Uji Asumsi PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.

57 a. Hipotesis H a = terdapat hubungan antara intensitas melihat tayangan kuliner di televisi dengan minat belajar memasak pada siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman H = tidak terdapat hubungan antara intensitas melihat tayangan kuliner di televisi terhadap minat belajar memasak siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman b. Tingkat kepercayaan 95, ฀ = 0,05 c. Kriteria Pengujian H diterima jika r = 0 atau signifikansi 0,05 H ditolak jika r = 0 atau signifikansi 0,05 d. Perhitungan Berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai r sebesar 0,523 dengan signifikansi 0,000. e. Keputusan uji H ditolak, karena r = 0, yaitu 0,523 0 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,000. f. Kesimpulan Terdapat hubungan antara intensitas melihat tayangan kuliner di televisi terhadap minat belajar memasak siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,523, p = 0,000 p 0,05. Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan untuk hipotesisnya yakni, terdapat hubungan antara intensitas melihat tayangan kuliner 58 di televisi dengan minat belajar memasak pada siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman. Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif tingkat cukup antara intensitas melihat tayangan kuliner di televisi dengan minat belajar memasak pada siswa.. Menurut Sugiyono 2007:92 dalam prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji. Tingkat kesalahan yang diambil adalah 1 dan 5. Suatu hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1 berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang dilakukan untuk populasi. Menurut Sugiyono 2007:231 penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 12. Tabel 12. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Jadi berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,523, berada pada kategori atau tingkat hubungan yang cukup. Sehingga terdapat hubungan dengan kategori sedang antara intensitas melihat tayangan kuliner di televisi dengan minat belajar memasak pada siswa SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman.