pengamantan langsung terhadap objek penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengendalian intern perusahaan dan
mengenai gambaran umum perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu analisis deskriptif dengan mendeskripsikan sistem akuntansi
penjualan tunai di CV. Gema Sakti Perkasa yang meliputi fungsi, dokumen, catatan dan prosedur penjualan tunai yang dilakukan oleh perusahaan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi akuntansi
penjualan tunai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini dilakukan teknik wawancara untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam sistem akuntansi penjualan tunai.
2. Mengidentifikasi penyebab masalah
Setelah melakukan identifikasi permasalahan, berikutnya adalah mengidentifikasi penyebab permasalahan.
3. Mengidentifikasi titik keputusan
Pada tahap ini, identifikasi dilakukan dengan mengacu pada bagan alir sistem yang terdapat pada organisasi, sehingga dapat diketahui
permasalahan yang terjadi.
4. Identifikasi personil kunci
Pada tahap ini, identifikasi dilakukan mengacu pada deskripsi jabatan yang ada di perusahaan.
Setelah melakukan tahap - tahap di atas, maka selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dengan
cara sebagai berikut : 1.
Memisahkan tugas dan tanggung jawab secara tegas dengan membuat struktur organisasi dan
job description.
2. Merancang
input
dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai . 3.
Merancang
Entity Relationship Diagram
ERD, merancang diagram alir
Flow Chart
dan merancang
Data Flow Diagram
DFD Jogiyanto, 2005: 795.
a. Perancangan diagram alir dengan ketentuan :
1 Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari
bagian kiri dari suatu halaman. 2
Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas. 3
Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir.
4 Masing - masing kegiatan di dalam bagian alir sebaiknya digunakan
suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan. 5
Masing - masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.
6 Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung. 7
Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar. b.
Perancangan
Data Flow Diagram
DFD dengan ketentuan Jogiyanto, 2005: 795 :
1 Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di
dalam sistem. 2
Identifikasikan semua masukan dan keluaran yang terlibat dengan kesatuan luar.
3 Gambar diagram konteks terlebih dahulu.
4 Gambar bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem
terlebih dahulu. 5
Gambar sketsa DFD untuk
overview
diagram berdasarkan proses pada diagram berjenjang.
6 Gambar DFD untuk level-level berikutnya untuk tiap-tiap proses
yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya. 7
Gambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar terpisah. 8
Gabungkan semua DFD yang telah dibuat ke dalam satu diagram. 4.
Perancangan
output
, yaitu dengan merancang format laporan keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi penjualan tunai.
47
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN