38
Untuk T-Junction II kedua karena terdapat dua titik percabangan maka nilai impedansi Z yang diperoleh adalah 70.7 Ω . Panjang dan lebar impedansi ini
sama seperti yang diperoleh pada bagian 3.3.1 yaitu masing-masing sebesar 17 dan 1.6 mm. Untuk saluran impedansi 50 Ω mempunyai lebar sebesar 3 mm
sedangkan panjang saluran dapat berubah-ubah sesuai dengan jarak elemen patch yang dirancang.
3.3.3 Perancangan Konfigurasi-3
Proses perancangan
Konfigurasi-3 saluran
pencatu mikrostrip
menggunakan data yang telah diperoleh sebelumnya. Adapun bentuk konfigurasi saluran pencatu yang akan dirancang seperti yang tampak pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Konfigurasi-3 Saluran Pencatu yang Akan Dirancang
Universitas Sumatera Utara
39
Perancangan Konfigurasi-3 saluran pencatu mikrostrip ini menggunakan impedansi masukan 50 Ω . Lebar saluran impedansi adalah 3 mm dan panjang
saalurannya dapat berubah-ubah sesuai dengan jarak antar elemen patch yang dirancang.
Setelah mendapat impedansi masukan 50 Ω digunakan T-Junction sebesar 35.35 Ω sesuai dengan teori yang ada di bagian 2.10. Lebar saluran pencatu
35.35 Ω dapat diperoleh dari Persamaan 2.15 dan 2.17.
B
=
=
. .
.
= 7.98 Ω
W = 1
2 1 +
1 + 0.39
.
=
. .
7.98 1
ln2 7.98 1 +
. .
7.98 1 + 0.39
. .
= 1.02 { 6.98
ln14.96 + 0.386[ln6.98 + 0.39 0.14]}
= 1.02 6.98
2.075 + 0.845
= 5.2 mm = 5 mm
Sedangkan untuk mendapatkan panjang saluran impedansi 35.35 Ω dapat menggunakan TXLine seperti yang tampak pada Gambar 3.8. Dengan
Universitas Sumatera Utara
40
memasukkan data-data yang telah ditentukan sebelumnya, maka diperoleh panjang saluran impedansi ini sebesar 16 mm.
Gambar 3.12 T-Junction Impedansi 35.35 Ω
Untuk T-Junction impedansi 70.7 Ω panjang dan lebar saluran pencatunya adalah masing-masing 1.6 mm dan 17 mm sama seperti yang digunakan pada
bagian 3.3.1. Sedangkan untuk lebar saluran impedansi 50 Ω adalah 3 mm dan panjangnya dapat berubah-ubah sesuai dengan jarak antar elemen patch yang
dirancang.
3.3.4 Perancangan Konfigurasi-4
Pada perancangan ini bentuk konfigurasi saluran pencatu hampir sama dengan bentuk Konfigurasi-1. Akan tetapi pada rancangan ini arah aliran saluran
pencatunya searah tidak seperti pada Konfigurasi-1 yang dimana arah aliran saluran pencatunya berhadapan berlawanan.
Saluran impedansi masukkan 50 Ω sedikit dibuat berbeda dengan tujuan agar tidak terjadi tabrakan antara saluran impedansi masukkan 50 Ω dengan
saluran impedansi 50 Ω yang berada di patch.
Universitas Sumatera Utara
41
Untuk lebar dan panjang T-Junction sama dengan yang telah diperoleh pada bagian 3.3.1 yaitu masing-masing sebesar 1.6 mm dan 17 mm. Sedangkan
untuk lebar pada saluran impedansi 50 Ω adalah 3 mm dan panjang salurannya dapat berubah-ubah sesuai dengan jarak patch yang dirancang. Adapun bentuk
konfigurasi saluran pencatu mikrostrip yang akan dirancang seperti yang tampak pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Konfigurasi-4 saluran Pencatu yang Akan Dirancang
3.4 Spesifikasi Komputer Untuk Melakukan Simulasi