Power Divider T-junction 50 Ohm Perhitungan Lebar Saluran Mikrostrip

20 Lebar slot aperture W a : W a = 0.1 L a 2.13

2.9 Power Divider

Salah satu teknik yang dapat mendukung impedance matching pada saluran transmisi khususnya untuk antena mikrostrip array adalah power divider combiner. Dalam hal ini metoda, Wilkinson merupakan teknik yang umum digunakan. Gambar 2.5. memperlihatkan power divider metoda Wilkinson [8]. Gambar 2.4. N-Way Wilkinson Combiner Pada metoda Wilkinson, nilai impedansi Z diberikan dengan persamaan berikut : Z = Z o 2.14 Dimana: Z = impedansi masukkan awal N = jumlah titik percabangan

2.10 T-junction 50 Ohm

T-junction merupakan sebuah teknik power divider yang umum digunakan pada konfigurasi antena array. Terdapat 2 jenis T-junction 50 Ohm yang dapat digunakan sebagai power divider seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6 [9]: Universitas Sumatera Utara 21 Gambar 2.5. T-Junction 50 Ohm

2.11 Perhitungan Lebar Saluran Mikrostrip

Microstrip Line Lebar saluran mikrostrip W tergantung dari besarnya impedansi karakteristik Z yang diinginkan. Adapun rumus untuk menghitung lebar saluran mikrostrip diberikan oleh persamaan 2.15 [10]: W = 1 2 1 + 1 + 0.39 . 2.15 Dengan ɛ r adalah konstanta dielektrik relatif dan B : B = 2.16 Dimana B adalah besarnya impedansi pada saluran. Universitas Sumatera Utara 22

BAB III PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA

MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2

3.1 Umum

Pada Tugas Akhir ini akan dirancang beberapa konfigurasi saluran pencatu dengan pencatuan aperture coupled untuk antena mikrostrip array elemen 2x2 bekerja pada frekuensi 2.45 GHz 2.4-2.5 GHz yang merupakan salah satu frekuensi kerja WLAN. Dari beberapa konfigurasi yang dirancang akan dipilih konfigurasi yang memiliki nilai gain dan VSWR yang terbaik dari sistem pencatuan. Sebelum merancang antena mikrostrip array elemen 2x2, tentukan terlebih dahulu antena mikrostrip elemen tunggal. Proses tersebut bertujuan agar dalam merancang antena mikrostrip array elemen 2x2 tidak ada diantara tiap-tiap konfigurasi yang memiliki dimensi patch yang berbeda-beda. Jenis antena mikrostrip elemen tunggal yang dirancanng adalah antena dengan patch berbentuk segiempat dengan teknik pencatuan aperture-coupled. Pada proses ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan spesifikasi jenis substrat yang digunakan, dimensi patch antena, slot pada bidang pertanahan, dan dimensi saluran pencatunya. Jika dari proses tersebut didapatkan hasil yang baik, maka data dari proses tersebut dapat dijadikan acuan dalam merancang antena mikrostrip array elemen 2x2. Universitas Sumatera Utara