Jenis Kelas Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan T1 802007075 BAB II

19 berharap hasil buruk akan terulang lagi di masa depan. Dalam dimensi ini diperkirakan bahwa atribusi stabil menyebabkan berkurangnya adaptasi yang kronis akibat peristiwa buruk yang tidak terkendali.

B. Jenis Kelas

Setiap siswa mempunyai bakat dan minatnya masing- masing, untuk itu maka mereka perlu ditempatkan pada kelas yang tepat. Oleh karena itu dikenal adanya pengelompokan jenis kelas dalam dunia pendidikan. Tujuannya adalah untuk membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensi belajarnya berdasarkan bakat dan minat yang dimilikinya Munandar, 2004. Ada beberapa jenis kelas, diantaranya kelas umum atau lebih dikenal dengan sebutan kelas reguler dan kelas unggulan Hisyam Suyata, 2000. Berikut uraian dari kedua jenis kelas tersebut. 1 Kelas Reguler

a. Pengertian Kelas Reguler

Kelas reguler adalah kelas yang berisi siswa yang memiliki kemampuan rata-rata, dan tidak memperoleh pelayanan secara khusus. Pelayanan yang diperoleh sama dengan siswa yang lain, dan tidak ada penambahan rentang waktu belajar, siswa masuk diseleksi berdasarkan standart yang sudah ada, tanpa ada seleksi khusus Fauziah, 2009. Selain itu, 20 kelas reguler adalah suatu kelas yang memiliki program pendidikan nasional yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat missal yaitu beorientasi pada kualitas jumlah untuk dapat melayani sebanyak- banyaknya siswa usia sekolah Latifah, dalam Hawadi 2004. Sebagai pendidikan nasional, kelas regular dirancang, dilaksanakan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional. Seperti yang diungkapkan oleh Mudyahardjo 2002 bahwa kelas regular merupakan keseluruhan dari satuan-satuan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan nasional. Selain itu, di dalam satuan dan kegiatan pendidikan diselenggarakan oleh masyarakat, pihak sekolah memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan sesuai ciri atau kekhususan masing-masing sekolah sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi bangsa dan negara. Selanjutnya Hawadi 2004 menyatakan bahwa biaya yang dihabiskan pada kelas regular tidak sebesar kelas unggulan. Selain itu, siswa dalam kelas regular lebih heterogen, maksudnya mempunyai potensi, bakat dan IQ yang berbeda-beda pula. 21 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelas regular adalah kelas yang menyelenggarakan program pendidikan nasional yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat masal dan lebih heterogen dalam hal potensi, bakat dan IQ serta biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.

b. Tujuan Kelas Reguler

Tujuan pendidikan kelas regular sama dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab Depdiknas, 2003. Lebih lanjut dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tersebut, dijelaskan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standart nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan kurikulum tersebut disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: 22 1 Peningkatan iman dan taqwa 2 Peningkatan akhlak mulia 3 Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik 4 Keragaman potensi daerah dan lingkungan 5 Tuntutan pembangunan daerah dan nasional 6 Tuntutan dunia kerja 7 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 8 Agama 9 Dinamika perkembangan global dan 10 Persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan

c. Karakteristik Kelas Reguler

Mudyahardji 2002 menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik dalam kelas regular ini meliputi : 1 Rentan Waktu Belajar Waktu belajar berlangsung selama kurang lebih 7 jam dalam sehari. 2 Lingkungan Pendidikan Pendidikan dalam kelas regular ini berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan untuk menyelenggarakan 23 pendidikan secara teknis pendidikan ini berlangsung di kelasruangan. 3 Bentuk Kegiatan Isi pendidikan berlangsung tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru sehingga guru mempunyai peranan yang sentral. Kegiatan pendidikan terjadwal, tertentu waktu dan tempat. 4 Bentuk Pengajaran Dalam kelas regular ini, menggunakan bentuk pengajaran klasikal atau group-oriented instruction yaitu menganggap semua siswa sama-sama memperoleh pengajaran yang sama dan perbedaan yang ada di antara mereka dianggap tidak penting. 5 Tujuan Tujuan pendidikan kelas regular ini ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikannya terbatas pada pengembangan kemampuan dan minat tertentu, dengan harapan untuk mempersiapkan siswa di masa akan datang. Namun dalam pelaksanaannya, kelas regular ini seringkali mengalami hambatan sebab tidak terpenuhinya semua kebutuhan siswa dan tidak 24 terakomodasinya kebutuhan serta minat siswa. Selain itu, pengajaran klasikal menjadi siswa yng relatif mempunyai nalar yang cepat dibanding temannya tidak terlayani secara baik, sehingga potensi yang dimilikinya tidak dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membuat program kelas unggulan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 2 Kelas Unggulan

a. Pengertian Kelas Unggulan

Silalahi 2006 menyatakan bahwa kelas unggulan adalah kelas yang menyediakan program pelayanan khusus bagi peserta didik dengan cara mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pengertian lainnya dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Dasar Supriyono, 2009 bahwa kelas unggulan adalah sejumlah anak didik yang karena prestasinya menonjol dikelompokkan di dalam satu kelas tertentu kemudian diberi program pengajaran 25 yang sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan dan adanya tambahan materi pada mata pelajaran tertentu. Selanjutnya menurut Suhartono dan Ngadirun 2009, kelas unggulan adalah kelas yang dirancang untuk memberikan pelayanan belajar yang memadai bagi siswa yang benar-benar mempunyai kemampuan yang luar biasa. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas unggulan adalah kelas yang dirancang untuk sejumlah siswa yang memiliki kemampuan, bakat, kreativitas dan prestasi yang menonjol dibandingkan dengan siswa lainnya kemudian diberi program pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan dan adanya tambahan materi pada mata pelajaran tertentu.

b. Dasar Konseptual Kelas Unggulan

Dasar penyelenggaraan kelas unggulan menurut Ward dalam Hamalik, 2002 pada dasarnya diperuntukkan bagi anak-anak yang berbakat, dengan alasan: 1 Persepsi demokrasi menghendaki pemberian kesempatan yang luas bagi anak dan pemuda berbakat dengan potensinya yang melebihi anak- 26 anak normal agar dia dapat berkembang lebih baik. 2 Keberhasilan pendidikan bagi anak-anak dan pemuda yang berbakat memberikan peluang yang lebih besar kepada mereka untuk memberikan dukungan dan sumbangan terhadap masyarakat. 3 Selama ini sistem pendidikan di sekolah-sekolah kurang memperhatikan pendidikan bagi anak- anak yang berbakat ini. Ketidak pedulian ini dianggap sebagai kegagalan dalam pendidikan. Selanjutnya menurut Munandar 1999, dasar diselenggarakannya kelas unggulan adalah sebuah keyakinan bahwa “sebuah pembelajaran kepada siswa akan lebih baik jika tingkat dan kecepatan kurikulum disesuaikan dengan kekuatan dan kelema han anak”. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dasar diselenggarakannya kelas unggulan adalah adanya perbedaan kemampuan dari setiap individu siswa memerlukan perlakuan yang berbeda juga, bagi siswa yang memiliki bakat yang menonjol tentunya diperlukan kelas khusus bagi mereka agar kemampuan yang dimilikinya dapat tersalurkan dengan baik dan tidak terhambat oleh kelemahan kemampuan oleh siswa yang lainnya. 27

c. Tujuan Kelas Unggulan

Menurut Silalahi 2006, tujuan penyelenggaraan kelas unggulan diantaranya: 1 Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. 2 Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. 3 Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tenaga pendidik. 4 Mengembangkan potensi yang dimiliki sekolah. 5 Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia pendidikan dengan menciptakan keunggulan kompetitif. Wilardjo 2011 mengungkapkan tujuan pelaksanaan kelas unggulan adalah ”memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki kecerdasan di atas normal untuk mendapat pelayanan khusus, sehingga mempercepat pengembangan bakat dan minat yang dimilikinya”. Sementara itu, menurut Sagala 2003 bahwa tujuan diselenggarakannya kelas khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan yang menonjol adalah: 1 Pemberian perlakuan yang berbeda dari setiap siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. 28 2 Ada kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. 3 Menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan tujuan dari penyelenggaraan kelas unggulan adalah: 1 Dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. 2 Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. 3 Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tenaga pendidik. 4 Mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. 5 Menimbulkan perasaan bebas dalam belajar.

d. Karakteristik Kelas Unggulan

Berdasarkan petunjuk penyelenggaraan program kelas unggulan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang ditulis kembali oleh Suhartono dan Ngadirun 2009, kelas unggulan harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 29 1 Masukan diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria yang dapat dipertanggung- jawabkan. 2 Sarana dan prasarana menunjang untuk pemenuhan kebutuhan belajar dan penyaluran minat dan bakat siswa. 3 Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata. 4 Memiliki kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang unggul, baik dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komiten dalam melaksanakan tugas. 5 Kurikulum yang diperkaya, yakni melakukan pengembangan dan improvisasi kurikulum secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar. 6 Rentang waktu belajar di sekolah yang lebih panjang dibandingkan kelas lain dan tersedianya asrama yang memadai. 7 Proses pembelajaran yang berkualitas dan hasilnya selalu dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, lembaga, maupun masyarakat. 8 Adanya perlakuan tambahan di luar kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan konseling 30 yang berkualitas, pembinaan kreativitas, dan disiplin, sistem asrama, serta kegiatan ekstrakurikuler lainnya. 9 Pembinaan kemampuan kepemimpinan yang menyatu dalam keseluruhan sistem pembinaan siswa melalui praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa yang agak berbeda Supriyono 2004, merincikan karakteristik kelas unggulan adalah: 1 Masukan atau raw input adalah peserta didik yang diseleksi secara baik dengan menggunakan kriteria dan prosedur yang dapat dipertanggungjwabakan yang mampu membedakan antara anak yang memiliki potensi kecerdasan yang tinggi atau memiliki bakat yang istimewa dengan anak yang hanya memiliki kecerdasan normal. Kriteria yang biasa digunakan adalah hasil belajar dan hasil psikotest. 2 Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi belajar peserta didik, baik dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler. 3 Lingkungan belajar yang menunjang untuk berkembangnya potensi keunggulan, baik lingkungan fisik maupun sosial psikologis. 31 4 Guru dan tenaga kependidikan yang unggul dari penguasaan materi pelajaran, penguasaan metode mengajar dan komitmen dalam melaksanakan tugas. 5 Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang diperkaya, dengan tetap berpegang pada kurikulum nasional yang baku, dilakukan pengayaan yang optimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan dan motivasi belajar yang tinggi. 6 Jumlah jam waktu belajar di sekolah yang lebih lama dibandingkan kelas lain pada umumnya. 7 Proses belajar mengajar yang bermutu dan hasilnya selalu dapat dipertanggungjawabkan kepada peserta didik, lembaga maupun masyarakat. 8 Pembinaan kemampuan kepemimpinan yang menyatu dalam keseluruhan sistem pembinaan siswa melalui praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih detail, Silalahi 2006 memberikan acuan tentang karakteristik kelas unggulan sebagai berikut: 32 1 Unggul Potensi siswa Unggul potensi siswa maksudnya ialah ”siswa yang tergabung dalam kelas unggulan memiliki kapasitas sangat baik sehingga dengan suntikan sedikit saja mereka langsung termotivasi untuk belajar mandiri, sesuai dengan potensi unggulannya”. Potensi siswa bisa dilihat dari berbagai dimensi. Perspektif paling poluler dewasa ini adalah faktor kecerdasan. Ada beberapa kategori kecerdasan yang lazim dikemukakan untuk kepentingan pembelajaran: a Kecerdasan verbal linguistik word smart adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif. b Kecerdasan logis matematis number smart, melibatkan ketrampilan mengolah angka atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. c Kecerdasan spasial picture smart adalah kecerdasan gambar dan visualisasi. d Kecerdasan kinestetik –jasmani body smart adalah kecerdasan seluruh tubuh atlet, penari, seniman pantonim dan juga kecerdesan tangan montir, penjahit, tukang kayu, ahli bedah dan lain-lain. 33 e Kecerdasan musical music smart melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama atau sekedar menikmati musik. f Kecerdasan antar pribadi people smart, melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. g Kecerdasan intrapribadi self smart adalah kecerdasan memahami diri sendiri, mengetahui siapa diri sendiri. h Kecerdasan naturalis nature smart melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita, burung, bunga, pohon, hewan dan fauna serta flora lain. Proses menentukan siswa kelas unggulan melalui: seleksi administratif, seleksi potensi kecerdasan siswa, deskripsi hasil seleksi potensi, penentuan siswa kelas unggul menyusun standar aktivitas siswa unggulan, orientasi siswa kelas unggul, pelaksanaan kelas unggul. 2 Unggul Kompetensi Guru Unggul kompetensi guru maksudnya ialah ”bahwa guru yang mengajar di kelas unggulan pribadi dengan memiliki alat pendidikan, kewibawaan, kasih sayang yang tulus, keteladanan, 34 penguatan ketegasan yang mendidik, serta menguasai secara teknis alat-alat pembelajaran seperti, kurikulum, teknologi pendidikan, alat bantu pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan peni-laian hasil pembelajaran. Keunggulan kepribadian guru terletak pada terdapat tidaknya alat pendidikan dalam karakternya. Sifat-sifat guru dengan alat pendidikan ini memantapkan dirinya sebagai pendidik. Alat pendidikan ini sangat mendukung keberhasil-annya mewujudkan kompetensi menguasai alat pembelajaran. Penguasaan pembelajaran tanpa alat pendidikan mengakibatkan pembelajaran tidak efektif membangun karakter positif maupun motivasi belajar siswa”. 3 Unggul Program Pembelajaran Unggul program pembelajaran maksudnya ialah rancangan pembelajaran efektif mewujudkan hasil belajar prima sesuai dengan tujuan kelas unggulan. 4 Unggul Sarana Prasarana Unggul saran dan prasarana maksudnya ialah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatannya dengan baik untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Penyediaan sarana prasaran dilakukan secara kontinu sesuai 35 dengan perkembangan teknologi informasi. Tersedia ruangan perpustakaan, ruang baca yang memadai, ruang diskusi, ruang multimedia, laboratorium sesuai kebutuhan, serta sarana prasarana lain yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran, seni dan olah raga. 5 Unggul Kemitraan Unggul kemitraan maksudnya ialah sekolah, masyarakat, komite sekolah, maupun pemerintah memiliki visi dan semangat yang sama untuk membangun pendidikan bermutu di sekolah. 6 Unggul Dukungan Dana Unggul dukungan dana maksudnya ialah tersedianya dana serta penggunaan yang relevan untuk kepentingan dukungan kegiatan dan tujuan kelas unggulan. Dari beberapa pendapat tentang karakteristik kelas unggulan di atas, dapat disimpulkan karakteristik kelas unggulan adalah: 1 Siswa di dalam kelas merupakan siswa terpilih hasil seleksi. 2 Kelas memiliki fasilitas yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 3 Kelas memiliki kondisi yang kondusif bagi siswa dalam belajar. 36 4 Kepala sekolah di kelas unggulan merupakan kepala sekolah yang profesional. 5 Guru yang mengajar memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas mengajar. 6 Kurikulum kelas unggulan dikembangkan untuk menunjang belajar siswa. 7 Kelas unggulan memiliki rentang waktu belajar yang lebih panjang. 8 Dalam kelas unggulan, proses pembelajaran memiliki kualitas yang tinggi. 9 Kelas unggulan mendapatkan dukungan dari orang tua siswa. 10 Kelas unggulan ditunjang dengan pendanaan yang memadai. 11 Siswa diberikan perlakuan tambahan di luar jam belajar. 12 Siswa diberikan pembinaan kemampuan kepemimpinan. 13 Siswa diberikan evaluasi untuk mengukur hasil belajar. 37

C. Siswa Yang Memiliki Prestasi Akademik Rendah 1.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesejahteraan Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di Kota Salatiga T1 462012052 BAB II

0 2 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kepedulian Sosial Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas IX Unggulan SMP Negeri 2 Salatiga T1 132009064 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan T1 802007075 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan T1 802007075 BAB IV

0 2 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan T1 802007075 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Tingkat Learned Helplessness Siswa yang Memiliki Prestasi Akademik Terendah di Kelas Regular dan Kelas Unggulan

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Akademik Berbasis Web T1 672004181 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Stella Matutina Salatiga T1 202009010 BAB II

0 0 5

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Prototype Sistem Peminjaman Ruang Kelas Berbasis RFID T1 BAB II

0 0 8