7
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Pendidikan Dasar
Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6
tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara
berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar atau sederajat 6 tahun dan sekolah
menengah pertama atau sederajat 3 tahun.Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama
atau sederajat Wikipedia, 2013.
2.2 Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan prilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa perubahan prilaku menunjukan bahwa pembelajaran telah terjadi dan pembelajaran adalah perubahan
prilaku. Pembelajaran telah terjadi apabila seorang individu berprilaku, bereaksi dan merespons sebagai hasil dari suatu
pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari cara berprilaku yang sebelumnya. Oleh karena itu pembelajaran melibatkan tiga
komponen. Pertama, Pembelajaran melibatkan perubahan.
Perubahan dapat berarti baik atau buruk. Individu dapat mempelajari prilaku yang tidak menguntungkan, berprasangka
atau melalaikan tanggung jawab dan juga prilaku yang menguntungkan. Kedua, perubahan tersebut haruslah mendarah
daging. Perubahan sementara mungkin hanya bersifat refleksi atau hasil dari kepenatan, dan demikian tidak mewakili
pembelajaran. Ketiga, beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk pembelajaran. Pengalaman bisa didapat secara langsung
melalui pengamatan, atau latihan, atau bisa didapatkan secara tidak langsung melalui membaca. Jika pengalaman itu mampu
mengubah suatu prilaku maka pembelajaran telah terjadi Robbins dan Judge, 2008
Beberapa model pembelajaran yang sering digunakan antara lain : 1.
Model ceramah Adalah sebuah model pembelajaran dengan menyampaikan
informasi dan penge tahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.Model pembelajaran
ini bisa dikatakan sebagai model pembelajaran yang paling ekonomis dalam menyampaikan informasi serta paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan literatur 2.
Model diskusi Model pembelajaran diskusi merupakan model pembelajaran
yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah. Model pembelajaran ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan
resitasipelafalan bersama
3. Model demonstrasi
Adalah model pembelaj aran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan 4.
Model ceramah plus Model pembelajaran ceramah plus adalah model pembelajaran
yang menggunakan lebih dari satu model, yakni model ceramah yang dikombinasikan dengan model yang lain. Terdapat 3 jenis
model pembelajaran ceramah plus, yaitu: model ceramah plus tanya jawab dan tugas, model ceramah plus diskusi dan tugas,
dan model ceramah plus demosntrasi dan latihan 5.
Model resitasi Model pembelajaran resitasi adalah suatu model pembelajaran
yang mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri
6. Model eksperimental
Sering juga disebut sebagai model pembelajaran percobaan. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dengan
metode pemberian kesempatan kepada para peserta didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses
atau percobaan. Model pembelajaran ini menggunakan alat tertentu dan dilakukan lebih dari 1x
7. Model Teileren
Merupakan model pembelajaran dengan cara memberikan materi secara bertahapsebagian Anonim, 2012
2.3
Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran bahasa Inggris mencakup semua kompetensi bahasa, yaitu menyimak listening, berbicara speaking,
membaca reading, dan menulis writing Khairani, 2012. Menurut Karli 2010, Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di
kelas awal terutama kelas 1 dan 2 SD merupakan dasar untuk memperoleh kemampuan bahasa secara baik. Hal ini diperkuat
oleh Montessori 1991, dalam Matondamg , 2005, yang menyatakan bahwa Periode paling sensitif terhadap bahasa dalam
kehidupan seseorang adalah antara umur dua sampai tujuh tahun. Segala macam aspek dalam berbahasa harus diperkenalkan
kepada anak sebelum masa sensitif ini berakhir. Pada periode sensitif ini sangat penting diperkenalkan cara berbahasa yang
baik dan benar, karena keahlian ini sangat berguna untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Penguasaan bahasa Inggris adalah keterampilan yang sangat penting dalam era informasi dan komunikasi saat ini. Hal ini
sangat menentukan bagaimana kita dapat berinteraksi secara global. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia
yang berkualitas dan mampu berkomunikasi dalam berbagai
bahasa asing terutama bahasa Inggris sebagai
bahasa internasional. Keahlian berbahasa asing ini diperlukan untuk
menguasai ilmu pengetahuan, memiliki pergaulan luas dan karir yang baik Khairani, 2012.
Penelitian Mustafa 2007 dalam Shofa, 2010 , menyatakan bahwa anak yang menguasai bahasa asing memiliki kelebihan
dalam hal intelektual yang fleksibel, keterampilan akademik, berbahasa dan sosial. Selain itu, anak akan memiliki kesiapan
memasuki suatu konteks pergaulan dengan berbagai bahasa dan budaya. Sehingga ketika dewasa anak akan menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas dan bisa berprestasi. menambahkan bahwa pemahaman dan apresiasi anak terhadap bahasa dan
budayanya sendiri juga akan berkembang jika anak mempelajari bahasa asing sejak dini. Alasannya karena mereka akan memiliki
akses yang lebih besar terhadap bahasa dan budaya asing. Dalam pembelajaran bahasa Inggris banyak metode dan
teknik yang dapat digunakan, diantaranya melalui: a. Story Telling Bercerita
b. Role Play Bermain Peran c. Art and Crafts Seni dan Kerajinan Tangan
d. Games Permainan e. Show and Tell
f. Music and Movement Gerak dan Lagu dimana termasuk di dalamnya
− Singing Nyanyian
− Chants and Rhymes Nyanyian Pendek dan Sajak, dan sebagainya. Khairani, 2012
2.4 Media Pembelajaran