30
2. Struktur Vegetasi Mangrove
Struktur vegetasi mangrove dapat dilihat dari nilai kerapatan relatif, frekuensi relatif, nilai dominansi
relatif, indeks nilai penting.
3. Nilai Kerapatan Relatif
Nilai kerapatan relatif adalah kerapatan mutlat jenis ke-i dan jumlah kerapatan mutlak seluruh jenis
dalam suatu unit area Bengen 2001 Romadhon 2008. Gambar 2 menunjukkan nilai kerapatan relatif
tertinggi adalah spesies R. apiculata, dan tingkat kerapatan relatif yang paling rendah adalah spesies A.
lanata, X. granatum. Lokasi R. apiculata letaknya lebih kearah darat dan memiliki jenis substrat berupa
lumpur, faktor lain yang berpengaruh adalah memiliki akar tunjang yang tumbuh diatas permukaan tanah
sehingga R. apiculata ini lebih rapat dibandingkan jenis mangrove lainnya. Spesies A. lanata dan X. granatum
kemungkinan besar tidak mendapatkan sirkulasi unsur hara dan mengalami gangguan akar yang menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan dari ketiga jenis ini terganggu Firdaus, 2012.
Nilai Frekuensi Relatif
Nilai frekuensi relatif adalah frekuensi mutlak jenis ke-i dan jumlah frekuensi mutlak seluruh jenis
31
Bengen 2001 Romadhon 2008. Gambar 3 menunjukkan bahwa spesies yang banyak ditemukan
disetiap plot adalah spesies R. apiculata dan memiliki nilai frekuensi yang paling tinggi, spesies yang sedikit
ditemukan dari 20 plot adalah spesies A. lanata, X. granatum, dan R. mucronata, tetapi ada spesies yang
tidak di temukan pada petak ukuran 5x5 m adalah spesies B. cylindrica. Kondisi daerah spesies R.
apiculata mampu beradaptasi dengan lingkungan yang memungkinkan mangrove untuk tumbuh optimal,
sehingga setiap plot spesies R. apiculata selalu ditemukan. Spesies R. mucronata ditemukan di plot 12
dan plot 14 yang subsratnya berpasir dan berkarang tumbuh didekat sungai kecil. Menurut Noor dkk 1999,
spesies R. mucronata pada umumnya tumbuh didekat pematang sungai yang substratnya berpasir dan
berkarang. Spesies B. cylindrica tidak ditemukan di petak
ukuran 5x5 m dari 20 plot, hal ini disebabkan karena B. cylindrica memiliki ukuran pohon yang besar
sehingga sulit untuk tumbuh di petak yang berukuran kecil misalnya 5x5 m. Menurut Suhono 2010, Marga
Bruguiera merupakan jenis pohon yang tinggi batangnya mencapai 40 m dengan diameter mencapai
90 cm dan tumbuh dibagian dalam hutan mangrove. Selain itu kayu Bruguiera yang berukuran besar
32
digunakan untuk
bahan konstruksi
bangunan, bantalan kereta api, furniture, peralatan kerajinan serta
kayu bakar.
4. Nilai Dominansi Relatif