Hubungan kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila terhadap loyalitas dikalangan anggota Pemuda Pancasila Kota Bandung :(studi korelasi kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi M

  

Daftar Riwayat Hidup Penulis

Nama : Muhammad Irfan Makmun Tempat, Tanggal, dan Lahir : Cilegon, 23September 1987

Alamat : BBS III Jl. Bukit Baja Lintas Blok C 5 no 6

  Cilegon-Banten

  Telephone : 0819282309 Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam Tinggi/berat bad an : 178 cm / 75 kg Hobby : Photo editing, Futsal E_Mail : refandya2309@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

  1994 - 2000 SDN 4 Center Cilegon 2000 - 2003 SLTP YPWKS Cilegon 2003 - 2006 SMAI Al-Azhar 6 Serang RIWAYAT PEKERJAAN

07 Juli 2009 - 07 Agustus 2009 H.U Fajar Banten sebagai wartawan olahraga,

  Februari 2010

  • – November 2011 Warnet Game Online Cilegon Operator, dan

  Kasir

  Agustus 2013

  • – Januari 2014 Konsultan Jasa Penilaian Publik Nanang Rahayu

  (Tim Survai)

  

Serktifikat

Tahun Kegiatan

  Januari 2007 Table Manner Course Maret 2007 Peserta Ceramah Umum Mei 2007 Peserta Mentoring Agama Islam Juni 2008 Kunjungan Kemedia Massa Januari 2013

  Peserta “Extra Lerge Workshop”

  

Pengalaman Berorganisasi

Tahun Nama Organisasi

  2003-2004 Automotif Cilegon Club 2005 Stering Automotif 2005-2006 Jackpot Racing Team 2005-sekarang

  Pemuda Pancasila “Jaga Satru” 2007-2008 Karang Taruna Evolution , di Babakan Irigasi Bandung

  

Hubungan Kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat

Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila terhadap Loyalitas Dikalangan

Anggota Pemuda Pancasila Kota Bandung

  (Studi Korelasi dibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila terhadap Loyalitas Dikalangan Anggota Pemuda

  Pancasila Kota Bandung)

  

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Komunikasi Konsetrasi Jurnalistik

Oleh :

  

Muhammad Irfan Makmun

NIM : 41806057

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2014

KATA PENGANTAR

  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. Yang dengan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga telah memperkenankan selesainya penelitian skripsi ini dengan baik.

  Dalam menyusun skripsi ini penulis merasakan banyak hal yang merupakan pendorong untuk dapat melangkah lebih baik lagi. Pembuatan skripsi ini merupakan bukti nyata dari hasil penulis telah menyelesaikan penelitian.

  Terimakasih kepada Mamah, Papah, Istriku Vidya Gemilang, dan Anakku Bintang Briliant Refandya yang selalu mendukung, membantu dan memberi semangat besar kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak.

  Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Yth, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIKOM yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian skripsi.

  2. Yth, Drs. Manap Solihat.,S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus dosen wali penulis yang telah memberikan bimbingannya dan pengarahan selama ini, terimakasih atas segala bantuannya.

  3. Ibu Melly Maulin S.Sos, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan masukan, berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan

  4. Ibu Ditha Prasanti, S.I.Kom., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing pada Penulisan skripsi, terimakasih juga atas nasehat, bimbingan dan dorongan yang membuat Penulis tetap semangat untuk menyelesaikan Penulisan ini.

  5. Bapak dan ibu dosen Ilmu Komunikasi, khususnya kepada Bapak Adiyana Slamet S.Ip.,M.Si., Bapak Arie Prasetyo S.Sos.,M.Si., Bapak Sangra Juliano P, S.I.Kom., Bapak Sangra Juliano P, S.I.Kom., Bapak Inggar Prayoga S.Ikom., Ibu Rismawaty, S.Sos, M.Si., Ibu Desayu Eka Surya S. Sos., M,Si., dan Ibu Tine A.Wulandari S.Ikom., selaku Dosen yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan, berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan.

  6. Sekretaris Dekan, Ratna Widyastuti, Amd.Kom., yang telah banyak membantu dalam hal pembuatan surat pengajuan praktek kerja lapangan.

  7. Mbak Astri Ikawati,Amd.Kom., yang telah banyak membantu dalam hal kesekretariatan dan informasi di program studi ilmu komunikasi.

  8. Yth. Staff Perpustakaan Univesitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah membantu penulis dalam melancarkan segala administrasi hal kepustakaan.

  9. Yth. Bapak Drs. H. Tb. Dasep IPS. SH. BE. MSc. MBA, selaku Ketua Majelis PimpinanWilayah Jawa Barat Ormas Pemuda Pancasila yang sudah mengijinkan penulis untuk meneliti di ormas Pemuda Pancasila Jawa Barat.

10. Kepada seluruh temanku Faisal Rahmat, Didin, Azmi, Zay Tegal, Usep

  Tanggerang, Deni Kalimantan, dan Taufik (Oon). Terima kasih buat dukungan dan semangatnya, semoga kebersamaan kita tidak akan pernah terlupakan. Serta penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendorong Penulis selama proses Penulisan ini berlangsung sampai tersusunnya skripsi ini. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis untuk kesempurnaan Penulisan ini, Penulis senantiasa menanti kritik dan saran dari semua pihak dalam penyusunan skripsi Bandung, Februari 2014 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................i

SURAT PERYATAAN..........................................................................................ii

LEMBAR PERSEMBAHAN...............................................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................iv

ABSTRACT............................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Penelitian.............................................................................. 1

  1.2. Identifikasi Masalah....................................................................................... 10

  1.2.1. Pertanyaan Makro................................................................................ 10

  1.2.2. Pertanyaan Mikro................................................................................. 10

  1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian....................................................................... 11

  1.3.1. Maksud Penelitian ............................................................................... 11

  1.3.2. Tujuan Penelitian................................................................................. 11

  1.4. Kegunaan Penelitian....................................................................................... 13

  1.4.1. Kegunaan Teoritis................................................................................ 13

  1.4.2. Kegunaan Praktis................................................................................. 13

  

II KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

  2.1. Kajian Pustaka ………………....................................................................... 15

  2.2. Tinjauan Pustaka............................................................................................ 17

  2.2.1. Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi.................................................... 17

  2.2.1.1 Definisi Ilmu Komunikasi........................................................ 17

  2.2.1.2 Tujuan Komunikasi.................................................................. 18

  2.2.1.3 Fungsi Komunikasi.................................................................. 20

  2.2.1.4 Hambatan Komunikasi............................................................. 20

  2.2.2. Tinjauan Tentang Kredibilitas............................................................. 21

  2.2.3. Tinjauan Loyalitas Anggota................................................................ 23

  2.3. Kerangka Pemikiran...................................................................................... 25

  2.3.1. Kerangka Teoritis................................................................................. 23

  2.3.2. Kerangka Konseptual........................................................................... 28

  2.3.1.1. Kredibilitas............................................................................. 28

  2.3.1.2. Loyalitas Anggota.................................................................. 32

  2.4. Hipotesis......................................................................................................... 37

  BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  3.1. Objek Penelitian............................................................................................. 40

  3.1.1. Sejarah Pemuda Pancasila.................................................................... 40

  3.1.1.1 Logo Pemuda Pancasila............................................................ 44

  3.1.1.2. Azas dan Tujuan...................................................................... 45

  3.1.1.3. Status dan Sifat........................................................................ 45

  3.2.3.1. Populasi.................................................................................. 54

  4.1.1. Frekuensi Jenis Kelamin Responden................................................... 63

  4.1. Analisis Identitas Responden ........................................................................ 62

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  3.2.5.2. Uji Reliabilitas........................................................................ 60

  3.2.5.1. Uji Validitas............................................................................ 58

  3.2.5. Teknik Analisa Data............................................................................. 58

  3.2.4. Operasional Variabel............................................................................ 57

  3.2.3.2. Sampel.................................................................................... 55

  3.2.3. Populasi dan Sampel............................................................................ 54

  3.1.1.4. Misi Perjuangan Pemuda Pancasila......................................... 45

  3.2.2.2. Studi Lapangan....................................................................... 51

  3.2.2.1. Studi kepustakaan................................................................... 50

  3.2.2. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 53

  3.2.1. Desain Penelitian.................................................................................. 52

  3.2. Metode Penelitian........................................................................................... 52

  3.1.2. Sejarah Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila.......................................... 50

  3.1.1.6. Struktur Organisasi.................................................................. 49

  3.1.1.5. Hak dan Kewajiban Setiap Anggota........................................ 48

  4.1.2. Frekuensi Umur Responden................................................................. 64

  4.13. Frekuensi Lamanya Anggota................................................................ 65

  4.1.4. Frekuensi Jabatan................................................................................. 66

  4.2. Analisis Korelasi Hubungan antara Indikator dengan Variabel dan Hubungan antara Variabel dan Variabel................................................. 66

  4.2.1. Analisis Hubungan keahlian terhadap loyalitas................................... 66

  4.2.1.1. Analisis dari pertanyaan......................................................... 67

  4.2.1.2. Hasil perhitungan korelasi...................................................... 70

  4.2.2. Analis hubungan keterpercayaan terhadap loyalitas ........................... 75

  4.2.2.1. Analisis pertanyaan................................................................. 76

  4.2.2.2 Hasil perhitungan korelasi ...................................................... 79

  4.2.3. Analisis Hubungan Daya Tarik terhadap Loyalitas ............................ 83

  4.2.3.1. Analisis dari pertanyaan......................................................... 85

  4.2.3.2. Hasil perhitungan korelasi..................................................... 88

  4.2.4. Analis hubungan kredibilitas terhadap ketaatan ................................. 93

  4.2.4.1. Analis pertanyaan................................................................... 93

  4.2.4.2. Hasil perhitungan korelasi ..................................................... 96

  4.2.5. Analisi kredibilitas terhadap kejujuran.............................................. 100

  4.2.5.1. Analisi dari Pertanyaan......................................................... 100

  4.2.5.2. Hasil perhitungan korelasi ................................................... 102

  4.2.6. Analisis hubungan kredibilitas terhadap pengabdian..........................107

  4.2.6.1. Analisi dari pertanyaan......................................................... 107

  4.2.6.2. Hasil perhitungan korelasi ....................................................109

  4.2.7. Analisis hubungan kredibilitas terhadap Bertanggungjawab..............114

  4.2.7.1. Analisi dari Pertanyaan..........................................................114

  4.2.7.2. Hasil Perhitungan Korelasi....................................................117

  4.3. Pembahasan.................................................................................................. 121

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 133 5.2.

  Saran ……………………….......................………………………............. 134 DAFTAR PUSTAKA ....................……..........................……………….......... 136 LAMPIRAN-

  LAMPIRAN....………...........................………………............... 138

DAFTAR PUSTAKA

  Buku Panduan:

  Agung, Wahyu. 2009. Panduan SPSS 17.0, untuk Mengelolah Penelitian Kuantitatif. Jogjakarta: Garailmu.

  Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

  Effendy, Uchjana, Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

  Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resorce) Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djanbatan.

  Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

  Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

  Venus, Antara. 2004. Manajemen Kampanye, Panduan Teoretis dan Praktis

  dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Pengantar Jalaluddin Rakhmat. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

  Karya Ilmiah:

  Ika Ningrum, Kredibilitas Opinion Leader dan Perubahan Perilaku Korban

  Muhammad Haris “Kredibilitas Da’i terhadap Tingkat Perhatian” (IAIN Sunan Kalijaga:2002).

  Sadisatu Ritnani, Kredibilitas Da’iyah Shinto Nabilah di Mata Masyarakat Desa Ngadirejo Magelang, (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga:2008).

  Online:

   babii.pdf http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

  Kajian pustaka, sebenarnya telah ada yang meneliti tentang seputar kredibilitas, namun disini terdapat perbedaan skripsi yang penulis teliti. Contoh skripsi yang sudah ada yang ditulis oleh peneliti yang lain, yaitu: 1.

  “Kredibilitas Opinion Leader dan Perubahan Perilaku Korban Narkoba di Pondok Inabah” (Ika Ningrum: 2002). Dalam penelitiannya Ika Ningrum berusaha untuk mengetahui pengaruh kredibilitas opinion leader terhadap perubahan perilaku korban narkoba. Skripsi ini menggunakan metode statistic dengan asumsi bahwa semakin tinggi kredibilitas opinion leader, maka semakin tinggi pula perubahan perilaku korban narkoba. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kredibilitas opinion leader di Pondok Inabah tergolong dalam kategori tinggi. Hasil data didapatkan kesimpulan bahwa antara kredibilitas opinion leader dengan perubahan perilaku korban narkoba tingkat

  3

  kolerasinya cukup tinggi yaitu dengan nilai sebesar 46,6% 2. Kredibilitas Da’i terhadap tingkat Perhatian” (Muhammad Haris:2002). Skripsi ini membahas tentang studi jama’ah pengajian ibu-ibu di dusun Seturan Catur

  Tunggal Depok Sleman Yogyakarta oleh ustad Saebani.

3 Ika Ningrum, Kredibilitas Opinion Leader dan Perubahan Perilaku Korban

  Skripsi ini menggunakan metode statistik. Dari hasil penelitiannya ada hubungan positif signifikan antara kredibilitas da’i terhadap tingkat perhatian jama’ah pengajian ibu-ibu di dusun Seturan dalam interaksi keduanya. Semakin tinggi seorang da’i memiliki nilai kredibilitas dihadapan jama’ah pengajian, maka semakin tinggi pula tingkat perhatian yang diberikannya. Berdasarkan hasil penelitiannya da’i memperoleh nilai kredibilitas rata-rata sebesar 68% responden memberikan penilaian sedang sehingga dikatakan cukup baik, kemudian nilai rata-rata skor perhatian sebesar 64% responden mempersepsi sedang sehingga dikatakan cukup

  4 baik juga.

  3.

  “Kredibilitas Da’iyah Shinto Nabilah di Mata Masyarakat Desa Ngadirejo Magelang” (Sadisatu Ritnani: 2008). Skripsi ini membahas tentang Da’iyah Shinto Nabilah yang mengisi pengajian secara rutin di Desa Ngadirejo, da’i satu-satunya yang dihandalkan didaerah Kabupaten Magelang. Skripsi ini menggunakan metode statistik. Hasil data yang didapatkan untuk masyarakat yang aktif mengikuti pengajian ditinjau berdasarkan keahlian 72%, menurut masyarakat yang tidak aktif 60%, berdasarkan kepercayaan dilihat masyarakat yang aktif 72%, dilihat yang tidak aktif 76%, kedinamisan yang aktif 70%, tidak aktif 74%, koorientasnyanya yang aktif 72%, yang tidak aktif 68%, dan berdasarkan karismanya yang aktif 88%, yang tidak aktif 86%. Hal ini berarti masyarakat desa Ngadirejo Megelang

4 Muhammad Haris “Kredibilitas Da’i terhadap Tingkat Perhatian” (IAIN Sunan Kalijaga:2002).

  berpandangan bahwa Da’iyah Shinto Nabilah merupakan da’iyah yang

  5 handal dan berkredibilitas tinggi.

  Disini penulis akan meneliti tentang Hubungan Kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat dilihat dari segi: (Keterpercayaan, Keahlian, dan Daya Tarik) Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat terhadap Loyalitas Anggota Pemuda Pancasila Jawa Barat dan juga dilihat dari segi: (Ketaatan, Kejujuran, Pengabdian, dan Bertanggung jawab).

2.2. Tinjauan Pustaka

2.2.1. Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi

2.2.1.1. Definisi Ilmu Komunikasi

  Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi segala macam kebutuhan dalam hidupnya. Untuk itu diperlukan komunikasi yang menjadi sarana yang sangat penting untuk bisa mencapai itu. dengan orang lain, mulai dari keluarga sampai dengan masyarakat luas. Selain itu juga komunikasi berguna untuk membangun konsep diri kita, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, dan berhubungan dengan orang lain.

  Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar atau yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi

5 Sadisatu Ritnani, Kredibilitas Da’iyah Shinto Nabilah di Mata Masyarakat Desa

  Ngadirejo Magelang, (Universitas Islam Neeri Sunan Kalijaga:2008) harus dilihat dari kemanfaatan untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Menurut Carl I. Hovland, pengertian komunikasi adalah “Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap” (Effendy, 2003:13).

  Berdasarkan dari definisi di atas, dapat dijabarkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang (Pemimpin atau Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat) menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) kepada orang lain (anggota Pemuda Pancasila) bukan hanya sekedar memberitahu, tetapi juga mempengaruhi seseorang atau sejumlah orang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu (merubah perilaku anggota agar menjadi loyalitas kepada organisasi).

2.2.1.2. Tujuan Komunikasi

  Menurut Onong Uchjana Effendy, tujuan dari komunikasi adalah: 1.

  Perubahan sikap (attitude change) 2. Perubahan pendapat (opinion change) 3. Perubahan perilaku (behavior change) 4. Perubahan sosial (social change). (2003:55) Sedangkan tujuan komunikasi pada umumnya menurut Cangara Hafied adalah mengandung hal-hal sebagai berikut: 1.

  Supaya yang disampaikan dapat dimengerti. Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan (komunikator).

  2. Memahami orang Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya. Jangan hanya berkomunikasi dengan kemauan sendiri.

  3. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

  4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu Menggerakkan sesuatu itu dapat berupa kegiatan yang lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.

  (Hafied, 2002:22)

  2.2.1.3. Fungsi Komunikasi

  Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengutip fungsi komunikasi menurut Judy C. Pearson dan Paul E.

  Nelson: “Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.

  Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.” (Mulyana, 2005:5).

  2.2.1.4. Hambatan Komunikasi

  Di dalam Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan.

  Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori, dan

  Filsafat Komunikasi: 1.

  Gangguan, ada dua jenis gangguan yaitu: a.

  Gangguan Mekanik ialah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan secara fisik.

  b.

  Gangguan Semantik ialah gangguan sejenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak,

2. Kepentingan: seorang yang memiliki kepentingan akan selalu selektif dalam menanggapi atau menerima pesan.

  3. Motivasi Terpendam: motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya.

  4. Prasangka: penilaian negatif kepada seseorang dan tidak menggunakan pikiran yang rasional. (2003:45-49)

2.2.2. Tinjauan Tentang Kredibilitas

  Pada umumnya kredibiltas itu adalah kepercayaan. Namun jika kita kaitkan dengan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal maka definisi kredibilitas menjadi seperangkat persepsi komunikate tentang sifat- sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal:

  1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate, jadi tidak inheren dalam diri komunikator.

  2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

  Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah bergantung pada pelaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan situasi. Penelitian yang dilakukan Hovland, Janis dan Kelley, menemukan tiga aspek yang mempengaruhi kredibilitas sumber, yakni:

  1. Keterpercayaan (trustworthiness) Berkaitan dengan penilaian khalayak bahwa sumber informasi memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Umumnya penilaian dilakukan berdasarkan pada perilaku sumber pada masa lalu dan dugaan akan perilakunya pada saat sekarang. Dengan kata lain track record seseorang akan menjadi acuan apakah yang bersangkutan dianggap memiliki keterpercayaan atau tidak. Yang menarik, ialah tentang konsistensi, yang ternyata juga menjadi salah satu kriteria keterpercayaan. Khalayak percaya pada sikap sosok yang konsisten, dan sebaliknya hilang kepercayaan pada sosok yang tidak konsisten.

  2. Keahlian (expertise) Faktor keahlian berhubungan dengan penilaian dimana sumber dianggap mahir dalam berkomunikasi antar internal organisasi dan eksternal dengan organisasi yang lain.

  3. Daya Tarik (attractiveness) Secara umum konsep ini meliputi penampilan fisik dan identifikasi psikologis. Harap dipahami, pada konteks ini daya tarik berbeda dengan karisma. Seseorang mungkin saja menarik, tapi tidak karismatik. Sebaliknya seseorang bisa saja berkarisma tapi nilai-nilai yang ada pada orang tersebut sangat berbeda dan tidak menarik hati orang lain untuk melakukan identifikasi psikologis.

  a.

  Daya Tarik Fisik Penampilan fisik seseorang akan mempengaruhi bagaimana khalayak mempersepsi sumber. Berbagai penelitian dalam bidang lebih mempersuasi orang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penelitian menyatakan bahwa daya tarik fisik bukanlah hal yang dapat diremehkan.

  Daya tarik fisik mampu menciptakan karakteristik kepribadian yang berbeda. Orang yang mempunyai daya tarik fisik secara sosial lebih mendapat perhatian, lebih dihargai dan lebih diterima. Mereka juga lebih banyak mendapatkan umpan balik yang positif pada setiap awal interaksi yang dilakukan.

  b.

  Daya Tarik Psikologis Komponen daya tarik psikologis biasanya menyangkut similarity

  (kesamaan atau kemiripan). Artinya kemiripan antara pembicara dengan khalayak dapat meningkatkan daya tarik, yang membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif. Contohnya, kesamaan generasi, gender, kelas sosial, kepribadiaan atau sama-sama menjadi bagian dalam suatu kelompok. (Venus, 2004:57-60)

2.2.3. Tinjauan Loyalitas Anggota

  Loyalitas didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain atau organisasi tempat dia meletakan loyalitasnya.

  Loyalitas anggota terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seseorang untuk melenggangkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. adalah hal yang penting untuk menunjang komitmen anggota terhadap organisasi dimana mereka bekerja. Hal ini dapat diupayakan jika anggota merasakan adanya keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung untuk bekerja.

  Menurut Hasibuan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian anggota yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan anggota menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak

  6 bertanggungjawab.

  Penjelasan untuk PP No.10 tahun 1979 penilaian pekerjaan karyawan atau anggota organisasi dilihat aspek-Aspek loyalitas anggota menurut Saydam adalah sebagai berikut: 1.

  Ketaatan atau Kepatuhan: kesanggupan seorang anggota Pemuda Pancasila untuk mentaati segala peraturan AD/ART yang belaku dan mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan.

  2. Bertanggungjawab: kesanggupan seorang anggota Pemuda Pancasila dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu, serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan.

  

   babii.pdf

3. Pengabdian: sumbangan pemikiran dan tenaga secara ikhlas kepada organisasi masyarakat.

  4. Kejujuran: keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan. (2000:416-422)

2.3. Kerangka Pemikiran

2.3.1. Kerangka Teoritis

  Penelitian ini dilandasi oleh teori kredibilitas sumber, teori ini lahir cukup lama. Dikembangkan oleh Hovland, Janis, dan Kelly tahun 1953 (Communication Capstone, 2001). Teori ini menjelaskan bahwa seseorang dimungkinkan lebih mudah dibujuk (dipersuasi) jika sumber-sumber persuasinya (bisa komunikator itu sendiri) memiliki kredibilitas yang cukup. Cukup mudah untuk memahami teori ini dalam konteks kasus. Kita biasanya akan lebih percaya dan cenderung menerima dengan baik pesan- pesan yang disampaikan oleh orang-orang yang memiliki kredibilitas dibidangnya.

  “Jangan melihat siapa yang berbicara, tapi lihatlah apa yang dibicarakannya.” Sebuah kalimat tersebut seringkali kita dengar dalam kesempatan-kesempatan tertentu yang menuju kepada ketidakpercayaan seorang pendengar terhadap orang yang membicarakan sesuatu. Bisaanya hal ini terjadi dalam kesempatan komunikasi yang melibatkan orang dengan pendidikan, usia, ataupun kedudukan yang lebih rendah sebagai pembicara dengan orang atau kelompok yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Kalimat tersebut merupakan sesuatu yang bijak karena kita sebagai makhluk sosial membutuhkan hubungan timbal balik guna menambah pengetahuan meskipun hal itu bersumber dari orang yang tidak kita perhitungkan.

  Sebagai orang atau kelompok yang pada saat-saat tertentu berperan sebagai komunikator, tentu saja kita harus meminimalisir pandangan orang terhadap diri dan apa yang akan kita bicarakan nantinya. Untuk itu, dibutuhkan sebuah usaha untuk meningkatkan tingkat kepercayaan (kredibilitas) komunikan terhadap diri seorang komunikator. Tingkat kepercayaan disini mengacu kepada sejauh mana sumber dapat memberikan informasi yang jelas kepada komunikan serta komunikan dapat mengambil informasi dari pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan sebelumnya.

  Penelitian yang dilakukan Hovland, Janis dan Kelley, menemukan tiga aspek yang mempengaruhi kredibilitas sumber, yakni:

1. Keterpercayaan (trustworthiness)

  Berkaitan dengan penilaian khalayak bahwa sumber informasi dianggap tulus, bijak dan adil, objektif, memiliki integritas pribadi, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Umumnya penilaian dilakukan berdasarkan pada perilaku sumber pada masa lalu dan dugaan akan perilakunya pada saat sekarang. Dengan kata lain track record seseorang akan menjadi acuan apakah yang bersangkutan dianggap memiliki keterpercayaan atau tidak. Yang menarik, ialah tentang konsistensi, yang ternyata juga menjadi salah satu kriteria keterpercayaan. Khalayak percaya pada sikap sosok yang konsisten, dan sebaliknya hilang kepercayaan pada sosok yang tidak konsisten.

2. Keahlian (expertise)

  Faktor keahlian berhubungan dengan penilaian dimana sumber dianggap mahir dalam berkomunikasi antar internal organisasi dan eksternal dengan organisasi yang lain 3.

  Daya Tarik (attractiveness) Secara umum konsep ini meliputi penampilan fisik dan identifikasi psikologis. Harap dipahami, pada konteks ini daya tarik berbeda dengan karisma. Seseorang mungkin saja menarik, tapi tidak karismatik. Sebaliknya seseorang bisa saja berkarisma tapi nilai-nilai yang ada pada orang tersebut sangat berbeda dan tidak menarik hati orang lain untuk melakukan identifikasi psikologis.

  a.

  Daya Tarik Fisik Penampilan fisik seseorang akan mempengaruhi bagaimana khalayak mempersepsi sumber. Berbagai penelitian dalam bidang persuasi menyimpulkan bahwa orang yang menarik secara fisik dapat lebih mempersuasi orang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penelitian menyatakan bahwa daya tarik fisik bukanlah hal yang dapat diremehkan.

  Daya tarik fisik mampu menciptakan karakteristik kepribadian yang berbeda. Orang yang mempunyai daya tarik fisik secara sosial lebih mendapat perhatian, lebih dihargai dan lebih diterima. Mereka juga lebih banyak mendapatkan umpan balik yang positif pada setiap awal interaksi yang dilakukan.

  b.

  Daya Tarik Psikologis Komponen daya tarik psikologis biasanya menyangkut similarity

  (kesamaan). Artinya kemiripan antara pembicara dengan khalayak dapat meningkatkan daya tarik, yang membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif. (Venus, 2004:57-60)

2.3.2. Kerangka Konseptual

2.3.2.1. Kredibilitas

  Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas. Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah bergantung pada pelaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan situasi.

  Menurut Kenneth E. Andersen Hal-hal yang mempengaruhi persepsi komunikikate tentang komunikator sebelum ia berlakukan komunikasinya disebut prior ethos. Sumber komunikasi memperoleh

  prior ethos karena berbagai hal. Kita membentuk gambaran tentang

  diri komunikator dengan pengalaman langsung dengan komunikator itu atau dari pengalaman wakilan (vicarious experiences); misalnya, karena sudah lama bergaul dengan seseorang dan sudah mengenal integritas kepribadiannya atau karena kita sudah sering melihatnya

  Boleh jadi kita membentuk prior ethos komunikator dengan menghubungkannya pada kelompok rujukan orang itu, kita meletakkannya dalam kategori pada skema kognitif kita. Selain itu mungkin juga prior ethos terbentuk karena sponsor atau pihak-pihak yang mendukung komunikator, dan boleh jadi prior ethos juga timbul oleh petunjuk-petunjuk nonverbal yang ada pada diri komunikator.

  Ada juga perubahan yang disebabkan oleh apa yang disebut Kenneth E. Andersen sebagai intrinsic ethos. Hal ini dibentuk oleh topik yang dipilih, cara penyampaian, teknik-teknik pengembangan pokok bahasan, dan bahasa yang digunakan, serta organisasi pesan atau sistematika yang dipakai. Perubahan ethos dalam jalannya komunikasi telah diteliti oleh Brooks dan Scheidel (1986). Selain pelaku persepsi dan topik yang dibahas, faktor situasi juga mempengaruhi kredibilitas. Belum banyak penelitian dilakukan tentang pengaruh situasi pada persepsi komunikate tentang komunikator. Tetapi dapat kita juga bahwa pada akhirnya kredibilitas dipengaruhi oleh interaksi di antara berbagai faktor (Rakhmat, 2003:260).

  Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi mengatakan ada dua komponen paling penting dalam kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya.

  Kesan bahwa komunikator dinilai jujur, tulus, adil, sopan dan etis dimana kesemuanya itu merupakan objektifitas dalam berpikir (Rakhmat, 2003:260). Penelitian yang dilakukan Hovland, Janis dan Kelley, menemukan tiga aspek yang mempengaruhi kredibilitas sumber, yakni:

1. Keterpercayaan (trustworthiness)

  Berkaitan dengan penilaian khalayak bahwa sumber informasi dianggap tulus, bijak dan adil, objektif, memiliki integritas pribadi, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Umumnya penilaian dilakukan berdasarkan pada perilaku sumber pada masa lalu dan dugaan akan perilakunya pada saat sekarang. Dengan kata lain track record seseorang akan menjadi acuan apakah yang bersangkutan dianggap memiliki keterpercayaan atau tidak. Yang menarik, ialah tentang konsistensi, yang ternyata juga menjadi salah satu kriteria keterpercayaan. Khalayak percaya pada sikap sosok yang konsisten, dan sebaliknya

2. Keahlian (expertise)

  Faktor keahlian berhubungan dengan penilaian dimana sumber dianggap mahir dalam berkomunikasi antar internal organisasi dan eksternal dengan organisasi yang lain 3.

  Daya Tarik (attractiveness) Secara umum konsep ini meliputi penampilan fisik dan identifikasi psikologis. Harap dipahami, pada konteks ini daya tarik berbeda dengan karisma. Seseorang mungkin saja menarik, tapi tidak karismatik. Sebaliknya seseorang bisa saja berkarisma tapi nilai-nilai yang ada pada orang tersebut sangat berbeda dan tidak menarik hati orang lain untuk melakukan identifikasi psikologis.

  a.

  Daya Tarik Fisik Penampilan fisik seseorang akan mempengaruhi bagaimana khalayak mempersepsi sumber. Berbagai penelitian dalam bidang persuasi menyimpulkan bahwa orang yang menarik secara fisik dapat lebih mempersuasi orang lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penelitian menyatakan bahwa daya tarik fisik bukanlah hal yang dapat diremehkan. Daya tarik fisik mampu menciptakan karakteristik kepribadian yang berbeda. Orang yang mempunyai daya tarik fisik secara sosial lebih mendapat perhatian, lebih dihargai dan lebih diterima. Mereka juga lebih banyak mendapatkan umpan balik yang positif pada setiap awal interaksi b.

  Daya Tarik Psikologis Komponen daya tarik psikologis biasanya menyangkut

  similarity (kesamaan). Artinya kemiripan antara pembicara

  dengan khalayak dapat meningkatkan daya tarik, yang membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif. Contohnya, kesamaan generasi, gender, kelas sosial, kepribadiaan atau sama-sama menjadi bagian dalam suatu kelompok. (Venus, 2004:57-60)

2.3.2.2. Loyalitas Anggota

  Loyalitas didefinisikan sebagai kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain atau organisasi tempat dia meletakan loyalitasnya.

  Menurut Hasibuan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian anggota yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan anggota menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan

  7 dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab.

  Loyalitas merupakan suatu proses yang ditimbulkan sebagai akibat keinginan untuk setia dan berbakti baik itu pada

  

   babii.pdf organisainya, AD/ART, pemimpinnya. Hal ini menyebabkan seseorang rela berkorban untuk memuaskan pihak lain/organisasi.

  Penjelasan untuk PP No.10 tahun 1979 penilaian pekerjaan karyawan atau anggota organisasi dilihat aspek-aspek loyalitas anggota menurut Saydam adalah sebagai berikut: 1.

  Ketaatan atau Kepatuhan: kesanggupan seorang anggota Pemuda Pancasila untuk mentaati segala peraturan AD/ART yang belaku dan mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan.

  2. Bertanggungjawab: kesanggupan seorang anggota Pemuda Pancasila dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu, serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan.

  3. Pengabdian: sumbangan pemikiran dan tenaga secara ikhlas kepada organisasi masyarakat.

  4. Kejujuran: keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan. (2000:416-422) Loyalitas seorang anggota dalam sebuah organisasi tidak dapat diukur dari sejauh mana dia patuh dan setia kepada anggota lainnya. Dalam jenjang struktural misalnya, loyalitas tidak hanya diukur dari sejauh mana seorang anggota patuh dan setia kepada

  Konstitusi menghendaki adanya struktur dalam organisasi untuk menjalankan sistem yang perannya dimainkan oleh anggota.

  Yang menjadi ukuran loyalitas seorang anggota dalam sebuah organisasi adalah patuh dan setianya kader tersebut terhadap konstitusi. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi merupakan kepemimpinan kolektif yang pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari konstitusi itu sendiri. Pimpinan organisasi pada hakikatnya adalah Wujud pengemban amanah konstitusi.

  Pemuda Pancasila adalah Organisasi Sosial Kemasyaraktan yang cita-cita kediriannya adalah bertujuan untuk melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan UUD45 sebagai Konstitusi. Sesuai dengan sifat kediriannyan Pemuda Pancasila bersifat Independen, patriotik, militan, inovatif, mandiri, persaudaraan, kreatif dan terbuka tanpa mempermasalahkan perbedaan Ras, suku, agama, golongan, profesi dan status sosial.

  Sejatinya Pemuda Pancasila merupakan pengawal pancasila, pengawal ideologi bangsa. UUD45 yang merupakan kesatuan integralnya Pancasila adalah konstitusi negara yang juga harus dikawal Pemuda Pancasila. Pilihan politik seorang warga negara adalah hak politik yang dilindungi konstitusi.

Dokumen yang terkait

Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

4 96 149

Arus Komunikasi Vertikal Pada Organisasi Sapma Pemuda Pancasila USU (Studi Deskriptif Kualitatif Arus Komunikasi Vertikal Pada Organisasi Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Universitas Sumatera Utara)

3 83 111

Persepsi Masyarakat Terhadap Organisasi Sosial Kepemudaan (Studi Deskriptif pada Majelis Pimpinan Cabang Organisasi Pemuda Pancasila di Jl. Rangkuti No.7 Kabupaten Simalungun)

4 97 99

Dinamika Sosial Politik Organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara

4 104 162

Hubungan kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila terhadap loyalitas dikalangan anggota Pemuda Pancasila Kota Bandung :(studi korelasi kredibilitas Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Jawa Barat Organisasi M

0 12 63

BAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN 2.1 Organisasi Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) - Srikandi Pemuda Pancasila Sumatera Utara (1982 – 2007)

0 1 12

Majelis Penguji Ketua Penguji :(

0 0 11

B. Daftar Pertanyaan - Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

1 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Organisasi Kepemudaan - Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

1 1 12

Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

0 1 10