TEORI INTERNET ROUTING LANDASAN TEORI

11 basic update pada sistem. Default Timer Basic pada RIP adalah sebesar 30 180 240. Angka awal sebesar 30 menunjukan proses update informasi berselang waktu selama 30 detik. Kemudian angka 180 menunjukan time invalid, yaitu selang maksimal waktu respon dari router lawan. Jika waktu respon lebih dari 180 detik, maka dinyatakan router putus. Kemudian angka terakhir sebesar 240 menunjukan time flush. Dalam masalah ini menyadur time update dari RIP yaitu sebesar 30 detik untuk proses menginformasikan data pada tiap agent. 3. Untuk mengatasi ketidak stabilan informasi RIP menggunakan algoritma Split Horizon dan Route Poisoning.

2.2. ALGORITMA BELLMAN-FORD

2.2.1. PENGERTIAN

Algoritma Bellman Ford adalah salah satu algoritma dalam routing dinamis. Algoritma Bellman-ford menghitung jarak terpendek dari suatu graph berbobot. Dalam routing internet algortima Bellman ford digunakan pada protocol distance vector. Contohnya dalam Routing Information Protokol RIP. Algoritma ini didistribusikan karena melibatkan jumlah node dalam suatu Autonomous System. Keuntungan dari Algoritma Bellman-Ford adalah: - Baik untuk jaringan berskala besar - Proses persebaran informasi cepat Berdasar dari keunggulan dan kelemahan algortima BellmanFord diatas maka algoritma tersebut lebih tepat diterapkan dalam sistem penentuan jalur evakuasi tersebut. Karena mempertimbangan dalam sistem tersebut melibatkan jaringan dengan skala yang kecil. 12

2.2.2. PENGAPLIKASIAN ALGORTIMA BELLMAN FORD DALAM

SISTEM - Setiap node menghitung jarak dari dirinya dan semua node lain dalam jaringan. Dan menyimpan informasi tersebut dalam sebuah tabel. - Setiap node mengirimkan tabel kesemua node tetangga. - Ketika sebuah node menerima tabel jarak dari tetangganya, ia menghitung rute terpendek ke semua node lainnya dan update tabel sendiri untuk menggambarkan perubahan yang terjadi. Berikut merupakan proses pengolahan data dalam tabel berdasarkan algoritma Bellma-Ford menurut Forouzan dalam edisi bukunya yang ke 4. In distance vector routing, each node shares its routing table with its immediate neighbors periodically and when there is a change Forouzan, 4 th edition . Artinya dalam routing menggunakan protokol distance vector, setiap node membagikan tabel routingnya kepada tetangganya node yang terhubung langsung dengannya secara berkala dan ketika terjadi perubahan tabel. 13 Gbr. 2.1. Proses Inisialisasi Tabel Routing Gbr. 2.2. Proses Terbentuknya Tabel Routing Pertama router memiliki informasi table routing yang didapat dari proses inisilisasi pada dirinya sendiri. Kemudian akan terjadi pertukaran table routing. Sehingga setiap router mendapat informasi tabel routing dari tetangganya. Router akan menginisilisasi table yang diterima, dan menambahkan jumlah hop tabel sebelumnya dengan hop antara dirinya dengan router pengirim. Sehingga terbentuk table baru. Tabel tersebut akan dibandingakan dengan table lama untuk mencari jarak terdekatnya dan disimpan dalam table baru. Tabel inilah yang yang menjadi pengganti tabel utama dan dikirim kembali ke router tetangga. Begitu seterusnya hingga tabel routing konvergen dan terbentuk jalur. 14 Gbr.2.3. Proses Pertukaran dan Update Tabel Routing Gbr.2.4. Contoh Domain yang Menggunakan RIP Namun terdapat kelemahan algoritma Bellma-Ford jika diterapkan dalam routing dinamis, yaitu akan terjadi ketidakstabilan data.