tahun 2011: 9 desain motif baru, 4 diantaranya juga pesanan pelanggan; dan pada tahun 2012: 9 desain motif baru, 6 diantaranya pesanan pelanggan.
Menurut Kertajaya, positioning sebagai cara UMKM batik di Tanjung Bumi dalam mengarahkan pelanggan dengan kepercayaan. Positioning sebagai
strategi untuk menempatkan keberadaan batik Tanjung Bumi dalam benak pelanggan. perusahaan harus mendefinisikan keberadaannya dalam benak target
pasarnya supaya dapat memiliki posisi yang kredibel dalam benak konsumen.
70
Para UMKM batik di Tanjung Bumi mengaplikasikan peranan inovasi produk untuk mempertahankan loyalitas konsumen serta dalam meningkatkan
frekuensi penjualannya. Dari data yang ada dapat dikatakan bahwa peranan inovasi produk yang selama ini dilakukan cukup efektif dalam meningkatkan
kinerja pemasaran. Terbukti dengan berbagai inovasi motif yang ditawarkan, frekuensi pembelian konsumen cukup stabil dan memiliki pertumbuhan penjualan
yang baik. Walaupun inovasi tidak dilakukan dengan proses dan tahapan yang jelas, tapi dengan menggunakan cara yang telah dijelaskan di atas cukup memberi
dampak positif terhadap kinerja pemasaran dan mampu meningkatkan penjualan.
69
Ibid.
70
Kertajaya Hermawan, 2010, Connect: Surfing New Wave Marketing, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta p.12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut grafik pengembangan motif baru yang terjadi dalam UMKM batik Tanjung Bumi mulai tahun 2009 sampai tahun 2012:
Gambar 2.2 Grafik Perbandingan Jumlah Kreasi Motif Batik di Tanjung Bumi
Sumber: Data dari beberapa UMKM batik di Tanjung Bumi
Pada gambar 2.3 adalah perbandingan data penjualan antara batik dari jenis katun yang menggunakan pewarna sintetis dengan batik yang menggunakan
pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Batik yang menggunakan pewarna sintetis dibanderol dengan harga Rp. 200.000
– Rp 900.000, sedangkan harga batik Gentongan yang menggunakan pewarna alami dibanderol dengan harga
sekitar Rp.1.500.000 – Rp.4.200.000.
71
Terlihat perbedaan penjualan yang sangat jauh antara kedua jenis batik tersebut. Hal ini dipengarui oleh faktor harga batik yang menggunakan pewarna
alami itu jauh lebih mahal, sehingga, mulai tahun 2009 sampai dengan 2012 frekuensi penjualannya tidak stabil.
71
Crisdianto Hendi Yohanes , Ratih Indriyani, 2013, dalam, AGORA, Vol. 1, No. 1, Peranan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Batik Bumi, p.12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.3 Grafik Perbandingan Penjualan Batik Tanjung Bumi antara Batik Gentongan
dengan Batik katun
Sumber: Data dari beberapa UMKM batik di Tanjung Bumi
Pada gambar 2.4 adalah akumulasi keseluruhan penjualan mencakup kedua jenis batik. Terhitung mulai tahun 2009 sampai tahun 2012, penjualan batik
di Tanjung Bumi mengalami penurunan. Hal ini merupakan dampak dari banyaknya batik asal Cina yang masuk ke Indonesia khususnya Jawa Timur
sehingga berakibat terhadap lemahnya posisi batik Tanjung Bumi di pasaran. Menurut catatan BPS, sepanjang 2012, impor batik dari China mencapai
1.037 ton dengan nilai US30 juta atau sekitar Rp285 miliar. Impor terbesar adalah batik mekanik dengan jumlah 677,4 ton dengan nilai US23,3 juta. Batik
mekanik adalah batik cap yang dikerjakan dengan mesin.
72
Selain volumenya besar, batik asal Cina harganya jauh lebih murah dibandingkan batik lokal. Selisih
harganya bisa mencapai Rp20 –30 ribu per helai. Untuk batik cap berbahan katun,
72
Ibid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
misalnya di ITC mall di Surabaya, batik China ini dijual Rp70 ribu per helai. Sementara batik sejenis buatan Tanjung Bumi harganya Rp 100 ribu.
73
ACFTA yang seharusnya membuka peluang pasar yang cukup luas terhadap UMKM batik di Tanjung Bumi, tapi justru memberi dampak yang tidak
sehat terhadap omset penjualan batik di Tanjung Bumi.
74
Menurut Sinardi Primastiwi, globalisasi ekonomi merupakan fenomena tatanan ekonomi global
yang berdampak terhadap gejolak usaha kecil.
75
Alhasil, posisi batik di Tanjung Bumi semakin terancam. Dengan berbekal harga murah dan motif yang menarik, batik China sekarang diperkirakan telah
menguasai pangsa 25 hingga 30. Ini menjadi ancaman bagi UMKM batik di Tanjung Bumi.
76
Menurunnya pangsa pasar domestik memberi dampak luas terhadap kinerja pasar batik di Tanjung Bumi, berikut penurunan grafik omset UMKM
batik di Tanjung Bumi:
73
Kementrian Sekretariat Negara RI, 2010, ACFTA sebagai Tantangan Menuju Perekonomian yang Kompetitif, dalam,
http:www.setneg.go.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=4403Itemid=29 ,
diakses 27-Agustus-2013
74
Crisdianto Hendi Yohanes , Ratih Indriyani, 2013, dalam, AGORA, Vol. 1, No. 1, Peranan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Batik Bumi, p.14
75
Sunardi Primastiwi, 2012, Bisnis Pengantar, CAPS, Yogyakarta, p.71
76
Kementrian Sekretariat Negara RI, 2010, ACFTA sebagai Tantangan Menuju Perekonomian yang Kompetitif, dalam,
http:www.setneg.go.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=4403Itemid=29 ,
diakses 27-Agustus-2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.4 Grafik omset UMKM batik di Tanjung Bumi
Sumber: Data dari beberapa UMKM batik di Tanjung Bumi
2.2 Tantangan UMKM Batik Tanjung Bumi Pasca ACFTA