BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
URIN PASIEN SUSPEK ISK
POLA KEPEKAAN IDENTIFIKASI BAKTERI
Bakteriuria + Bakteriuria -
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional Cara Ukur
Alat ukur Skala
Ukur Hasil Ukur
Urin pasien Suspek ISK
Urin pasien dengan
diagnosis secara klinis
adalah ISK Nominal
Identifikasi Bakteri
Mengetahui Sebaran
bakteri-bakteri penyebab ISK
pada u Kultur
Identifikasi Metode
Konvension al
Nominal Bakteri
Penyebab ISK
Pola Kepekaan
Kemampuan suatu anti
bakteri dalam menghambat
pertumbuhan bakteri dengan
mengukur diameter zona
hambat dan disesuaikan
dengan tabel CLSI
Agar Diffusion
Test Jangka
Sorong Nominal
Bakteri Mengalami
perubahan pola kepekaan atau
tidak yang disesuaikan
dengan tabel CLSI
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional atau potong lintang untuk mengetahui bakteri penyebab infeksi
saluran kemih dan pola kepekaannya pada urin pasien suspek ISK.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2014, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Haji Adam Malik dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU Medan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh urin pasien dengan diagnosis sementaranya adalah infeksi saluran kemih yang dilakukan pemeriksaan urin di
Laboratorium Mikrobiologi RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosis sementara infeksi saluran kemih di RSUP Haji Adam Malik Medan, yang telah
memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah :
Kriteria Inklusi :
1. Pasien dengan diagnosis klinisnya adalah infeksi saluran kemih
2. Pasien yang menjalani pemeriksaan urin di laboratorium mikrobiologi RSUP Haji Adam Malik Medan
Kriteria Eksklusi :
1. Form pasien tidak lengkap.
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling di mana semua subjek yang datang secara berurutan dan
memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Adapun jumlah sampel yang digunakan pada
penelitian ini dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi suatu populasi Sastroasmoro, 2013 :
� = �
� 2
�� �
2
Dengan : n
: Jumlah sampel minimum �
� 2
: Nilai d istribusi normal pada tabel Z dengan nilai α tertentu
p : Proporsi di populasi
q : 1- p
d : Perbedaan hasil klinis effect size
Pada penelitian ini tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah 95 dengan nilai α adalah 5 sehingga diperoleh nilai nilai Z
α
sebesar 1,96. Nilai P yang digunakan adalah 0,5 maka nilai q adalah 1-0,5 yaitu 0,5. Nilai d pada
penelitian ini digunakan 15. Maka jumlah sampel yang diperlukan sesuai rumus di atas adalah
� = �
� 2
�� �
2
� = 1,96 × 1,96 × 0,5 × 0,5
0,15 × 0,15 = 42,6
Maka jumlah sampel yang digunakan adalah 42,6, angka tersebut kemudian dibulatkan menjadi 45 sampel urin.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Teknik Pengambilan Data
Pada penelitian ini menggunakan data primer berupa urin pasien suspek ISK yang didapatkan dari Instalasi Klinik Mikrobiologi RSUP Haji Adam Malik
Medan. Sampel segera dibawa dalam wadah khusus ke laboratorium mikrobiologi FK USU di mana kemudian langsung dilakukan uji identifikasi dan uji pola
kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.
4.5. Alat dan Bahan 4.5.1. Alat
a. Inkubator b. Lampu Spritus
c. Oase Sengkelit d. Tabung Kultur
e. Jangka Sorong f. Rak Tabung Reaksi
g. Tabung Reaksi h. Spidol
i. Pinset 4.5.2. Bahan
a. Mid Portion Urine atau Urin Kateter b. Gentian Violet
c. Safranin d. Alkohol 96
e. Aquadest f. Media Gula Gula
g. Agar Darah Blood Agar h. Urea Broth
i. Media Katalase j. Meuller Hinton Agar MHA
k. Cakram Antibiotik
i. Tazobactam
ii. Cefuroxime
Universitas Sumatera Utara
iii. Cefepime iv. Amikacin
v. Piperacillin vi. Ampicillin
vii. Kanamicin vii. Chloramphenicol
ix. Tetracyclin
x. Ceftazidime xi. Ceftriaxone
xii. Cotrimoxazole xiii. Meropenem
xvi. Cefotaxime xv. Erithromicin
xvi. Ciprofloxacin xvii. Norfloxacin
xviii.Ofloxacin xix. Klindamicin
xx. Gentamicin l. Reagens dan media untuk identifikasi metode uji biokimia: TSI Agar, uji
Indol, Methyl-red, uji sitrat, Voges-Proskauer, uji motilitas dan uji
fermentasi karbohidrat.
4.6. Prosedur dan Teknik Penelitian 4.6.1. Persiapan Sampel
Urin dari pasien suspek ISK yang diambil merupakan urin porsi tengah mid portion urine maupun urin kateter. Kemudian urin tersebut ditanam di
media pembiakan pada agar darah blood agar kemudian setelah bakteri tersebut ditanam dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri tersebut. Apabila
≥10
5
CFUml maka sampel tersebut disebut sebagai bakteriuria bermakna yang kemudian akan dilakukan uji identifikasi bakteri.
Universitas Sumatera Utara
4.6.2. Uji Identifikasi Bakteri Bakteri yang telah ditanam pada media biakan kemudian akan dilakukan
pewarnaan gram untuk menentukan bakteri tersebut merupakan bakteri gram negatif atau positif. Kemudian bakteri tersebut dilakukan pemeriksaan biokimia
berupa uji seperti : media gula gula, TSI agar, Uji Urease, Methyl Red, Voges Proskaeur VP, Uji Katalase, Uji Indol, Uji Citrat, dan Uji Motilitas.
4.6.3. Pola Kepekaan Adapun prosedur yang digunakan pada uji kepekaan pada penelitian ini
adalah : a.
Ambil koloni bakteri yang akan diujikan kepekaannya dan disuspensikan ke dalam NaCl fisiologis dalam tabung reaksi.
b. Kekeruhan bakteri pada tabung tadi disesuaikan dengan standar Mc-
Farland 0,5 c.
Kemudian kapas lidi steril dicelupkan ke dalam medium cair yang berisi bakteri tersebut
d. Dengan gerakan menekan dan memutar, kapas lidi tersebut
diusapkan pada dinding tabung e.
Kapas lidi tersebut kemudian diusapkan pada permukaan lempeng agar Mueller Hinton dan disebarkan secara merata pada permukaan
agar tersebut kemudian hal tersebut dilakukan pada arah yang lain sehingga tidak ada zona yang kosong dan betul-betul merata
f. Kemudian letakkan cakram antibiotik pada lempeng agar tersebut
dengan menggunakan pinset g.
Lalu diamkan selama 3-5 menit h.
Kemudian diinkubasikan selama 18-24 jam dengan suhu 37°C i.
Pengukuran diameter zona hambat dengan menggunakan jangka sorong pada zona yang jernih dan kemudian dicatat hasil
pemeriksaannya j.
Pembacaan dan evaluasi kepekaan sesuai dengan tabel CLSI
Universitas Sumatera Utara
4.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data-data yang telah didapatkan, dilakukan pencatatan, dan
dikelompokkan. Kemudian tiap-tiap data tersebut dimasukkan ke dalam komputer yang akan dianalisa menggunakan software komputer, yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian yaitu mengetahui identifikasi dan pola kepekaan dari bakteri yang diisolasi dari urin pasien suspek ISK.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN