Tegangan Tarik Pada Sudu Turbin Akibat Gaya Sentrifugal Uap Tegangan Lentur Akibat Tekanan Uap

3.5. Perhitungan Gaya Tangensial Turbin

Dari persamaan 2.8 pada bab 2, maka gaya tangensial turbin dapat dihitung sebagai berikut : � � = o m [ � 1� + � 2� + �′ 1� + �′ 2� ] Dimana � 1� + � 2� = 755,34 + 332,36 = 1087,71 �� �′ 1� + �′ 2� = 294,90 + −68 = 226,89 �� � � = 4.2[1087,71 + 226,89] � � = 5521,33 � = 5,521 ��

3.6. Tegangan Tarik Pada Sudu Turbin Akibat Gaya Sentrifugal Uap

Besarnya tegangan tarik akibat gaya sentrifugal dengan nilai terbesar yaitu pada sudu gerak tingkat akhir tingkat ke-2, yang dapat dihitung dengan persamaan dari [lit.1, hal. 288] � � = � 2 � 2 � �� 900 × � �� 2 × � + � � � × � � × � � � ���� 2 ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 4.6 Dimana : n = putaran roda turbin = 3975 rpm �as = massa jenis bahan Alloy steel = 0,28 lbin3 = 0,00785 kgcm 3 L 2 = tinggi rata-rata sudu gerak tingkat ke-2 = 2,7 cm r = jari-jari rata-rata sumbu sudu = 852 = 42,5 cm rs = jari-jari rata-rata plat penguat sudu = r + 0,5 x l2 + 0,5 x s ; s = tebal selubung = 0,2 cm = 42,5 + 0,5 x 2,7 + 0,5 x 0,2= 43,95 cm ts = panjang setiap bilah selubung = 2 � ∙ � � � 2 = 2 × � × 43,95 128 = 2,16 Ao = luas penampang sudu paling lemah, pada akar sudu = fxLebar akar sudu Universitas Sumatera Utara = 1,49 x4 = 5,96 cm 2 As = luas plat penguat sudu = tebal slubung x Lebar akar sudu = 0,2 x 4 = 0,8 cm 2 Maka : � � = � 2 ∙ 3975 2 ∙ 0,00785 900 ∙ 9,81 �20,82.42,5 + 0,8 5,96 . 2,16 ∙ 43,95� ���� 2 Tegangan tarik akibat gaya sentrifugal yang diizinkan untuk bahan Alloy steel AISI 1050 As-rolled adalah sebesar 105 kpsi = 7381,5 kgcm 2

3.7. Tegangan Lentur Akibat Tekanan Uap

Uap yang mengalir melalui sudu-sudu baik sudu-sudu gerak maupun sudu- sudu pengarah mempunyai kecepatan yang bervariasi secara periodik dan menimbulkan tegangan yang bervariasi pada akar sudu. Tegangan lentur akibat tekanan uap [Menurut lit.1,hal.291-292] dapat ditentukan dari persamaan berikut ini : 1. Besarnya gaya pada sudu gerak tingkat ke-2 yang searah dengan putaran � �,2 = o m . ℎ 2� �. �. �. � 2 10 3 �� Dimana : H 2i = penurunan kalor yang berguna pada tingkat ke-2 = 269,68 kJkg ε = derajat pemasukan uap parsial = 0,27 Z 2 = jumlah sudu tingkat ke-2 = 128 buah u = kecepatan keliling = 176,84 ms Maka : � �,2 = 4,2 × 269,68 9,81 × 0,27 × 176,84 × 128 10 3 �� = 18,89 �� Universitas Sumatera Utara 2. Gaya yang bekerja akibat perbedaan momentum uap yang mengalir : � �,2 = o m � 1� + � 2� � ∙ � ∙ � 2 � �,2 = 4,2 755,34 + 332,36 9,81 × 0,27 × 128 = 13,47 �� Gambar berikut ini menunjukkan arah resultan gaya yang dikerjakan oleh uap pada sudu gerak : Gambar 3.2. Gaya-gaya Lentur Pada Sudu Sehingga besarnya resultan gaya Fo 2 akibat tekanan uap dihitung dengan persamaan : � 0,2 = �� �2 2 + � �2 2 �� � 0,2 = �18,89 2 + 13,47 2 = 23,20 �� Dengan menganggap Fo, 2 konstan sepanjang sudu gerak ke-2, maka momen lengkung yang terjadi Mx, 2 adalah : � �,2 = � 2 . � 2 2 ��. �� Dimana : F 2 = Fo, 2 cos ϕ = Fo, 2 karena turbin impuls � = 0 L 2 = 2,7 cm Universitas Sumatera Utara Sehingga : � �,2 = 23,20 × 2,27 2 = 31,33 ��. �� Tegangan lentur akibat tekanan uap dengan nilai terbesar yang terjadi disepanjang sudu gerak tingkat ke-2 dapat dihitung dengan persamaan : � � = � �,2 � �,2 ���� 2 Dimana : Wy, 2 : momen perlawanan terkecil sudu relatif terhadap yy = 9,16 cm 3 Maka : � � = 31,33 9,16 � � = 3,42 ���� 2 Tegangan Geser yang diizinkan untuk bahan Alloy steel AISI 1050 As-rolled adalah sebesar 559,204 kgcm 2

3.8. Besarnya Momen Torsi Yang Dialami Poros Akibat Semburan Uap