Lantai Elemen – Elemen Interior Bangunan

31 membentuk pola tatanan ruang-ruang interior. Elemen-elemen utama bangunan interior dapat di uraikan sebagai berikut.

a. Lantai

Ching 1996:160 mengatakan bahwa lantai adalah bidang ruang interior yang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebagai bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dan perabotan, lantai harus berstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan aman, permukaannya harus cukup kuat untuk menanhan penggunaan dan aus secara terus menerus. Berkaitan langsung dengan kekuatan lantai adalah mudahnya pemeliharaan agar lantai dapat dirawat dalam kondisi yang baik. Untuk kekuatan dan kemudahan pemeliharaan, material lantai harus tahan terhadap kotoran, kelembapan, minyak, dan noda. Menurut Ching 1996:167 lantai yang berwarna terang akan meningkatkan tingkat kekuatan cahaya dalam suatu ruang, sedangkan lantai yang berwarna gelap akan menyerap sebagian besar cahaya yang jatuh diatas permukaannya. Warna terang yang hangat memberikan kesan yang luas dan menonjolkan lantai yang halus dan mengkilat. Warna yang dingin dan gelap menjadikan bidang lantai berkesan dalam dan berat. Material lantai sangat bermacam-macam antara lain keramik, tegel dan batu, Terrazzo, kayu dan sebagainya. Ching 1996:168 mengatakan dari sekian banyak lantai, lantai kayu yang paling dikagumi karena berkesan hangat, tampak alami, dan menyatu dari daya tarik kenyamanan, kelenturan, dan durabilitasnya. Lantai kayu mudah dalam hal perawatannya dan jika rusak dapat diperbaiki 32 kembali atau diganti. Material lantai kayu tersedia dalam bentuk papan atau dalam bentuk blog dan panel sintetis. Salah satu kayu yang dapat dijadikan pilihan sebagai bahan untuk lantai adalah kayu kelapa. Menurut Kaleka 2014: 13, kayu kelapa sudah biasa digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bangunan seperti rangka, kaso, kusen, pintu dinding, plafond, atau furniture yang mejadi kebutuhan produk interior sebuah bangunan. kayu kelapa ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang setara dengan kayu hutan sehingga bisa dipertimbangkan untuk dimanfaatkan sebagai struktur bangunan, elemen bangunan atau sebagai bahan furniture. Selain itu, kayu kelapa merupakan alternatif kayu yang ramah lingkungan dan produk hijau karena tidak merusak lingkungan dimana hanya kayu kelapa tua yang di tebang. Kayu kelapa tua memilik serat yang sangat bagus, warna natural yang tidak mudah pudar Kaleka, 2014: 21. Oleh karena itu kayu kelapa mempunyai ciri khas serat yang unik dan natural. Pengolahan kayu kelapa sebagai bahan bangunan menurut Kaleka 2014: 21-22 adalah sebagai berikut. 1 Kayu kelapa perlu dikeringkan secara baik sebelum digunakan. Pengeringan sebaiknya secara alami karena pengeringan dengan oven dapat menyebabkan kayu kelapa rapuh, mudah patah, dan tidak tahan lama. 2 Gunakan kayu kelapa pada bagian pinggir perifer dan bagian pangkal sampai tengah batang kelapa sebagai bahan bangunyan karena bagian itu lebih kera dibanding bagian tengah. 3 Rendam kayu kelapa dalam larutan antijamur dan antibakteri yang dapat 33 melindungi kayu kelapa dari jamur dan menghentikan proses pembusukan pada kayu kelapa. 4 Kayu kelapa yang diolah menjadi bahan bangunan perlu diberi finishing yang melindungi substrat kayu kelapa seperti vernis sehingga tahan terhadap segala cuaca. Bahan finishing dan proses finishing pada kayu kelapa bertujuan untuk menututupi kelemahan kayu dalam hal warna, serat, tekstur, cacat kayu, dan lain-lain.

b. Dinding