Gambar 2.21. Proses Ekspansi Uap Di Dalam Turbin Beserta Kerugian- kerugian Akibat Pencekikan
2. Kerugian energi pada Nozel hn
Kerugian energi dalam nosel adalah dalam bentuk kerugian energi kinetis, dimana besarnya kerugian energi pada nosel disebabkan oleh adanya gesekan uap
pada dinding nosel, turbulensi, dan lain-lain. Kerugian energi pada nosel ini dicakup oleh koefisien kecepatan nosel φ yang sangat tergantung pada tinggi
nosel. Kerugian energi kalor pada nosel dalam bentuk kalor : Kg
kJ c
c h
t n
2000
2 1
1 2
− =
……………..……..............Lit.1 hal 25 Dimana :
hn = besarnya kerugian pada nosel c
it
= kecepatan uap masuk nosel teoritis φ = koefisien kecepatan pada dinding nosel 0,93 sd 0,98
c
1
= kecepatan aktual uap keluar dari nosel Untuk tujuan perancangan, nilai-nilai koefisien kecepatan nosel dapat
diambil dari grafik yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.22. Grafik Untuk Menentukan Koefisien Kecepatan φ Sebagai
Fungsi Tinggi Nosel
sumber : Lit.1, hal 61
3. Kerugian energi pada sudu pengarah
2000
2 1
2 2
c c
h
gb
− =
kJkg……….Lit.1, hal 64
4. Kerugian energi pada sudu gerak
Kerugian pada sudu gerak dipengaruhi beberapa faktor yaitu : a.
kerugian akibat tolakan pada ujung belakang sudu. b.
Kerugian akibat tumbukan. c.
Kerugian akibat kebocoran uap melalui ruang melingkar. d.
Kerugian akibat gesekan. e.
Kerugian akibat pembelokan semburan pada sudu. Semua kerugian diatas disimpulkan sebagai koefisien kecepatan sudu
gerak
φ
. Akibat koefisien ini maka kecepatan relatif uap keluar dari sudu w
2
lebih kecil dari kecepatan relatif uap masuk sudu w
1
. Kerugian kalor pada sudu gerak pertama
2000
2 2
2 1
w w
h
b
− =
kJkg…..........Lit.1, hal 85 Kerugian pada sudu gerak baris kedua
2000
2 2
2 1
w w
h
b
− =
kJkg……......Lit.1, hal 86
Universitas Sumatera Utara
Dimana : w
1
= kecepatan relatif uap masuk sudu gerak I w
2
= kecepatan relatif uap keluar sudu gerak I w’
1
= kecepatan relatif uap masuk sudu gerak II w’
2
= kecepatan relatif uap keluar sudu gerak II Untuk keperluan rancangan maka fa
ktor ψ dapat diambil dari grafik berikut dibawah ini:
Gambar 2.23. Grafik Untuk Menentukan Koefisien Kecepatan
ψ
Untuk Berbagai Panjang dan Profil Sudu
Sumber : Lit.1, hal 62
5. Kerugian energi akibat kecepatan keluar