Latar Belakang Masalah PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.
                                                                                4
tertarik  untuk  mendalami  ilmu  perkulineran.  Hasil  akhirnya  diharapkan mampu menjadi pelaku usaha dari pada bisnis kuliner itu sendiri.
S.  Nasution  2008:25  berpendapat  bahwa  banyak  dari  apa  yang diketahui  anak  pada  zaman  modern  ini  diperolehnya  melalui  radio,  film
apalagi  melalui  televisi,  jadi  melalui  media  massa.  Salah  satu  bentuk pendayagunaan teknologi komunikasi adalah media televisi. Media televisi
sebagai media komunikasi massa telah terbukti memiliki kemampuan yang sangat  efektif  penetrasinya  lebih  dari  70,  sehingga  bisa  dimanfaatkan
untuk  penyiaran  program-program  pembelajaran  secara  nasional  agar dapat
memperluas kesempatan
untuk memperoleh
pendidikan, meningkatkan  kualitas  pendidikan  dan  meningkatkan  efektivitas
pendidikan Bambang
Warsita, 2008:117.
Cara-cara untuk
menyampaikan  sesuatu  melalui  TV  misalnya  yang  disajikan  dengan bantuan  para  ahli  media  massa  jauh  lebih  bermutu  dari  pelajaran  yang
diberikan oleh guru dalam kelas. Minat menurut Syaiful Bahri Djamaramah adalah kecenderungan yang
menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas 2002 : 132.  Lebih  lanjut  dijelaskan  bahwa  seseorang  yang  berminat  terhadap
suatu  aktivitas  akan  memperhatikan  aktivitas  tersebut  secara  konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka
dan  rasa  keterikatan  pada  suatu  hal  atau  aktivitas  tanpa  ada  yang menyuruh.
5
Sosialisasi  dunia kuliner dapat  disajikan tidak hanya pada siswa  yang belajar  di  SMK  Boga,  bisa  juga  pada  siswa  SMA  atau  sederajat.  Hal  ini
dikarenakan  masa  SMA  atau  sederajat  dikenal  masih  labil  dan  masih mencari  jati  dirinya.  Dalam  masa  pencarian  jati  diri  siswa  SMA  dapat
dibantu  dengan  tayangan  yang  menggugah  minat,  salah  satunya  dengan tayangan kuliner.
Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya dikenal dengan sebutan SMK  adalah,  bentuk  satuan  pendidikan  menengah  yang  diselenggarakan
untuk  melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja.
SMK  PI  Ambarrukmo  1  Sleman  adalah  sekolah  menengah  kejuruan bidang pariwisata, dengan program  keahlian akomodasi perhotelan. SMK
PI  Ambarrukmo  1  Sleman  diajar  oleh  tenaga  pendidik  professional  dan praktisi pariwisata berpengalaman di program diklat dan keahlian masing-
masing, berlatar belakang SI dan S2 Dengan  melihat  tayangan-tayangan    Televisi  yang  bertema  kuliner,
diharapkan  siswa  dapat  mengembangkan  dan  menerapkan  ilmu  yang diperoleh di sekolah sehingga dapat dijadikan inspirasi berkreasi. Dengan
pertimbangan  bahwa  televisi  dapat  memberikan  informasi-informasi kuliner  dan  membantu  siswa  SMK  dalam  memperoleh  inspirasi  untuk
berkreasi.  Pada  mata  pelajaran  produktif,  intensitas  melihat  tayangan kuliner  dapat  memberikan  pengaruh  yang  positif  pada  minat  belajar
memasak.  Maka  perlu  diadakan  penelitian  pengaruh  intensitas  melihat
6
tayangan kuliner pada televisi terhadap minat belajar memasak siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman.
                