KELAS SERVER SOCKET PADA JAVA
Tujuan
terus m diingin
secara METO
pada m
dinyata yang p
sebaga bersih
Masala terhada
permas Gam
n utama dari Proses rev
menerus, seh nkan oleh u
keseluruhan ODOLOGI
[Purtilo, L model prototy
Identifikas akan secara
pasti terhada i benchmar
Identifikas dan mampu
ah”, selalu ap pengemb
salahan pada mbar 3.1 Dau
i prototype [ visi dan pen
hingga dida user. Proses
n maupun pa
Larson, Cla ype sebagai
i objek, def a bersama-sa
ap batasan rk.
i resiko, t u menghasi
terdapat a bangan pro
a area terseb ur Prototype
[Thompson, ngujian terha
apatkan prod testing dan
artial pada b
ark-1991] m i berikut:
finisi dari m ama dengan
kesuksesan tidak ada p
ilkan produ area abu-ab
duk. Perjel but.
e , Wishbow -
adap produk duk yang se
n revisi dap bagian dari
mengambark masalah yang
n memberik dari produ
pengembang uk yang ber
bu yang m as dan per
- 1992] adal k dilakukan
esuai denga pat dilakuka
produk.
kan proses g harus dipe
kan ukuran- uk yang dig
gan produk rstatus “Tid
memberikan rtegas batas
24
lah : n secara
an yang an baik
s-proses ecahkan
-ukuran gunakan
k yang dak ada
resiko san dan
25
Merumuskan hipotesa prototype, setelah resiko dinyatakan pengembang mendesain secara terperinci sebuah prototype yang
menggambarkan keseluruhan sistem dan resiko-resiko yang mungkin berpengaruh pada sistem. Prototype juga memberikan potensi terhadap
perbaikan-perbaikan terhadap produk. Membangun perancangan prototype, perancangan prototype
berdasarkan hipotesa kedalam produk prototype. Tujuan yang utama dari membangun suatu prototipe adalah untuk menjawab satu atau
lebih pertanyaan mengenai karakteristik fungsional dari produk . Eksperimental, prototipe harus dicoba-coba untuk menentukan
perilakunya dan mengumpulkan keluaran dari instrumentasi sistem sehingga didapat produk yang sesuai dengan keinginan user.
Evaluasi, Hasil dari eksperimen harus dievaluasi untuk menilai kebenaran dan efisiensi prototype.
Proses yang berulang-ulang, proses yang keseluruhan diulangi sampai salah satu dari tiga hasil dicapai:
Didapat informasi yang cukup dari prototype sehingga dapat dimulainya proses pengembangan produk. Untuk beberapa masalah
yang tidak terpecahkan telah dapat ditemukan solusi yang lebih mudah atau setara dengan tetap memperhatikan cost dan manfaat. Didapat
prototype yang memiliki mutu yang sesuai dengan spesifikasi produk yang ingin dibuat sehingga proses pembuatan produk dapat dilakukan
dengan menggunakan prototype yang ada.